SEKILAS DX-ING DI HF BANDS Oleh : Hendro S. Joedho YCØQR & Irsan YCØOST *) Presentasi pada JOTA JOTI 2016
Scouts Greeting! Personal Profile : Name : IRSANI INDRA PUTRA NOOR (IRSAN) Call sign : YCØOST NRI : 09140855 Email : yc0ost@gmail.com, yc0ost@ybdxc.net Web : http://www.qrz.com/db/yc0ost Activities : Trainer, AUTRI Operation & Finance, YBDXC - Education & Training Div. Assisting for JOTA-JOTI since 2010. YCØZSM- Advisory Board & Coach Leader JOTA SAA MAN 4 Scouts Team International JOTA-JOTI 2010 - 2014 YCØZSM - Station Manager of International JOTA - JOTI 2011-2012 & Asia Pasific Regional JOTA-JOTI 2011, 2012 & 2014 YCØZSDB - Coach Trainer JOTA Scouts SMAN 90 South Jakarta, October 2015
Introduction to DX-ing Mari kita mengenal apa itu DX-ing yang merupakan salah-satu kegiatan yang paling sering dilakukan oleh Amatir Radio diseluruh Dunia. Amatir Radio yang memiliki IAR (Ijin Amatir Radio) sesuai lisensinya tersebut dapat melakukan DX-ing di band/frekuensi yang dialokasikan untuknya pada High Frequency (HF) dengan semua mode : Phone (SSB-USB-LSB), CW dengan kode morse atau Digital/RTTY-PSK-JT65-SSTV dan sebagainya. DX – berasal dari kata DISTANCE X = Jarak ‘X’....(jauhnya tidak diketahui) Yang dimaksud DX disini adalah: hubungan komunikasi melalui radio dan dilaksanakan oleh amateur radio untuk jarak ‘X’ yang jauhnya tidak diketahui. Jarak jauh dalam pengertian disini, tidak hanya berarti bahwa jarak antar 2 (dua) amateur radio tersebut berjauhan atau ada batasan minimal sekian km/miles.
“DX-ing is My Life” Ketika seorang anggota ORARI di Medan (YB6) misalnya berkomunikasi dengan anggota ORARI lainnya yang berlokasi di Merauke, Papua (YB9) yang berjarak + 4.820 km – hubungan komunikasi radio tersebut tidak masuk dalam katagori DX. Tetapi ketika seorang anggota ORARI di Atambua/Pulau Timor (YB9) melakukan komunikasi radio dengan amateur radio di Timor Leste (4W) yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja, komunikasi radio tersebut justru masuk kategori DX. Pokoknya hanya komunikasi radio dengan negara lain yang disebut DX..? Ternyata tidak demikian juga, karena ada beberapa kriteria yang nanti juga akan kita coba bahas. Alaska, Hawaii adalah bagian dari USA (negara bagian USA), tetapi ketika seorang amateur radio yang berdomisili di negara-negara bagian lainnya di USA (Alabama, Delaware, Kentucky, Wyoming dll) berkomunikasi dengan Alaska atau Hawaii, itu berarti sudah melakukan komunikasi DX-ing.
DXCC Entities Di Jepang ada prefix JD1 (Ogasawara & Minami Torishima) yang masing-masing merupakan entitas berbeda dengan Jepang. Begitu juga dengan negara Malaysia dengan prefix 9M2 (West Malaysia) dan 9M6 (East Malaysia/Sabah, Serawak) dan juga beberapa entitas lainnya. DXCC Entities Yang masuk daftar DXCC (DXCC Country/Entity List) ditentukan didasari posisi geografi (seperti contoh di atas) ataupun politik. Untuk masuk kategori ini, sebuah ‘political country’ harus memenuhi persyaratan : * Menjadi anggota PBB (UNO-United Nations Organization) * Memperoleh prefix callsign ITU (International Telecommunication Union) * Memiliki penduduk yang menetap/permanen.
DXCC Deleted Countries Data DXCC entities list lengkap dengan prefix, nama continent, zone (ITU/CQ), bisa dilihat pada: http://www.ng3k.com/Dxcc/dxcc.html Beberapa tahun terakhir terjadi banyak perubahan pada political entities khususnya di benua Eropa. Sebelum kejatuhan Uni Sovyet/USSR, Jerman terbagi menjadi 2 entitas – yaitu Jerman Barat (FRG-Federal Republic of Germany-DA-DL) dan Jerman Timur (GDR-German Democratic Republik-Y2-Y9). Saat ini kedua negara Jerman telah bersatu menjadi Federal Republic of Germany – DA-DR. Ada juga satu negara yang pecah menjadi beberapa entitas baru, salah-satu contohnya Czechoslovakia (OK) yang sekarang menjadi Czech Republic (OK-OL) dan Slovak Republic (OM). Republic Democratif of Timor Leste (RDT) sebelum memisahkan diri adalah bagian dari NKRI (YB), sekarang menjadi negara merdeka dan ber-entitas sendiri (4W) dan banyak negara lainnya.
