Arus Listrik Bolak-balik (AC) 1 Fasa Disusun Oleh kelompok 2: Ardiansyah Dini Huddia Kevin Daneil Miftahrur Bin Afan Sigit Dwi Lesmana Vani Permata Sari Disusun Oleh kelompok 2: Ardiansyah Dini Huddia Kevin Daneil Miftahrur Bin Afan Sigit Dwi Lesmana Vani Permata Sari
Arus Listrik Bolak-balik (AC) 1 Fasa 1. Jumlah keluaran/output dari AC 1 fasa 2. Contoh penggunaan AC 1 fasa pada kehidupan sehari-hari 3. Daya dan faktor daya pada AC 1 fasa Daya aktif Daya reaktif Faktor daya (Cos φ) Daya semu
Motor listrik 1 fasa adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay 1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-rumah komersial bertegangan 220 V. Terdapat 2 bagian penting pada motor listrik 1 fasa, yaitu rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan bagian yang diam dari motor.
Prinsip kerja motor listrik AC 1 fasa Sebuah motor listrik AC 1 fasa dimana motor ini disuplay oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Ketika sumber AC diberikan, pada stator winding dari motor, maka arus dapat mengalir pada stator winding. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada stator winding tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh stator. Gambar : Dampak adanya arus pada stator. vidio 1.mp4
Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor berputar maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak melewati stator winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap fluks pada stator winding, akibatnya muncul tegangan gaya gerak listrik pada konduktor rotor sesuai dengan hukum faraday. Anggap lagi motor terhubung dengan beban yang akan dioperasikan. Karena motor terhubung dengan beban maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat adanya tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang mengalir pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang menyebabkan rotor didalam motor dapat berputar sendiri. Vidio
Umumnya motor listrik 1 fasa bertegangan (220) volt yang digunakan banyak orang. Contoh penggunaan motor listrik AC 1 fasa dalam bidang teknik mesin di Fakultas Teknik UNP yaitu sebagai motor penggerak yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, selanjutnya energi mekanik ini yang digunakan sebagai penggerak. Seperti berikut: Penggerak dalam alat pengaduk pupuk
Selanjutnya contoh penggunaan motor listrik AC 1 fasa pada kehidupan sehari-hari, seperti berikut: 1. Pompa air Pada alat ini menggunakan jenis motor listrik 1 fasa kapasitor tetap. Motor listrik 1 fasa kapasitor tetap adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil namun dengan jumlah lebih banyak. Motor kapasitor dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya. Gambar: Rangkaian motor listrik 1 fasa kapasitor tetap
2. Kipas angin Pada kipas angin menggunakan jenis motor listrik 1 fasa shaded pole. Motor shaded pole memiliki kontruksi yang sangat sederhana, pada kedua ujung stator terdapat dua kawat yang terpasang fungsinya sebagai kumparan. Gambar: Rangkaian motor listrik 1 fasa shaded pole
3. Blender, dan mixer Pada alat ini menggunakan jenis motor listrik 1 fasa universal. Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC). Gambar: Rangkaian motor listrik 1 fasa universal
Pada motor listrik AC 1 fasa ada 4 daya yaitu daya aktif, daya reaktif, daya semu dan faktor daya. Berikut rumus dan contoh soalnya: 1. Daya aktif ( P ) Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban. Satuan daya aktif adalah W (Watt). Rumus Daya Aktif (P) P = v.i.cos φ keterangan : P : Daya aktif (W) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A) Cos φ: Faktor daya Rumus Daya Aktif (P) P = v.i.cos φ keterangan : P : Daya aktif (W) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A) Cos φ: Faktor daya
2. Daya reaktif (Q) Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif. Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt.Amper Reaktif ). Rumus daya reaktif (Q) Q = v.i.sin φ keterangan : Q : Daya reaktif (VAR) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A) Sin φ : Faktor reaktif Rumus daya reaktif (Q) Q = v.i.sin φ keterangan : Q : Daya reaktif (VAR) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A) Sin φ : Faktor reaktif
3. Daya semu (S) Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus listrik. Satuan daya semu adalah VA (Volt.Ampere). Rumus daya semu (S) S = v.i keterangan : S : Daya semu (VA) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A) Rumus daya semu (S) S = v.i keterangan : S : Daya semu (VA) V : Tegangan (V) I : Arus listrik (A)
Jika mengetahui dua dari ketiga daya tersebut maka dapat menghitung salah satu daya yang belum diketahui dengan segitiga daya, menggunakan persamaan berikut : Gambar: Segitiga Daya 1. Daya aktif P = 2. Daya reaktif Q = 3. Daya semu S = 1. Daya aktif P = 2. Daya reaktif Q = 3. Daya semu S =
Contoh soal: Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik 100 V, jika arus yang mengalir adalah 3 A dan faktor kerjanya 0,9. Berapakah besar nilai daya semu, daya aktif, dan daya reaktif ? Penyelesaian: Diketahui : V = 100 V I = 3 A cos φ = 0,9 Ditanya : S = ? P = ? Q =? Jawab : Menghitung nilai daya semu (S) S = v.i = 100 V. 3 A = 300 VA Menghitung nilai daya aktif (P) P = v.i.cos φ = 100 V. 3 A. 0,9 = 270 watt
Menghitung nilai daya reaktif (Q) Q = = = 130,76 VAR
4. Faktor daya Faktor daya adalah perbandingan daya aktif dengan daya semu. Contoh soal: Hitung berapa faktor daya pada lampu pijar, jika dengan daya aktif 72 W, dan daya semu 72 VA ? Penyelesaian: Deketahui: P = 72 W S = 72 VA Ditanya: Cos φ =......? Jawab: Cos φ = P/S = 72/72 = 1 Rumus faktor daya cos φ = P/S keterangan : Cos φ: Faktor daya P : Daya aktif (W) S : Daya semu (VA) Rumus faktor daya cos φ = P/S keterangan : Cos φ: Faktor daya P : Daya aktif (W) S : Daya semu (VA)
Wassalamu’alaikum Wr.Wb