PENULISAN BERITA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jurnalistik dan Pers Kiat membuat Pers Release dan menjalin hubungan baik dengan pers (media massa)
Advertisements

TEKNIK MENULIS BERITA Oleh ASEP SYAMSUL M. ROMLI
TEKNIK PENULISAN UNTUK PUSTAKAWAN
Teknik Penulisan Berita pada Jurnalisme Online
Mengenal Jurnalistik Disampaikan pada
PENULISAN BERITA BAHASA INDONESIA Penulisan Kreatif 5.
Penyusunan BERITA di media online
Seri Jurnalistik Tehnik Menulis Berita.
Siaran Pers.
DASAR-DASAR JURNALISTIK UNTUK SMP
Penyajian Berita Secara umum berita bisa disajikan dalam bentuk:
Oleh Abdurrahman Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta Barat
BERITA.
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Mata kuliah : O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA
Gaya Penulisan Jurnalistik
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
MENULIS ISI BERITA.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
Soe D’Atmadji Menulis Artikel Opini
TEKNIK DASAR PENULISAN BERITA
BIODATA Bagus Kurniawan Yogyakarta, 4 Februari 1970 Reporter : Facebook : Bagus Kurniawan Hobi : Membaca,
MENULIS DI MEDIA MASSA CETAK
Menginterpretasi makna teks berita baik secara lisan maupun lisan
Menulis KARYA JURNALISTIK
JURNALISTIK DAN PENYUNTINGAN
PENULISAN Feature.
Teknik Wawancara dan Menulis Wartawan Media Online
CIRI-CIRI FEATURE.
Karya Jurnalistik Pekerjaan Jurnalistik mencakup kegiatan: mencari, mengumpulkan, mengolah, menyunting, serta menyebarluaskan berita (news) dan pendapat.
Cara Menulis Press Release
KARYA ILMIAH Kelompok 8 Abimsya (D ) Nani Ismawati ( D )
Pengertian JURNALISTIK
Berita Adalah…...
Penyajian Berita Secara umum berita bisa disajikan dalam bentuk:
Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K PARAGRAF JURNALISTIK.
Kuliah V: PARAGRAF JURNALISTIK
Matakuliah : O Penulisan Naskah Radio dan Televisi
PENULISAN BERITA.
Bahasa Indonesia Jurnalistik by Abdurrahman
Mengenal Jurnalistik.
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
Modul 4 Penulisan PR News release (siaran pers). Informasi yang dibuat PR suatu organisasi yang disampaikan kepada pengelola media massa. Dalam penulisan.
Oleh Abdurrahman Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta Barat
CITIZEN JOURNALISM Pertemuan 3.
Penyajian Berita Secara umum berita bisa disajikan dalam bentuk:
Menarik Salah satu ciri media massa adalah selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dengan media massa lain. Maka segala upaya dilakukan agar dapat.
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
abdurrahman/PR Writing-2/2009
Menarik Salah satu ciri media massa adalah selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dengan media massa lain. Maka segala upaya dilakukan agar dapat.
Modul 3 Bentuk Berita Pada dasarnya teknik penulisan berita mengenal dua bentuk. Piramida dan Piramida terbalik 1. Piramida Semula penulisan berita hanya.
Editor in Chief Venue Magazine
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
Mengenal Peliputan dan Teknik Penulisan Berita
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
TEKNIK MENULIS BERITA Oleh Maukuf Masykur Jurnalistik II
Dasar-Dasar Penulisan
Dasar-Dasar Menulis Berita
PENULISAN NASKAH KOMUNIKASI
Jurnalistik Media Cetak Jurnalistik/Komunikasi
Jurnalistik Media Cetak
Teknik Penulisan Berita pada Jurnalisme Online
Aktivitas media relation
MENULIS BERITA, ARTIKEL, DAN FEATURE UNTUK WEBSITE PEMERINTAHAN
SENDI EKA NANDA, S.I.KOM.,M.M
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers A.Jurnalistik dan Komunikasi Eksistensi jurnalistik sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari.
Medium Jurnalistik A.Hakikat Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dri sumber (komunikator) kepada khalayak.
Transcript presentasi:

PENULISAN BERITA

Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan berita (news) Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan berita (news). Karenanya, dasar pengetahuan dan keterampilan (knowledge and skill) jurnalisme warga adalah pemahaman dan kemahiran menulis berita. Dari dasar keterampilan menulis berita ini nanti berkembang dengan kemampuan menulis karya jurnalistik lainnya, seperi feature, artikel opini, foto jurnalistik, lalu jurnalistik penyiaran (broadcast journalism alias jurnalistik radio dan televisi). PENGERTIAN Berita berasal dari bahasa Sansekerta, yakni vrit, yang dalam bahasa Inggris disebut write, arti sebenarnya adalah “ada” atau “terjadi”. Ada pula yang menyebut vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi.” Dalam bahasa Indonesia, vritta menjadi “berita” atau “warta” (dalam Djuroto, 2002 : 46). Menurut Sani (1995 : 11), berita ialah cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang faktual, baru dan luar biasa sifatnya. J. B. Wahyudi (1991) berpendapat, berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media secara periodik. Dean M. Lyle Spencer (dalam Iriantara dan Surachman, 2006 : 79), mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian pembaca.

BERITA (harus berdasarkan fakta): Berita Peristiwa Berita Pendapat Berita Peristiwa dan Pendapat BERITA Berdasarkan fakta: Berita Peristiwa Berita Pendapat Berita Peristiwa dan Pendapat BERITA  terjadinya peristiwa: Berita komunitas wilayah Berita kota Berita daerah Berita dalam negeri Berita luar negeri BERITA  bidang atau masalahnya: Berita ekonomi Berita politik Berita olahraga Berita pendidikan Berita sosial Berita kriminal/kejahatan Berita lingkungan hidup

Fakta Fakta: realita/kenyataan atau sesuatu sebagaimana adanya Fakta menurut sumbernya terbagi dua: Fakta Peristiwa: Peristiwa terduga: seminar/diskusi, sidang/rapat, pameran, konperensi pers, dan acara serimonial Peristiwa tak terduga: musibah, bencana, kejahatan. Fakta Pendapat: Pendapat seseorang tentang peristiwa yang dialami/disaksikan/ditangani Pendapat seseorang tentang suatu hal Pendapat seseorang tentang dirinya.

Fakta Bernilai Berita Fakta yang layak berita hanya fakta yang mengandung nilai berita (news value), yaitu fakta yang menarik dan atau penting bagi khalayak. Penting, artinya fakta itu kemungkinan bisa mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomis khalayak. Penting, bisa juga berarti memiliki kepentingan tertentu bagi pembaca/pemirsa. Menarik, artinya fakta itu berpotensi mempengaruhi emosi khalayak, misalnya bisa membuat mereka tertawa, sedih, kesal, marah, atau ingin melakukan sesuatu. Fakta yang paling layak dijadikan berita adalah fakta yang menarik dan sekaligus penting bagi khalayak

BERSUMBER DARI FAKTA Berita awalnya merupakan suatu fakta yang terjadi di lapangan, baik yang bersumber dari suatu peristiwa/kegiatan maupun dari pendapat seseorang/narasumber. Informasi yang disampaikan dalam berita harus sesuai fakta, baik fakta peristiwa maupun fakta pendapat. Fakta peristiwa/kegiatan berarti informasi yang disampaikan mengacu pada peristiwa/kegiatan yang benar-benar terjadi, bukan fiktif atau mengada-ada. Fakta pendapat yaitu isi beritanya sesuai pernyataan seorang narasumber, bukan pendapat wartawan atau penulis berita. Dari berita yang dibaca atau didengar dari media, khalayak menerima informasi mengenai kegiatan/peristiwa atau pendapat narasumber tadi secara lebih jelas dan lengkap karena ditulis sesuai standar penulisan/penyajian khas berita. Salah satunya mengandung kelengkapan unsur-unsur berita yang biasa dikenal dengan sebutan 5 W + 1 H (what, who, where, when, why, dan how).

