MANAJEMEN OLAHRAGA PKO 205 SEMESTER VI OLEH FAUZI, M.Si
Menurut James Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan uasaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN Melakukan Sesuatu Dengan Benar Melakukan Sesuatu Yang Benar Berurusan Dengan Ketatalaksanaan Atau Ketertiban Berurusan Dengan Inovasi Atau Perubahan Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik-baiknya Berusaha Melakukan Pengembangan Berorientasi Pada Sistem/Peraturan/Formalitas Berorientasi Pada Manusia, Non Formal/Personal Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek & Operasional Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan Strategis Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya Bagaimana Dalam Bekerja Mempertanyakan Apa Dan Mengapa Dilakukan
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN Menegakkan Aturan Membangun Komitmen Menjamin Terlaksananya Pekerjaan dg. Pengendalian Menjamin Terlaksananya Pekerjaan dg. Pemberdayaan Mengurusi Kompleksitas Mengurusi Perubahan Membuat Perencanaan dan Menyusun Anggaran Menetapkan Terlebih Dahulu Arah Yang Akan Dituju Merealisasi Rencana Dengan Mengorganisir dan Menyusun Anggota Stafnya Menyamakan Tujuan/Arah Yang Akan Dituju Dengan Orang Yang Dipimpinnya
PERKEMBANGAN GENERASI MANAJEMEN Manajemen Pra Personalia Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Strategik SDM Manajemen Perangkat Otak
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (H. FAYOL) Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pemberian komando (Commanding) Pengkoordinasian (Coordinating) Pengawasan (Controlling)
PENGANTAR DIFINISI MANAJEMEN Perbedaan Manajer Manajemen Perkembangan Generasi Manajemen Abad 21 dan Pemimpin Fungsi-Fungsi Manajemen Manajemen Diri Untuk Berprestasi
DIFINISI MANAJEMEN Menurut Encyclipedia Social Science: Manajemen adalah proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu yang diselenggarakan dengan pengawasan. Menurut George Terry: Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain.
3. Menurut L.A. Appley: Manajemen adalah kehlian untuk menggerakkan orang melakukan sesuatu pekerjaan. 4. Menurut M.P. Follet: Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 5. Menurut James Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan uasaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menurut L. Gulick: Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan bagaimana sistem kerjasama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. 7. Menurut Prof. Drs. P.I. Oey Liang Lee: Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap manusia dan barang-barang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN Melakukan Sesuatu Dengan Benar Melakukan Sesuatu Yang Benar Berurusan Dengan Ketatalaksanaan Atau Ketertiban Berurusan Dengan Inovasi Atau Perubahan Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik-baiknya Berusaha Melakukan Pengembangan Berorientasi Pada Sistem/Peraturan/Formalitas Berorientasi Pada Manusia, Non Formal/Personal Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek & Operasional Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan Strategis Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya Bagaimana Dalam Bekerja Mempertanyakan Apa Dan Mengapa Dilakukan
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN Menegakkan Aturan Membangun Komitmen Menjamin Terlaksananya Pekerjaan dg. Pengendalian Menjamin Terlaksananya Pekerjaan dg. Pemberdayaan Mengurusi Kompleksitas Mengurusi Perubahan Membuat Perencanaan dan Menyusun Anggaran Menetapkan Terlebih Dahulu Arah Yang Akan Dituju Merealisasi Rencana Dengan Mengorganisir dan Menyusun Anggota Stafnya Menyamakan Tujuan/Arah Yang Akan Dituju Dengan Orang Yang Dipimpinnya
PERKEMBANGAN GENERASI MANAJEMEN Manajemen Pra Personalia Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Strategik SDM Manajemen Perangkat Otak
MANAJEMEN PRA PERSONALIA (Berlangsung Akhir 1800 s.d. awal 1900 an) Organisasi sangat sederhana. Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM. Titik berat kegiatan pada produksi. Manusia sebagai faktor produksi = mesin. Manajer organisasi/perusahaan adalah pemilik. Belum ada proses : mencari, menyeleksi, penempatan, mutasi, pemberhentian, semuanya dilakukan pemilik (informal).
MANAJEMEN PERSONALIA (1940-an s.d. 1950-an) Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902. Mulai ada pendidikan karyawan 1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia lebih dari 1000 perusahaan. Pandangan baru : Manusia adalah “Neurophysio- logical Machine” (mesin berperasaan). Mesin jika tidak terpakai dibuang, manusia tidak. Mulai ada aturan hak & kewajiban buruh & majikan Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb. Peran utama manager personalia : penyelesaian perselisihan buruh, latar belakang pendidikan bidang hukum, terutama hukum perburuhan.
MANAJEMEN SDM (1960-an s.d. 1970-an) Ilmu psikologi berkembang pesat, puncaknya dekade 1960-an => Revolusi Kognitif. Peran Kognitif meningkatkan semangat kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Manusia dari faktor psikologi berkembang menjadi sumber daya organisasi/ perusahaan. Manajer personalia orang yang berlatar belakang pendidikan psikologi.
MANAJEMEN STRATEGIK SUMBER DAYA MANUSIA Muncul generasi ke-4 ditandai dg. diperkenalkannya Strategik Manajemen. Ada Perencanaan Strategik (jangka pendek, menengah, panjang). Muncul pemasaran strategik. Karyawan dilihat sebagai salah satu stake holder internal yang harus diperhatikan organisasi/perusahaan. Stakeholder eksternal sangat berpengaruh (pemerintah, pers, kelompok khusus yang berkepentingan).
MANAJEMEN STRATEGIK SUMBER DAYA MANUSIA Muncul Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Lembaga Konsumen). Perencanaan SDM memprediksi kualifikasi / kompetensi demi masa depan sesuai visi. Pembagian tugas (Job Description) diganti Pembagian peran (Job Role). Sistem penilaian kinerja individual diganti dengan evaluasi proses. Kerja individual (Individual Job) diganti kerja sama tim (Teamwork) sbg. tiang utama prsh.
MANAJEMEN PERANGKAT OTAK Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh Cara meningkatkan daya saing di era global. Mind, body, & emotion saling mempengaruhi. Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm. mengendalikan 2 unsur yang lain. Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dlm. Olahraga : atlet & pelatih yg memp. mind, body, & emotion yg. matang akan lebih unggul. Mind, body, & emotion dapat dikembangkan bila budaya belajar selalu ditumbuhkan.
PERBEDAAN MANAJEMEN ABAD 20 DENGAN ABAD 21 FAKTOR ABAD 20 ABAD 21 Perubahan Ukuran Kepemimpinan Organisasi Kontrol Informasi Analisis Kebutuhan Respon Resiko Koperasi Integrasi Fokus Keunggulan Pasar Stabil, terprediksi Skala Dari atas Tegar Hirarki Dijaga Kuantitatif Kepastian Reaktif Menolak Saling bebas Vertical Internal Bersaing Hari ini Diskontinyu Kecepatan Dari setiap ruang Fleksibel permanen Nilai dan visi Disebarkan Kreasi dan intuisi Toleransi Proaktif Kewirausahaan Saling tergantung Maya Lingkungan Pesaing Penemuan kembali Masa depan / VBNET
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (H. FAYOL) Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pemberian komando (commanding) Pengkoordinasian (coordinating) Pengawasan (Controlling)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (L. GULICK) Perencanaan Pengorganisasian Penyusunan Pegawai Pengarahan Pengkoordinasian Pembuatan Laporan Pengawasan
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (G. TERRY) PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (PROF. OEY LIANG LEE) PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN PENGKOORDINASIAN PENGAWASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (JAMES STONER) PERENCANAAN PENGORGANISASIAQN MEMIMPIN PENGAWASAN
PLANNING (PERENCANAAN) JENIS RENCANA Menurut Jangka Waktu 1. Rencana Jangka Pendek (1 tahun atau kurang) 2. Rencana Jangka Menengah (1th s.d. kurang dr. 3th.) 3. Rencana Jangka Panjang (4 th atau lebih) Menurut Fungsi / Bidang 1. Rencana Bidang Pembinaan 2. Rencana Bidang Organisasi 3. Rencana Bidang Litbang 4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana Menurut Ruang Lingkup 1. Rencana Intra Lembaga 2. Rencana Antar Lembaga 3. Rencana Menyeluruh Menurut Tingkatannya (hirarki) 1. Rencana Tingkat Klub 2. Rencana Tingkat Peng Kab/Kot 3. Rencana Tingkat PengProv. 4. Rencana Tingkat PB / PP.
