HAKIKAT MENULIS
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain Tarigan (1986:3) Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafik itu (Tarigan, 1982:21). Menulis adalah kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan Akhadiah, dkk. (1988:2).
Menulis adalah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis merupakan salah satu media yang digunakan seseorang dalam menyampaikan pesan secara tidak langsung.
FUNGSI MENULIS
Sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir kritis. Mempermudah kita merasakan hubungan-hubungan Memperdalam daya tanggap atau persepsi kita Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi Menyusun urutan bagi pengalaman. Sarana untuk mengungkapkan diri, yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah Sarana pemahaman artinya dengan menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman ) ke dalam otaknya.
Membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,perasaan harga diri. Meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia menjadi seorang yang kreatif. Mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.
TUJUAN MENULIS
4) Tujuan informasional 5) Tujuan pernyataan diri 1) Tujuan penugasan, 2) Tujuan altruistik Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. 3) Tujuan persuasif 4) Tujuan informasional 5) Tujuan pernyataan diri 6) Tujuan kreatif penulis 7) Tujuan pemecahan masalah
TEORI MENULIS
Teori menulis yang berkembang saat ini adalah menulis model proses: 1) Pra menulis (prewriting) Pada tahap ini kegiatannya berupa siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide, siswa mengidentifikasi pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis siswa memilih bentuk yang sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis, dengan aktifitas pengarang persiapan menulis cerita, menggambar, membaca, memikirkan tulisan, menyusun gagasan dan mengembangkan rencana. 2) Pengedrafan (drafting) Pada tahap ini siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, siswa lebih menekankan isi dari pada mekanik, dengan aktifitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan kerapian atau mekanik.
5) Mempublikasikan (publishing) 4) Mengedit (editing ) Pada tahap ini siswa mebaca ulang tulisanya, siswa membantu baca ulang tulisan temannnya, siswa mengidentifikasi kesalahan mekanisme dan membetulkannya. 5) Mempublikasikan (publishing) Pada tahap ini siswa mempublikasikan tulisannya dalam bentuk yang sesuai, siswa membagi tulisanya yang sudah selesai kepada teman sekelasnya.
KENDALA DALAM MENULIS
FAKTOR INTERNAL: Motivasi Kemampuan daya intelektual Kebiasaan belajar Kemampuan dan keterampilan dasar Bahasa Ibu Pengalaman
FAKTOR EKSTERNAL: 1. Keluarga Keadaan ekonomi orang tua maupun pendidikan orang tua yang rendah, mengakibatkan kebanyakan orang tua menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab belajar anak kepada pihak sekolah. Padahal sekolah waktunya terbatas. Hal ini berakibat kekurangmampuan siswa dalam menulis prosa deskripsi karena kurangnya bimbingan motivasi dari keluarga. 2. Sekolah 1. Sangat minimnya sarana penunjang yang tersedia (belum optimalnya fungsi perpustakaan sekolah). 2. Metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang menarik minat siswa untuk belajar sungguh-sungguh. 3. Pemilihan bahan ajar yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa sehingga siswa merasa bosan dan frustasi.
Siswa kelas III, (Via) sebagai objek didik observasi menyatakan kesulitan dalam menulis kalimat yang benar dalam menulis prosa deskripsi, padahal materi tersebut merupakan dasar untuk membuat prosa deskripsi. Karakteristik pengajaran Bahasa Indonesia yang bertahap dan mengikuti metode spiral yaitu dari yang sederhana ke rumit dan konsep baru yang dipelajari merupakan perluasan dan pendalaman konsep sebelumnya. Jadi, jika pada konsep awal sebagai fakta dasar belum dikuasai akibatnya konsep selanjutnya sulit untuk diikuti. Berdasatkan permasalahan di atas, berikut akan dijabarkan langkah- Iangkah bimbingan agar siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam belajar, terutama dalam menulis prosa deskripsi pelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran Menulis Pembelajaran menulis adalah upaya membantu dan mendorong siswa mengekspresikan bahasa dalam bentuk tulis, atau komponen yang disiapkan pendidik untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dalam pembelajaran menulis. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, artinya merupakan keterampilan yang menghasilkan tulisan. Keterampilan yang memerlukan proses panjang dan ketekunan dari si penuls. Dalam pembelajaran menulis selama ini, umumnya guru hanya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori. Sementara pelatihan menulis kurang diperhatikan. Penggunaan tanda baca, kalimat yang efektif, paragraf yang baik kurang mendapat perhatian dari guru.