KATEGORI BERITA Berikut kategori berita menurut sejumlah penulis: Hard news. Hard news adalah berita yang memuat informasi mengenai kecelakaan, kejahatan, kematian, bencana, skandal, dan peristiwa lain dengan hasil yang langsung dapat diinformasikan seperti pemilihan dan uji coba. Breaking news. Merupakan berita yang terjadi atau umumnya disiarkan secara langsung dan disampaikan secara berkelanjutan mengikuti up date atau informasi terbaru. Televisi sering menyajikan berita yang termasuk dalam kategori ini. Soft news. Menyajikan informasi ringan seperti suatu kegiatan tertentu, rekreasi, hiburan, peristiwa human interest, dan fenomena mengenai tren tertentu. Praktisi PR biasanya menulis soft news tertkait organisasinya. Organisasi dapat merancang kegiatan yang bernilai berita seperti ini untuk dibuatkan tulisan beritanya. Specialized news. Merupakan berita yang menyajikan informasi untuk segmen pembaca khusus atau tertentu seperti binsis, olahraga, seni, dan yang lainnya. Pihak PR juga biasanya membuat tulisan yang termasuk kategori ini. Straight news. Staight news atau berita lempang/berita langsung merupakan berita yang isinya hanya memuat informasi yang dilihat dan didengar. Singkatnya, berita ini melaporkan fakta atau informasi apa adanya berdasarkan pengamatan pandangan dan dari sumber yang relevan. Situs berita online biasanya memuat berita dalam kategori ini karena sifatnya menuntut kecepatan. Begitu pula media surat kabar, banyak memuat berita-berita straigh news.

UNSUR KELENGKAPAN ISI BERITA Interpretative news. Merupakan berita yang sudah ditambahkan dengan interpretasi penulis terhadap fakta agar khalayak bisa memahami fakta dengan mudah. Penulisan siaran pers kerap menampilkan pendapat dalam mendukung fakta informasi yang disajikan. Depth news. Berita ini menyajikan fakta, baik berupa peristiwa maupun pendapat secara lebih mendalam namun tetap relevan dengan pemberitaan. Tidak sedikit siaran pers yang ditulis mengacu pada bentuk penulisan depth news. UNSUR KELENGKAPAN ISI BERITA Unsur kelengkapan isi yang dimaksud, dalam bahasa jurnalistik dikenal dengan singkatan 5 W + 1 H seperti telah disebutkan di atas.

CONTOH BERITA KA Pelabuhan Priok Beroperasi, Pelindo II Disebut Cetak Sejarah JAKARTA - Kereta api (KA) Pelabuhan Tanjung Priok resmi lakukan ujicoba dengan rute Stasiun JICT Tanjung Priok menuju Stasiun Pasoso dan sebaliknya. Menurut Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang hadir di Pelabuhan Tanjung Priok beroperasinya KA pelabuhan ini menjadi sejarah baru untuk PT Pelindo II (Persero).  Alasannya seperti diketahui jalur KA tersebut selama ini mati, lantaran RJ Lino yang dulu menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo II menolak pengoperasian KA pelabuhan tersebut. Namun kini serikat pekerja Pelindo II yang sebelumnya kerap berseberangan dengan manajemen perseroan, turut serta membantu terwujud‎nya kereta pelabuhan tersebut. "Samping saya Pak Didi, pejabat Direktur Pelindo II, sebelah saya Nova tokoh serikat pekerja. Saudara lihat bahwa dua-duanya damai. Biasanya Pelindo sama karyawan berantem. Hari ini dua-duanya damai, bersahabat karena akan mulai sejarah baru pelindo II," katanya di Stasiun KA JICT, Jakarta, Kamis (18/2/2016). Menurutnya, BUMN pelabuhan tersebut kini memulai sejarah baru untuk lebih efisien dalam kegiatan operasionalnya. Dengan begitu, akan membantu memangkas ongkos logistik nasional di Tanah Air. "Ini sejarah utnuk menjadi lebih efisien sehingga membantu biaya logistik Indonesia, ‎membantu efisiensi ekonomi," imbuh dia. Menteri yang terkenal dengan jurus Rajawali Kepret ini menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun senang dengan kemajuan yang telah dicapai terkait pembangunan kereta pelabuhan tersebut. "Presiden Jokowi senang dengan kemajuan yang dicapai. Apalagi serikat pekerja dan manajemen dalam satu garis atap, banyak perbaikan yang bisa dilakukan‎," tuturnya. Mantan Menko bidang Perekonomian ini mengungkapkan, dengan beroperasinya kereta pelabuhan tersebut, maka waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok akan terpangkas hingga menjadi dua hari. "Soal dwelling time seperti diketahui, sebelumnya dweling 7-8 hari sekarang 3,5 hari. Nanti kalau keretanya jalan, perbaikan single windows jalan kita harapan kurang 2 hari," tandasnya. (akr) (sumber: http://ekbis.sindonews.com/- diakses 2 Februari 2016)

