Mari Berikrar Aman, Selamatkan Jiwa

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
LAPORAN FOTO ESSAY YES FOR SAFER SCHOOL DI MAN 1 KOTA BANDUNG 9 OKTOBER 2013.
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat
Kontinjensi dalam Pengurangan Risiko
PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
Program Desa/Kelurahan Tangguh
QUALITY ASSURANCE SPECIALIST (QAS) dan KETERKAITAN DENGAN PPM
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
PENTINGNYA PENERAPAN SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
Renstra Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak
MENULIS BERITA BENCANA
Kebijakan Badan Nasional PenanggulangAn Bencana dalam Perlindungan
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
RAKOR SOSIALISASI SEKOLAH MODEL
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
BNPB PERAN BPBD DALAM UPAYA PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA DENGAN MELIBATKAN RELAWAN DAN MASYARAKAT DESA TANGGUH Disampaikan.
Advanced Learning Geography 1
Elemen Sistem Manajemen Bencana
KONSEP PENANGANAN KUMUH
ROCKY PLAZA HOTEL, 16 Januari 2013
Kebijakan Pemerintah dan Peran Strategis Perempuan Dalam Penanggulangan Bencana Danang Samsu.
Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
PEREKONOMIAN INDONESIA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
SEKOLAH MENENGAH ATAS BERWAWASAN KEUNGGULAN LOKAL KELAUTAN
Proses Manajemen Bencana
PENGURANGAN RISIKO BENCANA pengantar dalam membangun ketahanan komunitas Disampaikan pada materi kelas TRADAS XXVI KMPLHK RANITA, Ciputat 13 Januari 2015.
PERAN DAN TUGAS GPK DI SEKOLAH INKLUSI
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
LAPORAN FOTO ESSAY YES FOR SAFER SCHOOL
DISASTER MANAGEMENT Oleh : Kak Totok
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
KEBIJAKAN OBAT  .
Konsep Desa dan Kelurahan Tangguh
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
KASUBAG PROGRAM : FAHWRUN BASYREWAN, ST. TUGAS POKOK MASALAH TARGET RPJMD DALAM 5 TAHUN 1.Menurunnya Indeks Resiko Bencana Secara Nasional dari tinggi.
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
DESTANA desa tangguh bencana.
Materi 1 Manajemen Penanggulangan Bencana
Materi 4 KAJIAN DAN PEMETAAN RISIKO
DESA / KEL. TANGGUH BENCANA ( DESTANA )
LAPORAN FOTO ESSAY YES FOR SAFER SCHOOL
Materi 8: SISTIM KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PERAN RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
PROSES MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Oleh : Dahlan Yusuf, ST. M.Sc Kepala Bidang Rehab dan Rekon BPBD Kota Tidore Kepulauan BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN.
Transcript presentasi:

Mari Berikrar Aman, Selamatkan Jiwa http://gerashiaga.wordpress.com

Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id

Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id

Kondisi Sekolah di Indonesia Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh, 750 Sekolah Rusak 2004 2006 2009 2010 2012 Gempa Bumi di Padang, 1606 ruang kelas (241 sekolah rusak); 60 murid meninggal di sekolah SMP : Rusak Sedang: 82.892 Rusak Berat: 42.428 SD : Rusak Sedang: 182.500 Rusak Berat: 110.598 Gempa Bumi dan Tsunami di Mentawai, 7 sekolah rusak Gempa Bumi di Yogyakarta, 2900 Sekolah Rusak

