ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN Latar Belakang Masalah guru selalu mendominasi dalam pembelajaran, pola pembelajaran yang diterapkan masih berpusat pada guru, pemilihan metode belum tepat ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN Bagaimana Pemecahannya? Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang menuntut guru mampu menghadirkan situasi dunia nyata baik di kelas maupun di luar kelas. Metode pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa yang tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, tetapi bersifat psikis seperti aktivitas mental. Pelatihan Pedagogik Lanjut (AA), 20-24 Oktober 2014 Dafik 1
SOFT SKILL YANG DIHARAPKAN DAFTAR PRESENTASI ISI ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI KONSEP DASAR SOFT SKILL YANG DIHARAPKAN SIMULASI
CAPAIAN KEMAMPUAN AKHIR PEMBELAJARAN & CP PELATIHAN: Memahami prinsip etika dan moral dosen dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran Mampu menjelaskan pengertian etika dan moral dalam pembelajaran KAD 1 Mampu menjelaskan alasan penerapan etika dan moral dalam pembelajaran KAD2 Dapat menerapkan etika dan moral dalam pembelajaran KAD 3
DASAR HUKUM (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor Tim Sertifikasi Dosen Nasional
DASAR HUKUM (2) 7. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen 8. Surat Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya 9. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2008 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Guru Besar/Profesor dan Pengangkatan Guru Besar Emeritus 10. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
DASAR HUKUM (3) 11. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaran Pendidikan Tinggi 12. Peraturan President RI No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI 13. Undang Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi 14. PermenPan No 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya 15. PermenDikbud No 78 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kehormatan Profesor 16. Peraturan Menteri Pendidikan No 49 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
TANTANGAN PENDIDIKAN MASA DEPAN * SNPT Mengamanai Delapan Standar Pendidikan, Delapan Standar Penlitian dan Delapan Standar Pengabdian Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif
EMPAT PILAR PENDIDIKAN The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning
LIMA PILAR BELAJAR (UNESCO-SISDIKNAS INDONESIA) 1. Learning to believe and to convince the almighty God (Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) 2. Learning to know (Belajar untuk memahami dan menghayati) 3. Learning to do (Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif) 4. Learning to live together (Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain) 5. Learning to be (Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri)
SpQ EQ SQ IQ
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills PT Knowledge Skill SMA/SMK Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960)
UNDANG-UNDANG RI NO.14 TH 2005 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. UNDANG-UNDANG RI NO.14 TH 2005 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1
MOTIVATION In science, you are what you teach and you are what you write A nice teaching demands a good strategy A good science demands a strong writing. However, a good writing cannot overcome a bad science. In science, no matter how spectacular the results are, the work is not completed until the results are published.
POLA PEMBINAAN DOSEN Profesionalisme Sertifikasi Peningkatan Mutu Kualifikasi Akademik dan Unjuk Kerja 2. Kompetensi 3. Kontribusi Peningkatan Mutu Pelaksanaan Tridharma Profesionalisme Sertifikasi
MORAL ETIKA APA ? MENGAPA? NILAI NORMA BAGAIMANA?
Adopsi dari Dasadharma Pramuka (ke-10): Moral dan Etika Dosen Adopsi dari Dasadharma Pramuka (ke-10): Suci dalam Pikiran DOSEN Suci dalam Perkataan Suci dalam Perbuatan
Nilai, Norma, Etika, dan Moral Nilai, Norma, Etika, dan Norma saling berkaitan, sebab semuanya berusaha mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir, sikap, dan perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
APA? Etika dan Moral mempunyai pengertian yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat
Mengapa Dosen perlu Etika dan Moral? Karena : Dosen merupakan panutan bagi mahasiswa/orang lain dalam segala pemikiran dan tingkah lakunya Dosen sebagai Pengajar dan Pendidik Dosen sebagai Profesi (perlu Etika Profesi Dosen)
BAGAIMANA CARA DOSEN MENERAPKAN ETIKA DAN MORAL? 1. Dosen harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai dan norma dalam pembelajaran 2. Dosen harus dapat menerima perbedaan nilai dan norma yang dianut oleh mahasiswa / orang lain 3. Dosen harus menyadari bahwa masalah pembelajaran merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika dan moral
Lanjutan 4. Dosen harus dapat menjawab secara jujur pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan aspek etika dan moral secara umum. Dosen harus dapat menerapkan 4 (empat) kompetensi dosen: (kepribadian/personal, profesional/keahlian, pedagogik, dan sosial/kemasyarakatan).
