UU INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999
Advertisements

PERMOHONAN HAK UJI MATERI PP 04 TAHUN 2010
TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : Rizki Amelia Sari ( ) Rahfina ( )
PERLINDUNGAN KONSUMEN UU NO. 8/1999
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Regulasi bisnis Online
IMPLEMENTASI PERMA No.01 Tahun Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Perlindungan Konsumen Bisnis Online & Transaksi Elektronik
Permasalahan dalam hubungan Kontrak
Arbitrase Dan ADR.
Uu-ite-2008 Republic of Indonesia.
PROBLEMATIKA HUKUM DAN INTERNET
TINJAUAN HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK
Sistem dan Hukum Jual Beli - Sewa Menyewa
Uvi Mitsaqi Putri ( ) Adi Prayogo ( ) HAK ATAS PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI START.
ATURAN PASAR MODAL PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DISUSUN OLEH:
KEKUASAAN KEHAKIMAN pada UU NO
Mediasi 17/04/2017 Mediasi01/08_dL.
PERLINDUNGAN HUKUM PESERTA dan TENAGA KESEHATAN DI ERA JKN-BPJS
DASAR HUKUM INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
Pemutusan Kontrak K 6 - Hukum Kontrak UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
A. Segi Hukum Perdata Pada setiap kegiatan usaha pembiayaan, termasuk juga kartu kredit, inisiatif mengadakan hubungan kontraktual berasal dari para pihak.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PMK- 70 /PMK
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
HUKUM CYBER GIOFEDI RAUF, SH.,MH..
PELANGGARAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Imam Gunawan, M. Kom.
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
Mediasi 15/10/2017 Mediasi01/08_dL.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
OPTIMALISASI PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI BPSK
E-COMMERCE.
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Bab_5 Kewajiban Hukum KEWAJIBAN HUKUM
Transaksi elektronik Anugrah Anditya.
Aspek Hukum Dalam Bisnis
Undang-Undang Kesehatan dan Undang-Undang Praktik Kedokteran
Pertemuan ke-3 Oleh : Mariyana Widiastuti
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN
Pertemuan 01 PENGERTIAN JUAL BELI ~eha~.
ASPEK HPI DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL DAN PENYELESAIAN SENGKETA
TANDA TANGAN ELEKTRONIK DALAM UU NO
PERLINDUNGAN KONSUMEN
TATA KELOLA INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH: Heru setyawan
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
Konsumen Pasal 1 butir 2 UU No. 8 Tahun 1999 tentang UUPK
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
RAHASIA DAGANG.
SOP Aplikasi Sapa & Ppid kemendagri
Mediasi 26/08/2018 Mediasi01/08_dL.
TINJAUAN HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK (E-COMMERCE)
KONSUMEN DALAM BISNIS GIOFEDI RAUF, SH.,MH..
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI PERANGKAT LUNAK
Perlindungan Konsumen
ASPEK HPI DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL DAN PENYELESAIAN SENGKETA
“Analisis Janji – Janji dalam Akta Pembebanan Hak Tanggungan”
Sumber: UU 25/ ORGANISASI KOPERASI Sumber: UU 25/1992
MSDM – Handout 13 Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial.
Aspek Hukum Dalam Pembangunan UNIVERSITAS TADULAKO By : AMMAR MUHAMMAD F
UU Telekomunikasi dan ITE
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI JAWA TENGAH
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
Penyusunan, Struktur dan Anatomi Kontrak
UNDANG - UNDANG INFORMASI dan TRANSAKSI ELEKTRONIK Pengantar Komputer Forensik Teknologi Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA Fakultas Teknologi Industri Jurusan.
UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (UURD)
Penyelesaian sengketa
STRATEGI MEMPERCEPAT KETERBUKAAN INFORMASI
Transcript presentasi:

UU INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK PASAL 12 - 22 UU INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK

