DASAR – DASAR SISTEM INFORMASI
What is Information System ? Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
What is Information System ? Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses- output yang berhubungan dengan pengolahan informasi.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik Sistem : Mempunyai komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ........... Mempunyai batas (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ........... Mempunyai lingkungan (environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. contoh : Vendor, Pelanggan, Pemilik, Pemerintah, Bank, Pesaing
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ........... Mempunyai penghubung / antar muka Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ........... Mempunyai masukan (input) Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ........... Mempunyai pengolahan (processing) Sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Mempunyai keluaran (output) Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ............ Mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal) Sasaran dari sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ............ Mempunyai kendali (control) Kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam SIM, kendali dapat berupa validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.
Konsep Dasar Sistem Informasi Karakteristik ............ Mempunyai umpan balik (feed back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal. Untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan Dilakukan dengan membandingkan keluaran sistem dengan keluaran yang diinginkan
Jenis Sistem Fisik vs Abstrak Sistem Fisik (Physical Systems) Sistem yang komponennya berupa benda nyata yang dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh: sistem komputer, sistem transportasi Sistem Abstrak (Abstract System). Sistem yang komponennya tidak dapat dijamah oleh tangan manusia. Contoh: Sistem Operasi (Operating System) yang terdiri dari program yang berjalan.
Jenis Sistem Alamiah vs Buatan Sistem Alamiah (Natural System) Sistem yang keberadaannya terjadi secara alami / natural tanpa campur tangan manusia. Contoh: Sistem Tata Surya Sistem Buatan Manusia (Human Made Systems) Sistem hasil kerja manusia. Contoh: Sistem Informasi Akademik
Jenis Sistem Tertentu vs Tidak Tentu Sistem Tertentu (Deterministic System) Sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan / diprediksi sebelumnya. Contoh: Sistem Pendukung Keputusan Sistem Tidak Tentu (Probabilistic System) Sistem yang tingkah lakunya tidak dapat diprediksi sebelumnya. Contoh: Sistem Perekonomian, dll
Jenis Sistem Tertutup vs Terbuka Sistem Tertutup (Closed Systems) Sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Contoh: Sistem Aplikasi Komputer. Sistem Terbuka (Open Systems) Sistem yang tingkah lakunya dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Contoh: Sistem Pencernaan, Sistem Peredaran Darah, dll.
Fungsi Informasi Suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain: Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan Mengurangi resiko kegagalan Mengurangi keanekaragaman / variasi yang tidak diperlukan Memberikan standar, aturan-aturan dan ukuran-ukuran. Menggambarkan keadaan sesuatu atau peristiwa yang terjadi.
Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam satuan uang), tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas dari informasi tersebut. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau costbenefit.
Nilai Informasi Sifat yang dapat menentukan informasi: Kemudahan dalam memperoleh Semakin mudah semakin bernilai . Sifat ini menunjukkan pada mudah dan cepatnya output informasi diperoleh, misalnya satu menit dibandingkan dua puluh empat jam. Luas dan kelengkapannya Informasi yang sepotong jadi tidak bernilai . Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi, bukan berarti hanya volumenya, akan tetapi juga mengenai outputnya.
Nilai Informasi Ketelitian (accuracy) Informasi yang tidak akurat tidak bernilai. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan. Kecocokan dg pengguna (relevance) Semakin sesuai dengan kebutuhan pengguna maka semakin relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.
Nilai Informasi Ketepatan Waktu Kejelasan (clarity) Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi dihasilkan dalam waktu proses/siklus yang lebih pendek. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Kejelasan (clarity) Kejelasan informasi dipengaruhi oleh format dan bentuk informasinya. Bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
Nilai Informasi Fleksibilitas (keluwesannya) Informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi. Dapat dibuktikan/dicocokkan (veriability) Dapat diuji oleh pemakai sehingga sampai pada kesimpulan yang sama.
Nilai Informasi Tidak mengandung prasangka Dapat diukur (measurement) Tidak ada keinginan untuk menghasilkan atau mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan atau ditentukan sebelumnya. Dapat diukur (measurement) Informasi tersebut dihasilkan dari sistem informasi formal dan legal. Meskipun kabar angin atau desas-desus sering dianggap sebagai informasi, maka hal tersebut diluar lingkup pembicaraan sistem informasi manajemen.
Mutu Informasi Kesalahan informasi seringkali diakibatkan karena: Metode pengumpulan dan pengukuran yang tidak tepat Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar Hilang/ tidak terolahnya sebagian data Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah Dokumen induk yang salah Kesalahan prosedur pengolahan Kesalahan yang dilakukan secara sengaja
Mutu Informasi Cara mengatasi kesalahan informasi: Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan Pemeriksaan eksternal dan internal Penambahan batas ketelitian data Instruksi dari pemakai