PENGERTIAN NILAI NILAI ialah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999) NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)
bersifat relatif, artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu SIFAT DAN JENIS NILAI bersifat relatif, artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu Lebih bersifat subjektif, nilai berbeda- beda bagi setiap orang PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai: 1. Nilai Material 2. Nilai Vitalitas/Kehidupan 3. Nilai Kerohanian : Nilai Kebenaran Nilai Keindahan Nilai Moralitas/Kesusilaan Nilai Religius
PENGERTIAN NORMA NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai tertentu. NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi dasar pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi dan penguatan terhadap tingkah laku manusia.
EMPAT MACAM NORMA Norma Kesopanan Norma Kesusilaan Norma Agama Norma Hukum Norma Hukum, punya karakteristik tersendiri, yakni berupa sanksi yang tegas dan imperatif, jika dibanding dengan norma-norma yang lain
PENGERTIAN ETIKA BERTEN (1993) ALGERMON D BLACK (1993) 1. Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan pegangan orang atau sekelompok orang 2. Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu 3. Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan manusia ALGERMON D BLACK (1993) Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik, sesuai aturan yang berlaku di masyarakat
ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT ETIKA adalah Cabang Filsafat, yakni Filsafat Moral atau Filsafat Kesusilaan Tiga Macam Filsafat Moral (Etika): Etika Deskriptif Etika Normatif Etika Kefilsafatan (Hakikat)
MORAL DLM BERBAGAI BAHASA Bhs Yunani: Moral disebut Ethos, Ethikos (adat istiadat, kebiasaan, tingkah-laku, tabiat, watak) Bhs Latin: Moral disebut Mos, Mores, Moris (adat istiadat, kebiasaan, tingkah-laku, tabiat, watak) Bhs Arab: Moral disebut Akhlaq (perilaku yang baik, adab yang sopan) Bhs Indonesia: Moral/moralitas disebut juga Kesusilaan (budi pekerti dan perilaku yang mulia)
PENGERTIAN MORAL Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau keharusan Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan tindakan manusia Moral adalah kepekaan dalam pikiran, perasaan dan tindakan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 & Richard, 1971)
Lanjutan Moral adalah pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh manusia (Atkinson, 1969) MORAL adalah ajaran yang berisi nilai dan norma untuk mengatur sikap dan tingkah laku manusia agar dapat melaksanakan perbuatan baik (Lamijan, 1995)
PEMBAGIAN MORAL: 1. MORAL UMUM 2. MORAL KHUSUS MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI Contoh: ETIKA PROFESI PERAWAT ETIKA PROFESI DOKTER ETIKA PROFESI WARTAWAN ETIKA PROFESI ADVOKAT ETIKA PROFESI GURU/DOSEN
HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL, ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA
MANFAAT Kita Mempelajari Nilai, Norma, Etika, dan Moral Kita dapat menjunjung dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak Kita lebih dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain Kita lebih bertanggung jawab terhadap bidang ilmu yang diampunya Kita dapat meningkatkan profesionalitas