Mengapa Anak-Anak? Anak-anak dan orang muda bukanlah korban pasif dan memiliki peran penting dalam mencegah dan merespon bencana serta mengkomunikasikan pentingnya upaya pengurangan resiko bencana Lebih banyak anak yang memiliki ketangguhan menghadapi bencana jika mereka memiliki informasi dan keterampilan yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana dan cara tanggap bencana. Inisiatif yang melibatkan anak-anak tidak hanya bagi anak-anak sendiri, tetapi juga menguntungkan keluarga dan masyarakat luas. Lingkungan yang memungkinkan bagi tumbuhnya partisipasi anak dalam upaya PRB berarti berkomitmen untuk tidak hanya menggali akar penyebab kerentanan anak terhadap bencana tetapi juga membalikkan paradigma lama tentang gender dan pembangunan sosial anak sebagai agen tidak berdaya. Memerlukan advokasi yang kuat untuk anak-anak secara inklusi terlibat dalam pengambilan kebijakan PRB di sekolah/madrasah, desa bahkan sampai tingkat nasional ASB Indonesia

Mengapa Sekolah/Madrasah? Jumlah siswa yang memungkinkan untuk tersebarnya pengetahuan tentang penanggulangan bencana secara lebih luas Jumlah guru yang tidak mungkin membantu seluruh siswa dalam keadaan darurat sementara siswa punya kemampuan sendiri jika dilatih Melalui pendidikan formal di sekolah, keberlanjutan informasi bisa dijaga/dipertahankan

m o d e l p e n c a n a n g a n Penerapan Sekolah Aman melalui DAK Pendidikan dan Rehabilitasi Sekolah 1. Disaster Preparadness start at young http://www.youtube.com/watch?v=48yZ8iw-lKg 2. Sekolah Aman Hak Anak Bangsa http://www.youtube.com/watch?v=A15HmFiTt3g

(sumber :modul Renkon_Ags_30 Sept) Keterkaitan Rencana kontingensi dengan Rencana operasi kedaruratan dalam penanggulangan bencana (sumber :modul Renkon_Ags_30 Sept)

PERBEDAAN SIFAT RENCANA (sumber : modul Renkon_Ags_30 Sept)

Rencana Kontingensi Rencana Kontingensi,Suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontingensi atau yang belum tentu tersebut. Suatu rencana kontingensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan, jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi. Definisi “Perencanaan Kontingensi” (UNHCR), Suatu proses perencanaan kedepan, dalam keadaan yang tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis. Penekanan “Rencana Kontingensi” pada kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan bencana yakni “Suatu proses yang mengarah pada kesiapan dan kemampuan untuk memperkirakan kejadian bencana sehingga dapat: mencegah bencana, mengurangi dampak mereka menanggapi secara efektif memulihkan diri dari dampaknya” (sumber : modul Renkon_Ags_30 Sept)

Pengertian Sekolah / Madrasah Aman dari Bencana Umum : Sekolah yang mengakui dan melindungi hak-hak anak dengan menyediakan suasana dan lingkungan yang menjamin proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan dan keamanan siswanya setiap saat Khusus : Sekolah yang mampu menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya ancaman Pengertian terkait PRB : komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman, sehat dan sadar akan risiko, memiliki rencana matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan selalu siap merespon pada saat darurat dan bencana

Dasar Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Nilai-nilai Prinsip-prinsip Strategi Perubahan Budaya Berorientasi Pemberdayaan Kemandirian Pendekatan berbasis hak Keberlanjutan Kearifan Lokal Kemitraan Inklusivitas Berbasis Hak Interdisiplin dan Menyeluruh Komunikasi Antar-Budaya Sinkronisasi Kebijakan Peningkatan Partisipasi Publik termasuk anak Pelembagaan

Kerangka Kerja Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Lokasi aman dari bencana Struktur bangunan aman Struktural Desain dan penataan kelas aman Dukungan sarana & prasarana aman Aspek Mendasar Non-struktural Pengetahuan, sikap dan tindakan Perencanaan kesiapsiagaan Kebijakan Sekolah Mobilisasi sumberdaya

