proses penguraian bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi molekul yang lebih kecil yang berlangsung karena adanya enzim
odalam mulut makanan dihancurkan secara mekanis oleh gigi dengan cara dikunyah omakanan yang dimakan dalam bentuk besar diubah menjadi ukuran yang lebih kecil omakin lama dikunyah makin baik, sebab penghancuran lebih efektif oapabila makanan menjadi makin kecil ukurannya, maka luas permukaan akan bertambah, sehingga proses pencernaan (kontak dengan enzim) akan lebih mudah terjadi
oselama penghancuran secara mekanis berlangsung, kelenjar yang ada di sekitar mulut (kelenjar saliva) mengeluarkan cairan yang disebut saliva (ludah)
o kelenjar saliva yang paling besar o terletak di bagian atas mulut di depan telinga o mengeluarkan enzim ptialin
o suatu enzim amilase (katalis pada hidrolisis amilum menjadi maltosa) o bekerja optimal pada pH 6,6 o mulai tidak aktif pada pH 4,0
o kelenjar saliva yang terkecil o terletak di bawah lidah bagian depan o mengeluarkan musin (suatu glikoprotein) yang kental dan licin dan berfungsi sebagai pelumas yang memudahkan (memperlancar) proses menelan makanan
o disebut juga kelenjar submaksilaris o terletak di belakang kelenjar sublingual dan lebih dalam o mengeluarkan musin
ocairan kental (lebih kental dari air) otiap hari dikeluarkan 1 – 1,5 liter opH antara 5,75 – 7 (umumnya sedikit di bawah 7) oberfungsi membasahi makanan dan sebagai pelumas yang memudahkan atau memperlancar proses menelan makanan
oproses pengeluarannya dirangsang oleh adanya : rangsangan refleks : pikiran tentang makanan yang disenangi bau makanan yang sedap melihat makanan yang diharapkan, sehingga menimbulkan selera rangsangan mekanik adanya makanan di dalam mulut rangsangan kimiawi rasa makanan (manis, sedap, dll)
o makanan hanya lewat o pemindahan makanan dari mulut hingga ke lambung (melalui esofagus) disebabkan oleh adanya gerak peristaltik pada esofagus yang dibantu oleh adanya mukus (mukoprotein yang berfungsi sebagai pelumas) yang dikeluarkan setiap bagian dari sistem pencernaan
o terdapat dua macam kelenjar yang mempunyai sel-sel sekresi, yaitu sel utama dan sel parietal o sel utama dan sel parietal mengeluarkan cairan lambung
o dihasilkan oleh sel parietal lambung
o membuat cairan lambung menjadi asam (pH 1,0 – 2,0) o mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin o melakukan denaturasi dan hidrolisis terhadap protein o mempermudah penyerapan Fe o sedikit menghidrolisis suatu disakarida o merangsang pengeluaran sekretin (hormon yang terdapat dalam duodenum) o mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme o apabila terjadi asidosis, lambung terasa perih
o dihasilkan oleh sel-sel utama lambung dalam bentuk pepsinogen (zimogen) o pada proses pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin ada molekul pepsinogen yang terpisah
odengan terpisahnya sebagian molekul pepsinogen, terbentuk pepsin yang aktif obagian pepsinogen yang terpisah semula menutupi bagian aktif enzim odengan terbentuknya bagian aktif enzim, maka dapat terjadi kontak antara substrat dengan enzim, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat yang lebih lanjut akan menghasilkan hasil reaksi
o katalis pada reaksi hidrolisis polipeptida menjadi pepton dan proteosa (polipepdita yang lebih kecil darin protein)
o dapat menggumplkan susu
o bekerja secara optimal pada pH 5,5 – 7,5 (dalam lambung tidak bekerja secara maksimal) o tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat asam o katalis pada reaksi hidrolisis molekul lipid (triasil gliserol atau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang)
o hanya terdapat dalam lambung bayi (dalam lambung orang dewasa tidak ada) o berasal dari zimogen prorenin o dapat mengubah kasein menjadi parakasein
osuatu glikoperotein (musin) odihasilkan oleh sel-sel pada dinding lambung oberfungsi melindungi sel-sel dinding lambung dari HCl maupun enzim pemecah protein oapabila produksi HCl terlalu banyak atau lambung dalam keadaan kosong, maka sel-sel dinding lambung akan terkena pengaruh HCl dan menyebabkan rasa nyeri pada lambung
o makanan yang sudah dicerna di lambung (berupa campuran yang kental), secara berkala masuk ke dalam usus dua belas jari (duodenum) melalui suatu katup pengatur (katup pilorus) o katup pilorus dapat terbuka dan tertutup untuk mengatur masuknya campuran makanan tersebut ke dalam duodenum
o masuknya campuran makanan yang bersifat asam ke dalam duodenum, menyebabkan duodenum memproduksi hormon (suatu senyawa yang dihasilkan oleh jaringan tertentu dan beredar dalam tubuh melalui peredaran darah) yang disalurkan oleh darah ke pankreas, hati, dan empedu
o SEKRETIN merangsang timbulnya cairan pankreas yang encer, berkadar bikarbonat tinggi, dan mengandung sedikit enzim o PANKREOZIMIN yang merangsang timbulnya cairan pankreas yang kental, berkadar bikarbonat rendah, dan mengandung banyak enzim o KOLESISTOKININ yang mempengaruhi kantung empedu untuk berkontraksi sehingga dapat mengeluarkan cairan dari dalamnya o ENTEROKININ yang merangsang terbentuknya cairan usus
