Orang muda katolik, quo vadis? Surya tjandra Unika Atma jaya, 21 februari 2016
Abraham lincoln
Lord Acton
People will get a government that they deserve. (juga) lord acton People will get a government that they deserve.
Peluang atau Bencana UNTUK KITA SEMUA? Bonus Demografi 2020-2030 Peluang atau Bencana UNTUK KITA SEMUA?
Keluarga Berencana : Transisi Demografi akan menciptakan Windows of Opportunity pada 2020-2030 Perubahan dalam struktur umur ini adalah sebuah kesempatan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Indonesia menikmati bonus demografi sejak tahun 2000, dan bergerak menuju terbukanya windows of opportunity di 2020-2030, yaitu ketika rasio ketergantungan pada level yang terendah yaitu 44 per 100 orang usia produktif. Tetapi rasio ini akan meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya penduduk lansia. Persiapan untuk menyambut momen emas ini harus dimulai dari sekarang dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi mendorong pertumbuhan ekonomi sebelum rasio ketergantungan meningkat. Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
Pengalaman Internasional Turunnya dependency ratio berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi 1960 - 2000 Pert. GDP/th (%) Kontribusi (%) Bonus Demografi thd pert. ekonomi Cina 7.0 9.2 Korsel 7.3 13.2 Singapura 8.2 13.6 Thailand 6.6 15.5 Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson & Kinugasa 2005 2. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian Economic Development: Two Demographic Dividend
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI NEGARA MAJU DAN UNI EROPA, 2012 TERJADI PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA SECARA KONSISTEN KEKURANGAN TENAGA KERJA USIA MUDA KEBIJAKAN IMIGRASI BAGI PENDATANG Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA JUSTRU MENGALAMI PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA, SAMPAI TAHUN 2030 HARUS DIPASTIKAN TERSERAP DALAM PASAR KERJA HARUS SESUAI DENGAN SKILL YG DIKUASAI TENAGA KERJA Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
Masalah kependudukan 2014 dst. Dari sisi kependudukan Indonesia menghadapi beberapa masalah klasik tetapi pada saat sama juga hadir beberapa masalah baru. Masalah klasik: pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi 1,49 persen/tahun; distribusi penduduk yang tidak merata (58% total penduduk berada di Jawa yang hanya 7% dari total luas wilayah). Masalah baru: bonus demografi (sudah mulai 2012, mencapai puncak pada 2020-2030), sudah langsung berhadapan dengan setidaknya dua masalah pokok: kualitas dari usia produktif tersebut; disparitas antar-daerah yang berakibat bonus demografi cenderung hanya dinikmati kota-kota besar (seperti Jakarta), namun tidak untuk daerah pinggiran yang justeru ditinggalkan penduduk usia produktifnya untuk bekerja di kota.
Rasio ketergantungan menurut provinsi: Indonesia 2010-2035 No. Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035 1. Aceh 55,7 51,6 49,5 46,8 46,0 45,9 2. Sumatera Utara 58,8 53,5 50,5 48,2 49,2 50,7 3. Sumatera Barat 60,0 53,7 51,0 49,7 50,6 4. Riau 55,3 51,1 47,4 44,1 43,9 45,2 5. Jambi 51,5 48,0 45,1 42,5 42,3 43,1 6. Sumatera Selatan 52,0 48,6 43,8 43,7 44,7 7. Bengkulu 52,4 47,7 44,6 42,4 42,1 43,0 8. Lampung 51,9 47,2 43,6 45,3 9. Bangka Belitung 46,9 44,4 41,4 40,8 41,1 10. Kepulauan Riau 50,0 49,6 44,3 38,9 38,0 11. DKI Jakarta 36,9 38,4 39,8 39,1 38,2 38,6 12. Jawa Barat 50,9 44,5 43,3 46,7 13. Jawa Tengah 50,2 46,5 45,4 48,3 51,7 14. DI Yogyakarta 45,7 44,0 44,9 15. Jawa Timur 46,2 43,5 49,9 16. Banten 48,5 41,9 40,3 39,9 17. Bali 39,3 40,9 18. Nusa Tenggara Barat 55,5 49,1 46,6 45,6 45,8 19. Nusa Tenggara Timur 73,0 66,3 60,3 57,2 59,1 60,8 20. Kalimantan Barat 54,6 44,2 21. Kalimantan Tengah 39,5 22. Kalimantan Selatan 41,7 39,7 40,4 23. Kalimantan Timur 41,2 24. Sulawesi Utara 50,1 48,7 53,2 25. Sulawesi Tengah 57,9 47,6 26. Sulawesi Selatan 57,0 52,2 47,5 27. Sulawesi Tenggara 63,4 58,1 50,8 28. Gorontalo 43,4 45,0 47,0 29. Sulawesi Barat 66,7 58,9 30. Maluku 66,9 60,7 55,4 53,1 31. Maluku Utara 62,5 32. Papua Barat 51,4 43,2 33. Papua 56,1 48,4 41,3 Indonesia