Untuk Mewujudkan Rasa Aman Pra Bencana Untuk Mewujudkan Rasa Aman Sekolah/madrasah berkomitmen penuh untuk menerapkan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dan budaya sekolah yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana. Guru memiliki komitmen penuh untuk mengembangkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang mendorong peserta didik aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana Metoda peningkatan kapasitas disesuaikan dengan minta, bakat dan kemampuan peserta didik Peserta didik perempuan dan laki-laki termasuk yang berkebutuhan khusus terlibat secara aktif dalam menyusun rencana aksi sekolah/madrasah Orang tua berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan rencana dan simulasi evakuasi sekolah/madrasah

Partisipasi Anak dalam Membangun Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Berikrar Aman Selamatkan Jiwa LIBRA “SUDAH AMANKAH SEKOLAHKU?” CARA ASYIK CARI TAHU (CACT) “KAPASITAS DAN KERENTANAN SEKOLAH” Pelembagaan Gerakan Siswa Bersatu Menuju Sekolah Aman Madrasah Aman SHIAGA YES FOR SAFER SCHOOL/MADRASAH Pengarusutamaan PRB dalam Kebijakan Sekolah/Madrasah Penyusunan rencana evakuasi, jalur, rambu dan peta evakuasi, titik kumpul aman Simulasi evakuasi dan Evaluasi Rencana Evakuasi Penyusunan dan Pengesahan Rencana Kontingensi Penyusunan Rencana Aksi Sekolah/Madrasah dan Protap

YES for Safer School/Madrasah Setiap anak secara individu/kelompok : menuliskan rencana aksi nyata untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas di tempat favorit di sekolah/madrasah Mengenali jalur evakuasi yang paling aman dari tempat favorit tersebut ke titik kumpul aman yang sudah ditetapkan Persiapan Diskusikan hasil kegiatan penilaian kerentanan dan rencana aksi di hadapan Dewan Guru dan Komite Sekolah/Madrasah Susun Rencana Evakuasi Terintegrasi bersama Warga Sekolah/Madrasah Pemasangan rambu di jalur evakuasi dan titik kumpul aman Pelaksanaan(diulang setiap hari PRB Internasional) Simulasi evakuasi Penandatanganan berita acara penetapan GSB Menuju Sekolah/Madrasah Aman SHIAGA oleh setiap perwakilan anak dan kepala sekolah/madrasah Ikrar bersama untuk mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk melaksanakan, mendokumentasikan dan menceritakan pengalaman belajar bersama YES for Safer School/Madrasah

(sumber : praktik baik seknas sekolah aman didukung BEC-TF WB di NTB) Well, Thank you again for this opportunity and I look forward to your comments and our discussion… And let me close by saying that BNPB is more than happy to share our experiences with colleagues in the region should they need assistance in conducting DaLA/PDNA or in developing capacity building and in implementing DaLA/PDNA… Thank you… (sumber : praktik baik seknas sekolah aman didukung BEC-TF WB di NTB) 17

Model Rencana Evakuasi Terintegrasi antara Rumah dan Sekolah/Madrasah AKTIVITAS ANGGOTA KELUARGA 4 JAM SETELAH GEMPA 12 JAM SETELAH GEMPA DAN TIMBUL KORBAN JIKA TIDAK ADA DAMPAK KERUSAKAN/ KEHILANGAN AYAH BEKERJA BERTEMU DI TEMPAT KUMPUL AMAN UNTUK ANAK PALING RENTAN (sesuai dengan perencanaan evakuasi sekolah) BERKUMPUL DI RUMAH KELUARGA BESAR …………………… (PERHATIKAN APAKAH RUMAH MASIH BISA DITEMPATI) MAKSIMAL 6 JAM SETELAH GEMPA SELURUH ANGGOTA KELUARGA SUDAH KUMPUL KEMBALI DI RUMAH (PERHATIKAN APAKAH RUMAH MASIH BISA DITEMPATI) IBU BEKERJA ANAK DI SEKOLAH

Penyusunan rencana kontingensi yang partisipatif (sumber : modul Renkon_Ags_ 30 Sept)