MANAJEMEN OLAHRAGA PENGANTAR PENGANTAR PENGANTAR VISI DAN MISI MANAJ. ABAD 21 PERKENB. GENERASI MANAJ. FUNGSI2 MANAJ. DIFINISI PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN MANAJ. DIRI PENGANTAR PENGANTAR PENGANTAR MANAJEMEN OLAHRAGA VISI DAN MISI POLA KERJA SAMA & JAR.INF MANAJ. OR PRSTASI ORG.&LEMBAGA KEOLAHRAGAAN
PLANNING UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB: Tindakan apa yang harus dikerjakan ? Apa alasan tindakan itu ? Kapan tindakan harus dikerjakan ? Siapa yang harus mengerjakan ? Bagaimana melaksanakannya?
TIGA “P” DALAM PLANNING P1: Pemikiran strategis mengarah pada: PERSPEKTIF P2: Perencanaan jangka panjang mengarah pada: POSISI P3: Perencanaan taktis mengarah pada: PERFOMA
TINGKATAN TARGET DALAM MENCAPAI TUJUAN VISI TARGET MASA DEPAN TARGET JANGKA PANJANG TARGET MENENGAH TARGET JANGKA PENDEK DISIPLIN YANG RUTIN TINGKATAN TARGET DALAM MENCAPAI TUJUAN
ORGANIZING Hubungan tingkah laku efektif di antara orang-orang yang bekerja sama untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi Pengelompokan kegiatan, struktur organisasi, fungsi setiap bagian, menetapkan kedudukan dan wewenang, menetapkan staf/personil, job deskripsi, dan hubungan antar bagian dalam mencapai tujuan.
BUDGETING Budgeting adalah rencana kebutuhan dana dan sumber dana untuk membiayai program kegiatan organisasi yang sudah ditetapkan. Ada dua macam kebutuhan dana untuk kegiatan organisasi: a. Dana overhead b. Dana variabel
ACTUATING Usaha mendorong anggota organisasi agar mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik mungkin, demi mencapai tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan ekonomis. Actuating termasuk fungsi: commanding, directing, dan motivating
CONTROLLING Mengevaluasi proses, evaluasi kerja, dan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai rencana Bila fungsi manajemen sebelumnya (planning, organizing, budgeting dan actuating) dilaksanakan dengan sempurna maka tidak banyak yang harus dikerjakan oleh fungsi controlling.
ADMINISTRASI, MANAJEMEN & LEADERSHIP Sering digunakan dlm pengertian yg sama Beberapa literatur membedakan antara admnistrasi dan manajemen Dalam Sport Administration Manual Leadership mempunyai dua bidang kegiatan: a. Administrasi yang meliputi ide, teori & policy making b. Manajemen berkaitan dengan orang-orang dalam pelaksanaan kebijakan
Philosophy Mobilizing Planning Managing Social Values Monitoring ADMINISTRATION MANAGEMENT POLICY MAKING Philosophy Mobilizing Planning Managing Social Values Monitoring POLICY IMPLEMENTATION
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
11 KOMANDO UNTUK ABAD 21 KOMANDO NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING INOVASI ATAU MATI MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN PROAKTIF PATAHKAN PENGHALANG GUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI BUAT ORGANISASAI RELIGI BANGUN KINERJA STRATEGIS
BEBERAPA PEMIKIRAN ABAD 21 VISI Charles Hendy Gary Hamel Eli Goldart Michael Hammer Warren Bennis Michael Porter Stephen Covey Jhon Naisbitt Lester Thurow Jhon Kotter Alries &Jack Trout Peter Senge Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Pastian Buatlah Temuan-Temuan Ulang Fokuskanlah Pada Hambatan Organisasi Sederhana Jadilah Pemimpin Dari Pemimpin The Real Meaning Of Technology Percaya Pada Potensi Manusia Mulailah Menengok Asia Kompetisi Dalam Dirinya Sendiri Budaya Adalah Pengungkit Marketing Yang Baik Adalah Lebih Essensial Jabarkan Dari Suatu Sistem
MANAJEMEN DIRI UNTUK BERPRESTASI Bangun keseim bangan IQ, EQ, AQ,SQ & UI Jaga kesehatan &kebugaran (1) Fokus pada pengembangan kekuatan (1) Tingkatkan EQ, AQ, SQ IQ & UI (3) Optimalkan kerja otak (3) Bangun Visi &Misi Jauh kedepan (3)
JAGA KESEHATAN DAN KEBUGARAN Pola makan teratur & berkualitas Olahraga kontinyu & teratur Hindari rokok, Miras & Narkoba Kelola emosi dan stress Sadar lingkungan yg bersih & kondusif
FOKUS PADA PENGEMBANGAN KEKUATAN Penelitian di USA thdp. 2 jt.or. Sukses. Kunci prestasi => Pengembangan Pada Kekuatan Diri Sadari setiap orang memiliki potensi Kenali potensi diri / bakat diri Kembangkan bakat secara optimal Hindari pemborosan waktu hanya untuk mengurangi kelemahan
OPTIMALISASI FUNGSI OTAK Otak = HW Pikiran = SW Pc. Ind. = KB Perkata. = OP Tindak. = OP Sikap = OP 2 dominasi 60% 3 dominasi 30% 1 dominasi 7% 4 dominasi 3% A C Logika Holistik Analitika Intuitif Fakta Terapan Kuantitatif Sintetis Rasional Emosional Terorganisir Interpersonal Berurutan Perasaan Terencana Kinestetik DUNIA KERJA Akademik : 40% Non Akad. : 60% KESUKSESAN HIDUP Rapor (IQ) : 4% Q yang lain : 96% Detail Warna Irama B D Pemanfaatan : 4 – 5% = Pend. Tradisional : 6% = Jenius
Pembelajaran Otak Kanan dan Kiri Sistem Pelatihan Olahraga harus menciptakan model pengembangan untuk kedua belahan otak kiri dan kanan
OPTIMALISASI OTAK Menggunakan seluruh bagian otak bersama-sama Melibatkan sebanyak mungkin indra Penggunaan berbagai media (misal: multimedia)
MULTI KECERDASAN (Rose C; Nicholl M.J., 2003) KECERDASAN LINGUISTIK (BAHASA) KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS KECERDASAN VISUAL – SPASIAL KECERDASAN MUSIKAL KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH KECERDASAN INTERPERSONAL (SOSIAL) KECERDASAN INTRAPERSONAL KECERDASAN NATURALIS
KECERDASAN LINGUISTIK Kemampuan membaca, menulis dan berkomu nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu lis, jurnalis, orator dan pelawak. contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill KECERDASAN LOGIS MATEMATIS Kemampuan berpikir menalar dan menghi tung, berpikir logis dan sistematis seperti; Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum. contoh: Albert Enstein, John Dewey
KECERDASAN VISUAL-SPASIAL Kemampuan berpikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan, seperti; arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis. contoh: Picasso, Colombus. KECERDASAM MUSIKAL KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN. CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein
KECERDASAN KINESTETIK TUBUH KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET, PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH. CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan. KECERDEASAN INTERPERSONAL (SOSIAL) KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA AGAMA. Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa.
KECERDASAN INTRAPERSONAL KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN DAN MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH, PEMBIMBING. CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt. KECERDASAN NATURALIS KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU, KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP. contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson.