Masalah kependudukan lain 2014 Masalah baru kependudukan yang lain adalah: terkait makin mengkotanya penduduk Indonesia secara makro, di mana lebih dari setengah penduduk tinggal di kota, dan pada 2035 sekitar 66 persen penduduk akan tinggal di kota. Sementara itu di desa meski tingkat pengangguran tidak setinggi di kota, tetapi kemiskinannya dua kali lipatnya. Ini mendorong masalah kependudukan lain, yaitu : ketimpangan sosial, yang dikombinasi dengan mulai masuknya Indonesia menjadi “aging society”. Masalah penciptaan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran khususnya di usia muda (19-24 tahun) yang jumlahnya tiga kali lipat dari pengangguran dewasa (atau di atas 24 persen) Pengangguran banyak berkumpulnya di tingkat pendidikan SLTA atau mereka yang berada di simpang jalan (tidak terlalu tidak terdidik sehingga mau masuk ke sektor non-formal, tetapi juga tidak cukup berkualitas untuk dapat bersaing di sektor formal). Ini semua membutuhkan orientasi pembangunan yang jelas dan menyeluruh dari pemerintah untuk mengambil peluang yang ada sekaligus mengatasi tantangan yang muncul bersamanya.
Demographic Disaster
Tantangan di depan muka Kualitas manusia Indonesia masih belum seperti yang diharapkan: Angka kemiskinan dan pengangguran masih relatif tinggi. Meski terjadi pengurangan kemiskinan namun kesenjangan sosial juga meningkat. Bonus demografi hanya POTENSI, belum tentu menghasilkan yg diharapkan kalau tidak diisi dengan: tersedianya pekerjaan, sesuai dg keterampilannya, dg daya beli yg cukup, dst. Perlu dilakukan langkah-langkah strategis dan sistematis untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, khususnya untuk menyiapkan diri guna: Mengambil manfaat dari bonus demografi yang akan mencapai puncak pada 2020-2030, dan mencegah bencana demografi, Menyiapkan diri utk hadapi akan efektifnya Komunitas Ekonomi ASEAN pada 1 Januari 2016 dengan ciri utamanya adalah pasar bebas (untuk lalu lintas barang, jasa, dan orang). Perlu membangun kebersamaan pemerintah, buruh, pengusaha, masyarakat sipil lain utk menghadapi itu semua.
Kondisi Produktivitas SDM Indonesia 1 SEBAGAI INDIVIDU & SEBAGAI KELOMPOK MASYARAKAT (Hasil Survey IMD tahun 2012 dari 59 Negara Terkemuka) 8: Average working hours: 2100 hrs/yr 10 20 20: Acceptance of foreign ideas 27: Brain drain 27: Values System of Society 28: Attitudes toward Globalization 28: Atracting & retaining talents 30 31: Flexibility & adaptability 31: Corporate value toward employee 33: Emphasis on cus-tomer’s satisfaction 33: Image of Indonesia abroad 36: Values System of Society 41: Competent Senior Manager 41: Adaptability of com-panies to market change 32: Workers motivation 32: Employee training 34: Entrepreneurship 34: Social system sesponsibility 39: Auditing & accounting practices implementation 44: Ethical practices 40 45: Quality of skilled labor 47: Labor relations 47: International experiences 47: Efficiency of large companies 48: Efficiency of SME’s 52: Productivity of agricultures (PPP) 52: Productivity of Industry (PPP) 58: Labor productivity 58: Overall productivity Indonesia 57: Productivity of Services (PPP) 50 58
John steinbeck
anonymous