Intan merujuk dari bahasa inggrisnya diamond berasal dari bahasa yunani “adamas” yang artinya tak terkalahkan. Intan merupakan mineral yang paling keras dalam tingkatannya, sehingga tidak dapat tergores oleh benda yang tajam sekalipun dan mampu menghancurkan material lain ilustrasi dengan menggunakan intan
Asal mula Intan Mineral carbon dapat berubah menjadi intan terjadi dibawah permukaan bumi, pada kedalaman km (mantel bumi), pada batuan cair (magma) yang bersuhu °C dan bertekanan kilobar ( atm) adalah kondisi yang tepat untuk mengubah mineral karbon murni menjadi intan.
Erupsi magma yang sangat kuat membawa batuan vulkanik yang mengandung intan ke permukaan bumi dengan kecepatan erupsi 10-30km/jam (Eggler, 1989) dan akan semakin cepat jika telah mendekati permukaan. Jalannya erupsi magma membentuk pipa vulkanik. Pipa vulkanik inilah yang merupakan lokasi sumber intan pertama. Bebatuan yang mengandung intan pada sedimen di atas pipa vulkanik dapat mengalami proses geologi lanjutan berupa pengangkutan oleh air atau glacier, sehingga terbawa jauh dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di dasar sungai (deposit alluvial). Bebatuan terkikis, tetapi intan tidak, maka intan ditemukan di dasar sungai atau tepiannya dalam bentuk kerikil kecil atau bahkan bongkahan.
Pipa vulkanik yang mengandung intan disebut pipa kimberley dan bebatuannya disebut kimberlite, dinamakan demikian sesuai dengan tempat mereka pertama kali ditemukan, yaitu di Kimberley, Afrika Selatan. Pipa vulkanik di Australia ditemukan jenis batuan lain disebut lamporite (jenis mineralnya beda dengan kimberlite). Pipa Kimberley Batuan Kimberlite
Saat ini ada 4 teori pembentukkan intan yaitu: 1.Deep Source Eruption 2.Subduction Zone Diamonds 3.Asteroid Impact Diamonds 4.Diamond Formed in Space
Deskripsi Intan Kategori: Mineral Native Rumus Kimia: C Komposisi: Carbon Sistem Kristal: Isometric Warna: Bening, kuning, biru, hijau, merah hitam Kristal Habit: Octahedral Kilap: Intan Cerat/goresan: - Kekerasan: 10 skala mohs Tenacity: Brittle Transparansi: Transparan Belahan : Sempurna (111) Pecahan: Chonchoidal Density: 3,5 Genesis: Kimberlite rocks
POTENSI INTAN DI INDONESIA
a.Riau (S. Siabu, Kamper,Bangkinang): indikasi pada endapan aluvial b.Kalimantan Barat (Muara Mengkiang,Ngabang): rombakan pada endapan aluvial c.Kalimantan Tengah (kampung sungai gula Kec. Permata Intan Barito Utara: Endapan intan letakkan pada aluvial d.Kalimantan selatan (Kab. Martapura, Simpang Empat,Kampung Mataram, Sungai pinggir jalan Banjarmasin,dll): terdapat dalam endapan krikil e.Kalimantan timur (Sekatak Bunyi) : indikasi pada endapan aluvial
Eksplorasi Metode eksplorasi dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan dan kualitas endapan Intan. Beberapa metoda eksplorasi dapat digunakan diantaranya adalah dengan cara pemboran (bor tangan atau bor mesin) dan atau dengan pembuatan sumur uji.
Penambangan Intan 1.Cara modern menggunakan open cut mining system: pengeboran dan peledakan batuan 2.Cara tradisional menggunakan pendulangan
Pengolahan Intan Bahan galian intan diasah dengan bentuk asahan fasit, misalnya berlian, markis, pendelop dan briolet. Bentuk asahan berlian bermacam-macam yaitu: berlian Swiss (sederhana), berlian gunting, berlian raja (standar), berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar. Intan yang berukuran kecil biasanya diasah menggunakan asahan berlian sederhana yang hanya mempunyai fasit meja, fasit mahkota dan fasit pavilium. Intan yang berukuran besar diasah menggunakan : asahan berlian standar atau berlian lain yang mempunyai fasit meja, bintang, mahkota, sabuk atas, sabuk bawah, pavilion dan kulet. Mengasah intan dengan menggunakan bentuk asah fasit, pengaturan sudut fasit sangat penting. Perbandingan panjang, lebar dan tinggi juga merupakan factor yang harus diperhatikan.
Terdapat dua jenis intan yang berada dialam ini, yaitu: intan bening yang disebut intan mulia atau intan permata intan hitam yang disebut intan industri.
pemanfaatan intan sebagai perhiasan o Liontin pada kalung o Hiasan pada gelang o Hiasan anting o Hiasan pada aksesoris lainnya, seperti kacamata, ikat pinggang dan tas tangan
Intan sebagai bahan industri Gergaji Pisau bedah Mata bor Alat elektronik dan bagian – bagian sirkuit elektronik Komponen dari pesawat terbang dan roket Sebagai penahan dari radiasi industry Menjadi bahan untuk menyerap panas Melindungi peralatan dan mesin dari kerusakan yang diakibatkan oleh bahan kimia Alat penggores dan pemotong dari intan a. vickers hardness tester, b. Scalpel, c. Knife blade, d. Angle grinder blade
Intan sintetik juga dibuat denga dua tujuan, yaitu gemologi dan industri. Intan sintetik memiliki warna yang lebih beragam karena dapat diatur jenis dan kadar zat pengotornya. Intan sintetik banyak manfaatnya untuk aplikasi optikal seperti aplikasi microwave, infrared, X-ray, dan thermal imaging. Intan sintetis kini dapat dibuat lebih lebar dan luas dalam berbagai bentuk digunakan untuk aplikasi optikal