PIAGET TEORI KOGNITIF VYGOTSKY
TUGAS MAHASISWA PERTEMUAN KE-DUA Piaget dan Vygotsky sering digambarkan sebarai teoritisi dengan ide yang saling bertentangan. Jelaskan oleh anda : a) pertentangan yang paling tampak dalam hal apa?, b) anda meyakini yang mana, c) berikan alasannya! Jelaskan secara ringkas, teori perkembangan kognitif dari Piaget dan Lev Vygotsky ! Salah satu perkembangan pada anak adalah perkembangan bahasa. Jelaskan setiap perkembangan bahasa yang terjadi meliputi : menciptakan frase, sistem aturan bahasa mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Teori Kognitif : Berfokus pada proses berpikir dan perilaku Meliputi Teori Organismik dan Teori Mekanisme
Sudut pandang kognitif (cognitive perspective), : Tahapan kognitif Piaget. Perkembangan kognitif Vigotsky. Pendekatan Pemrosesan Informasi dan Neo Piagetian Sudut pandang kognitif (cognitive perspective), :
Teori Kognitif Jean Piaget (1896-1980). Teori kognitif Piaget menjelaskan bahwa anak dapat membangun pemahaman mengenai dunia mereka secara aktif, dan melalui empat tahap perkembangan kognitif (Santrock 2007)
Teori tahapan kognitif Piaget Penekanannya pada proses mental. Mengambil sudut pandang organismik Perkembangan kognitif sebagai hasil upaya anak-anak untuk memahami dan bertindak di dunia mereka. setiap tahapan muncul melalui tiga proses yang saling terkait: organisasi, adaptasi dan equilibrasi
Piaget mengunakan metode klinis dalam penelitian terhadap tahap-tahap perkembangannya. Mengabungkan pengamatan dengan pertanyaan yang fleksibel Perkembangan kognitif dimulai dari kemampuan bayi beradaptasi dengan lingkungan seperti mencari puting susu.
Proses Kognitif Asimilasi Akomodasi Organisasi Ekulibrasi
KOGNITIVISME : TEORI PERKEMBANGAN PIAGET 1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap perkembangan sesuai umur 2. Tahap-Tahap : asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang sudah ada) akomodasi (penyesuaian struktur kognitif mahasiswa dengan pengetahuan baru) equilibrasi (penyeimbangan mental setelah terjadi proses asimilasi / akomodasi
Pertumbuhan kogintif Piaget: Adaptasi Adaptasi merupakan : cara anak menangani informasi baru dengan mempertimbangkan hal-hal yang sudah mereka ketahui. Adaptasi muncul dalam 2 proses: Asimilasi Akomodasi
. Asimilasi: memasukkan informasi-informasi baru dan mengabungkan ke struktur kognitif yang sudah ada
. Akomodasi : Merubah struktur kognitif seorg agar sesuai dengan informasi baru - Tahap asimilasi dan akomodasi harus seimbang (balanced). Upaya untuk seimbang dan stabil ( Equalibration)
Pertumbuhan kogintif Piaget: Organisasi Organisasi adalah kecenderungan untuk menciptakan struktur kognitif yang kompleks, yang mengikut sertakan banyak citra kenyataan yang akurat atau 'skema‘ Skema Pola perilaku yang teratur yang digunakan untuk berpikir dan bertindak dalam situasi. Seiring perkembangan skema menjadi complex Contoh Bayi menghisap putting susu, botol dan jempol
Equilibrium A state of cognitive balance between individuals’ understanding of the world and their experiences. IN OTHER WORDS: The understanding you have explains the experience you are having. Schemas and equilibrium: A person is experiencing equilibrium when his or her theory (or scheme) of something explains past experiences successfully and predicts new events successfully. Example of disequilibrium: When Galileo looked at the sky with his new telescope, what he observed was different from what he understood. He understood the sun to revolve around the earth. He observed that the movement of the stars did not support this idea. He had to figure out a new understanding to support his observations.
Schemes and organization Schemes are mental patterns, operations, and systems. The process of forming and using schemes in an effort to understand how the world works is organization. Schemes and organization 2 ears Child says: Child sees: A child’s scheme about “dog”: Doggie!!! 2 ears tail fur doggie tail 1. 2. 3. furry Adaptation: accommodation Moment of disequilibrium: scheme does not work! 2 ears tail 2 ears tail doggie That’s not a doggie, that’s a kitty. Kitty says meow, doggie says bow wow kitty furry bow wow furry meow 4. 5. New scheme
Tahap Tahap Piagetian
Tahap Fungsi Simbolis Gambar Simbolis Anak Usia 3 tahun
Tahap Pemikiran Intuitif b.
