MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MENENTUKAN UKURAN LOT Defenisi Ukuran Lot Sistem Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah sistem yang sangat membantu dalam menentukan jadwal produksi. Ketika kebutuhan bersih (Nett requirement) sudah diketahui baik dari bagian penjualan ataupun dari bagian perencanaan, maka keputusan berapa banyak jumlah material yang perlu dipesan harus segera ditentukan. Keputusan ini disebut keputusan penentuan ukuran lot (lot- sizing decision). Ukuran Lot (Lot sizing) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran kuantitas (jumlah) pemesanan. Umumnya permasalahan penentuan ukuran lot produksi memiliki asumsi bahwa permintaan bersifat kontiniu terhadap waktu padahal kondisi pasar berubah dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan permintaan tidak sama pada setiap periode, sehingga model persediaan terintegrasi dengan permintaan sama di semua periode menjadi tidak tepat. Penentuan ukuran lot pada model integrasi sistem persediaan antara pemanufaktur dan pembeli dengan kondisi permintaan berfluktuatif bertujuan meminimalisasi total ongkos/biaya. Formulasi model integrasi mempergunakan program dinamis, dengan forward dynamic programming sebagai pendekatan pencarian solusi. Pengembangan model integrasi antara pemanufaktur dan pembeli diawali dengan asumsi bahwa kapasitas pemanufaktur tidak terbatas, yang dilanjutkan dengan model yang mempertimbangkan kapasitas. Perbedaan kedua kondisi ini terletak pada penambahan kondisi pembatas yang digunakan, yaitu keterbatasan kapasitas pemanufaktur. Secara umum model dengan mengabaikan pembatas kapasitas akan menghasilkan nilai fungsi objektif lebih rendah dibandingkan model dengan pembatas kapasitas. Hal ini disebabkan oleh ruang solusi yang lebih luas. ‘13 Manajemen Inventori dan Logistik Rahmat Maliyar Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
1. Ukuran Sesuai Pesanan (Lot for Lot - LFL ) Teknik Lot for Lot ini merupakan teknik lot sizing yang paling sederhana dan paling mudah dipahami. Pemesanan dilakukan dengan pertimbangan minimasi ongkos simpan. Pada teknik ini, pemenuhan kebutuhan bersih dilaksanakan di setiap periode yang membutuhkannya, sedangkan besar ukuran kuantitas pemesanannya (lot size) adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih yang harus dipenuhi pada periode yang bersangkutan. Teknik ini biasanya digunakan untuk item-item yang mahal atau yang tingkat diskontinuitas permintaannya tinggi. Lot for lot adalah teknik penentuan ukuran lot, yang memprediksi secara cepat dan tepat berapa yang diperlukan atau dibutuhkan. Keputusan ini konsisten dengan sasaran system MRP, yaitu memenuhi kebutuhan permintaan yang terikat. Maka, sebuah system MRP harus menghasilkan unit hanya jika dibutuhkan, dengan tidak ada persediaan pengaman dan tidak ada antisipasi pesanan yang akan dating. Bila pesanan yang sering terjadi ekonomis dan teknik persediaan just in time diterapkan, maka lot for lot menjadi sangat efisien. Meski demikian bila biaya setup cukup besar atau manajemen tidak mampu untuk menerapkan Just In Time , maka lot for lot menjadi mahal. Contoh : Speaker Kits, Inc, ingin menghitung biaya pemesanan dan penggudangan persediaannya dengan criteria lot for lot. Speaker Kits telah menentukan bahwa untuk rakitan speaker 12”, biaya setup $ 100 dan biaya penyimpanan $ 1. Jadwal produksi seperti yang digambarkan dalam kebutuhan bersih untuk perakitan, adalah sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kebutuhan kotor 35 30 40 55 Jadwal penerimaan Persediaan ditangan Kebutuhan bersih Kedatangan pesanan Pemesanan ‘13 Manajemen Inventori dan Logistik Rahmat Maliyar Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana 3 http://www.mercubuana.ac.id
minggu ke 3, maka dilakukan pemesanan sesuai kebutuhan yaitu 40. Tapi karena minggu sebelumnya sudah dilakukan pemesanan sebesar 30 (sesuai dengan kebutuhan), maka kita tahu bahwa minggu ke 2 ini akan datang pesanan sebesar 30 yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersih minggu ke 2. Karena semua persediaan yang datang langsung digunakan, tidak ada inventori yang tersisa, sehingga persediaan ditangan adalah 0. Dan untuk memenuhi kebutuhan minggu ke 3, maka dilakukan pemesanan sesuai kebutuhan yaitu 40. Demikian dilakukan seterusnya sampai semua kebutuhan 10 minggu kedepan direncanakan seperti tabel dibawah: Dari tabel tersebut didapatkan bahwa diperlukan 7 kali pemesanan, dan tidak ada penyimpanan (holding cost) inventori, karena semua selalu habis digunakan. Sehingga didapat biaya dengan Lot for Lot adalah: 7*$100 = $700 2. Jumlah pesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity – EOQ) Teknik EOQ sebenarnya bukan dimaksudkan untuk MRP. Sekalipun begitu, teknik ini dapat dengan mudah diterapkan pada MRP. Teknik ini didasarkan pada asumsi bahwa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kebutuhan kotor 35 30 40 55 Jadwal penerimaan Persediaan ditangan Kebutuhan bersih Kedatangan pesanan Pemesanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kebutuhan kotor 35 30 40 55 Jadwal penerimaan Persediaan ditangan Kebutuhan bersih Kedatangan pesanan Pemesanan ‘13 Manajemen Inventori dan Logistik Rahmat Maliyar Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5