PENINGKATAN KAPASITAS Sumber Daya Manusia CALON ENTERPREUNER/ENTERPREUNER pelaku USAHA PANGAN DI KOTA MAKASSAR oleh : Muh. dassir.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
PERENCANAAN AGRIBISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
SISTEM AGRIBISNIS.
MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
GRAND DESIGN KONSORSIUM ANGGREK INDONESIA
PERAN PENGUMPUL, PENGECER, STANDAR MUTU
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
KONSEP DESA MANDIRI Sukandar ( Cak Kandar ) HP :
Housing Resource Center Hizrah Muchtar, Diskusi mengenai Perumahan-Permukiman, Jakarta, 12 Januari 2011 (HRC)
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
Pengadaan Bahan Baku (Lanjutan)
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM DOKTOR MENGABDI
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
BAB IX DASAR-DASAR PEMBENTUKAN INKUBATOR BISNIS
Disampaikan Pada …………………………….2014
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
TEKNIK PEMBERDAYAAN RRA PRA PLA CSS/SMD MMD.
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
Peran Dunia Usaha Mendorong Perekonomian Nasional Melalui Potensi Desa
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Arah Kebijakan Persusuan
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
Arah Kebijakan Persusuan
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan
PERAN PERTANIAN TERPADU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN INDONESIA
MERANCANG KEGIATAN AGRIBISNIS
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
Sosialisasi IPTEK bagi Kewirausahaan
Model-Model Usaha Agribisnis
Pertanian A. Pengertian
Arah Kebijakan Persusuan
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
Isu Komoditas Sapi Potong Merupakan isu terbesar
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
METODE PRA PRA (Participatory Rural Appraisal):
BERKEMBANG HANDAL TEKNOLOGI
KEWIRAUSAHAAN (Perencanaan usaha)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
KONSEPSI & MANFAAT KEMITRAAN
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA

OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Negara Maju dan Berkembang
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
MENGANALISIS PELUANG USAHA PRODUK BARANG / JASA SMK NEGERI 1 GEROKGAK.
Transcript presentasi:

PENINGKATAN KAPASITAS Sumber Daya Manusia CALON ENTERPREUNER/ENTERPREUNER pelaku USAHA PANGAN DI KOTA MAKASSAR oleh : Muh. dassir

PENGERTIAN PENINGKATAN KAPASITAS Peningkatan Kapasitas adalah peningkatan kemampuan (individu, kelompok, organisasi, dan kelembagaan yang lain) untuk menunjukkan atau memerankan fungsinya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.

PENGERTIAN ENTERPREUNER Pelaku Usaha yang berjiwa pencari ide-ide baru atau produk baru Tahan banting, Telaten, dan Sabar Berjiwa Petarung ( Rugi satu kali, bangkit dan berjuang merintis/mengembangkan usaha)

Bahan pembelajaran dari HISTORI USAHA PANGAN DI KOTA MAKASSAR Usaha Simpan Pinjam (5 tahun) Usaha Koperasi (2 tahun) Usaha Ternak Sapi dan Kambing (2 tahun) Usaha Saprodi (2 tahun) (Maros) Usaha Madu (2 tahun) Usaha Beras (1 tahun) Usaha Pemasaran Kue Kering (1 tahun) Belajar budidaya Bawang (1 Tahun )

Bahan Pembelajaran PENINGKATAN KAPASITAS DARI HISTORI USAHA PANGAN Memahami produk yang dihasilkan Menyangkut : Sifat produk (tahan lama atau cepat rusak) Penguasaan Teknologi Produk Peralatan yang dimiliki Ketersediaan bahan baku/hasil pertanian Kualitas dan Kuantitas SDM yang dimiliki Cita rasa produk yang dihasilkan Segmen Pasar yang mampu dimasuki Cita Rasa Konsumen/segmen pasar Cara Pemasaran dan jaringan pemasaran Daya Saing produk (keunggulan kompetitip/komparatif ) Penanganan Mengelola Usaha, SDM, dan Administrasi

