Acute Flacid Paralysis Deteksi & Tatalaksana

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Darwis Dosen Jurusan Gizi
SEORANG ANAK LELAKI DENGAN KETERLAMBATAN MOTORIK KASAR
VIRUS POLIO.
SOSIALISASI DAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES
Bab 6 Demam.
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
ENCEPHALITIS.
Dr.Galuh Ramaningrum,Sp.A SMF Anak RS.Tugurejo
.. SUSPEK TYPOID ...
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Kasus SBI.
Kasus Kematian 13 Januari 2013
POLIOMIELITIS.
ASUHAN BAYI BARU LAHIR dan NEONATUS di komunitas
PEDOMAN SURVEILANS REDUKSI CAMPAK
PERTUSIS Suharyo.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
POLIO Suharyo. POLIO Suharyo SEJARAH Penemuan artefak kuno Mesir SM. Gambaran klinis  dr Michael Underwood Th 1840 dilanjutkan oleh dr Jakob.
Campak / measles / morbillie
Riwanti Estiasari, Darma Imran
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
Gambaran Surveilans PD3I Di Provinsi Sumatera Utara
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
Oleh Dr. Nugroho Susanto
SARS Suharyo.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
SURVEILANS DBD By Suharyo.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
ASKEP ANAK DENGAN FEBRIS KONVULSI
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
Keterpaduan Surveilans AFP-Tetanus-Campak
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Sindrom Guillain–Barré
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil
polio Oleh kelompok 7: Ade ria nofrianti Ayu yuliatri N Emdaningsih
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Myelitis Inas Amalia Mahasin
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Qurrota Aini Novianti D3 Farmasi 
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
Kriteria suspek tb/mdr DAN PEMERIKSAAN DAHAK sps
TRAUMA PADA FLEKSUS BRACHIALIS
PENYAKIT RABIES.
Baiq Reski Setiagarini
KAJIAN MERSCOV DI RSPI-SS
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
SARS Suharyo.
PERTUSIS Suharyo.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

Acute Flacid Paralysis Deteksi & Tatalaksana dr. Muh. Isman Jusuf, S.Ked, Sp.S Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan&Keolahragaan UNG 9/24/2017 1

Latar Belakang WHA 1988  Komitmen Eradikasi Polio Sidang WHO 1990  Memperkuat komitmen eradikasi polio Surveilans AFP merupakan salah satu dari strategi untuk pencapaian eradikasi polio Komitmen upaya pencapaian eliminasi penyakit campak di seluruh dunia secara bertahap Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah memenuhi kriteria untuk memasuki tahap eliminasi penyakit campak

Haji, Umroh TKI Wisatawan Pebisnis PNS Siapa potensial sumber penularan Haji, Umroh TKI Wisatawan Pebisnis PNS

AFP Surveillance Performance in Indonesia (Data comparison week 31, 2008 and 2009) Non Polio AFP Rate % Adequate Specimen 2009 2008 No case/report No case/report NP AFP rate < 1 Adeq. Spec <60% NP AFP rate 1-1,99 Adeq . Spec 60-79% NP AFP rate >=2 Adeq. Spec >=80%

Wild Polio Virus, Compatible Polio and Hot Cases Indonesia, 2008 : 1 Compatible case, N= 1 cases : 1 Wild Polio Virus case, N= 0 cases : 1 Hot case, N= 12 cases : 1 Contact for pending sequencing, N = 1 contact : 1 Contact positive vaccine polio virus (P1), N = 1 contact

Status OPV Kasus AFP Non Polio (usia 6-59 bulan) Indonesia, 2002-2009 Data s/d minggu 30, 2009 6

Strategi Eradikasi Polio Pencapaian cakupan imunisasi polio rutin yang tinggi dan merata di seluruh Indonesia. Pemberian imunisasi tambahan yang serentak dan dalam waktu bersamaan Surveilans Acute Flaccid Paralysis yang memenuhi standart internasional Penanganan virus polio di laboratorium.