Revolusi Cara Belajar: Vernon A. Magnesen KITA BELAJAR 10% dari apa yang kita baca 20% dari apa yang kita dengar 30% dari apa yang kita lihat 50% dari apa yang kita lihat dan dengar 70% dari apa yang kita katakan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan Revolusi Cara Belajar: Vernon A. Magnesen
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (1) Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa bersalah Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (2) Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar menyenangi diri Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar mengenali tujuan Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar kedermawanan Jika anak dibesarkan dg kejujuran & keterbukaan, ia belajar kebenaran & keadilan Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar berdamai dg pikiran Revolusi belajar: Dorothy Law Nolte
BANGUN VISI & MISI JAUH KE DEPAN VISI: Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat peluang dan mampu menggambarkan apa yang akan terjadi di masa depan (wawasan & cita-cita). Visi: Adalah gambaran masa depan yang lebih baik NILAI SUATU VISI: Memberikan arah, memberikan inspirasi Membuat suatu pekerjaan menyenangkan Memberi nilai tambah bagi pekerjaan Mampu meramalkan masa depan anda Memberi motivasi yang tinggi Makin luas VISI seseorang, makin besar pula potensinya
PENGHAMBAT VISI Kegagalan / trauma masa lalu Tekanan orang banyak Lingkungan yang tidak kondusif Kelemahan mental/kondisi fisik Tidak memiliki pengharapan / cita-cita Kedudukan / zona kenyamanan
26 MISI MISI: adalah pernyataan tujuan yang diekspresikan dalam produk / layanan, serta aspirasi masa depan yang ditawarkan kepada publik yang menjadi sasaran. UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI Layanan / produk yang ditawarkan Memenuhi kebutuhan tertentu Publik / individu yang akan dituju Tingkat kualitas yang ditawarkan Keuntungan yang diperoleh publik / individu
THE LEARNING REVOLUTION, 2000 11 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN OLAHRAGA (MENURUT JOHN HART, PELATIH RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND) Milikilah Visi Buatlah Rencana Tentukanlah Tujuan Pilihlah dg Tepat Jalinlah Hubungan Baik Milikilah Motivasi Teruslah Belajar Libatkan para pemain Evaluasilah kesalahan Kembangkan Bakat yang ada Gunakan akal sehat THE LEARNING REVOLUTION, 2000
TANTANGAN OLIMPIADE (Marilyn King, atlet Panca Lomba Olimpiade USA) Jika Anda punya gairah dan visi tetapi tanpa aksi, ANDA MELAMUN Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa gairah, ANDA AKAN SERBA TANGGUNG Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi tanpa visi, ANDA AKAN SAMPAI DITEMPAT YANG KELIRU
TINGKATKAN EQ (5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN EQ) Kesadaran diri (self awareness): Kemampuan mengobservasi dan mengenali diri Mengelola Emosi (managing emotional): Kemampuan mengelola emosi secara akurat Memotivasi diri (self motivation): Kemamp. mengendalikan emosi guna mendukung pencapaian tujuan pribadi Empati (empaty): Kemamp. mengelola sensitivitas menempatkan diri pada sudut pandang orang lain sekaligus menghargainya. Menjaga relasi (handling relationship): Kemamp. Berinteraksi & menjaga hub. yg sehat dg or.lain.
5 KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN PENENTU KESUKSESAN Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki sosial Keinginan bekerjasama Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan pada satu komitmen Kemampuan bertahan terhadap stres dan berbagai tekanan Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir inovatif & kecerdikan menghadapi masalah
TANGGA KEMATANGAN EMOSI EMPAT KOMPONEN PENGENDALI EMOSI 1. Emotional Awareness 2. Emotional Acceptance 3. Emotional Affection 4. Emotional Affirmation (Martin, 2003) Emotional Affirmation Maturity 4 Emotional Affection Maturity Emotional 3 Emotional Acceptance 2 Emotional Awareness Emotional 1 TANGGA KEMATANGAN EMOSI
KEMATANGAN EMOSI EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI (Martin, 2003) 1. Emotional Knowledge 2. Emotional Spirituality 3. Emotional Authenticity 4. Emotional Reconciliation
MANFAAT EMOSI Emosi berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi Emosi memberi kegairahan hidup manusia Emosi bermanfaat sebagai memperkuat pesan atau informasi yang disampaikan (reinforcer) Emosi sebagai penyeimbang kehidupan (balancer) memungkinkan kita menjaga proses homeostatis dalam diri kita.
WILAYAH KECERDASAN EMOSIONAL Mengenali emosi diri Mengelola emosi Memotivasi diri Mengenali emosi orang lain Membina hubungan Melalui diskusi kelompok EQ dapat diajarkan dan dikembangkan Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual (Goleman, 1997)
TINGKATKAN AQ “UBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG” Endurance (Kemampuan Daya tahan thd Kesulitan) Control (Kemampuan Mengendalikan Diri) Origin (Kemampuan Menempatkan Kesalahan) Owner (Kemampuan Bertanggung Jawab) Reach (Kemampuan Membatasi Masalah)
TIPE MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN QUITTER: Setelah mengalami tantangan dalam mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak melanjutkan pendakian. Ia menolak & menyerah. CAMPER: Type ini telah mendaki cukup jauh & cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai puncak karena sudah puas dgn prestasi yg dicapai. CLIMBER: Type ini sepanjang hidup selalu merasa tertantang untuk mendaki puncak yg lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya, ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat. Inilah orang ber AQ tinggi (Stoltz, 2002). i
TINGKATKAN SQ KECERDASAN SPIRITUAL adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ, EQ & AQ secara efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita (Danah Zohar dan Ian Marshal, 2001; Ary Ginanjar, 2003; Taufik Pasiak, 2003, Agus Nggermanto, 2001 )
LANGKAH PRAKTIS MENGEMBANGKAN SQ (Agus, 2001) 1. MENYADARI SITUASI 2. INGIN BERUBAH 3. MENGENALI DIRI 4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN 5. DISIPLIN 6. MAKNA TERUS MENERUS 7. HORMATI MEREKA
SISTEM PEMROSESAN ENERGI SPIRITUAL Step1: Mengenal suara hati yang merupakan tiupan ruh ilahi (spiritual capital) PROSES ZMP GOD SPOT 1 3 2 PRINSIP KETUHANAN STEP3: Tanamkan nilai-nilai spiritual dan prinsip mental Ketuhanan Step2: Bebaskan cover hitam yang menutupi Got Spot
SQ SEBAGAI PUSAT ORBIT IQ, EQ & AQ AQ Terletak pada dimensi emosional IQ Terletak pada dimensi fisik IQ EQ AQ AQ SQ AQ EQ IQ SQ Terletak pada dimensi spiritual EQ Terletak pada dimensi emosional
BANGUN KESEIMBANGAN IQ, AQ, EQ & SQ
VISI DAN MISI, PEMBANGUNAN OLAHRAGA NASIONAL Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia Visi dan Misi Pembinaan olahraga Arah Pembinaan Olahraga Sasaran Pembinaan Olahraga Strategi Pembinaan Olahraga Jalur Pembinaan Olahraga Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas. Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21
ANALISIS SWOT ADADAH SALAH SATU TEKNIK UNTUK MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN STRATEGIK
MASALAH-MASALAH DALAM ANALISIS SWOT THE MISSING LINK PROBLEM THE BLUE SKY PROBLEM THE SILVER LINNING PROBLEM THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE PROBLEM THE PUTTING THE CART BEFORE THE HORSE PROBLEM
The missing link problem Masalah hilangnya unsur keterkaitan. Adalah kegagalan dlm menghubungkan evaluasi thdp faktor eksternal dg evaluasi faktor internal. Akibatnya melahirkan keputusan yg salah.