USAHA SIMPAN PINJAM Pengguna jasa simpan pinjam yang bertahan : Penjahit 1. Segmen pasar utk pakaian pengantin ibu 2. Kualitas jahitan diakui ( differensiasi dan keunggulan kompratif ) 3. jaringan pemasaran bertambah luas 4. menumpuk Pesanan jahitan 4. penyelesaian pesanan sering terlambat Pengembangan usaha : 1. Perlu Tenaga bantu penjahit 2. Perlu Peralatan tambahan pemercepat finishing 3. tenaga partner seide dan memiliki visi dan misi usaha yang sama Usaha Kue basah (tidak ekspansi usaha) Segmen pasar yang jelas dan jaringan pasar meningkat Core usaha yang melelahkan untuk diversifikasi usaha lainnya Usaha Gas 1. Margin profit lebih besar daripada keuntungan usaha 2. Segmen pasar jelas 3. Jaringan pasar bertambah usaha tidak melelahkan tetapi tidak dapat ekspansi usaha, maka perlu diversifikasi usaha

KUE KERING Segmen pasar kue kering tertentu untuk ukuran besar (acara seminar atau kue tamu kantoran/ ibu rumah tangga) Musiman permintaan untuk kacang telur (lebaran dan tahun baru) Bungkusan kecil untuk segmen pasar, orang perjalanan,mahasiswa/sekolahan Differensiasi produk dan pengembangan jaringan pasar (segmentasi pasar)

USAHA MADU Pengembangan usaha yang dapat dilakukan : Segmen pasar Madu untuk ukuran botol besar cocok untuk masyarakat berpenghasilan menengah keatas Madu yang kualitasnya baik hanya pada musim kemarau Pengembangan usaha yang dapat dilakukan : Bungkusan kecil untuk segmen pasar orang perjalanan,mahasiswa/sekolahan Jaminan keaslian produk dan cita rasa produk/merek Differensiasi produk dan pengembangan jaringan pasar (segmentasi pasar)

USAHA TERNAK SAPI Musim permintaan hanya lebaran dan puasa Margin keuntungan kecil dan curahan tenaga kerja Pakan besar Perlu modal besar Perlu luasan lahan untuk pakan Penggemukan skala rumah tangga hanya cocok untuk usaha musiman (lebaran dan Kurban)

USAHA TERNAK KAMBING Musim Permintaan Setiap Waktu Segmen Pasar terutama perumahan baru/RT Baru Perkembang Biakan Cepat (melahirkan setiap 3 bulan dapat satu sampai tiga ekor) Dapat modal kecil Tidak Perlu luasan lahan untuk pakan (dapat skala pagar rumah dan kebun pinggiran kota) Curahan tenaga kerja pemeliharaan ternak tidak besar Pengembangan kapasitas Usaha : Integrasi pemelihara ternak dengan pemasar ternak dan pengolah daging kambing untuk khitanan (pengembangan jaringan pasar dan segmentasi pasar produk dipinggiran kota) sebagai strategi integrasi maju kedepan

USAHA AGRIBISNIS IKAN LAUT Pemasaran ikan laut segar melalui Lelong PengembaNGAN Usaha ikan laut : - pengolahan pasca panen dgn mesin pendingin - Pengelolaan ikan menjadi produk olahan ikan jadi yang tahan lama - Strategi pengembangan produk dan strategi integrasi produk (integrasi mundur kebahan baku)

USAHA AGRIBISNIS SAYUR Pemasaran sayur segar melalui pasar subuh Jaringan pasar sangat tertutup. PengembaNGAN Usaha sayuran : - Pengolahan pasca panen dgn mesin pendingin - Pengelolaan sayuran menjadi produk sayuran yang tahan lama Strategi pengembangan produk dan strategi integrasi produk (integrasi mundur kebelakang kebahan baku)

Penguatan kapasitas untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat mencakup penguatan: Kapasitas setiap individu (budidaya, pasca panen, pengolahan, pemasaran, jiwa in terprenur, sistem nilai ). Kapasitas kelembagaan (organisasi dan nilai – nilai perilaku, sistem bagi hasil, kemampuan kerjasama, dll). Kapasitas jejaring (networking jaringan pasar ) dengan lembaga lain dan interaksi dengan sistem yang lebih luas.

