NAMA : DONY ABRIANTO NIM : Pati sagu basah merupakan hasil ekstraksi dari empulur sagu yang dapat diolah menjadi pati kering Melalui proses.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jakarta, 7 – 8 November 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian.
Advertisements

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN
ANALISA HASIL PERKEBUNAN/PERTANIAN
PROSES EKSTRUSI.
ANALISIS PANGAN THP48 Mata kuliah wajib 2 sks
“Life Cycle Assessment Susu Kambing Bubuk dan Susu Sapi Bubuk”
SILABUS MATA KULIAH BIOKIMIA HASIL PERKEBUNAN ( 3 SKS ) Semester III
I. PENDAHULUAN Prosedur Analisa Tujuan Analisa Contoh Atau Sampel
Modul 7 pengeringan.
PENGERINGAN BIJI KAKAO
CITA RASA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN
ANALISIS KADAR AIR.
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
Penduduk.Jawa Barat telah menunjukkan perkembangan penduduk yang terus meningkat, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan diperlukan ketersediaan.
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)
DENDENG.
Tabel 2. Biaya Produksi Komponen Biaya (Rp.) Bahan Baku Biskuit
SEREALIA Serealia merupakan sumber energi bagi manusia.
* Dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk.
Indeks Glikemik.
Prof. Dr. Ir. Simon H.T. Raharjo (Ketua Peneliti; NIDN )
PEMBUATAN PRODUK PANGAN II Kuliah lapang I (2015)
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
J e L L y Candy.
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
Waiting for process LOADING 1.
limbah udang menjadi beberapa produk
TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN KIMIA DAN BIOKIMIA PENGOLAHAN
Dr. Feri Kusnandar Dr. Endang Prangdimurti Dr. Sri Widowati
Pembimbing Utama Dr. Ir. Asep Dedi Sutrisno., M.SC
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN OLEH KADAR AIR
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
TEKNOLOGI PRODUKSI SURIMI IKAN AIR TAWAR DAN PRODUK OLAHAN PANGAN TURUNANNYA DALAM RANGKA PENGUATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT KABUPATEN BOGOR Oleh :
dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat
PENGOLAHAN TAHU.
MENGATASI KEMATIAN MASAL IKAN DI WADUK CIRATA
Kuliah Pengeringan Kayu
Fisiologi Hewan Air Kelompok 2 Catur Ukas Diah Yessi Rolan.
Program Kreativitas Mahasiswa
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
E learning Kimia Pangan
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Kuliah Pengeringan Kayu
PENGOLAHAN JELLY DAN JAM (SELAI)
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Fisik
Institut Pertanian Bogor dan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian
Teknologi Pati dan Gula
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
Teknologi Pengawetan Daging
JURNAL ILMIAH TENTANG TUMBUHAN
Bubur Kacang Hijau, Sajian Sehat untuk Berbuka
EVALUASI GIZI DALAM PENGOLAHAN PANGAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa)
Teknologi Pengolahan Sorgum
Kuliah Pengeringan Kayu
Pengetahuan Bahan AgroIndustri
PENDAHULUAN KESIMPULAN
TANDA KEAMANAN NUGGET DAN CARA PENYIMPANANNYA
Enggar Dwi Kartikasari
Enggar Dwi Kartikasari
Cara dan membuat kopra Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena merupakan.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada suhu yang sama jumlah total senyawa phenolic yang terekstrak dari empulur sagu meningkat dengan meningkatnya tekanan.
Enggar Dwi Kartikasari
Baru Nasi Cepat Masak Berbahan Dasar Sukun yang Kaya Akan Isoflavon
ANALISIS KARBOHIDRAT NUR HAIRANI SAMAL
SUMBER ENERGI SUMBER ENERGI KELAS 3 SEMESTER 2 OLEH : ASNIRITA NIM : IPA.
Transcript presentasi:

NAMA : DONY ABRIANTO NIM :

Pati sagu basah merupakan hasil ekstraksi dari empulur sagu yang dapat diolah menjadi pati kering Melalui proses pengeringan. Untuk meningkatkan produksi dan kualitas maka perlu adanya alat pengolahan, khususnya pengering pati sagu basah menjadi pati sagu kering yaitu dengan alat Cross Flow Fluidized Bed (CFFB) bertenaga surya dan biomassa

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat pengering CFFB bertenaga surya dan bio massa dengan kapasitas kg. Prinsip kerja dari alat berdasarkan Gambar 1 dan 2 yaitu :

Perbedaan yang terjadi : 1.kadar lemak pati sagu yang dikeringkan dengan cffb lebih rendah 2. Waktu pengeringan dengan alat cffb hanya 3 jam untuk mencapai kadar air 13,42 % dengan suhu dalam ruang pengeringan 57-60˚C, sedangkan untuk alat konvensional membutuhkan waktu 38 jam untuk mencapai kadar air 13,69% dengan suhu 31˚C

1. kadar amilosa patisagu yang dikeringkan menggunakan alat pengering CFFB bertenaga surya dan biomassa lebih tinggi dibandingkn pati sagu yang dikeringkan secara konvensional 2. Suhu gelatinisasi pati sagu yang dikeringkan menggunakan alat pengering CFFB lebih tinggi dan mempunyai kisaran lebih luas dibandingkan pati sagu yang dikeringkan secara konvensional 3. Daya Pengembangan Pati (SwellingPower) dan Kelarutan pati sagu yang dikeringkan Menggunakan alat pengering CFFB lebih rendah Dibandingkan pati sagu yang dikeringkan secara konvensional

Pati sagu menggunakan alat pengering cffb mampu mempertahankan komposisi kimia dan memperbaiki sifat fisikokimia pati sagu kering, sehingga kualitas pati yang dikeringkan dengan alat tersebut sanga tbaik

1. AOAC (Association of Official Agricultural Chemists), (1999), Official Methods of Analysis of AOAC International, Arlington, Virginia. USA 2. Apriyantono,A., Fardiaz, D., Puspitasari, N., Sedarwati,dan Budiyanto,S., (1989), Analisis Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 3. PAU-Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia 4. Haryanto, B. danPangloli, P., (1992), Potensi dan PemanfaatanSagu,Kanisius, Jogjakarta.