DXCC Endless Boundaries Pada DXCC Entities List di atas, juga terdapat keterangan entitas yang telah dihapus (deleted). Posisi geografi dalam penentuan suatu entitas mungkin kadang agak membingungkan kita, seperti pada contoh di atas – Alaska dan Hawaii. Alaska menjadi satu entitas sendiri yang terpisah dari negara bagian USA lainnya karena letaknya lebih dari 100 km (61 mil) dari Washington (negara bagian terdekat) dan dipisahkan oleh entitas lain - Canada. Hawaii pun memenuhi syarat karena terpisahkan dari negara bagian lain di USA sejauh 350 km (214 mil) dan di antaranya tidak ada kepulauan lain yang merupakan bagian dari USA. Pulau Sebatik di ujung utara Kalimantan Timur atau sekarang disebut Kalimantan Utara (Kaltara) masuk pada YB7 (NKRI) dan setengahnya lagi 9M6 (East Malaysia).
DXCC of Nationality Data DXCC entities list lengkap dengan prefix, nama continent, zone (ITU/CQ), bisa dilihat pada: http://www.ng3k.com/Dxcc/dxcc.html Beberapa tahun terakhir terjadi banyak perubahan pada political entities khususnya di benua Eropa. Sebelum kejatuhan Uni Sovyet/USSR, Jerman terbagi menjadi 2 entitas – yaitu Jerman Barat (FRG-Federal Republic of Germany-DA-DL) dan Jerman Timur (GDR-German Democratic Republik-Y2-Y9). Saat ini kedua negara Jerman telah bersatu menjadi Federal Republic of Germany – DA-DR. Ada juga satu negara yang pecah menjadi beberapa entitas baru, salah-satu contohnya Czechoslovakia (OK) yang sekarang menjadi Czech Republic (OK-OL) dan Slovak Republic (OM). Republic Democratif of Timor Leste (RDT) sebelum memisahkan diri adalah bagian dari NKRI (YB), sekarang menjadi negara merdeka dan ber-entitas sendiri (4W) dan banyak negara lainnya.
DXCC – Special Area Kecuali 2 kategori di atas (Geografi & Politik), kategori ke 3 pada penetapan satu DXCC entity adalah yang disebut “Special Area” yang mencakup hal yang tidak umum seperti : * Club Station ITU Headquarters di Geneva, Swiss (4U1ITU) * Club Station UN Headquarters di New York (4U1UN) Vienna International Center di Vienna, Austria (4U1VIC) yang menjadi wadah beberapa organisasi di bawah PBB. Juga beberapa entitas lain yang tidak tercakup dalam kategori Geografi dan Politik.
Klasifikasi DX Entities Sementara ini bagi kita di Indonesia, satu DX Station adalah stasiun yang berbeda negara dengan negara kita, tapi beberapa DX Station bisa memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding lainnya bagi kita. DX Station bisa diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu DX Station yang biasa saja karena banyak bermunculan sehari-hari serta relatif mudah kita dapatkan, sedangkan satunya lagi adalah DX Station langka (rare entity). Tingkat kelangkaan dari satu rare entity tidak sama, tergantung juga pada beberapa hal antara lain band, mode, posisi/lokasi dan kondisi propagasi. Beberapa entitas yang banyak kita temui pada frekwensi di High Bands (14, 21, 28 MHz), mungkin akan sulit ditemui pada frekwensi Low Bands (3,5 - 7 MHz) apalagi di Top Band (1,8MHz/160M). Bahkan ada satu band dikenal sebagai “Magic Band” yang pada saat tulisan ini diedit sedang membuka propagasinya yaitu pada 50 MHz / 6M band, yang tidak selalu terbuka setiap saat dan akan terbuka hanya dalam waktu sekejap saja.
Amateur Radio Population Faktanya, populasi penduduk di suatu negara juga tidak selalu berarti jumlah amateur radionya juga banyak, apalagi yang aktif ber-DXing. Sebagai contoh negara Tiongkok (RRC) yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia tetapi jumlah amateur radionya masih belum banyak. Indonesia yang memiliki lk 27.815 anggota AR (data tahun 1997), mungkin hanya 5% yang aktif. Bandingkan dengan Jepang yang jumlah AR-nya 1,296,059 (data 1999) bisa jadi 5% populasi amatir radionya aktif ber-DX-ing. Data terakhir yang diperoleh untuk daftar urutan entitas yang paling diharapkan/dinantikan oleh seluruh amateur radio di dunia (most wanted entity) bisa dilihat di: http://www.clublog.org/mostwanted.php Di website Clublog ini juga bisa dilihat entitas yang paling diharapkan itu berdasarkan mode (CW/Phone/Data) juga sesuai band ataupun benua/continentnya.
