Kekuatan tenaga kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia tingkat global

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pelayanan Dan Tunjangan Karyawan
Advertisements

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Disusun oleh: Desy Herma Fauza, SE., MM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL (GLOBAL HRM)
Manajemen Sumber Daya Manusia
Referensi : Mudrajat Kuncoro, Manajemen Strategi
Organisasi Bisnis Internasional
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
Chapter 5 Culture, HR and international negotiation (Fletcher and Brown,2008: ) by. Dwiyadi Suryawardana.
MSDM – Handout 1 Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
SAP XIII MSDM MSDM Global
Perubahan dan Perkembangan
PENGGUNAAN KOMPUTER DIPASAR INTERNASIONAL
Manajamen SDM di era GLOBALISASI
MENGELOLA KARYAWAN (MANAGING EMPLOYEES)
MSDM – Handout 1 Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Kekuatan tenaga kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia tingkat global
MENGELOLA KARYAWAN (MANAGING EMPLOYEES)
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIOEKONOMI
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL (GLOBAL HRM)
KEWIRASWASTAAN DAN PERENCANAAN BISNIS
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL
Penggunaan komputer di pasar internasional
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL (GLOBAL HRM)
Keputusan-keputusan Penetapan Harga
Bab 1 Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
PEREKRUTAN / SELEKSI / PENARIKAN SDM
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Pengelolaan Sumber Daya Manusia : TUNJANGAN KARYAWAN Nur Fachmi Budi
Kekuatan Sosiokultural/ perbedaan Budaya
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL PERTEMUAN KE IV
Perencanaan SDM.
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
SAP XIII MSDM MSDM Global MSDM SAP 13 FIA –IISIP
Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A.
TEORI INVESTASI/PERDAGANGAN DAN RESTRIKSI PERDAGANGAN
Penggunaan komputer di pasar internasional
MSDM – Handout 3 Perencanaan SDM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Teori Investasi,Perdagangan Internasional,Restriksi Perdagangan
Struktur Organisasi Bisnis Internasional
PERENCANAAN SDM By: DURINDA PUSPASARI.
Intervensi PIO : TUNJANGAN KARYAWAN Nur Fachmi Budi.S,M.Psi
MSDM global MSDM SAP 15 FIA –IISIP 2008.
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Integrasi Ekonomi Regional
Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bab 5 LINGKUNGAN GLOBAL Pancareta Qadarsih C1C013036
KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIOEKONOMI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Staffing:Perencanaan
Integrasi Ekonomi Regional
MSDM global MSDM SAP 15 FIA –IISIP 2008.
DESAIN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI INTERNASIONAL
SAP XIII MSDM 2010/11 MSDM Global MSDM SAP 13 FIA –IISIP
MSDM – Handout 1 Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengendalian manajemen pada perusahaan multinasional
Penggunaan komputer di pasar internasional
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
MSDM – Handout 1 Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS. Sistem Perekonomian Sistem Pasar Bebas Sistem Ekonomi Perencanaan Sistem Ekonomi Campuran Ekonomi Makro Ekonomi Mikro.
Managing Global Human Resources
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kelompok 4: 1. khairul aridho 2. muliadi 3. ayu puspita sari 4. rihan risfan 5. zulsyamriantoni 6. bella ananda febrizen 7. wiwik mustapa Pengelolaan.
Transcript presentasi:

Kekuatan tenaga kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia tingkat global Bisnis Internasional >> Raswan Udjang

Pembahasan Kegagalan manager Expatriate Kesuksesan seleksi Expat SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Pembahasan Kekuatan (kelemahan) tenaga kerja Kualitas,kuantitas,komposisi Masalah yang mungkin timbul dari tenaga kerja asing Staffing Policy: ethnocentric,policentric,regiocentric,geocentric Kegagalan manager Expatriate Kesuksesan seleksi Expat Training Kompensasi http://anandasekarbumi.wordpress.com

Kekuatan (kelemahan) tenaga kerja SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Kekuatan (kelemahan) tenaga kerja Kualitas, kuantitas dan komposisi angkatan kerja yang ada merupakan bahan pertimbangan yang amat penting pada tiap bidang usaha, terutama bila dituntut untuk efisien, mampu bersaing dan menciptakan laba Pada negara tertentu, kuantitas tidak menjadi masalah, tetapi kualitas belum tentu Negara yang rendah angka kelahirannya ,tenaga kerja menjadi kelemahan (kekurangan dari segi jumlah) sehingga negara tsb membutuhkan tenaga kerja asing terutama untuk bidang konstruksi, jasa dan pabrik. http://anandasekarbumi.wordpress.com

Kualitas,kuantitas,komposisi tenaga kerja SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Kualitas,kuantitas,komposisi tenaga kerja Kualitas tenaga kerja ditentukan oleh sikap , pendidikan, dan keahlian yang dimiliki tenaga kerja Kuantitas tenaga kerja ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang ada dengan keahlian dsb untuk memenuhi kepentingan usaha. Komposisi angkatan kerja : bauran orang yang tersedia untuk bekerja dari segi umur(aging population,child labor), keahlian, gender, ras dan agama ,status sosial Kualitas : brain drain vs reverse brain drain Kuantitas : di negara yang jumlahnya besar, keharusan menyerap pengangguran menjadi masalah tersendiri http://anandasekarbumi.wordpress.com