Centration & Conservation
Teaching Strategies Bekerja dengan Pemikir Pra operasional Menata Sekelompok Objek Mengurangi Egosentrisme Membuat perbandingan Pengalaman Gambar Persfektif Bukit kecil Memberikan alasan
Tahap Operasional Konkret
I A D II B C III E F G H I J IV K L M
Bekerja dengan Pemikir Operasional Konkret Menemukan Konsep dan Prinsip Tugas Operasional Berlatih Konsep Mempertahankan Mengurutkan Menjustifikasi Jawaban Bertukar Pikiran Mengajukan Pertanyaan Menggunakan Batuan Alat Peraga Manipulate
Bekerja dengan Pemikir Operasional Formal Sadari bukan pemikir formal Ajukan Sebuah Persoalan Sajikan sebuah masalah Memilih masalah Mendiskusikan kesimpulan Investigasi Menyusun Penjelasan Banyak keahlian dan pengalaman
Tahap Perkembangan kognitif Piaget Tahap sensorimotor (Sensori motor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun
Teori kognitif sosial-Budaya. Vygotsky Lev Vygotsky (Psikolog, Rusia (1896-1934): Menekankan interaksi aktif anak dengan lingkungan sosial Anak secara aktif akan menciptakan pengetahuannya sendiri Zona proximity development Scaffolding
Vygotsky: anak akan jauh lebih berkembang jika ZONE PERKEMBANGAN PROKSIMAL Vygotsky: anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. ZPD menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat.
KONSEP SCAFFOLDING Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi perkembangan-kognitif, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Pendekatan Proses Informasi Berusaha menjelaskan perkembangan kognitif dengan menganalisis berbagai proses yang tercakup dalam persepsi dan penanganan informasi. (persepsi, storage, dan retrieval) Membantu anak menyadari berbagai proses mentalnya, dalam peningkatan strategi Digunakan untuk menguji, mendiagnosis, dan menyelesaikan masalah belajar.
Pendekatan Proses Informasi: Computer-Based Models Menyimpulkan apa yang terjadi antara rangsangan dan respon Sering menggunakan bagan alur untuk menentukan langkah-langkah pengolahan yang harus digunakan
Pendekatan Proses Informasi: Teori Neo-Piagetian Menanggapi kritik terhadap teori Piaget Fokus pada konsep tertentu, strategi, dan keterampilan yang spesifik
Pendekatan Kontekstual Perkembangan dapat dipahami hanya dalam konteks sosial Memandang individu sebagai entitas yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan.
Urie Bronfenbrenner: Menjelaskan berbagai pengaruh interaksi yang mempengaruhi perkembangan seseorg Mengidentifikasi konteks yang mendorong pertumbuhan atau perkembangan (rumah, kelas, lingkungan)
5 sistem kontekstual menurut Bronfenbrenner: Urie Bronfenbrenner ( biological Theory). Menjelaskan berbagai cakupan yang saling berinteraksi dan saling memengaruhi. 5 sistem kontekstual menurut Bronfenbrenner: Mikrosistem (microsystem) Mesosistem (mososystem) Ekosistem (exosystem) Makrosistem (macrosystem) Kronosistem (Chronosystem)
Berbagai desain penelitian perkembangan Penelitian longitudinal ( longitudinal study); peneliti melakukan penelitian pada orang atau kelompok yang sama, lebih dari sekali dan berlangsung pada waktu yang lama. Penelitian crosectional; data dikumpulkan dari orang –orang dengan usia yang berbeda, pada waktu yang sama Penelitian sequential : data dikumpukan dari sampel cross sectional atau longitudinal
Kode Etik Penelitian Tiga prinsip dasar dalam etika penelitian Kemanfaatan (beneficence)Berorientasi pada kepentingan anak (subjek penelitian) dan meminimalkan bahaya Peneliti harus menghormati kemandirian subjek penelitian. Anak menentukan apakah ia bersedia untuk menjadi subjek penelitian atau tidak. Prinsip keadilan ,penyertaan kelompok yang beragam, dengan kesensitifan terhadap dampak apapun yang mungkin diakibatkan oleh penelitian.