Young Amateur Radio Generation Sedangkan data jumlah amateur radio dan prosentasenya dibandingkan dengan jumlah penduduk suatu negara adalah seperti di bawah ini : Data Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Amateur_radio_operator Negara-negara/entitas kecil mungkin hanya memiliki satu atau beberapa amateur radio saja, bahkan bisa jadi sama sekali tidak ada amateur radionya. Guna memenuhi keinginan para amateur radio dunia untuk bisa berkomunikasi radio (QSO) dan memperoleh QSL card paper atau LOTW dari negara/entitas yang masih langka tersebut biasanya dilakukan Dxpedition. Beberapa aktivis Dxers (sebutan bagi amateur radio yang melakukan Dxing tersebut) juga melakukan IOTA Expedition. YB8RW OM Din
Persiapan Amatir Radio sebelum DX-ing: Radio Transceiver, Antenna (Wire, Rotary Dipole, Yagi etc.), Antenna Tuner, Coax cable and other technical equipment, Log book/Online Logging or Logging software, Clock Time, DX Map & Propagation Report, DX-ing skills, Operating Procedures - DX Code of Conduct, QSL Card dan juga ruang kerja operator (Hamshack) yang nyaman! Do and Don’t during On The Air Mereka yang tidak memiliki Ijin Amatir Radio (IAR/Amateur Radio License) atau expired, Dilarang mengudara atau mengoperasikan perangkat. Bagi rekan Pramuka pada station JOTA bisa mempergunakan perangkat dan berkomunikasi dengan didampingi kakak ORARI yang memiliki Call sign (nama panggilan). Station JOTA-JOTI juga memiliki Call sign khusus. Sebelum memulai berkomunikasi agar memperhatikan operating procedure yang diberikan oleh pendamping dari ORARI dan beroperasi pada frekuensi/band yang sudah diarahkan.
Yang perlu diketahui pada saat pelaksanaan JOTA-JOTI : 1. Pelajari Amateur Radio Phonetic Alphabet dan Q Codes. Menyimak frekuensi di bands, perhatikan siapa yang mempergunakan frekuensi saat itu, jangan berebut memakai frekuensi atau cari frekuensi kosong. Perhatikan frekuensi dan bands yang dipergunakan, jangan melakukan sesuatu hal yang tidak diketahui pada perangkat radio transceiver. Monitor, Dengarkan dan Memanggil pada saat yang tepat dengan prosedur yang baik. 2. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, apabila berkomunikasi atau QSO dengan rekan Pramuka atau ORARI pada frekuensi. Ketika DX-ing pada bands yang ditentukan jangan kuatir harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris, cukup mengerti pertukaran report dan beberapa pertanyaan yang harus diajukan.
3. Dengarkan dengan baik dengan station JOTA mana kita berkomunikasi, catat nama station (callsign) apakah kwarcab/kwarda atau gugus depan, nama operator, penanggung-jawab station, alamat station, hari dan waktu QSO pada lembar logsheet/logbook.Jangan menanyakan pertanyaan yang berlebihan, segera menuntaskan QSO dan mencari station JOTA lainnya. Dengarkan dengan baik, jangan menerobos percakapan (QSO) antara dua station JOTA pada frekuensi tersebut, sabar menunggu giliran dan memanggil apabila dipersilahkan. 4. Tanyakan apabila ada yang tidak diketahui, terutama apabila terjadi masalah teknis.Perhatikan perangkat yang dipergunakan, segera memanggil kakak pendamping dari ORARI. Catatlah kejadian yang penting dan harus dilaporkan kepada Panitia Penyelenggara.
Dalam beberapa waktu akan ada Roll Call dari YB0S National JOTA Station/ Kwartir Nasional yang dipancarkan dari Buperta Cibubur, diusahakan mengetahui kapan jadwal dan segera menuju frekuensi yang ditentukan untuk mengikuti Roll Call. Laporan Kegiatan JOTA - JOTI untuk dikirimkan kepada Kak Dicky Surjadi YB0JZS/NJO Indonesia dengan email : yb0jzs@gmail.com Selamat Ber-Jamboree ! YB0S : Operated by Radio Scouting Indonesia National Team and suported by ORARI (The Indonesian Amateur Radio Organization ) every 1st week August for The Asia Pacific Air-Internet Jamboree (APAJ-APIJ) and every 3rd. week of October for The International Jamboree on the Air - Internet ( JOTA-JOTI) our stand by frequency: 3.860 MHz, 7.080 MHz, 14.270 MHz, 21.355 MHz, 28.400 MHz, 145.500 MHz, & 438.080 MHz.
Learn and Share
Thank You "Knowledge makes value when taught and happiness only real when shared" [copyright] YC0QR Hendro S. Joedho & YC0OST “Irsan” Irsani Indra Putra Noor Indonesian Scouts Amateur Radio Club |Phone & WA: +628976254780 (Irsan)|email : yc0ost@ybdxc.net