Global Human Resources Management SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Global Human Resources Management Perlu mendapat perhatian karena: NAFTA,EU,AFTA : arus sumber daya manusia/perpindahan tidak dibatasi sepenuhnya. Akselerasi pasar keuangan internasional dan jaringan informasi Kurang penanganan yang memadai dalam hal perencanaan dan pengembangan operasi internasional Labor union movement. Case Japan: Jobs for life culture is diappearing; China job allocationoffice in communist era placed student in lifetime jobs’state detrmined what to produce 2010: demand to increase wage http://anandasekarbumi.wordpress.com

MSDM global perlu mendapat perhatian karena (lanjutan) SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global MSDM global perlu mendapat perhatian karena (lanjutan) Mobilitas tenaga kerja : perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain atau suatu daerah (rural) ke daerah lain (urban) untuk memperoleh pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh: a.Ekonomi : ingin mendapat kehidupan lebih baik dengan pekerjaan dan bayaran lebih baik, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tuan rumah dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut b.Politik : disebabkan adanya perselisihan di negara asal pekerja Tenaga kerja asing : orang yang berpindah secara sah ke negara lain untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu Pengungsi sebenarnya dapat menjadi tenaga kerja, tetapi seringkali menjadi beban Negara perantaranya karena harus menanggung makanan, kesehatan, penghasilan serta pendidikannya.) http://anandasekarbumi.wordpress.com

Masalah yang mungkin timbul dari tenaga kerja asing 1.Tenaga kerja asing (immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena mengambil pekerjaan penduduk asli pada saat keadaan ekonomi membaik. 2.Ras/ perselisihan dengan penduduk asli negara penerima 3.Ledakan jumlah imigran dan ketidakteraturan yang ditimbulkan

SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global STAFFING Policy Berkaitan dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan : memilih individu yang memiliki keahlian tertentu. Sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan. Jenis kebijakan ‘staffing’ 1.Ethnocentric Approach 2.Polycentric Approach 3.Regiocentric Approach 4.Geocentric Approach 1.International Strategy 2.Localization trategy 3.Global standardization and transnational http://anandasekarbumi.wordpress.com

Staffing policy ;Ethnocentric Approach: Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan perusahaan induk Alasan: Kurangnya individu yang kompeten dari dalam negeri terutama dari Negara berkembang Cara terbaik menjaga budaya perusahaan Memudahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar negeri

ethnocentric approach (Lanjutan) Kelemahan: Menutup jalan/membatasi kesempatan mereka yang berkewarganegaraan setempat Produktivitas dpt menurun,turnover karyawan meningkat Cultural Myopia :kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan manajemen

Polycentric approach: SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Polycentric approach: Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager perwakilan; sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan induk/headquarters Alasan: Perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia Tidak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’) Kelemahan: Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya. Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas,nasionalisme,perbedaan budaya) Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan. http://anandasekarbumi.wordpress.com

Regiocentric approach Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun negara sewilayah Alasan Lebih mudah menyesuaikan diri dgn budaya setempat Menghemat biaya. Kelemahan - Belum tentu ada kecocokan budaya.

Geocentric approach : Kelebihan: Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang kewarganegaraan. Kelebihan: Perusahaan mampu mengoptimalkan SDMnya Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja di berbagai Negara dengan berbagai budaya. Meningkatkan respon local Kekurangannya: Komplexitas kebijakan pekerja asing Mahal : training,relokasi,kompensasi

Kegagalan manager asing(expatriate) survei US multinational) Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri Ketidakmampuan manager menyesuaikan diri Masalah keluarga lain Kurangnya kematangan pribadi dan emosi Ketidakmampuan menghadapi tanggung yang lebih besar di LN

Kegagalan manager asing(expatriate) survei Japanese multinational) Ketidakmampuan menghadapi tanggung jawab yang lebih besar Kesulitan dengan lingkungan baru Problem pribadi dan emosi Kurang kemampuan teknis Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri

Kesuksesan Seleksi Expat (Mendenhall dan Oddou) SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global 1.Self Orientation : self esteem,self confidence,mental well being. Seseorang yang memiliki hal ini akan mampu menyesuaikan diri dgn makanan setempat,olah raga,musik dan hobi 2.Others Orientation :kemampuan membangun hubungan dan berkomunikasi dengan teman kerja dan masyarakat di negara dimana dia ditempatkan 3.Perceptual ability: mampu mengerti perilaku warga negara lain/memiliki empati 4.Cultural toughness/Ketahanan budaya: hubungan antara negara asal dan kemampuan mengadaptasi manager atas suatu penempatan (mampu di suatu negara bukan berarti mampu di negara lain) 3.Misal Mengerti ‘ngaret” 4.Misal WN AS ditempatkan di Timur tengah vs di Indonesia http://anandasekarbumi.wordpress.com

Training untuk penempatan di LN Cultural Training :sejarah,politik,ekonomi,agama, situasi sosial dan bisnis Language Training : minimum pengetahuan dasar bahasa setempat Practical Training : penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari:sekolah,lokasi aman,kesehatan Repatriasi expat

SAP 12 Bis Int 2009-2010 MSDM global Kompensasi Gaji pokok Pembayaran extra karena kerja di LN(overseas premium,compensation package) Tunjangan: tk kesulitan tempat,perumahan,biaya hidup,pendidikan,transportasi,biaya pindah Pajak Benefit: asuransi jiwa,kesehatan dan pensiun,keadaan darurat,penculikan, Holiday travel,club membership Contract termination,home leave http://anandasekarbumi.wordpress.com

Referensi Ball,Donald et al.International Business:The Challenge of global competition.11th ed 2008. bab 19 Hill,Charles. International Business:Competing in the global market place.McGrawHill 7thed. 2009. bab 18