o mengeluarkan cairan pankreas yang jernih dan mempunyai pH antara 7,5 – 8,2 o selama 24 jam dihasilkan ± 500 ml cairan pankreas o cairan pankreas mengandung 98,7% air – 1,3% zat anorganik dan zat organik
o dihasilkan oleh sel-sel pankreas dalam bentuk tripsinogen yang tidak aktif o bekerja optimum pada pH 8,0 – 9,0
o katalis pada hidrolisis protein atau proteosa menjadi polipeptida o protein yang telah didenaturasikan terlebih dahulu akan lebih mudah dipecah
o dikeluarkan oleh sel pankreas dalam bentuk kimotripsinogen yang tidak aktif o bekerja efektif pada ph 8,0 – 9,0
o katalis pada hidrolisis protein, pepton, dan proteosa menjadi polipeptida o mempunyai daya mengendapkan protein susu lebih besar daripada tripsin
o katalis pada hidrolisis polipeptida menjadi monopeptida
okatalis pada hidrolisis ikatan peptida pada ujung molekul polipeptida yang mengandung gugus karboksilat
okatalis pada hidrolisis ikatan peptida pada ujung molekul polipepetida yang mempunyai gugus amina
okatalis pada hidrolisis lipid menjadi asam lemak, gliserol, digliserida, dan monogliserida oaktivitasnya bertambah dengan adanya ion Ca 2+ obekerja optimum pada pH 7,0 – 8,8
odalam bekerja dibantu oleh asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu dan berfungsi sebagai emulgator dengan adanya asam empedu (emulgator), lipid dalam usus dipecah-pecah menjadi partikel- partikel kecil (emulsi), sehingga proses hidrolisis berjalan lebih cepat
otidak berlangsung sempurna (tidak semua trigliserida terhidrolisis sempurna menjadi asam lemak dan gliserol, tetapi masih terdapat digliserida dan monogliserida sebagai hasil reaksi sampingan)
obekerja lebih baik apabila lipid (substrat) mengandung asam lemak berantai panjang dan mempunyai banyak ikatan rangkap obekerja lebih baik terhadap trigliserida daripada digliserida atau monogliserida
okatalis pada hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi maltosa, dengan aktivator ion klorida obekerja pada pH antara 6,2 – 7,2 (pH optimumnya 6,9)
o katalis pada hidrolisis asam nukleat menjadi mononukleotida o bekerja optimal pada pH = 7
o RIBONUKLEASE ( katalis pada hidrolisis RNA ) o DEOKSIRIBONUKLEASE ( katalis pada hidrolisis DNA )
oterdapat melekat pada hati otempat penyimpanan cairan empedu (jika tidak digunakan) setelah dibuat dalam hati
okantong empedu berkontraksi pada waktu ada proses pencernaan makanan (diatur oleh hormon kolesistokinin) dan cairan empedu dikeluarkan ke dalam duodenum, melalui saluran yang menyatu dengan dengan saluran cairan pankreas pada bagian akhir
o cairan bening berwarna kuning agak kental dan berasa pahit o selama 24 jam dihasilkan 500 – 700 ml dan pH antara 6,9 – 7,7
oyang penting asam kolat dan asam deoksi kolat oemulgator dalam proses pencernaan lipi dalam usus omengktifkan lipase dalam cairan pankreas omembantu absorbsi asam lemak, kolesterol, vitamin D, vitamin K, dan karoten operangsang aliran cairan empedu dari hati omenjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu, sebab bila perbandingan asam empedu dengan kolesterol rendah akan menyebabkan terjadinya endapan kolesterol
o mengeluarkan cairan usus yang diproduksi oleh kelenjar Brunner dan kelenjar Lieberkuhn dengan pengaruh dari enterokinin
Kel. Brunner Kel. Lieberkuhn
KARBOHIDRASE KARBOHIDRASE PEPTIDASE PEPTIDASE NUKLEOTIDASE NUKLEOTIDASE NUKLEOSIDASE NUKLEOSIDASE ENTEROKIMASE ENTEROKIMASE FOSAFATASE FOSAFATASE FOSFOLIPASE FOSFOLIPASE o mengandung enzim:
okatalis pada hidrolisis karbohidrat o maltase (katalis pada hidrolisis maltosa menjadi 2 molekul glukosa) o sukrase (katalis pada hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa) o laktase (katalis pada hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa)
okatalis pada hidrolisis ikatan peptida o amino peptidase (katalis pada hidrolisis ikatan peptida ujung yang mempunyai gugus –NH 2 ) o dipeptidase (katalis pada hidrolisis molekul dipeptida) o tripeptidase (katalis pada hidrolisis molekuk tripeptida)
o katalis pada hidrolisis nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat
o katalis pada hidrolisis nukleosida menjadi basa nitrogen (purin atau pirimidin) dan pentosa (ribosa atau deoksi ribosa)
o diproduksi oleh sel-sel duodenum o berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
katalis pada hidrolisis senyawa fosfat organik menjadi gugus fosfat yang bebas
o katalis pada hidrolisis fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan kolin
o tidak terjadi pencernaan makanan o terjadi absorpsi air dan hasil metabolisme yang belum diabsorpsi di usus halus o terjadi proses fermentasi dari sisa-sisa pencernaan oleh bakteri yang terdapat di usus besar
o sisa pencernaan yang airnya sebagian telah diabsorpsi (tinja) disimpan di dalam kolon desendens
o sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di anus o biasanya rektum ini kosong
ojka kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk BAB
oorang dewasa dan anak yang sudah lebih tua bisa menahan keinginan untuk BAB
obayi dan anak yang masih belia mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB
olubang diujung saluran pencernaan otempat bahan limbah pencernaan (tinja) keluar dari tubuh