Indikator Kinerja Surveilans AFP Non Polio AFP rate > 2 / 100 ribu anak usia < 15 thn Spesimen adekuat > 80 % Ketepatan laporan Puskesmas >80 % Kelengkapan laporan nihil RS & Pusk > 90 %

Definisi AFP Semua anak usia < 15 tahun Kelumpuhan yang sifatnya lemas (flaccid) Terjadi mendadak dalam 1 – 14 hari Bukan disebabkan rudapaksa / trauma Bila ada keraguan laporkan sebagai kasus AFP 9/24/2017 9

Keraguan KASUS Akut perkembangan kelumpuhan cepat antara 1-14 hari sejak gejala awal lumpuh – lumpuh maksimal Akut Keraguan kelumpuhan akibat ruda paksa/ kecelakaan atau ada hubungan dengan rudapaksa Laporkan sebagai AFP

Dx PASTI POLIO KLASIFIKASI KLINIS KLASIFIKASI VIROLOGIS Tahap awal implementasi surveilans AFP Surveilans AFP belum berjalan baik Digunakan bila surveilans AFP memenuhi kriteria: AFP rate: 1 / 100.000 penduduk usia < 15 thn Spesimen yg adekuat dari kasus AFP >= 60% NB: Perubahan kriteria klinis mjd kriteria Virologis dilakukan dg persetujuan WHO

Patofisiologi AFP Mulut (Makanan) Infeksi virus Polio Liar (Enterovirus) Kontak ( Luka) 24 jam Pharinx Usus Demam GE Paralitik Otak Medulla Spinalis Non Paralitik

Lanjutan Paralisis Motor Neuron ----> LMN - Bagian Intumescensia C & L - Inti Saraf Motorik () Kornu Anterior Medulla Spinalis Brain Stem + Bulbar - Atrofi - Reflek Tendon menurun - Arefleksi - Reflek Pathologi (-) Polio Encephalitis - Nn. Cranialis - Fx. Otak terganggu - Gangguan Perawatan

Gejala Klinis Diagnosis - Anak umur < 15 tahun - Lumpuh Layu - Trauma (-) - > 15 tahun Suspek Polio - Akut 1-14 hari (Termasuk GBS) Diagnosis - Kx. ---> Syndr. Infeksi Umum : - Demam - Lesu - NK - > Oh Sis - Ph. Tis - Vomitus - Diare - Lab ----> Spesimen (Faeses)

Jenis Polio 1. Tipe Paralitik (Spinal) - Paralisis + Febris ----> Bayi ---> > Berat - Tremor Seb. Paralisis - Kejang O. + Pain/ Kramp 2. Bulbar Polio Encephalitis + Nn. Craniales + Brain Stem - Post. Tons. Mie - Gangguan fungsi otak + Pernafasan 3. Non Paralitik - Kx. + Lab (-) - Epidemi

Susunan Saraf Upper motor neuron (Susunan Saraf Pusat) Dari otak sampai sumsum tulang belakang Lower Motor Neuron (Susunan Saraf Tepi) Dari sumsum tulang belakang sampai otot 9/24/2017 16

Kelumpuhan Susunan Saraf Pusat Susunan Saraf Tepi (Layuh) Kaku/ spastis Refleks fisiologi meningkat Refleks patologis positif Tidak ada pengecilan otot kecuali sudah berlangsung lama Pada keadaan awal sering layuh Susunan Saraf Tepi (Layuh) Lemas/ flaksid Refleks fisiologis menurun atau hilang Refleks patologis negatif Pengecilan otot 9/24/2017 17

Kelumpuhan susunan saraf tepi Dari cornu anterior medula spinalis sampai otot / jari 9/24/2017 18

Derajat kelumpuhan 0. Tidak dapat bergerak sama sekali 1. Hanya dapat menggerakkan / kontraksi otot 2. Tidak dapat mengangkat kaki dari tempat tidur, hanya menggeser saja 3. Masih dapat mengangkat tungkai, tapi tidak dapat melawan tahanan 4. Dapat melawan tahanan 5. Tidak ada kelumpuhan 9/24/2017 19

Bayi lumpuh layuh Terlentang di tempat tidur Posisi seperti katak Gerakan sedikit Lutut menyentuh tempat tidur 9/24/2017 20

Pemeriksaan Cairan Serebrospinal - Tekanan N/ meningkat - Jumlah sel PMN meningkat ---> mono - Protein 30-60/ LP ---> naik 100-600 - Gula dan Chlorida normal - Jernih/ Odalesen - Pandy (-)/ (+)

Pemeriksaan ENMG Demielinisasi progresif - KHS turun motorik - Latensi memanjang Fase lanjut - F wave (-) - H reflek (-)

