*) Klik di kotak untuk membuka slide CARA 1 CARA 2 CARA 3 CARA MEMBUAT KOMPOS *) Klik di kotak untuk membuka slide
Klik untuk ke slide selanjutnya Cara 1 Kompos Sistem Bogor Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik untuk ke slide selanjutnya Bahan Sampah mudah lapuk (garbage)kompos-3 Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak. Kotoran ternak memamah biak Abu dapur atau abu kayu Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik di sini untuk kembali ke awal Cara Membuat Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter. Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata. Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm. Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak. Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm. Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari. Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang. Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan. Klik di sini untuk kembali ke awal
Kompos Sistem Terowongan Udara Cara 2 Kompos Sistem Terowongan Udara Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik untuk ke slide selanjutnya Bahan Daun, rumput Sampah organik Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik di sini untuk kembali ke awal Cara membuat Buat terowongan segitiga. Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 - 2 meter. Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan. Tumpuklah daun dan bahan yang lain diatas satu terowongan udara & biarkan yang satunya. Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab. Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru di atas terowongan yang lama. Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman semua). Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya kompos. Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda. Klik di sini untuk kembali ke awal
Kompos untuk Rumah Tangga Cara 3 Kompos untuk Rumah Tangga Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik untuk ke slide selanjutnya Bahan Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non- organic. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap. Klik untuk ke slide selanjutnya
Klik di sini untuk kembali ke awal Cara Membuat Klik di sini untuk kembali ke awal Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan . Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.