KELOMPOK 2 OLEH : ANGGOTA Niken Widyarini Andari NRP. 2110147038 Bastian Dwi Putra NRP. 2110147039 Hilman Abu Dzarrin NRP. 2110147040 Elim Sumanta Saragih NRP. 2110147041 Akhmad Malibi NRP. 2110147042 Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

BAB III INFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 12 AYAT 1 Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronik berkewajiban memberikan pengamanan atas Tanda Tangan Elektronik yang digunakannya. AYAT 2 Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang‐kurangnya meliputi : Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 12 Sistem tidak dapat diakses oleh Orang lain yang tidak berhak; Penanda Tangan harus menerapkan prinsip kehati‐hatian untuk menghindari penggunaan secara tidak sah terhadap data terkait pembuatan Tanda Tangan Elektronik; Penanda Tangan harus tanpa menunda‐nunda, menggunakan cara yang dianjurkan oleh penyelenggara Tanda Tangan Elektronik ataupun cara lain yang layak dan sepatutnya harus segera memberitahukan kepada seseorang yang oleh Penanda Tangan dianggap memercayai Tanda Tangan Elektronik atau kepada pihak pendukung layanan Tanda Tangan Elektronik jika: Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 12 Penanda Tangan mengetahui bahwa data pembuatan Tanda Tangan Elektronik telah dibobol; atau Keadaan yang diketahui oleh Penanda Tangan dapat menimbulkan risiko yang berarti, kemungkinan akibat bobolnya data pembuatan Tanda Tangan Elektronik; dan Dalam hal Sertifikat Elektronik digunakan untuk mendukung Tanda Tangan Elektronik, Penanda Tangan harus memastikan kebenaran dan keutuhan semua informasi yang terkait dengan Sertifikat Elektronik tersebut. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 12 AYAT 3 Setiap Orang yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab atas segala kerugian dan konsekuensi hukum yang timbul. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

BAB IV PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK DAN SISTEM ELEKTRONIK Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

BAGIAN KESATU PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 13 AYAT 1 Setiap Orang berhak menggunakan jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik untuk pembuatan Tanda Tangan Elektronik.  AYAT 2 Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus memastikan keterkaitan suatu Tanda Tangan Elektronik dengan pemiliknya. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 13 AYAT 5 Penyelenggara Sertifikasi Elektronik asing yang beroperasi di Indonesia harus terdaftar di Indonesia.   AYAT 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 14 Penyelenggara Sertifikasi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) sampai dengan ayat (5) harus menyediakan informasi yang akurat, jelas, dan pasti kepada setiap pengguna jasa, yang meliputi: metode yang digunakan untuk mengidentifikasi Penanda Tangan; hal yang dapat digunakan untuk mengetahui data diri pembuat Tanda Tangan Elektronik; dan hal yang dapat digunakan untuk menunjukkan keberlakuan dan keamanan Tanda Tangan Elektronik. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

BAGIAN KEDUA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 15 AYAT 1 Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya.   AYAT 2 Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan Sistem Elektroniknya. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 15 AYAT 3 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 16 AYAT 1 Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang‐undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut: dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang‐undangan; dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 16 dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dan memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 16 AYAT 2 Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

BAB V TRANSAKSI ELEKTRONIK Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 17 AYAT 1 Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat.   AYAT 2 Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib beriktikad baik dalam melakukan interaksi dan/atau pertukaran Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik selama transaksi berlangsung. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 17 AYAT 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 18 AYAT 1 Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak.   AYAT 2  Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 18 AYAT 3 Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional. AYAT 4 Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 18 AYAT 5 Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 19 Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik harus menggunakan Sistem Elektronik yang disepakati. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 20 AYAT 1 Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima.    AYAT 2 Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 21 AYAT 1 Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya, atau melalui Agen Elektronik.    AYAT 2 Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut: Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 21 jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang bertransaksi; jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa; atau jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 21 AYAT 3 Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik. AYAT 4 Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 21 AYAT 5 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

PASAL 22 AYAT 1 Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.   AYAT 2  Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014

SEKIAN  TERIMA KASIH  Kelompok 2 - D4 IT LJ PJJ 2014