KEGIATAN ATAU PENDAPAT YANG BERNILAI BERITA Dari banyak dan beragamnya ciri serta penjelasan mengenai nilai berita dapat disimpulkan menjadi: 1). Sesuai Fakta (Factual) 2). Masih Baru (Actual) 3). Penting bagi Publik atau Khalayak (Importance) 4). Tidak Biasa (Unusually) 5). Kedekatan Jarak (Proximity) 6). Berdampak/Menimbulkan Akibat Tertentu (Consequences) 7) Konflik dan Peperangan (Conflict and War) 8) Berkenaan dengan Kekerasan (Violence) 9) Terkait dengan Seks (Sex) Pelakunya Orang Ternama (Well Know Subject)

TUGAS ANDA MENGANALISA BERITA DENGAN BERPIJAK PADA 5 W + 1 H

STRUKTUR DAN PENULISAN BERITA Struktur penulisan berita mengacu pada suatu pola yang dikenal sebagai piramida terbalik. Struktur piramida terbalik mengandung pemahaman filosofis mengenai urutan penulisan isi berita di dalam tubuh berita (news body). Pada bagian atas atau awal tubuh berita berisi informasi paling penting, bagian selanjutnya mengandung informasi penting, dan bagian akhir atau paling bawah disampaikan informasi yang dianggap kurang penting. Sebelum ke tubuh berita, struktur penulisan berita diawali dengan judul. Di bawah judul dicantumkan teras berita (lead) yang biasa dilengkapi dengan dateline pada bagian atasnya. Struktur penulisan berita yang berpola pada filosofi piramida terbalik, dapat digambarkan sebagai berikut: JUDUL Date line Lead Tubuh berita (news body)

Judul Lead Susunan Berita Susunan ( Struktur) berita biasanya berbentuk piramida terbalik, yaitu dimulai dari yang paling penting, makin ke bawah makin kurang penting. Susunan berita terdiri dari: Judul, Dateline (tempat/tgl penulisan berita), Lead (teras/inti berita), tubuh berita (news body) Judul Dateline Lead Terpenting Penting Kurang penting news body

judul Judul merupakan komponen pertama yang dibaca dari suatu berita. Keputusan pembaca untuk membaca isi berita atau tidak, biasanya sangat ditentukan oleh judul. Hal yang mesti diperhatikan dalam penulisannya, yaitu: Mencerminkan isi. Salah satu kriteria judul yang baik yaitu mencerminkan isi berita. Atas dasar pertimbangan inilah penulisan judul biasanya dilakukan setelah penulisan teras berita dan tubuh berita. Mengandung daya tarik. Daya tarik judul tampaknya menjadi magnet paling kuat dalam menarik seseorang untuk membaca suatu tulisan, termasuk berita. Apabila dicermati banyak media massa yang lebih menekankan daya tarik judul berita daripada bobot cerminan isi berita dari judulnya. Penentuan judul yang menarik sekaligus mencerminkan isi, sebenarnya dapat langsung ditulis setelah menulis teras berita, tanpa harus menyelesaikan lebih dahulu tubuh beritanya. Singkat dan padat. Singkat berarti tidak menggunakan banyak kata. Padat maksudnya sarat dengan kandungan informasi sesuai isi berita. Kriteria judul yang mencerminkan isi dan memiliki daya tarik, dalam penggunaan kata-katanya harus mengacu pada prinsip ini: singkat dan padat.

Dateline Date line (baris tanggal) yaitu pencantuman penulisan tempat dan tanggal penulisan berita. Sekarang banyak media cetak yang hanya menulis tempat, tanpa disertai tanggal penulisan berita. Letaknya di awal paragraf lead seperti contoh berikut: JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini tiba di Tanah Air setelah serangkaian kegiatannya dalam kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat (AS). Jokowi tiba di Indonesia sekitar pukul 09.15 WIB di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (sumber: http://ekbis.sindonews.com/ - diakses 19 Februari 2016)  