Contoh Rencana Induk Simulasi dalam Rencana Kontingensi No. WAKTU PERINTAH/INFORMASI MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN KETERANGAN/ALAT UKUR DARI KEPADA 1 KOORDINATOR SATGAS PB Kepala Sekolah/ Madrasah Disampaikan informasi akan terjadi hujan deras dalam waktu 10 hari kedepan di Kota Bandung Setelah menerima informasi cuaca dari BMKG: Koordinator menyiapkan draft surat yang ditujukan kepada Kepala Sekolah/Madrasah sebagai laporan dan usulan kegiatan berupa penyampaian peringatan dini kepada MPK dari kelas yang anak-anaknya tinggal di daerah rawan banjir. Surat kepada Kepala Sekolah/ Madrasah Surat peringatan dini kepada MPK Surat peringatan dini kepada Kepala Regu dalam Satgas PB Sekolah/ Madrasah bencana didaerahnya terkait informasi yang ada HARUS DISELESAIKAN DALAM 3 MENIT WAKTU SEBENARNYA

Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi No. WAKTU PERINTAH/INFORMASI MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN KETERANGAN/ALAT UKUR DARI KEPADA 2 MPK yang memiliki informasi tentang kelas yang terkena banjir Koordinator Telah terjadi banjir di kelasnya: 100% daerahnya terendam banjir (sesuai scenario rencana kontingensi yang ada) Menugaskan Regu Pemetaan untuk melakukan asesmen cepat Menugaskan Regu Penyelamatan untuk siap siaga terhadap kondisi Surat tugas kepada anggota Regu/Komandan Regu untuk melakukan asesmen cepat Penugasan kepada Regu Penyelamatan HARUS DISELESAIKAN DALAM 3 MENIT WAKTU SEBENARNYA 3 Kepala Regu Pemetaan Regu Penyelamatan Melaporkan kondisi daerah yang terkena bencana; 95% sesuai skenario Regu Penyelamatan Melaporkan kondisi kepada Koordinator sesuai hasil asesmen Regu Pemetaan Membuat draft surat kepada semua MPK untuk mengadakan rapat tanggap darurat Laporan kepada Koordinator Draft surat

Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi No. WAKTU PERINTAH/INFORMASI MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN KETERANGAN/ALAT UKUR DARI KEPADA 4 Koordinator Kepala Sekolah/Madrasah Kondisi daerah: banjir telah melanda 10 kelas; telah terjadi pengungsian peserta didik (sesuai scenario). Kepala Sekolah/Madrasah mengusulkan status tanggap darurat selama (sesuai scenario), serta mengusulkan. Mengingatkan telah memiliki rencana Kontingensi yang bisa dijadikan rencana operasi Koordinator melaporkan situasi. Kepala Sekolah/Madrasah: Memerintahkan segera diadakan rapat darurat pada pukul 06:00 WS Mendiskusikan kondisi banjir antara Koordinator dan semua Kepala Regu Satgas PB serta rencana selanjutnya Surat undangan rapat Laporan situasi/kondisi HARUS DISELESAIKAN DALAM 5 MENIT WAKTU SEBENARNYA 5 Kepala Sekolah/ Madrasah MPK Koordinator Regu dan klaster, Ketua Ekskul/ Komunitas, Dewan Guru, Komite Sekolah/ Diawali dengan laporan situasi oleh Koordinator Menetapkan status tanggap darurat dan lamanya Koordinator menyampaikan laporan situasi terkini dan scenario rencana kontingensi yang ada sudah sesuai dengan kondisi/situasi terkini Surat-surat yang telah ditandatangani: SK Status TDB dan lamanya SK Penugasan dan Penunjukkan Koordinator

