INISIASI 5 INTOKSIKASI
Pengertian intoksikasi (keracunan) adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya Proses intoksikasi melibatkan tahapan: Pendedahan zat kimia berbahaya (xenobiotik) Absorbsi Distribusi ke dalam sel dan organ tubuh (disposisi) Penimbunan zat kimia di dalam tubuh, yang dapat berlangsung singkat atau cepat Tahap terjadinya reaksi dengan bahan kimia yang dapat menimbulkan racun
Tahapan intoksikasi Pendedahan zat kimia berbahaya (xenobiotik) Rute pendedahan zat kimia ke dalam tubuh organisme antara lain: a. melalui mulut (oral) b. melalui kulit (dermal) c. melalui sistem pernafasan d. melalui suntikan (parenteral) Absorpsi Proses absorbsi toksikan atau xenobiotik: a. Pada manusia & hewan : melalui permukaan kulit, mata, sistem pernafasan, saluran pencernaan. Khusus hewan tingkat rendah melalui seluruh permukaan tubuh b. Pada tumbuhan: melalui akar dan daun. Zat kimia yang bersifat lipofilik dapat menembus dinding sel dengan mudah dibanding zat kimia yang bersifat hidrofilik (polar)
3. Disposisi Disposisi merujuk pada apa yang akan terjadi terhadap zat kimia yang sudah diabsorbsi oleh tubuh organisme. Beberapa zat seperti logam berat dapat berikatan kuat secara kimia dengan protein dan asam nukleat, sehingga xenobiotik mengalami akumulasi di dalm tubuh organisme 4. Eliminasi Pada kebanyakan organisme, zat kimia yang terabsorbsi ke dalam tubuh akan dibuang kembali ke luar tubuhnya dengan cepat dan otomatis 5. Reaksi dengan target Biokimia Pada akhir proses intoksikasi biasanya disertai reaksi biokimia yang menyebabkan gejala toksik bagi organisme
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intoksikasi Biotransformasi (metabolisme) Biotransformasi atau metabolisme xenobiotik di dalam tubuh terutama untuk mengurangi sifat racun di dalam tubuh, tetapi sering terjadi justru menimbulkan keracunan. Bioavailabilitas Definisi: Pakar toksikologi: ”derajat kemampuan suatu xenobiotik bebas masuk ke dalam tubuh organisme”. Ahli farmakologi: ”proporsi zat kimia yang dapat memasuki sistem sirkulasi melalui pemberian secara oral”. dipengaruhi kondisi lingkungan (suhu, kesadahan, bahan organik terlarut) dan kondisi organisme (jenis organisme, umur, jenis kelamin).
3. Perbedaan Reaksi Individu & Spesies terhadap Xenobiotik Reaksi individu/spesies terhadap xenobiotik sangat beragam, karena adanya perbedaan dalam hal rute pendedahan, jenis reseptor, dan kemampuan organisme dalam metabolisme suatu xenobiotik. 4. Faktor lainnya Faktor lain yang berpengaruh terhadap intoksikasi antara lain umur organisme, stadium perkembangan organisme, jenis kelamin, dan status gizi dari organisme yang bersangkkutan.
Akibat Intoksikasi Akibat intoksikasi adalah keracunan. Gejala umum keracunan adalah : - penglihatan kabur - keluar keringat dingin - sakit kepala - badan lemas karena otot-otot melemah - pingsan - kematian jika tidak segera mendapat pertolongan
Toksisitas akut(kronis) & sub kronis (sub letal) Terjadi karena dosis pendedahan xenobiotik yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kematian organisme dalam waktu singkat 2. Toksisitas kronis (sub letal) Kematian terjadi jika keracunan berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama. Jika tidak mematikan, terjadi gangguan fisiologis dan perilaku terhadap organisme yang bersangkutan.
Contoh Intoksikasi Xenobiotik Beberapa jenis insektisida: 1) Orgaklorin (DDT, dieldrin, aldrin dll.) kelarutannya sangat rendah & sangat resisten. 2) Organofosfat (paration,demeton, monokrotopas dll) merupakan racun saraf dan pada mamalia dapat mengganggu fungsi enzim. 3) Karbamat Akibat intoksikasi insektisida Toksisitas akut insektisida. Ditandai adanya keracunan dalam waktu singkat. 2) Toksisitas kronis insektisida
Logam Berat dan Akibat Intoksikasinya 13 jenis logam berat yang sering mencemari lingkungan : Sb, Be, Cu, Ni, Se, Ag, Hg, Pb, Cd, Zn, Cr, As dan Ti. 3 jenis yang paling berbahaya bagi manusia (the big three heavy metals) : Hg, Cd dan Pb
Merkuri (Hg) Logam berat paling berbahaya dan toksisitasnya bersifat permanen. Khusus CH3Hg racun dalam semua tingkatan. Sumber pencemaran a.l: aktifitas pertambangan, gunung berapi dan industri dengan katalis merkuri. Cadmium (Cd) Sifat: lunak, tidak larut dalam air tetapi mudah bereaksi dengan asam nitrat. Anti korosi, banyak digunakan sebagai pelapis baja dan berbagai industri. Metabolismenya: Melalui saluran pernapasan & pencernaan Timbal (Pb) Antara lain digunakan dalam industri cat, pematri kaleng makanan/pipa ledeng, cat rambut, pencapur bensin. Metabolismenya: Melalui saluran pencernaan, pernapasan dan kulit. Ketiga logam berat tersebut bersifat kronis dan akut.
TERIMA KASIH