Lead Lead (teras berita) atau ada juga yang menyebutnya inti berita. Lead berita mengacu pada penulisan yang mengandung kelengkapan unsur-unsurnya (5W+1H). Tetapi banyak pula penulisan lead yang tidak mengandung unsur berita selengkap itu. Lead yang baik menyajikan informasi paling penting dan/atau menarik dari keseluruhan isi berita namun disampaikan secara singkat, padat, dan mudah dipahami. Secara visual ciri lead yaitu ditempatkan di antara judul dan tubuh berita. Ciri visual lain biasanya ditulis/dicetak dengan huruf yang bisa dibedakan dari: size-nya lebih besar, ditebalkan, dan/atau dimiringkan. News Body Tubuh berita (news body) merupakan informasi tambahan untuk memperjelas, memperlengkap, atau memperdalam unsur-unsur dari lead. Di dalam tubuh berita, informasi mengenai unsur kelengkapan isi berita dapat berkembang. Selain pelaku atau subyek (who) yang disebutkan di dalam lead, misalnya, bisa saja terdapat who lain di dalam tubuh berita sesuai konteks isi beritanya. Begitu pula dengan informasi mengenai what atau unsur lainnya.

BAHASA BERITA Penulisan berita harus menggunakan pada bahasa jurnalistik atau bahasa pers. Menurut Rosihan Anwar, bahasa yang digunakan wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik, lanjut Anwar, adalah ragam bahasa yang bersifat khas: ringkas, padat, sederhana, lancar, jelas, dan menarik (dalam Semi, 1995 : 113). Bahasa jurnalistik yang memiliki ciri-ciri tadi, kata Anwar, tidak mengabaikan kaidah-kaidah tata bahasa dan ejaan (dalam Semi, 1995 : 114). Mengenai ejaan, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seperti: penulisan huruf besar, pemakaian tanda koma, penulisan kata, serta penulisan angka dan lambang bilangan. Tunduk kepada kaidah etika. Bahasa dan karya jurnalistik harus berpegang teguh pada kaidah etika seperti jujur, santun, berimbang, dan seterusnya.

Terdapat 17 ciri utama bahasa jurnalistik yang berlaku bagi semua bentuk media berkala (Sumadiria, 2014 : 14-20): Sederhana. Mengutamakan kata atau kalimat yang maknanya lebih banyak diketahui khalayak pembaca yang heterogen. Singkat. Tidak bertele-tele dan langsung kepada pokok masalah Padat. Kalimat dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting. Lugas. Lugas diartikan tegas, tidak ambigu, serta menghindari penghalusan kata dan kalimat (eufemisme) yang berpotensi membingungkan pembaca. Jelas. Mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan tidak kabur. Jelas juga berarti jelas susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah SPOK. Jernih. Jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu atau maksud lain yang bersifat negatif. Jernih berarti pula tidak ada maksud lain kecuali menginformasinya fakta yang sebenarnya. Menarik. Dapat membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca untuk terus membacanya. Demokratis. Bahasa jurnalistik berlaku dan ditujukan untuk umum tanpa membeda-bedakan status sosial dan tingkat pendidikan. Populis. Bahasa jurnalistik harus merakyat atau diterima oleh semua lapisan masyarakat. Kata, istilah, atau kalimat yang digunakan harus akrab di telinga, di mata, dan di benak pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.

Logis. Masih menurut Sumadiria, kata, istilah, kalimat atau paragraf harus dapat diterima dan tidak bertentangan akal sehat (common sense). Gramatikal. Penggunaan kata, istilah, atau kalimat harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku berarti bahasa resmi sesuai ketentuan tata bahasa dan pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD). Menghindari kata tutur. Bahasa jurnalistik tidak menggunakan kata atau kalimat yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Menghindari kata dan istilah asing. Penggunaan kata atau istilah asing potensial menimbulkan kebingunan sasaran audiensnya. Pllihan kata (diksi) yang tepat. Pemilihan kata harus mengacu pada konteksnya. Kata “mati”, “meninggal”, “tewas”, “gugur”, memiliki arti yang sama tetapi penggunaannya harus sesuai dengan konteks dari suatu kalimat. Mengutamakan kalimat aktif. Kalimat aktif dipandang lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca daripada kalimat pasif. Menghindari kata-kata atau istilah teknis. Boleh saja menggunakan kata atau istilah teknis selama tidak bisa dihindari. Namun penggunaan kata atau istilah teknis ini hendaknya disertai penjelasan.