LANGKAH YANG DIHARAPKAN Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi selengkapnya cek di rencana induk simulasi banjir No. WAKTU PERINTAH/INFORMASI MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN KETERANGAN/ALAT UKUR DARI KEPADA 2. Memerintahka n Satgas PB untuk menyusun renops berdasarkan rencana kontingensi yang ada. Kepala Sekolah/Madrasah: Menandatangani surat keputusan status tanggap darurat dan lamanya Menandatangani surat penugasan dan penunjukan Koordinator sebagai Komandan Tanggap Darurat Banjir Memerintahkan penyusunan Renops berdasarkan pada Rencana Kontingensi Koordinator Klaster: Mengaktifkan klasternya Memobilisasi semua sumberdayanya sesuai renkon yang telah menjadi renops 2. Surat pengaktifan klaster oleh coordinator klaster HARUS DISELESAIKAN DALAM 5 MENIT WAKTU SEBENARNYA

Tanggap Darurat Bencana Penyelenggaraan Sekolah Darurat sebagai pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat Penyediaan informasi umum mengenai sekolah yang berada di daerah bencana, seperti jumlah sekolah, nama/identitas sekolah, alamat sekolah, jumlah murid, jumlah guru/tenaga pengajar, dan sebagainya. Akses terhadap fasilitas pendidikan : ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan merujuk pada kondisi kedaruratan di wilayah bencana, untuk menjembatani kesiapan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang terkena bencana sebelum dimulainya pendidikan reguler secara normal Proses pembelajaran: mampu memanfaatkan bahan ajar dan media ajar yang tersedia dalam kondisi darurat untuk menjamin berlangsungnya pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip hak anak di sekolah dan di lingkungan sekolah serta pendidikan ramah anak dan inklusif. Misalnya pengembangan kurikulum, pelatihan-pelatihan yang relevan, metode pengajaran yang diterapkan, termasuk pilihan metode evaluasi yang sesuai terhadap kegiatan belajar pada situasi bencana Pendidik dan tenaga kependidikan: tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dalam kondisi kedaruratan di wilayah bencana, mencakup keberadaan peserta didik, perekrutan dan seleksi tenaga pendidik, kompensasi, dukungan dan pengawasan untuk tenaga pendidik dan sebagainya.

Penyelenggaraan Sekolah Darurat sebagai pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat Fasilitas pendukung pendidikan: bantuan dasar pendidikan yang menjamin setiap anak dapat menikmati proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman dan sehat termasuk bahan ajar yang eksploratif. Seperti misalnya penyediaan paket sarana belajar dan mengajar bagi sekolah-guru-murid, buku-buku pelajaran, peralatan tulis-menulis, bangku dan meja belajar, perlengkapan dan peralatan olahraga, lapangan/ruang dan sarana bermain dan rekreasi anak, dan sebagainya Partisipasi masyarakat untuk pendidikan : membuka kesempatan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan sekolah darurat, baik dalam perencanaan kegiatan pendidikan, partisipasi anak dan remaja dalam kegiatan pendidikan hingga partisipasi dalam bentuk bantuan sumberdaya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengajar Kebijakan dan koordinasi dalam upaya pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial, termasuk diantaranya formulasi kebijakan dan undang-undang/peraturan diberlakukan, mekanisme koordinasi yang transparan pada situasi bencana termasuk berbagi informasi dan peran dan sumberdaya antar pemangku kepentingan dibidang pendidikan, serta pelembagaan.

Sediakan Tas Aman SHIAGA di tempat yang mudah dibawa Komponen sekolah harus sudah mempunyai tas aman shiaga setidaknya berisi perlengkapan : makanan dan minuman untuk bertahan 1 x 24 jam serta radio transistor / radio komunikasi Orang tua bertanggungjawab untuk membekali peserta didik perempuan/laki-laki sesuai kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan untuk anak-anak berkebutuhan khusus

CONTOH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DARURAT Paket Sarana Belajar dan Mengajar 2. Paket Pelengkap Sarana Belajar dan Mengajar 3. Paket Sarana Mengajar untuk Guru Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan ukuran 700x480x425 (kemasan dalam) Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 sekolah Harga: Rp 1,092,500,- Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Merupakan sarana yang disediakan untuk menunjang tugas guru dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 unit kelas Harga: Rp 1,301,350,- Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan ukuran 570x390x320 Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Merupakan pelengkap dari Paket Sarana Mengajar. Untuk 100 anak Harga: Rp 1,092,500,-

