JENIS-JENIS MEMBACA Terdengar tidaknya suara Membaca nyaring (membaca bersuara) Membaca dalam hati
Informasi (pikiran, perasaan, sikap, pengalaman penulis Membaca nyaring suara tulisan Ucapan dan intonasi Informasi (pikiran, perasaan, sikap, pengalaman penulis
Membaca dalam hati (membaca diam) Tidak ada suara yang keluar Mata dan otak (kognisi) aktif bekerja
Pada tahap yang lebih tinggi membaca nyaring dianggap sebagai kegiatan membaca yang cukup sulit dibandingkan dengan kegiatan membaca dalam hati Membaca nyaring tidak hanya sebatas melafalkan lambang-lambang bahasa tetapi melakukan proses pengolahan makna secara jelas dan tepat untuk pendengar. Yang aktif dalam membaca nyaring penglihatan, ingatan, pendengaran (auditory memory), otot-otot/alat ucap (motor memory) Tujuan akhir membaca nyaring adalah kefasihan (fluency)
Hal-hal yang harus dihilangkan karena akan menghambat kelancaran membaca dalam hati misalnya membaca sambil bersuara/berbisik, dengan bibir bergerk, kepala bergerak mengikuti baris bacaan, dengan jari, pensil dll. Regresi (kegiatan mengulang kembali bagian bacaan yang telah dilalui karena merasa diri gagal mendapatkan pemahaman)
Sebab regresi (Frank Smith) Tidak percaya diri Tergoda melakukan koreksi terhadap kesalahan cetak Menemui kata-kata sulit Terlalu terpaku pada detail Terlalu cepat dalam melakukan penafsiran Tidak konsentrasi dalam membaca Untuk mengatasi masalah regresi adalah dengan kepercayaan diri dalam membaca. Jika setelah selesai membaca kita tetap belum paham baru melakukan review (mengulang)dari awal lagi. Yang aktif adalah ingatan visual (visual memory) atau mata dan ingatan.
Jenis membaca berdasarkan sudut cakupan bahan bacaan Membaca Intensif (telaah teliti, dan terperinci) Membaca Ekstensif (extensive reading) atau membaca secara luas
Membaca Ekstensif (membaca secara luas) Membaca survey (tujuannya mengetahui gambaran umum mengenai isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Kegiatan membaca sekadar melihat, meneliti, menelaah bagian bacaan yang dianggap penting misalnya judul, nama pengarang, beserta biodata, daftar isi, judul-judul bab, sub bab, daftar buku rujukan. Membaca survey=kegiatan prabaca
Dalam konteks jenis bacaan ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, atau artikel bagian yang penting yang perlu di survey adalah abstraksi Abstraksi /gambaran umum untuk karya ilmiah Untuk buku semacam pengantar singkat yang terletak di sampul buku bagian belakang dari buku tersebut Tujuan membaca survey adalah agar dapat membaca secara efisien dan efektif.
2. Membaca Sekilas Menurut Tarigan jenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Menurut Dictionary of reading adalah kegiatan membaca secara cepat dan selektif serta bertujuan.
Menurut Soedarso Adalah membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dan dapat diperlukan untuk kepentingan sebagai berikut. Mengenal topik bacaan Mengetahui pendapat orang lain Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan Mengetahui organisasi tulisan Penyegaran terhadap bahan yang pernah dibaca.
3. Membaca Dangkal (superfical reading) Kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Bertujuan untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Jenis bacaannya ringan misalnya komik, majalah hiburan, cerpen dan sebagainya.
Membaca Intensif Adalah studi seksama, telaah teliti serta penanganan terperinci terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira 2-4 halaman pada setiap harinya. Membaca intensif terbagi menjadi menjadi Membaca telaah isi (membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide) Membaca telaah bahasa (membaca bahasa asing dan membaca satra)
A. Membaca Telaah Isi Membaca Teliti Kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut. Pembaca dituntut harus dapat memahami semua makna teks yang dibacanya juga dituntut untuk mengenali dan menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam paragraf. Dengan menandai bagian-bagian buku yang dianggap penting.
2. Membaca Pemahaman Kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar kesastraan , resensi kritik, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 3. Membaca Kritis Menurut Albert adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide HG Tarigan, membaca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide terdapat dalm bacan Anderson membaca yang bertuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut dari satu bacaan Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik? Masalah apa saja yang dibahas dalam bacaan tersebut?
Membaca Bahasa asing Tataran rendah bertujuan memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata Tataran yang lebih tinggi untuk mencapai kefasihan Membaca Sastra Kegiatan membaca karya sastra baik dalam hubungannya dengan kpentingan apresiasi maupun dalm hubungnnya dengan kepentingan studi atau kepentingan pengkajian.
Dilihat dari Kedalamannya/tingkat level membaca Membaca Literal, kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi Dianggap sebagai membaca dalam tingkat yang paling rendah karena pembaca hanya bersifat pasif. Dapat menggunakan kata kunci 5W+1H, What, Who, When, Where, Why, How
2. Membaca Kritis, membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Ahmad Slamet, membaca kritis merupakan suatu strategi membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan. oleh karena itu, membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya.
Menurut Ahmad Slamet persyaratan membaca kritis yaitu: Pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan yang sedang dibaca. Sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa. Penerapan berbagai metode analisis yang logis/penelitian ilmiah Tindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut
Apabila keempat persyaratan terpenuhi maka manfaat yang sangat penting adalah: Pemahaman yang mendalam Kemampuan mengingat yang lebih kuat Kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.
Proses membaca kritis dikenal dengan tiga cara (Ahmad Slamet) Membaca pada baris (ide pokok-penjelaas) Membaca di antara baris menganalisis apa yang dimaksud oleh pengarang yang sesungguhnya (makna tersirat) Membaca di luar baris, mengeevaluasi ide-ide yang dituangkan di dalam bahasan bacaan tersebut
Penggunaan teknik membaca kritis memberikan manfaat berupa berupa penilaian yang beralasan serta pemahaman yang mantap sebagai akibat keterlibatan yang mendalam dengan bahan bacaan. Teknik membaca kritis juga dapat membebaskan orang dari sikap berpikir yang sempit dan mengembangkan kebenaran.
3. Membaca Kreatif, proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan (dictionary of reading) Kreatif=ide yang dikembangkan (inovasi) mmembaca kreatif yaitu mencari sesuatu yang baru dengan bahan yang sudah ada dan dikaitkan dengan hasil atau ide yang diperoleh oleh pembaca.
Kreatif berarti tindak lanjut setelah seseorang melakukan kegiatan membaca. Pembaca tidak berhenti sampai pada saat ia menutup buku. Tetapi setelah membaca, pembaca melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kehidupannya (Nurhadi, 1987:13) Ciri-ciri kreatif Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada menutup buku Mampu menerapkan hasilnya untuk kepentingan hidup sehari-hari
3. Munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai. 4. Hasil membaca berlaku sepanjang masa 5. Mampu menilai secara kriti dan kreatif bahan-bahan bacaan 6. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang telah dibaca.
Mitos-mitos, Tujuan, Manfaat dan Kiat Membaca Cepat (kelompok 3 risma) Model Membaca Cepat (5, candra) Teknik Membaca Cepat (4, Wiwit) Faktor-faktor Penghambat dalam Membaca Cepat (1, Rina) Cara Meningkatkan Kecepatan Membaca (Abi, 2) fj7761@gmail.com