CONTOH PENYAKIT AFP 9/24/2017 23

Mielitis transversa Infeksi virus ke medula spinalis mendadak Demam, batuk pilek, lumpuh lemas simetris mendadak Gangguan miksi dan defekasi Refleks fisiologis / patologis menurun/negatif Pada keadaan lebih lanjut refleks meningkat Pungsi lumbal: pleositosis Pengobatan: kortikosteroid 1 – 2 minggu, Imuno Glob(IG) Follow up:layuh - lumpuh spastis 9/24/2017 24

Sindrom Guillain Barre Demam, adanya gangguan motorik dan sensorik Kelumpuhan simetris, ascending symmetric proximal dari kaki ke atas, sampai lengan atas Sering menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan Sering disertai gangguan miksi dan defekasi Pungsi lumbal: peningkatan protein tanpa pleositosis (disosiasi sitoalbuminik) Pengobatan: IG 0,4 g/kgbb/hari selama 5 hari Follow up: bila bertahan, kelumpuhan tetap layuh 9/24/2017 25

Kelumpuhan Erb’s Mengenai lengan Pada bayi baru lahir dengan berat lahir > 4000 gram Disebabkan trauma persalinan: tarikan pada daerah pleksus Brakhialis Pengobatan: rehabilitasi – fisioterapi Follow up: tetap layuh 9/24/2017 26

Miositis akut Demam (-)/(+), nyeri di otot tungkai yang sakit Kadang ada dermatitis eritematous, gangguan gastrointestinal, kelemahan otot Polimiosistis atau dermatomiositis ditandai: kelemahan otot tungkai, peningkatan enzim kreatinin kinase, EMG-miopati, dan biopsi otot – peradangan otot Pengobatan: kortikosteroid Follow up: sembuh sempurna 9/24/2017 27

Hipokalemi Dijumpai pada anak yang mengalami diare atau muntah-muntah Bayi lemas ke dua tungkai setelah diare, muntah2, laboratorium - hipokalemi Dapat berulang dan bersifat familial, paralisis periodik hipokalemi pada Renal Tubular Acidosis Pengobatan: kalium oral, dapat disertai pemberian Natrium bikarbonat Follow up: lumpuh hilang timbul 9/24/2017 28

Stroke pada anak Anak tiba-tiba lumpuh layuh lengan dan tungkai sisi yang sama (hemiparesis) Demam tidak ada Lumpuh layuh dengan refleks negatif CT scan/MRI kepala: daerah hipodens (iskemik) atau hiperdens (perdarahan) Etiologi: iskemik – defisiensi protein C / S Follow up: tetap lumpuh layuh 9/24/2017 29

Infeksi otak Pasien demam, kejang kemudian tidak sadar atau tetap sadar Ada kelumpuhan lengan dan tungkai 1 sisi atau 4 ekstremitas Awal lumpuh layuh – fase shock pada follow up menjadi lumpuh spastis LAPORKAN 9/24/2017 30

Poliomielitis Virus polio menyerang cornu anterior medula spinalis atau medula oblongata Penularan melalui orofecal Masa inkubasi 5 – 35 hari 9/24/2017 31

Poliomielitis……(2) Manifestasi klinis – lumpuh layuh asimetri Abortive (5%): panas, lemas, anoreksia, sakit kepala Non paralytic (1%): kekakuan leher, refleks menurun Paralytic (0,1%): kelumpuhan asimetris, dapat mengenai saraf otak, otak dan refleks menghilang Cairan serebrospinal: Normal atau sel 20 – 300 /mm3 Diagnosis pasti – Virus di tinja (+) Tatalaksana : simtomatik dan fisioterapi 9/24/2017 32

Poliomielitis………(3) Pemulangan pasien: dirawat 2 minggu klinis sedikit membaik - tinja mengandung virus polio selama 3 bulan – di berikan klorin Gejala sisa - lumpuh layuh, biasanya tungkai satu sisi mengecil, dapat terjadi kontraktur 9/24/2017 33

Chikungunya Pasien panas 1 – 2 hari mulai suhu rendah – tinggi Sakit kepala, sakit di punggung dan atralgia Nyeri tulang di kaki atau lutut menyebabkan anak tidak dapat berjalan selama 2 -3 hari Kadang dijumpai rash, hiperpigmentasi, stomatitis, kaku kuduk, diare atau muntah Lab: darah – infeksi virus Pengobatan - simtomatik 9/24/2017 34

TERIMA KASIH