Contoh Paket Sarana Sekolah Darurat 4. Paket Sarana Media Belajar dan Perangkat Pendukung 5. Paket Sarana Media Bermain Lapangan 6. Paket Sarana Media Bermain Musik Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan ukuran 460x310x350 Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Merupakan media belajar dan pendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 unit kelas. Papan tulis dan papan pajang terkemas terpisah Harga: Rp 927,000,- Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan ukuran 720x420x330 Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Merupakan sarana media bermain dan kesenian dalam ruangan Harga: Rp 875,000,- Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan ukuran 720x420x330 Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah dengan Contoh ilustrasi terlampir. Merupakan sarana media bermain dilapangan terbuka. Harga: Rp 1,450,000,-

Sekolah Darurat

KERANGKA PENYELENGGARAAN SEKOLAH DARURAT BENCANA DAERAH Rencana Penanggulangan Bencana di Sekolah Menengah 1. SE no 70a/MPN/2011 tentang Pengarusutamaan PRB di Sekolah 2. Perka BNPB no 4/2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana 3. Permendagri 27/2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2014 Rencana Kontingensi BENCANA Kaji Cepat dan Penyelenggaraan Sekolah Darurat oleh Dinas Pendidikan dengan dukungan SKPD dan Masyarakat dalam koordinasi oleh BPBD Rencana Penyelenggaraan Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penilaian Kerusakan & Kerugian Akibat Bencana Profil Sekolah Akses terhadap fasilitas pendidikan Proses pembelajaran Peserta didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Fasilitas pendukung pendidikan Partisipasi masyarakat untuk pendidikan Kebijakan dan Koordinasi untuk Pendidikani FOKUS Layanan Sekolah Darurat Juknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sekolah yang Terkena bencana Buku Panduan dan Perangkat Penilaian Pasca Bencana di Sektor Pendidikan Perka BNPB tentang Data Bencana dan SRC 2. JNA toolkit

KAJI KEBUTUHAN BIDANG SOSIAL SUBSEKTOR PENDIDIKAN Pasca Bencana KAJI KEBUTUHAN BIDANG SOSIAL SUBSEKTOR PENDIDIKAN Kegiatan Non Fisik : Bantuan biaya siswa sekolah SD & SMP yang terkena dampak langsung, utk tetap bersekolah. Bantuan biaya siswa sekolah SLTA yang terkena dampak langsung, utk tetap bersekolah Fasilitasi pengelolaan sekolah sementara SD&SLTP : Layanan psikososial siswa : Pelatihan psikososial utk guru&kader pendidikan : Penyediaan guru pengganti : Penyusunan dan sosialisasi rencana kontigensi bidang pendidikan : Kegiatan Fisik : Pembangunan sekolah/ruang kelas (Unit/m2). Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SD (meubeler, media belajar&sarana pendukung lainnya) Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SLTP. Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SLTA.