PENGUATAN KAPASITAS INDIVIDU Pengembangan kapasitas kepribadian Penampilan fisik Nilai – nilai perilaku Ketrampilan berkomunikasi Keterampilan berusaha/berbisnis Pengembangan kapasitas diri di dunia usaha Kapasitas untuk memasuki dunia usaha (RRA dan PRA) Kapasitas untuk memulai Usaha (PRA dan PLA) Kapasitas untuk menjalankan usaha (PLA) Kapasitas untuk pengembangan/kapasitas usaha (PLA) Pengembangan kapasitas keprofesionalan

PENGUATAN KAPASITAS ENTITAS (KELEMBAGAAN) Kejelasan visi, misi, dan budaya organisasi. Kejelasan struktur organisasi, kompetensi, dan strategi. Proses organisasi usaha/bisnis atau pengelolaan organisasi usaha/bisnis. Pengembangan jumlah dan mutu sumberdaya. Interaksi antar individu di dalam organisasi usaha/bisnis. Interaksi dengan entitas organisasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) yang lain.

Penguatan Kapasitas Sistem (Jejaring) Pengembangan interaksi antar entitas (organisasi) dalam sistem yang sama. Entitas / organisasi pelaku usaha/bisnis Entitas / organisasi pemerintah / lembaga publik. Entitas / organisasi lembaga bisnis. Entitas / organisasi profesi. Entitas / organisasi kemasyarakatan. Entitas / organisasi non-pemerintah / NGO Entitas / organisasi minat / hobbies Dll

Interaksi dengan entitas / organisasi di luar sistem. Entitas / organisasi sosial-politik Entitas / organisasi pemerintah / lembaga publik. Entitas / organisasi ekonomi. Entitas / organisasi teknologi. Entitas / organisasi fisik / lingkungan Dll

RAGAM METODE PENINGKATAN KAPASITAS CALON ENTERPREUNER/ENTERPREUNER USAHA PANGAN RRA (Rapid Rural Appraisal) PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok yang terarah. PLA (Participatory Learning and Action), atau proses belajar dan praktek secara partisipatif.

RRA RRA menggabungkan beberapa teknik yang terdiri dari : Review / telaahan data sekunder, temasuk peta wilayah dan pengamatan lapang secara ringkas. Observasi / pengamatan lapang secara langsung. Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya.

RRA untuk memulai mencari segmen usaha Prinsip yang harus diperhatikan dalam RRA : Efektivitas dan efisiensi. Hindari bias. Triangulasi sumber informasi. Belajar dari dan bersama masyarakat. Belajar cepat melalui eksplorasi, cross-check.

PRA untuk memulai dan menjalankan usaha/bisnis Pemetaan wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik penilaian keadaan usaha/bisnis yang akan didirikan/dikembangkan. Analisis keadaan usaha/bisnis yang telah berjalan Pemilihan alternatif usaha/bisnis yang paling layak atau dapat dirintis/dikembangkan. Rincian tentang stakeholders dan peran yang diharapkan dari para pihak, serta jumlah dan sumber – sumber yang dapat diakses dalam pembukaan atau pengembangan usaha.

FGD dirancang dalam beberapa tahapan : Perumusan kejelasan tujuan FGD. FGD DENGAN SATU TIM/ORGANISASI USAHA untuk memulai usaha atau menjalankan usaha FGD dirancang dalam beberapa tahapan : Perumusan kejelasan tujuan FGD. Persiapan pertanyaan – pertanyaan yang akan ditanyakan. Identifikasi dan pemilihan partisipan. Persiapan ruangan diskusi. Pelaksanaan diskusi. Analisis data (hasil diskusi). Kaji tindak pembukaan usaha atau pelaksanaan usaha/pengembangan usaha

PLA untuk menjalankan dan mengembangkan usaha/bisnis) PLA memiliki beberapa prinsip : PLA merupakan proses belajar secara individu atau berkelompok. Multi perspective. Spesifik lokasi atau spesifik usaha Kadang kala Difasilitasi oleh ahli berpengalaman dibidang usaha /bisnis tertentu atau terkait Bahan pengalaman untuk mengadakan perbaikan dan atau pengembangan usaha/bisnis

Sekolah lapang agribisnis Klinik Agribisnis ketahanan Pangan kota Makassar Rumah singgah Agribisnis ketahanan Pangan kota Makassar

Terimah kasih