Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 4 Desain Sistem A B PENGANTAR EKONOMI*
Jenis Perusahaan industri (manufaktur): Jenis industri pesanan (job order industry) Jenis industri proses (process industry) / industri produksi massal
Jenis barang yang dihasilkan Perbedaan Industri Pesanan Industri Proses Jenis barang yang dihasilkan Menghasilkan brg-brg yang berbeda (heterogen sesuai dengan barang yang dipesan Barang yang dihasilkan tertentu jenis &bentuknya (sifatnya homogen) Tujuan produksi Untuk memenuhi pesanan, artinya pesanan lebih dulu baru produksi dilakukan Untuk memenuhi persediaan (stock) Sifat-sifat proses produksi Sifatnya terpisah/terputus, artinya proses pembuatan brg yang satu tidak berkaitan dgn proses pembuatan brg yg lain Sifatnya berlangsung terus menerus dan kontiniu 24/09/2017
1. Job Order Costing Biaya ditelusuri &dialokasikan ke pekerjaan &biaya utk menyelesaikan pekerjaan tsb dibagi dgn jlh unit yg dihasilkan, utk menghasilkan harga rata-rata per unit
Ciri2 Sistem Biaya Pesanan: Biaya produksi dihitung (dikumpulkan) berdasarkan tiap pesanan, tiap jenis barang yang diproduksi mempunyai kalkulasi biaya masing-masing yang berbeda satu sama lain. Biaya per unit dihitung setelah produksi selesai, dengan rumus: Biaya per unit = Jlh biaya pesanan tertentu Jlh kuantitas dari pesanan
Pemisahan bahan langsung dengan bahan tidak langsung (antara upah langsung dengan upah tidak langsung) sangat penting, sebab biaya bahan tidak langsung dan upah tidak langsung merupakan biaya yang harus dialokasikan ke masing-masing barang yang diproduksi Biaya produksi tiap pesanan dilaporkan pada kartu biaya / kartu harga pokok yang disebut dengan “cost sheet”. Kartu biaya ini merupakan bukti pendukung terhadap perkiraan barang dalam proses dan barang jadi
Dokumen Dalam Job Order Costing Formulir prmintaan bahan Order Penjualan Order Produksi Kartu Biaya Kartu jam kerja Tarif ovh yg ditentukan dimuka 24/09/2017
Pencatatan biaya (Jurnal): Pembelian Bhn Lgsg &Tdk Lgsg: a. Pembelian bhn lgsg → Bahan baku Hutang dagang b. Pemb bhn tdk lgsg → BDP Ovh Pabrik Bhn baku 24/09/2017
→ Ovh Pabrik atau Ovh Pabrik Hutang dagang Pjk properti Upah Tenaga Kerja: → BDP Ovh Pabrik Hutang Upah &Gaji → Ovh Pabrik atau Ovh Pabrik Hutang dagang Pjk properti Ass dibyr dimuka 24/09/2017
a. Biaya gaji &upah TK tdk lgsg: Beban gaji Hutang gaji dan Upah Biaya Tidak Langsung: a. Biaya gaji &upah TK tdk lgsg: Beban gaji Hutang gaji dan Upah b. Penyusutan peralatan: Beban penyusutan Akumulasi penyusutan Administrasi &Penjualan: →Beban iklan Beban adm &penj Hutang dagang 24/09/2017
Harga Pokok Produksi: → Brg jadi BDP Harga Pokok Penjualan a. Mencatat penjualan: - Piutang dagang Penjualan - HPP Brg jadi
Pembebanan Ovh Yang Dibebankan: Karena tarif ovh yg ditentukan di muka ditetapkan sblmnya &didsrkan pd data estimasi sehingga akan terdpt perbedaan antara biaya ovh yg dibebankan ke BDP dgn jlh biaya ovh yg sesungguhnya terjadi slma 1 periode Perbedaan tersebut disebut dengan overhead yang dibebankan terlalu tinggi (over applied) atau terlalu rendah (under applied). 24/09/2017
Kalau overhead sebenarnya ˃ overhead yang diterapkan, selisih tersebut dinamakan selisih terlalu rendah (under applied) yang sifatnya merupakan pertambahan biaya. &apabila overhead yang sebenarnya ˂ overhead yang diterapkan, terjadi selisih yang terlalu tinggi dibebankan (over applied) yang sifatnya merupakan pengurangan biaya. Selisih overhead dapat disajikan dengan 2 cara: 1. Disesuaikan (diadj) ke HPP, jurnal → HPP Ovh pabrik 2. Langsung ditutup ke L/R melalui jurnal penutup → Ikhtisar L/R
Jika terjadi selisih over applied, terlalu tinggi dibebankan maka jurnalnya dibalik: Ovh pabrik Ikhtisar L/R
2. Process Costing Biaya yg digunakan oleh perusahaan yg memproduksi 1 jenis produk dlm jlh bsr &dlm jangka wktu pjg
Ciri2 Biaya Proses: Ciri-ciri biaya proses: Biaya produksi dikumpulkan dan dicatat oleh tiap departemen pada tiap periode, biasanya per bulan Biaya produksi dicatat pada perkiraan barang dalam proses tiap departemen Laporan biaya produksi dibuat untuk tiap departemen yang menggambarkan biaya total maupun biaya per unit pada setiap departemen tersebut.
Persediaan barang dalam proses dinilai berdasarkan satuan yang setara dengan satuan barang siap yang disebut dengan ekuivalen produksi per unit Cth: 100 unit barang dalam proses dianggap selesai 60% maka nilainya = 60 unit nilai barang siap.
Biaya barang siap dalam satu departemen dipindahkan ke departemen berikutnya mengikuti arus fisik barang yang diproduksi. Biaya ini merupakan biaya yang utama pada departemen yang berikutnya.
Pencatatan biaya (Jurnal): Pembelian Bhn Lgsg → BDP – Departemen A Bahan baku Biaya TK Lgsg: → BDP – departemen A Hutang Upah &Gaji Ovh Pabrik: BDP – departemen B Ovh pabrik 24/09/2017
a. Transfer biaya brg stgh jadi dari departemen A ke departemen B: →BDP – departemen B BDP – departemen B b. Stlh dep B menyelesaikan pekerjaan: → Brg jadi c. Penjualan: → HPP brg jadi
24/09/2017
24/09/2017
24/09/2017
24/09/2017
24/09/2017
24/09/2017
24/09/2017