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN BERITA Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penulisan berita mulai dari awal sampai berita itu diterima khalayak, yaitu: 1. Penetapan Tuiuan Apa yang hendak dicapai dengan penulisan berita tsb? Memberi pengertian kepada masyarakat atau organisasi yang ada dalam masyarakat agar memiliki pengertian yang lebih baik mengenai suatu problem yang dihadapi. Memberi kejelasan dan penjelasan kepada pembaca agar memiliki gagasan yang berharga tentang suatu hal. Membuat masyarakat lebih paham tentang sesuatu yang kompleks sehingga pengertian dan toleransi mereka lebih baik. Unfuk mengabarkan atau memberi informasi tentang adanya suatu kejadian atau peristiwa. Untuk mendidik masyarakat agar memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai sesuatu hal. Dll

2. Mengenal Calon Pembaca Selanjutnya, mengetahui dengan jelas siapa calon pembaca berita itu. Anda harus mengimajinasikan bagaimana jati diri (profil) pembaca. Setidak- tidaknya membentuk gambaran umum tentang calon pembaca dalam pikiran. Ingat! Berita yang akan ditulis ditujukan kepada mereka. Bila kelompok pembaca terlalu luas dan banyak jenisnya, sebaiknya untuk memudahkan, dibuat serentetan pertanyaan yang dapat membantu anda memfokuskan perhatian dalam menetapkan calon pembaca. Apakah pekerjaan atau tingkat pendidikan calon pembaca? Bagaimana pendapatan rata-rata mereka? Bagaimana kira-kira minat mereka mengenai isi berita yang akan disampaikan? Bagaimanakah perhatian mereka tentang masalah organisasi? Apakah mereka suka berorganisasi, apakah mereka merupakan anggota organisasi yang fanatik? Bagaimana sikap keragaman mereka? Apakah mereka orang yang fanatik atau toleran? Dlll

3. Pengorganisasian Gagasan Gagasan yang akan disampaikan atau dituliskan menjadi berita hendaknya diorganisasikan dengan baik dan sebaiknya semua bahan berita sudah terkumpul lengkap. Dalam pengorganisasian gagasan perlu mempertimbangkan bagaimana gagasan berita itu disusun dan seluas apa gagasan itu hendak disampaikan. Misalnya mengawalkan yang paling penting untuk diketahui pembaca dengan, misalnya, menyertakan bukti atau data yang diperlukan Pengorganisasian ini berkenaan dengan penulisan berita yang menarik bagi pembaca, dengan penggunaan kalimat yang enak dibaca, dan seterusnya.   4. Penetapan |udul Menetapkan judul yang tentu saja menarik sekaligus mencerminkan isi berita Menggunakan kalimat yang ringkas dan padat. Dibuat dalam beberapa kata, dalam bentuk frase, klausa, atau mungkin juga kalimat pendek.

5. Memperhitungkan Masalah Teknik Penerbitan Sewakfu hendak dan selama menulis berita mestilah memper timbangkan atau memperhitungkan masalah proses dan teknik penerbitan suatu media cetak atau penyiaran di media televisi dan radio. Di dalam mempertimbangkan masalah teknik penerbitan yang harus diperhatikan adalah masalah besarnya ruangan yang tersedia. Bila sebuah berita ditulis terlalu panjang tentu saja akan memboroskan tempat atau kolom padahal kolom-kolom itu hendak diisi dengan berbagai berita. Penulis berita periu menyediakan gambar atau foto. Daiam hubungan ini tentu dipertimbangkan kelayakan sebuah foto untuk dimuat. Harus dipertimbangkan apakah sebuah foto itu me,mang berharga sebagai penjelas berita atau hanya sebagai penghias halaman saja. 6. Bekerja dalam Batas Waktu Penulis berita harus selalu sadar dengan ketatnya masalah penggunaan waktu. Berita yang terlambat ditulis atau terlambat diselesaikan karena berbagai halangan dapat menyebabkan berita itu tidak dapat dimuat. Kalau tidak dapat dimuat berarti suatu pekerjaan yang sudah menyita tenaga dan waktu menjadi sia-sia. Kalau suatu berita masih dapat dimuat walaupun terlambat, kualitasnya sebagai berita akan menurun.