INDIKATOR CAPAIAN KEGIATAN REHABILITASI & REKONSTRUKSI SUBSEKTOR PENDIDIKAN Kegiatan Output Outcome Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang rusak akibat becana Tersedianya ruang kelas untuk proses belajar-mengajar Peserta pendidikan bisa melakukan aktivitas belajar-mengajar tanpa terganggu/ tercampur dengan peserta rombongan belajar yang lain Penyediaan materi belajar dan peralatan sekolah Tersedianya seperangkat alat mengajar di ruang kelas Tersedia buku teks untuk siswa Tersedia peralatan tulis untuk siswa Siswa dan pendidik dapat menjalankan proses belajar-mengajar dengan lancar Pemulihan psikososial seluruh stakeholders pendidikan (guru, murid, orangtua murid) melalui berbagai kegiatan kependidikan Tersedia tenaga konselor Adanya kegiatan pemulihan psikososial tersedianya alat dan bahan untuk mendukung pemulihan psikososial Pulihnya psikososial stakeholders pendidikan, sehingga proses belajar-mengajar berlangsung lancar Jumlah tenaga pengajar Tersedianya jumlah tenaga pengajar sesuai Standar Pelayanan Minimum sub sektor Pendidikan Rasio guru/murid sesuai dengan SPM Pengembangan muatan pendidikan kebencanaan Tersedianya bahan pengajaran dan pelatihan tentang kebencanaan yang aplikatif Peserta didik mengetahui resiko bencana yang potensial terjadi di daerahnya dan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko bencana. Pemberian pengetahuan dan keahlian mengenai kebencanaan kepada semua tenaga kependidikan Tenaga kependidikan sudah mengikuti pelatihan kebencanaan Seluruh peserta pendidikan siap menghadapi bencana dan mampu menjadi pemandu aktif dalam upaya pemgurangan resiko bencana

KEBUTUHAN REHABILITASI & REKONSTRUKSI BIDANG SOSIAL SUBSEKTOR PENDIDIKAN Perkiraan Nilai Kebutuhan Pemulihan : KEBUTUHAN= Jumlah UnitX Satuan BiayaX Indeks Biaya Unit adalah jumlah yang terkena dampak bencana- RB, RS, RR Satuan Biaya adalah biaya standart berdasarkan kebutuhan pembiayaan Indeks Biaya adalah angka pengali yang didasarkan pada perbedaan biaya secara umum antar wilayah lokasi bencana Subsektor Pendidikan Kegiatan fisik Biaya standart Keg. Non fisik Biaya Standart Pembangunan sekolah/ruang kelas (Unit/m2) Rp. 2.000.000 Bantuan biaya siswa sekolah SD & SMP yang terkena dampak langsung, utk tetap bersekolah

Kegiatan fisik Biaya standart Keg. Non fisik Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SD (meubeler, media belajar&sarana pendukung lainnya) Rp. 23.000.000 kelas/paket Bantuan biaya siswa sekolah SLTA yang terkena dampak langsung, utk tetap bersekolah Rp. 525.000/anak Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SLTP (meubeler, media belajar&sarana pendukung lainnya) Rp. 26.000.000 kelas/paket Fasilitasi pengelolaan sekolah sementara SD&SLTP : Honor pertemuan koordinasi - Biaya penyelanggaraan rapat/pembinaan(Snack, minum, fotocopy) - Biaya pembelian barang barang habis pakai( tiker, kapur/spidol, lampu,dll) Rp. 57.500.000/ sekolah Penyediaan sarana&prasarana sekolah tingkat SLTA (meubeler, media belajar&sarana pendukung lainnya) Rp. 29.000.000 kelas/paket Layanan psikososial siswa : - Honor untuk pendamping/ petugas psikologi Rp. 35.000/pkt/kec.

Kegiatan fisik Biaya standar Keg. Non fisik Biaya standart Pelatihan psikososial utk guru&kader pendidikan : Honor untuk pelatih Biaya penyelanggaraan rapat/pembinaan(Snack, minum, fotocopy Rp. 1.750.000/orang Penyediaan guru pengganti : Agar proses pembelajar an terus berlangsung Honor bagi guru pengganti/ sukarelawan. - Biaya Pembinaan bagi guru pengganti/sukarelawan Rp. 48.000.000/orang Penyusunan dan sosialisasi rencana kontigensi bidang pendidikan : Pendataan&pemetaan warga sekolah yang terkena bencana Penyusunan rencana kegiatan pemulihan Rapat Koordinasi antar SKPD untuk percepatan pemulihan pembelajaran di sekolah - Menghitung biaya pemulihan bila diperlukan Rp. 187.500.000 /pkt/kab/kota.

TERIMAKASIH http://gerashiaga.wordpress.com