Lima Unjuk Kerja Kualitas Dosen Profesional (C.E. Vandzandt (1990): CARA DOSEN MELAKSANAKAN ETIKA DAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN Lima Unjuk Kerja Kualitas Dosen Profesional (C.E. Vandzandt (1990): Selalu menampilkan sikap dan perilaku yang mendekati standar ideal Selalu mencari kesempatan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilan atau keahlian profesinya Memelihara dan meningkatkan citra profesi Meningkatkan kualitas layanan profesi dosen Memiliki kebanggaan terhadap profesi dosen
RANAH YANG MENDASARI ETIKA DAN MORAL DOSEN DLM PEMBELAJARAN Ranah Kognitif adalah kawasan atau bidang kemampuan manusia/dosen dalam berpikir Ranah Afektif adalah kawasan atau bidang kamampuan manusia/dosen dalam bersikap Ranah Psikomatorik adalah kawasan atau bidang kemampuan manusia/dosen dalam melakukan gerakan fisik (keterampilan) Ranah Manajerial adalah kawasan atau bidang kemampuan manusia/dosen dalam melakukan melakukan POAC
Unsur-Unsur Kognisi yang Mendasari Etika dan Moral dalam Pembelajaran Yakin bahwa mahasiswa adalah makhluk sosial yang etika dan moralnya sedang berkembang Memahami bahwa mahasiswa dapat belajar etika dan moral dari berbagai sumber Memahami bahwa pembelajaran dari dosen akan lebih bermanfaat bagi mahasiswa bila didasarkan pada etika dan moral Sikap dan pikiran yang jernih, cermat, teliti, dan tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral mampu membelajarkan mahasiswa mencapai tujuannya
Unsur-Unsur Afektif yang Mendasari Etika dan Moral dalam Pembelajaran Penghormatan dan penghargaan tinggi terhadap kehidupan manusia yang penuh muatan etika dan moral Berkomitmen tinggi untuk menerapkan etika dan moral dalam pembelajaran Berusaha mengembangkan etika dan moral dalam pembelajaran pada bidang ilmunya Berusaha mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk pembelajaran mahasiswa yang dilandasi etika dan moral yang tepat dan akurat
Unsur-unsur Psikomotorik yg Mendasari Etika dan Moral dalam Pembelajaran Membelajarkan mahasiswa dengan penuh rasa tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral Berperilaku yang sesuai dengan pengembangan wawasan etika dan moral dalam pembelajaran Mengembangkan dan menerapkan strategi dan teknik pembelajaran yang tepat dan dilandasi etika dan moral untuk mengatasi masalah mahasiswa Melaksanakan penelitian tindakan dalam upaya pelaksanaan pembelajaran yang dilandasi oleh etika dan moral
EMPAT KOMPETENSI DOSEN SUPLEMEN: EMPAT KOMPETENSI DOSEN Kompetensi Kepribadian Kompetensi Profesional (Keilmuan dan Keterampilan) Kompetensi Pedagogik Kompetensi Sosial
1. Kompetensi Kepribadian Dosen Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi mahasiswa dan masyarakat Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, dan sosial-budaya masyarakat Indonesia Tampil sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa percaya diri, dan rasa bangga sebagai pendidik Menjunjung tinggi kode etik profesi dosen
2. Kompetensi Profesional Dosen Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung pengembangan mata kuliah yang diampu Melakukan penelitian multi dan interdisipliner dan menggunakan hasil-hasil penelitian untuk pengembangan sain dan teknologi serta memanfatkannya dalam pembelajaran Menguasai Capaian Pembelajaran dan kemampuan akhir yang diharapkan matakuliah yg diampu Mengembangkan materi pembelajaran matakuliah yang diampu secara kreatif dan terus menerus Mengembangkan keprofesionalan secara berke-lanjutan dengan melakukan tindakan refleksi Memanfaatkan teknologi informasi dan komuni-kasi untuk mengembangkan potensi diri