The blue sky problem Masalah langit biru. Langit biru selalu membawa kegembiraan karena cuaca yg cerah. Ini berarti para pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis ketika melihat peluang dlm lingkungan. Hal ini dpt berakibat munculnya penilaian faktor eksternal & internal yg tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di besar-besarkan, sedangkan kelemahan organisaasi dilupakan atau diremehkan.
The silver linning problem Suatu harapan dlm kondisi yg kurang menggembirakan. Ini merupakan situasi yg melahirkan masalah krn pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dlm suasana yg tdk menguntungkan. Masalah ini timbul kalau pengambil keputusan memandang remeh thdp pengaruh dari ancaman lingkungan, dan ancaman itu sering ditafsirkan akan memberikan keuntungan krn dianggap peluang tersembunyi
The all things to all people problem Suatu falsafah yg mendorong pengambil kepututsan cenderung memusatkan perhatiannya pd kelemahan-kelemahan organisasinya. Banyak waktu yg dihabiskan hanya untuk memeriksa kelemahannya & berbagai tindakan untuk memperbaiki kelemahan, lupa tdk melihat potensi kekuatan yg dimiliki.
The putting the cart before the horse problem Menempatkan kereta didepan kuda. Para pengambil keputusan langsung mulai mengembangkan strategi dan rencana tindak lanjut sebelum mereka mampu menguraikan secara jelas pilihan kebijaksanaan yg akan dijalankan organisasi. Sasaran yg dicapai menyimpang dari yg seharusnya.
COMPARATIVE ADVANTAGE MATRIKS SWOT (KERNS, 1992) FAKTOR EKSTERNAL OPPORTTUNITIES THREATS FAKTOR INTERNAL COMPARATIVE ADVANTAGE STRENGTHS MOBILIZATION INVESMENT DIVESMENT WEAKNESSES DAMAGE CONTROL
COMPARATIVE ADVANTAGE Apabila pengambil keputusan melihat posisi eksternal ada peluang dan ternyata posisi internal juga memiliki kekuatan maka organisasi itu menghadapi isu strategik yang dapat disebut Comparative Advantage (keunggulan komparatif). Dua elemen strategik yang baik bertemu, maka organisasi memiliki kemungkinan dapat berkembang dengan cepat.
MOBILIZATION Mobilization adalah kotak interaksi antara ancaman / tantangan dengan kekuatan organisasi. Disini para pengambil keputusan berusaha memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar, bahkan kalau mungkin dapat mengubahnya menjadi peluang.
INVESMENT / DIVESMENT Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar sehingga merugikan organisasi. Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik.
DAMAGE CONTROL Pertemua antara ancaman dari ekternal dan kelemahan sumber daya organisasi. Kotak ini merupakan kotak yang paling lemah, dan bisa membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus ditempuh adalah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga tidak separah yang diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi sedikit membenahi sumberdaya dg harapan mampu memperkecil ancaman dari luar. Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
MATRIKS ANCAMAN & PELUANG Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, & UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000 orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk pernah menghiraukankan dua universitas lainnya. Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan eksternalya. (1) UG mencoba menganaliais ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang karena bebagai alasan;
(2) Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian kepada UG, kurang memberi dukungan dan umumnya bersikap apatis; (3) Dalam lingkungan kompetitif ternyata UN & UI jauh lebih hebat, dan agresif dlm mencari mahasiswa; (4) Dalam lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi sehingga mengancam posisinya dalam bersaing dg UN & UI. Dalam mengklasifikasi ancaman diatas, ternyata ancaman no.1 & 4 sangat membahayakan & kemungkinan terjadinya tinggi sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga, namun tidak akan selamanya muncul kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan selamanya apatis. Ancaman & peluang tersebut dapat dibuat matriks sebagai berikut:
MATRIK ANCAMAN & PELUANG A. MATRIKS ANCAMAN PROBABILITAS TERJADINYA KERUGIAN POTENSIAL TINGGI RENDAH TINGGI 1 . 4 32 RENDAH B. MATRIKS PELUANG PROBABILITAS SUKSES DAYA ATRAKTIF POTENSIAL TINGGI RENDAH TINGGI 1 . 3 RENDAH 2 4
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA INDONESIA A. KEKUATAN Jumlah penduduk Indonesia (>220 jt) Kekayaan sumberdaya alam Indonesia Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi Olahraga di Indonesia. Semakin memasyarakatnya olahraga di Indonesia Adanya Undang-Undang & PP. tentang Olahraga Adanya organisasi olahraga yang berjenjang dari tkt. daerah sampai ke nasional.
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA INDONESI B. KELEMAHAN Sistem pembinaan yang belum terpadu (masih terkotak-kotak) Terbatasnya dukungan dana pemerintah Lemahnya kurikulum penjas di sekolah (jam pelajaran, metoda, sarana & prasarana) Sarana prasarana or. untuk masyarakat sangat kurang Kualitas sdm or. masih rendah Penerapan Ipteks or. masih rendah Sistem informasi or. Belum dikelola secara profesional Kemunduran prestasi olahraga di tkt. regional & internasional
ANALISIS KONDISI OR. INDO. D. PELUANG OTONOMI DAERAH ADANYA UU OLAHRAGA TH 2005 OLAHRAGA SBG. ALAT MEMBANGUN KARAKTER BANGSA OLAHRAGA MENJADI SALAH SATU KOMODITI DALAM MEMBANGUN EKOMOMI BANGSA KESADARAN MASY. BAHWA KEGIATAN OR. SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, MAKA OR. BERPELUANG SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BANGSA.
ANALISIS KODISI OLAHRAGA INDONESIA C. TANTANGAN Sistem Pembinaan OR. Yg. Bertahap, Berjenjang dan Berkesinambungan Belum Berjalan Baik IPTEKS Olahraga di Indonesia yg. Masih Ketinggalan Manajemen Olahraga yang Belum Professional Profesi Olahraga yang Belum Tertata
VISI DAN MISI PEMBINAAN OLAHRAGA Olahraga sebagai alat Pembangunan bangsa untuk membentuk SDM yang bekualitas: sehat, bugar, sejahtera, fair flay, bermartabat, dan mampu bersaing di dunia global.. MISI : Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan masy. Indonesia seluruhnya yang berkualitas. Mendukung peningkatan produktivitas nasional yang memiliki keunggulan daya saing. Mewujudkan prestasi olahraga yg membanggakan dan mengangkat harkat serta martabat bangsa Indonesia. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
OLAHRAGA SEBAGAI ALAT PEMBANGUNAN BANGSA NO DIMENSI OLAHRAGA INDIKATOR 1. OR. PENDIDIKAN SDM BERKUALITAS 2. OR. REKREASI KESEHATAN KEBUGARAN KESEJAHTERAAN 3. OR. PRESTASI KEBANGGAAN & MARTABAT BANGSA
ARAH PEMBINAAN OLAHRAGA Agar mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dan seluruh masyarakat Indonesia. Agar mampu memberikan manfaat yg sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga negara Indonesia. Agar mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki, baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat, yang berdaya guna dan berhasil guna. Agar mampu meningkatkan prestasi olahraga yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.
SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi seluruh masyarakat terhadap olahraga sebagai salah satu kekuatan pembangunan yang unggul dan diandalkan. 2.Meningkatnya kualitas kesehatan dan kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang dibutuhkan untuk meningkatkan produk- tivitas nasional. 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi olahraga yang menjadi kebanggaan nasional dan mampu mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di forum olahraga internasional.
STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA Dilakukan dengan pola kerja terpadu, melalui mekanisme koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar lembaga / instansi / organisasi terkait. Dilakukan secara bertahap, berjenjang, dan berkesinambungan. Disesuaikan dengan karakteristik daerah, budaya masyarakat, cabang-cabang olahraga, serta sumber daya yang ada. Dilakukan dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya pola kemitraan dan partisipasi dari seluruh masyarakat. Dibagi dalam prioritas sesuai tahapan siklus lima tahunan.
