Routing & Switching DC608
Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan
Routing Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, Seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Type Routing & Switching
Static routing Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Keuntungan: 1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing 2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan denga router dinamis) 3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. 4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja Static routing
Static routing Kelemahan: 1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing 2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. 3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router secara manual. 4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri Dynamic Routing (Routing Dinamis)
Routing Static Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian : Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfiguras router dengan routing statis.
DIYNAMIC routing
Dynamic Routing Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Kelebihan Routing Dinamis Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.
Kekurangan Routing Dinamis Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router . Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
Perbandingan
Ada Pertanyaan ?
Routing Dinamic Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya
Routing Protokol Routing Information Protocol (RIP) RIPv1 RIPv2 RIPng Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Open Shortest Path First (OSPF)
Routed protocol Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
Routed protocol Internet Protocol (IP) Internetwork Packet Exchange (IPX) Intermdiate System to Intermdiate System (IS-IS) Border Gateway Protocol (BGP) External Gateway Protocol (EGP)
Routing Distance Vector Protokol Link State
Ada Pertanyaan ?
Routing In packet switching networks, routing directs packet forwarding, the transit of logically addressed packets from their source toward their ultimate destination through intermediate nodes; typically hardware devices called routers, bridges, gateways, firewalls, or switches.
Routing The routing process usually directs forwarding on the basis of routing tables which maintain a record of the routes to various network destinations. Thus, constructing routing tables, which are held in the routers' memory, is very important for efficient routing.
Routing Routing schemes differ in their delivery semantics: unicast delivers a message to a single specified node; broadcast delivers a message to all nodes in the network; multicast delivers a message to a group of nodes that have expressed interest in receiving the message; anycast delivers a message to any one out of a group of nodes, typically the one nearest to the source. Unicast is the dominant form of message delivery on the Internet.
Routing
Routing Table In computer networking a routing table, or Routing Information Base (RIB), is an electronic table (file) or database type object that is stored in a router or a networked computer. The routing table stores the routes (and in some cases, metrics associated with those routes) to particular network destinations. This information contains the topology of the network immediately around it. The construction of routing tables is the primary goal of routing protocols and static routes.
Routing Table
Routing Table Routing tables are generally not used directly for packet forwarding in modern router architectures; instead, they are used to generate the information for a smaller forwarding table which contains only the routes which are chosen by the routing algorithm as preferred routes for packet forwarding, often in a compressed or pre-compiled format that is optimized for hardware storage and lookup.
Ada Pertanyaan ?