Perlakuan Benih : Bertujuan untuk menghilangkan/mematikan penyebab penyakit yang terbawa oleh benih. Bahan yang digunakan : Air panas Sinar : Sinar Inframerah Sinar Ultraviolet Bahan Kimia : Keuntungan lebih besar dengan tingkat resiko lebih tinggi
PERLAKUAN BENIH DENGAN BAHAN KIMIA Bahan/zat Penghambat Perkecambahan : Bahan Peransang Perkecambahan : Kalium Nitrat (KNO3) Larutan Mannitol Thiourea Larutan NaCL Giberellin Sianida Kinetin Dinitrofenol Chlorhydrin Fluorida Hydroxylamine Herbisida (2-4 D) Senyawa Fenol Coumarin Auxin
Perlakuan Kimia Pestisida : Insektisida Fungisida Bakterioda, herbisida, rodentisida Sida ≈ Caedo ≈ Membunuh penyakit tanaman lebih banyak disebabkan oleh Cendawan
x Bahan Pencampur Sifat Bahan Kimia Fungisida : Dapat bekerja sendiri, maupun kerja ganda. Komposisi Fungisida : Dapat terbuat dari bahan aktif yang sama, namanya dapat berbeda, karena adanya perbedaan bahan pencampur. Komposisi : Bahan Aktif (yang dapat mematikan) Bahan Pembana (Carrier) Bahan Perekat (Sticker) Bahan Perata (Spreader) Komposisi Bahan Pencampur : Menentukan jenis, kualitas, kuantitas. x Bahan Pencampur
Penggolongan Fungisida Berdasarkan Penggunaan : DISIN FESTANT DISIN FEKTANT PROTEKTANT Tergantung dimana terdapat Patogen pada benih
DISIN FESTANT Suatu zat yang dapat meng-in aktifkan atau mematikan jasad-jasad hidup yang menempel pada permukaan benih. DISIN FEKTANT Suatu zat yang efektif terhadap jasad-jasad yang hidup pada bagian yang lebih dalam dari benih. PROTEKTANT Suatu zat yang melindungi benih dari serangan jasad-jasad hidup yang terdapat didalam benih.
Golongan Fungisida : Senyawa Tembaga (Cu) Senyawa Belerang (S) Senyawa Air Raksa (Hg) Senyawa Quinon Senyawa Benzena Senyawa Heterosiklis Senyawa Fosfor Organik Senyawa Antio Biotika (Antibiotik).