JALUR PEMBINAAN OLAHRAGA (MULTY TRACK SYSTEM) 1. Kelompok Jalur Utama a. Jalur Keluarga b. Jalur Sekolah dan PT.(Sek. Umum, Madrasah & Ponpes) c. Jalur Masyarakat 1) Jalur Perkump. & Induk Organisasi Cab. OR 2) Jalur Komite Olahraga Nasional Indonesia. 3) Jalur Organisasi Olahraga Masyarakat. 2. Kelompok Jalur Penunjang a. Jalur Profesi Terkait b. Jalur Instansi Pemerintah dan Dunia Usaha 3. Kelompok Jalur Koordinatif a. Koordinasi hierarki (intrasektoral), antar atasan & bawahannya b. Koordinasi fungsional (lintas sektoral), berdasar dlm pelaksanaan berbagai kegiatan. c. Koordinasi instansional (multisektoral), antar instansi terkait
KLASIFIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN OLAHRAGA BERNUANSA OLAHRAGA PROGRAM TERKAIT OLAHRAGA PROGRAM SPESIFIK OLAHRAGA PROGRAM PEND. JASMANI PENGEMBANGAN KESERASIAN KEBIJAKAN OLAHRAGA PROGRAM BIDANG KESEHATAN PROGRAM PEMBINAAN KEUNGGULAN GENERASI MUDA PROGRAM BIDANG TENAGA KERJA PROG. PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN & JATI DIRI BANGSA PEMASYARAKATAN OLAHRAGA DAN KESEGARAN JASMANI PROGRAM BIDANG BUDAYA & PARIWISATA PROG. PEMANTAPAN PERSATUAN NAS. & KESETIAKAWANAN SOSIAL PROGRAM BIDANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN PROGRAM KERELAWANAN DAN KEWIRAUSAHAAN PEMANDUAN BAKAT, PEMBIBITAN & PENING- KATAN PRESTASI OR PROGRAM BIDANG HIBURAN, BISNIS, DAN TONTONAN PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT PROG. BIDANG PELESTARIAN LINGK. HIDUP & PEMUKIMAN OLAHRAGA MASYARAKAT OLAHRAGA PELAJAR DAN MAHASISWA PEMBERDAYAAN IPTEK OLAHRAGA FASILITASI OLAHRAGA PRESTASI
MANFAAT OLAHRAGA DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN NASIONAL PENINGKATAN DAYA SAING, HARKAT & MARTABAT BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI DAN ABAD 21 PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI NASIONAL DI ERA PERDAGANGAN BEBAS PENINGKATAN DAYA SAING OLAHRAGA DI FORUM INTERNASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EKONOMI NASIONAL PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI OLAHRAGA
KUNCI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN OLAHRAGA NASIONAL DI ABAD 21 Dukungan Mitra Dunia Usaha Dukungan Profesi Multi Disiplin SISTEM MANAJEMEN OLAHRAGA NASIONAL INTERNASIONAL PRESTASI Sistem Pembinaan Prestasi Olahraga Penerapan, Pemanfaatan IPTEK NASIONAL NASIONAL Dukungan Informasi Dukungan Dana PEMBIBITAN Sarana dan Prasarana Olahraga DAERAH Kerjasama Lintas Sektor INTERNASIONAL PEMASALAN Kontinuitas Sumber Daya Kerjasama Lintas Sektoral NASIONAL
MANAJEMEN OLAHRAGA PRESTASI Pola Pikir Peningkatan Prestasi Olahraga Faktor Penentu Peningkatan Prestasi Olahraga Sistem Pembinaan Olahraga Prestasi Jangka Panjang Strategi Pembinaan Olahraga Prestasi Jenjang Pembinaan Olahraga Pelajar Sinergi & Jenjang Pembinaan OR. KONI & Diknas Pembinaan OR. Terpadu Antara Penjas & Pemanduan Bakat OR. di Sekolah Cab. Olahraga Prioritas dengan Pendekatan sistem Peta Perwilayahan Dasar Pertimbangan Cabang Olahraga Prioritas Daerah
PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA POLA PIKIR PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA PARTISIPASI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) BADAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA NASIONAL KEMAUAN POLITIK KEBIJAKAN PEM. PERATURAN PER-UU-AN 1998 2020 PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA ASIAN GAMES 1998 OLYMPIC GAMES 2020 DANA DAN SISTEM INFORMASI FASILITAS KELEMBAGAAN S D M METODE/IPTEK
FAKTOR PENENTU PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA FASILITAS Prasarana & Sarana Olahraga Yang Lengkap & Memadai Training Center Pusat & Daerah Tk. I Pusat Sains & Teknologi Olahraga Pusat Pengembangan SDM Olahraga KELEMBAGAAN Organisasi olahraga yang profesional Instansi terkait pendukung yang Konsekuen dan konsisten Organisasi profesi terkait yang Kuat dan berkualitas. METODE/IPTEK Penerapan & Pengembangan Sains & Teknologi Olahraga yang Lengkap, Profesional, Konsekuen, & Konsisten Upaya Promosi & Pembudayaan yang Intensif & Terpola di Semua Lini D A N A Dana yang memadai dan mendukung Prioritas implementasi program dan Upaya percepatannya. Upaya penggerakan & pemberdayaan. Dana pemerintah & masyarakat yang Terpola & berkesinambungan S D M SDM pelaku, pendukung, penggerak, Pelaksana & pembina yg profesional & berkualitas, berdisiplin Upaya percepatan peningkatan kualitas & kapabilitas SDM & profesi yang Menangani olahraga. SISTEM INFORMASI Sistem Informasi yg memadai, Lengkap, Terpola, & Terprogram dg baik & Mutakhir, serta Mendukung seluruh implementasi program, jaringan kerja,& berbagai upaya percepatannya. MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) “ATURAN MAIN” & “SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN” YANG TERPADU, SELARAS, DAN MENYELURUH KEMAUAN POLITIK (POLITICAL WILL) KEBIJAKAN YANG KONSEKUEN & KONSISTEN MELALUI PERATURAN PER-UU-AN DUKUNGAN & PARTISIPASI PEMERINTAH & MASYARAKAT SELURUH KEBIJAKSANAAN & IMPLEMENTASI PROGRAM MEMPEROLEH DUKUNGAN & PARTISIPASI DARI INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT, DUNIA USAHA, DAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT
SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI JANGKA PANJANG PEMASSALAN PEMBIBITAN PEMANDUAN BAKAT PENCAPAIAN PUNCAK PRESTASI Fasilitas dan Alat SDM Gerakan Mema syarakatkan OR. & mengolahraga kan masyarakat Pendidikan Jasmani Sport Search - Mengukur ciri-ciri fisik, - Kemampuan Gerak Dasar, dan Kemampuan Kete rampilan Dasar Analisis ciri khusus cabor Seleksi dengan Instrumen Khusus cabor Seleksi Karakteristik : - Antropometrik/ Kesesu- aian betuk tubuh dg c.o. - Biomotor - Psikologi /Mental - Latihan teratur mening kat dan bersinambung - Gerakan Nasional Garuda Emas - Indonesia Bangkit MENJARING ATLET BERBAKAT MEMANDU ATLET BERBAKAT FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN SARANA PRASARANA KUALITAS LATIHAN Kemampuan Atlet (motivasi & bakat Fasilitas & Peralatan Hasil-hasil Penelitian Kompetisi yg Teratur &Berjenjang Kemampuan & Kepribadian Pelatih MANAJEMEN ORGANISASI Data Basde (Pengurus, Atlet, Pela- tih, Wasit, Fasilitas & Alat) DUKUNGAN AHLI Dokter Olahrag, Psikolog Olahraga Ahli Gizi Olahraga, Ahli Kepelatih- an Olahraga. KESEJAHTERAAN Pelatih, Atlet & Wasit SUMJBER DANA
STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DIY TAHUN 2011 s.d. 2022 KOMPETISI (SENIOR) > 20 TAHUN SPESIALISASI (YUNIOR) 15-19 TH. MULTILATERAL (PEMULA) < 14 TH. III II I PON XVIII POR DA PON XVII PON XVI KEJURDA KEJURNAS 2012 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 JENJANG LAPIS LAPIS
STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DIY TAHUN 2005 s.d. 2016 KOMPETISI (SENIOR) > 20 TAHUN SPESIALISASI (YUNIOR) 15-19 TH. MULTILATERAL (PEMULA) < 14 TH. III II I PON XIX POR DA PON XVIII PON XVII KEJURDA KEJURNAS 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 JENJANG LAPIS LAPIS
JENJANG PEMBINAAN OLAHRAGA PELAJAR KLUB OR. PELAJAR 1.261 Klub ± 37.830 Atlet PERTANDINGAN ANTAR KECAMATAN PRESTASI KEJUARAAN TUGAS DAN WEWENANG MENPORA SMP SMU OR. (Ragunan) ASIA ASEAN POPNAS POPWIL PPLP KLS. OR. LAT. PREST. OR. DINAS/BIDANG/KASI OLAHRAGA POPDA (Antar Kabupaten) PENILIK OLAHRAGA PENJAS & OR DI SEKOLAH ± 35 Jt siswa & 70.000 Guru Penjas PERTANDINGAN ANTAR SEKOLAH WADAH PEMBINAAN WADAH KOMPETISI
SINERGI DIKNS & ORG. OR. DLM. BINPRES DEPDIKNAS (SEKOLAH) ORGANISASI OLAHRAGA PPLM Pembinaan Prestasi KONI, PB/ PP, PENGPROV, PENGKAB/ KOT, KLUB SEKOLAH OR. PPLP PEMBIBITAN PENGPROV, PENGKAB/ KOT, KLUB PEMASALAN KLUB/ MASYARAKAT PENJAS & OR.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LATIHAN MENUJU PRESTASI KEMAMPUAN ATLET BAKAT HASIL-HASIL PENELITIAN MOTIVASI KOMPETISI FASILITAS & PERALATAN PRESTASI KEMAMPUAN & KEPRIBADIAN PELATIH GIZI KESEHATAN
SINERGI & JENJANG PEMBINAAN OLAHRAGA KONI & DIKNAS PRESTASI DEPDIKNAS KONI PEMBINAAN PEMBIBITAN PEMBINAAN PRESTASI PEMBINAAN PEMBIBITAN PEMBINAAN PEMASSALAN PEMBINAAN PEMASSALAN TALENT SCOUTING
PEMBINAAN OR.TERPADU ANTARA PENJAS DAN PEMANDUAN BAKAT OR. DI SEKOLAH Awal Tahun Ajaran Baru Intra Kurikuler Penjas Penilaian Rapor Penjas Tk. Kec. Caturwulan I Tk. Kab. Caturwulan II Tk. Prov. Caturwulan III Tk. Wil/Nas Setiap 2 Tahun Penilaian Status Kes. Gizi dan Kebugaran Pembinaan Kesehatan & Kebugaran Tes Kebugaran, Ketrampilan & Kompetisi Antar Kls Kompetisi Antar Sekolah Kompetisi Antar Kecamatan Kompetisi Antar Kabupaten (POPDA) Kompetisi Tk Wil/Nas POPWIL/ POPNAS Tes Keterampilan Olahraga PEMANTAUAN & PEMANDUAN BAKAT OLAHRAGA & PEMBINAAN OLAHRAGA EKSTRAKURIKULER Klub Sekolah Klub Kec. Klub Kab. Klub Tk. Prov SEK. OR. SMP, SMU Tk. Nas DATA DASAR SELURUH SISWA DATA DASAR SELURUH SISWA PELATIH KHUSUS CABANG OLAHRAGA DATA PRESTASI OLAHRAGA SISWA GURU PENJAS
PEMBINAAN OR.TERPADU ANTARA PENJAS DAN PEMANDUAN BAKAT OR. DI SEKOLAH Awal Tahun Ajaran Baru Intra Kurikuler Penjas Penilaian Rapor Penjas Tk. Kec. Caturwulan I Tk. Kab. Caturwulan II Tk. Prop. Caturwulan III Tk. Wil/Nas Setiap 2 Tahun Penilaian Status Kes. Gizi dan Kebugaran Pembinaan Kesehatan & Kebugaran Tes Kebugaran, Ketrampilan & Kompetisi Antar Kls Kompetisi Antar Sekolah Kompetisi Antar Kecamatan Kompetisi Antar Kabupaten (POPDA) Kompetisi Tk Wil/Nas POPWIL/ POPNAS Tes Keterampilan Olahraga PEMANTAUAN & PEMANDUAN BAKAT OLAHRAGA & PEMBINAAN OLAHRAGA EKSTRAKURIKULER Klub Sekolah Klub Kec. Klub Kab. Klub Tk. Prop SEK. OR. SMP, SMU Tk. Nas DATA DASAR SELURUH SISWA DATA DASAR SELURUH SISWA PELATIH KHUSUS CABANG OLAHRAGA DATA PRESTASI OLAHRAGA SISWA GURU PENJAS
DASAR PERTIMBANGAN CABANG OLAHRAGA PRIORITAS Geografis dan Demografis Kemampuan Finansial Daerah Kultur dan Tradisi Daerah Fisik Kepribadian & Psikologis Kesehatan POTENSI DAERAH POTENSI ATLET
Pendekatan Sistem/Ilmiah PETA PERWILAYAHAN Kemampuan Finansial Negara/Daerah Analisis & Evaluasi Pendekatan Sistem/Ilmiah Kondisi Demografis Kondisi Geografis
CABANG OR. PRIORITAS DENGAN PENDEKATAN SISTEM KONDISI KESEHATAN DAN KEBUGARAN WATAK MANUSIA KARAKTERISTIK CAB. OR KARAKTERISTIK CAB. OR KARAKTERISTIK POSTUR TUBUH
DASAR PERTIMBANGAN CABANG OLAHRAGA PRIORITAS DAERAH KONDISI GEOGRAFIS KULTUR DAN TRADISI KEMAMPUAN DAERAH
ORGANISASI DAN LEMBAGA KEOLAHRAGAAN Peta Organisasi Olahraga Dunia Gerakan Olympiade Koordinasi Institusi Pemerintah & NGO Organisasi Induk Olahraga Nasional Induk Organisasi Cabang Olahraga Menpora / Dirjen Olahraga
PETA ORGANISASI OLAHRAGA DUNIA ORG. OR INTERNASIONAL TINGKAT KAWASAN (MIS.POR. PERSEMAKMURAN) KOMITE OLIMPIADE INTERNASIONAL (MELAKSANAKAN GERAKAN OLIMPIADE) FEDERASI OLAHRAGA INTERNASIONAL (MIS. FIFA, FINA) TERMASUK ORG. OR. BERWAWASAN LINGKUNGAN ASOSIASI KOMITE OR. NASIONAL PER BENUA (5) FEDERASI OR. REGIONAL (MIS. UEFA) KOMITE OLIMPIADE NASIONAL (199) FEDERASI OR. NASIONAL PUSAT OLAHRAGA MASYARAKAT KLUB & ASOSIASI OLAHRAGA
GERAKAN OLYMPIADE IOC NOCs IFs OSC IOSSF IOWSF NFs CLUB ATLET SPORT FOR ALL IOSSF IOWSF OSC IOC = International Olympic Committee NOCs = National Olympic Committee IFs = International Federation IOSSF = International Summer Sport Federation IOWSF = International Winter Sport Federation OSC = Olympic Solidarity Commision NFs = National Federation NFs CLUB ATLET
KOORDINASI INSTITUSI PEMERINTAH & NGO (KONI / KOI / FEDERASI OLAHRAGA) PUSAT (MENPORA/DIRJEN KOI / KONI PB/PP. CABOR PROPINSI KONI PROV. PENGPROV KAB. / KOTA KONI KOTA/ KABUPATEN PENGKAB/KOT KLUB
ORGANISASI INDUK OLAHRAGA KONI PUSAT PB/PP CABOR KONI PROVINSI PENGPROV KONI KAB/KOTA PENGKAB/KOT KOORDINAT. OR KECAMATAN KLUB
INDUK ORGANISASI CABANG OLAHRAGA PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia) PABBSI (Pers. Angkat Besi, Angkat Berat & Binaraga Seluruh Indonesia) ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia) 7 PORDASI (Persatuan Olahraga Bekuda Seluruh Indonesia) 8 POBSI (Persatuan Olahraga Bliar Seluruh Indonesia) PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesi) PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) PBI (Persatuan Boling Indonesia) GABSI (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia) PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indon.) PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia) PGI (Persatuan Golf Indonesia) PGSI (Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia) PHSI (Persatuan Hockey Seluruh Indonesia) PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indo.) PERKEMI (Persatuan Bela Diri Kempo Indo.) PORLASI (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) PERBAKIN (Persatuan Menembak Sasaran & Berburu Seluruh Indonesia) IMI (Ikatan Motor Indonesia) PERPANI (Persatuan Panahan Indonesia) FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) PERSANI (Persatuan Senam Indonesia)