TEORI BELAJAR Aliran Tingkah Laku Thorndike Watson Clark Hull Edwin Guthrie Skinner Aliran Sibernetik Landa Pask & Scott Aliran Humanistik Bloom & Krathwohl Kolb Honey & Mumford Habermas Aliran Kognitif Piaget Ausubel Bruner
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Belajar adalah perubahan tingkah laku Proses belajar mengajar : Penguatan (+) Stimulus Proses Respons Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati) Kritik : 1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks 2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES BM MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH : Menentukan tujuan instruksional Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior” mahasiswa Menentukan materi pelajaran Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil Menyajikan materi pelajaran Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan, tugas-tugas Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan Memberikan penguatan (positif maupun negatif) Memberikan stimulus baru Mengevaluasi hasil belajar Memberikan penguatan, dan seterusnya
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati) Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki A B C D ABCD = Struktur kognitif mahasiswa Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel Kritik : 1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar, sukar diaplikasikan 2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami “struktur kognitif” yang ada dalam setiap orang mahasiswa
KOGNITIVISME : TEORI PERKEMBANGAN PIAGET 1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap perkembangan sesuai umur 2. Tahap-Tahap : asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang sudah ada) akomodasi (penyesuaian struktur kognitif mahasiswa dengan pengetahuan baru) equilibrasi (penyeimbangan mental setelah terjadi proses asimilasi / akomodasi
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET Menentukan tujuan instruksional Memilih materi pelajaran Menentukan topik yang dapat dipelajari secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh dosen) Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanya Mengevaluasi proses dan hasil belajar
KOGNITIVISME : BRUNER Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara kita mengatur materi pelajaran Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap : enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami lingkungan melalui observasi langsung realitas) ikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya melalui gambar-gambar atau tulisan) simbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa teori, penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan alami)
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER Menentukan tujuan-tujuan instruksional Memilih materi pelajaran Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya Mengevaluasi proses dan hasil belajar
TEORI BERMAKNA AUSUBEL Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap: memperhatikan stimulus yang diberikan memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami Konsep penting : “Advance Organizer”, yang merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL Menentukan tujuan instruksional Mengukur kesiapan mahasiswa Memilih materi pelajaran Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai mahasiswa Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari Menggunakan “advance organizer” dengan cara membuat rangkuman Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip dengan fokus pada hubungan antara konsep yang ada Mengevaluasi proses dan hasil belajar
TEORI BELAJAR HUMANISTIK Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar tercapai Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif dan Psikomotor Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan belajar emansipatoris Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM PROSES BM Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya ) Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan aktif mahasiswa di dalam proses BM) Aplikasinya melalui tahap-tahap : 1. menentukan tujuan instruksional 2. menentukan materi pelajaran 3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa 4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan seterusnya………….
TEORI BELAJAR SIBERNETIK Belajar adalah pengolahan informasi Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasi Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott (tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”) Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu (memahami rumus matematika) Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir demikian Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum ke tahap yang lebih khusus Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik” Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit dipraktekkan)
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM PROSES BM Menentukan tujuan instruksional Menentukan materi pelajaran Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik) Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR MENGAJAR INTERNAL : Kemampuan Motivasi Perhatian Ingatan Lupa Retensi Transfer EKSTERNAL Kondisi Belajar Tujuan Belajar Pemberian Umpan Balik
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH Jarang Belum berlatih menguasai menggunakan pengetahuan/ keterampilan keterampilan 4 1 Prestasi belajar 3 rendah 2 Konsekuensi Sifat atau struktur negatif tugas yang sulit pelaksanaan atau tidak tugas menyenangkan
MOTIVASI Pengertian : “Movere” = menggerakkan Kondisi yang : - menimbulkan perilaku - mengarahkan perilaku - mempertahankan intensitas perilaku
ARCS MODEL PERHATIAN (ATTENTION) RELEVANSI (RELEVANCE) KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE) KEPUASAN ( SATISFACTION)
ATTENTION Baru Aneh Kontradiktif Kompleks Perhatian ditimbulkan oleh elemen yang : Baru Aneh Kontradiktif Kompleks
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN PERHATIAN MAHASISWA Gunakan metode instruksional yang bervariasi Gunakan variasi media (transparansi, videotape, dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk memperjelas konsep Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa
RELEVANCY (RELEVANSI) Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan dan kondisi mahasiswa Motif pribadi (McClelland) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power) Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation) Motif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN RELEVANSI PERKULIAHAN Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu menjelaskan tujuan instruksional Menjelaskan manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan profesi tertentu
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE) Teori Belajar dan Motivasi KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE) P3AI-UNHAS
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE) Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa (urutan materi dari mudah ke sukar) Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan kriteria tes pada awal kuliah) Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa Berikan umpan balik yang konstruktif
SATISFACTION
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan pengetahuan yang dipelajarinya Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan mahasiswa lain