3. Kompetensi Pedagogik Dosen Menguasai karakteristik mahasiswa dari aspek fisik, spiritual, sosial-kultural, emosional, moral dan intelektual Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan matakuliah yang diampu Menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif, edukatif, dan menyenangkan Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
3. Kompetensi Pedagogik Dosen (Lanjutan) Memfasilitasi pengembangan potensi mahasiswa agar dapat mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan mahasiswa Menyelenggarakan penilaian atau evaluasi proses dan hasil pembelajaran Memanfaatkan hasil penilaian atau evaluasi untuk kepentingan pembelajaran Melakukan tindakan reflektif guna peningkatan kualitas pembelajaran
4. Kompetensi Sosial Dosen Bersikap inklusif dan bertindak secara objektif dalam berbagai aspek kehidupan Tidak bersikap diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras/etnis, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi Berkomunikasi secara efektif, simpatik-empatik, dan santun dengan sesama dosen, tenaga kependidikan, pemangku kepentingan, dan masyarakat Beradaptasi di tempat/lingkungan bertugas yang memiliki keragaman sosial budaya Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri (terutama dengan team teachingnya) dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain
HAKIKAT TEAM TEACHING Apa? mengajar dalam tim satu mata kuliah diajar oleh lebih dari satu orang dosen secara terpisah berdasarkan pembagian tugas l dua orang dosen atau lebih mengajar bersama dalam kelas dan waktu yang sama PAU-PPAI-UT
SEMI TEAM TEACHING Pengertian Pembuatan Rencana bersama, mengajar sendiri- sendiri Variasi 1: Mata Kuliah Matematika Kelas A Dosen 1 Kelas B Dosen 2 Kelas C Dosen 3
SEMI TEAM TEACHING Variasi 2: Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Kelas A Dosen 2 Kelompok 2 Kelompok 1 Dosen 1 Dosen 3 Kelompok 3
SEMI TEAM TEACHING Variasi 3: Mata Kuliah Pengantar Sosiologi Kelas A Topik a Topik b Topik c (dosen 1) (dosen 2) (dosen 3)
SEMI TEAM TEACHING l rencana dibuat sebelum perkuliahan Pelaksanaan l rencana dibuat sebelum perkuliahan l substansi perencanaan: m RPS/Kontrak Perkuliahan m pembagian tugas m teknik pengamatan/pemberian balikan m teknik evaluasi/bobot nilai l perlu evaluasi perencanaan l pertemuan tim secara periodik
TEAM TEACHING PENUH Pengertian Prinsip Pelaksanaan, perlu : l Satu tim mengajar di satu kelas dalam waktu yang sama Prinsip Pelaksanaan, perlu : Penilaian berkesinambungan Kesepakatan Komitmen
TEAM TEACHING PENUH KELAS A Mata Kuliah Pengantar Sosiologi Dosen 1 l Variasi 1: Mata Kuliah Pengantar Sosiologi KELAS A Dosen 1 (presentasi) Dosen 2 (peragaan/contoh)
TEAM TEACHING PENUH KELAS B Mata Kuliah Matematika Lanjut Topik 1 l Variasi 2: Mata Kuliah Matematika Lanjut KELAS B Topik 1 Dosen 1 Topik 2 Dosen 2 Topik 3 Dosen 3
Pendalaman materi/praktikum TEAM TEACHING PENUH l Variasi 3: Mata Kuliah Fisika Dasar 1 KELAS C Dosen 1 (presentasi) Pendalaman materi/praktikum Klp. 1 Klp. 2 Klp. 3 Dosen 1 Dosen 2 Dosen 3 PAU-PPAI-UT
KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEAM TEACHING Kekuatan Kelemahan m model kerja sama m perhatian & interaksi dengan mahasiswa meningkat m dosen lebih aman m dosen menampilkan yang terbaik m balikan bagi mahasiswa banyak & komprehensif m variasi yang menantang m persiapan/waktu ekstra m tidak mudah menjadi anggota tim yang kompak m dana/fasilitas ekstra
01010100 01000101 01010010 01001001 01001101 01001011 01000001 01010011 01001000 T E R I M A K A S I H