INDUK ORGANISASI CABANG OLAHRAGA PERSETASI Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia) PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) PORSEROSI (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia) PSASI (Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia) PESTI (Persatuan Soft Tennis Indo.) PSI (Persatuan Squash Indonesia) TI (Tae Kwon Do Indonesia) KODRAT Keluarga Olahraga Tarung Derajat) PELTI (Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia) PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) WI (Wushu Indonesia) BADAN OLAHRAGA FUNGSIONAL BPOC (Badan Pembina Olahraga Cacad) PP. KORI (Perhimpunan Pembinaan Kesehatan Olahraga Indonesia) BAPOMI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia) BAPOR KORPRI (Badan Pembina Pusat Olahraga KORPRI) BAPOPSI (Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia) PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) SIWO PWI (Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia)
DIREKTORAT JENDERAL OLAHRAGA VISI : Diharapkan pada tahun 2020 akan dicapai gaya hidup aktif bangsa Indonesia yang ditandai dengan tingginya partisipasi dalam aktivitas jasmani dan olahraga pada umumnya. MISI : Membangun/menata sistem pembinaan dan pembangun-an olahraga nasional yang menjamin kesinambungan interkoneksitas antar lembaga-lembaga terkait diatas landasan pembinaan yang kuat, sehingga dapat diopti-malkan kemaslahatan bagi individu dan masyarakat, baik mencakup aspek fisik, intelektual, sosial-emosional dan moral disamping pencapaian prestasi disertai dampak pengiring yang berkaitan dengan tujuan yang bersifat ekonomis.
POLA KERJASAMA DAN SISTEM INFORMASI OLAHRAGA POLA KERJASAMA KEMITRAAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA SISTEM MANAJEMEN INFORMASI JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTAR SEMUA UNSUR TERKAIT OLAHRAGA
POLA KERJASAMA KEMITRAAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MITRA KERJA SWASTA INDUK CABANG OLAHRAGA AGEN PERIKLANAN KLUB/ ORGANISASI OLAHRAGA MASYARAKAT KLUB/ ORGANISASI OLAHRAGA PRESTASI SPONSOR PENDUKUNG
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI Pengertian: Sistem manajemen informasi adalah suatu integrasi sistem manusia dan mesin untuk menyediakan informasi guna menunjang operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTAR SEMUA UNSUR TERKAIT OLAHRAGA Jurnalis Olahraga Manajer Instruktur Fitness Pelatih Guru Industri Periklanan Pengusaha Promotor Sports Center Fasilitas Pembina Organisasi Ilmuwan Instansi Terkait Toko Alat PUSAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLAHRAGA KONSEP DASAR PEMBANGUNAN OLAHRAGA BERBASISKAN PEMANFAATAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ABAD 21
SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTAR SEMUA UNSUR TERKAIT OLAHRAGA Medali PON Standar Tes Keseh. Tes Fisik Psiko Tes Fitness Centre Bio Data Pengurus Atlet Pelatih Wasit Fasilitas Olahraga Peng Kab/ Kot Cabor Peng Prov. Cabor. KONI Kab/Kota Record Olimpiade Recrd Nasional PON/SG/AG PUSAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLAHRAGA KONI DIY KONSEP DASAR PEMBANGUNAN OLAHRAGA BERBASISKAN PEMANFAATAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN OR. DI INDONESIA STANDARDISASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEOLAHRAGAAN HASIL YANG DAPAT DIPERKIRAKAN INDIKATOR KUANTITATIF INDIKATOR KUALITATIF
STANDARDISASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEOLAHRAGAAN LINGKUP STANDADISASI KEOLAHRAGAAN Standar kompetensi tenaga keolahragaan Standar isi program penataran / pelatihan keolahragaan Standar prasarana dan sarana keolahragaan Standar pengolahan organisasi keolahragaan Standar penyelenggaraan keolahragaan Standar pelayanan minimal keolahragaan
STANDAR KOMPETENSI TENAGA KEOLAHRAGAAN Pendidikan Penataran / pelatihan Pengalaman Unjuk kerja Kelayakan fisik dan mental sesuai dengan ketentuan cabang olahraga yang bersangkutan Standar Kompetensi tersebut harus memenuhi: Kompetensi kepribadian Kompetensi akademik Kompetensi profesional dan Kompetensi sosial
STANDAR ISI PROGRAM PENATARAN / PELATIHAN Mencakup persyaratan Ruang lingkup materi Bahan dan silabus Tingkat kompetensi yg dicapai
STANDAR PRASARANA OLAHRAGA Mencakup persyaratan: a. Ruang & tempat berolahraga sesuai dg teknis persyaratan cabor b. Lingkungan yg terbebas dari polusi air, udara dan suara c. Keselamatan yg sesuai dg persyaratan keselamatan bangunan d. Sistem pengamanan e. Kesehatan dg tersedianya perlengkapan medik dan kebersihan
STANDAR SARANA Mencakup persyaratan: Perlengkapan & peralatan yg sesuai persyaratan teknis cabor Keselamatan yg sesuai dg persyaratan keselamatan perlengkapan & peralatan Kesehatan yg dinyatakan dg dipenuhinya persyaratan kebersihan & higienis Memenuhi syarat produk yg ramah lingkungan
STANDAR ORGANISASI KEOLAHRAGAAN Akta pendirian AD / ART NPWP Sturtur personalia Rencana & program kerja Sistem organisasi & Manajemen organisasi Pelatihan & pembinaan tenaga yg berjenjang Kompetisi / kejuaraan yg diselenggarakan /diikuti Sistem kesejahteraan Kode Etik organisasi
STANDAR PENYELENGGARAAN KEJUARAAN OLAHRAGA Struktur organisasi penyelenggara Tenaga yg kompeten Rencana dan program kerja Pembiayaan Jadwal kegiatan / kejuaraan Sistem administrasi & manajemen Sistem pelayanan kesehatan Sistem keamanan & keselamatan
HASIL YANG DAPAT DIPERKIRAKAN Olahraga akan menjadi salah satu kekuatan unggulan pembangunan yg dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM Indonesia yg memiliki keunggulan daya saing di era global Prestasi olahraga Indonesia akan mampu menduduki peringkat yg diharapkan pada berbagai event olahraga tingkat regional dan internasional Semakin berkembangnya suasana pembinaan olahraga yg aspiratif, komunikatif, proaktif, kompak dan konstruktif yg berguna untuk meningkatkan kinerja bangsa Indonesia dalam persaingan global.
INDIKATOR KUANTITATIF MENINGKATNYA JUMLAH PESERTA OLAHRAGA YANG AKTIF, JUMLAH SDM OLAHRAGA YANG BERKUALITAS, JUMLAH SARANA – PRASARANA OLAHRAGA YANG TERSEDIA, JUMLAH UANG YANG DIHASILKAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDUSTRI & BISNIS OLAHRAGA DARI TAHUN KE TAHUN
INDIKATOR KUALITATIF MENINGKATNYA TINGKAT KESEGARAN JASMANI MASYARAKAT INDONESIA, MENINGKATNYA PRESTASI OLAHRAGA, DAN MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS NASIONAL KARENA DITERAPKANNYA KEBIJAKSANAAN PEMBINAAN OLAHRAGA DI MASYARAKAT DARI TAHUN KE TAHUN
KERJASAMA TIM & PERAN 9 PERAN YANG HARUS ADA DALAM 1 TIM Penggali Potensi (Resource Investigator) Penjaga Aturan (Implementer) Koordinator (Co-ordinator) Cerdas (Plant) Pendorong (Shaper) Pengkaji (Monitor Evaluator) Pembangun Semangat (Team Worker) Rinci / Detail (Completer – Finisher) Ahli di Bidang Tertentu (Specialist)
5. GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH (TUTKO & RICHARD, 1971) 1. THE HARDNOSED AUTHORITARIAN COACH (Seorang pelatih yg bergaya “jagoan” yg merasa yakin dlm tindakan-tindakan menetapkan target yang akan dicapai dan mendorong atlet untuk mencapai target tersebut). CIRI-CIRINYA: Sangat disiplin, Sering memaksakan peraturan dg ancaman, Sangat kaku dlm menerapkan jadwal & rencana Dapat bertindak kejam dan sadis Kurang hangat dalam pergaulan Dapat mengorganisasi dg baik dan terencana Segan berhubungan dekat dg orang lain Sering bersikap moralis & relegius Keras memegang pendirian & sering berprasangka Lebih senang mempunyai asisten orang2-orang yg lemah Memotivasi dg menggunakan perlakuan (push ups, lari keliling dsb).
KEBAIKAN & KEKURANGAN GAYA OTORITER Terbentuk disiplin yg kuat & tim spirit yg baik Tim mampu bermain keras & agresif Tim terorganisasi dg baik Biasanya kondisi fisik anggota tim cukup baik KEKURANGAN Pemain yg sensitif mudah drop-out Mudah merasa khawatir Sering mendiskusikan hal-hal yg tidak baik dalam suasana yang tidak menyenengkan
2. THE “NICE GUY” COACH (Pelatih yg bergaya sebagai seorang bujangan yg pandai bergaul, terbuka terhadap para atlet) CIRI-CIRINYA: Disenangi banyak orang Penuh perhatian kepada orang lain Menumbuhkan motivasi dg cara positif Terlalu fleksibel dlm membuat perencanaan, kadang-kadang menjadi kacau balau. Sering mencoba-coba sesuatu & terbuka terhadap saran-saran.
KEBAIKAN & KEKURANGAN GAYA”NICE GUY”. Ikatan tim sangat kuat & akrab Atlet sering menunjukkan prestasi melebihi apa yang diharapkan Suasana tim relaks penuh kekjeluargaan Permasalahan atlet dpt ditangani lebih efektif KEKURANGAN Pelatih sering kelihatan lemah Atlet berbakat kurang ditangani dg baik Bisa kehilangan atlet yg mempunyai sifat pemalu.
3. INTENSE OR “DRIVEN” COACH (Sifat-sifatnya hampir sama dg “Otoriter” hanya “Driven” lebih emosional & tdk suka menghukum). CIRINYA: Mudah khawatir dan bingung Suka mendramatisasikan keadaan Segala sesuatu ditangani secara pribadi Selalu memiliki pengetahuan yg lengkap mengenai permainan dan segala peraturannya. Berkemauan keras melibatkan diri & tdk pernah puas dengan apa yang dihasilkan. Menyediakan seluruh waktu untuk memahami permasalahan yg dihadapi Memotivasi atlet atas dasar pengalaman pribadi
KEBAIKAN & KEKURANGAN GAYA “DRIVEN” Tim yg dibina umumnya sukses dlm pertandingan Tim dibantu sepenuhnya kalau mau kerja keras Pelatih tsb biasanya kerja lebih keras dari pada atlet yg dibinanya. KEKURANGAN: Suka menakut-nakuti atlet dalam upaya memberi tantangan Tim mudah mengalami “burn-out” sebelum berakhir suatu season Membenci atlet yg kelihatan malas Mudah kehilangan atlet karena kurang ditangani dg baik Tuntutan pelatih sering tidak realistik Anggota tim sering malu karena penampilan pelatih yg emosional
4. THE “EASY GOING” COACH (Gaya pelatih yang menganggap enteng permasalahan dan merupakan kebalikan dari gaya “Driven” coach yang penuh semangat) CIRI-CIRINYA: Tdk pernah nampak serius menghadapi segala sesuatu Enggan membuat jadwal kerja Tidak pernah mengeluh, segalanya dilihatnya mudah Memberi kesan semuanya dapat dikendalikan, sehingga pada saat-saat tertentukelihatan malas.
KEBAIKAN & KEKURANGAN “EASY GOING” COACH Menumbuhkah perasaan tidak tergantung pada pelatih Pelatih hanya sebagai guide & konsultan Tim hanya mengalami sedikit tekanan Segala sesuatu didapat dg mudah oleh tim KEKURANGAN Sering pelatih nampak tidak dpt menguasai pemainnya Tim sering dlm kondisi fisik yg kurang baik Jika ada tekanan tim mudah panik Pelatih sering nampak masa bodoh terhadap berbagai kondisi
5. THE “BUSINESS-LIKE” COACH (Bergaya seperti seorang “business men”) CIRI-CIRINYA: Menggunakan pendekatan dlm olahraga atas dasar untung rugi Pendekatannya sangat logis Tampak berpribadi dingin, tidak hangat dlm pergaulan Memiliki pemikiran yang tajam Piukiran utamanya dituukan pada lawan bertanding Bersikap pragmatis dan tekun
KEBAIKAN & KEKURANGAN THE “BUSINESS-LIKE” COACH Selalu “up-to-date” dlm penguasaan teknik-teknik terbaru Tim tampak selalu terorganisasi secara strategis untuk dapat mencapai sukses Percaya diri atlet dapat berkembang dg baik melalui pengelolaan organisasi secara cerdik KEKURANGAN Sering timbul perasaan pada atlet, dianggap kurang penting Tim spirit kurang Sulit menghadapi atlet yg kurang terorganisasi dg baik Mudah kehilangan atlet karena kurang termotivasi secara emosional
CATATAN TENTANG SIFAT & KEPRIBADIAN PELATIH Selain kelima gaya kepemimpina yang dikemukakan TUTKO & RICHARD tersebut, kemungkinan kombinasi dari berbagai sifat-sifat tersebut masih mungkin terjadi, dan dapat berkembang dari hasil pendidikan dan pengalaman sebagai seorang pelatih.
DAFTAR PUSTAKA Self Management, Aribowopriyosaksono & Marlan M.,2001 Revolusi IQ / EQ / SQ, Taufik Pasiak, 2002. Emotional Quality Management, Anthony Dio Martin, 2003 Brainware Management, Taufik Bahaudin, 1999 Adversity Quotient, Paul G. Stoltz, 2005. Rahasia Sukses membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Ary Ginanjar Agustin, 2001. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Ary Ginanjar Agustin, 2003. Quantum Quotent, Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ dan SQ yang Harmonis, Ir. Agus Nggermanto, 2001. Ledakan EQ, 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emotional Meraih Sukses, Steven J. Stein & Howard E. Book MD, 2000. Sudbbyo Setyobroto, Psikologi Kepelatihan, 1993.