ANDRAGOGI DAN METODE PELATIHAN Oleh I KETUT MURDANA Disampaikan dalam diklat TOT Puskopdit Bali Arta Guna Tgl 22 Juni 2017
ANDRAGOGI Kata Andragogi berasal dari Alexander Kapp, yang dikemukakan pada tahun 1883, dikembangkan oleh Malcolm Knowles 1913,penjelasan dari teori pendidikan Plato Kapp membedakan antara sosial paedagogi dan andragogi. Andragogi --> BIMBINGAN ORANG DEWASA
Pengertian Paedogogi Paid = anak Agagos = memimpin Mengajar anak-anak Andragogi Andre = orang dewasa Agagos = membimbing Pendidikan orang dewasa
TEORI KNOWLES TENTANG ANDRAGOGI Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan/evaluasi Pengalaman (baik/buruk) dasar aktivitas belajar Orang dewasa berminat pada pokok bahasan yang relepan dengan pekerjaan Berpusat pada permasalahan
Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantoro Ing madyo mangun tulodo Apabila pendidik ada didepan maka harus memberi contoh Ing madyo mangun karso Apabila pendidik ada ditengah mendorong kemauan anak Tut wuri handayani Pendidik dpt melihat potensi anak
PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA Ambil bagian penuh dalam kegiatan Ada kaitan dengan hidup sehari-hari Ada manfaat bagi dirinya Pengulangan yang terus menerus Ada kesempatan untuk memanfaatkan pengetahuan Proses berjalan dipengaruhi pengalaman masa lalu Saling pengertian
Teori pendidikan dahulu beranggapan bahwa tujuan utama pendidikan adalah mentransmisikan pendidikan dari satu generasi ke generasi berikutnya, asumsinya: Pengetahuan itu sedikit dan dapat diatur efektif Perubahan dalam kebudayaan atau masyarakat cukup lambat
Pendidikan merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat Pendidikan merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat. Beberapa hal telah membuktikan; Hidup adalah pengalaman pendidikan. Confusius menekankan; Saya dengar, saya lupa Saya lihat, saya ingat Saya mengerjakan, saya memahami 2. Kondisi sosial membutuhkan “re-education”, yang mencakup perubahan nilai (minat, perasaan, sikap)
EMPAT KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD): Mengatur sendiri Pengalaman Berorientasikan jangka pendek Mengatasi persoalan
TUJUH LANGKAH PENERAPAN ANDRAGOGI Menciptakan iklim untuk belajar Membuat sesuatu bentuk perencanaan yang saling membantu Menilai atau mengidentifikasi minat, kebutuhan dan nilai-nilai Memformulasikan tujuan Merancang kegiatan belajar Melaksanakan kegiatan belajar Mengevaluasi hasilnya (menilai kembali minat, kebutuhan dan nilai-nilai)
PERBEDAAN ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI Konsep diri Motivasi belajar Pengalaman Proses perencanaan program belajar Kesiapan belajar Analisa kebutuhan belajar Perspektif waktu dan orientasi untuk belajar Sifat materi pelajaran Tingkat Kemandirian Evaluasi belajar Orientasi belajar Pemanfaatan hasil belajar
1. KONSEP DIRI Anak Tergantung pada orang lain Dewasa Otonomi = mengambil keputusan
2. PENGALAMAN Anak Pengalaman merupakan hal baru Dewasa Pengalaman banyak dan beragam
3. KESIAPAN BELAJAR Anak Guru memutuskan isi & bertanggung jawab atas proses Dewasa Peserta didik memutuskan apa yang akan dipelajari
4. PERSPEKTIF WAKTU DAN ORIENTASI UNTUK BELAJAR Anak Persiapan untuk masa depan Dewasa Lebih pada pemecahan masalah atau proses penemuan situasi yang lebih baik
5. TINGKAT KEMANDIRIAN Anak Sangat tergantung kepada orang lain Dewasa Tidak tergantung kepada orang lain
6. ORIENTASI BELAJAR Anak Berorientasi pada materi belajar Dewasa Berorientasi pada skill yang harus dikuasai
7. PEMANFAATAN HASIL BELAJAR Anak Mungkin kelak berguna Mungkin kelak tidak berguna Dewasa Harus segera bisa dimanfaatkan dalam pekerjaan
8. MOTIVASI BELAJAR Anak Ditimbulkan faKtor luar Dewasa Cendrung santai, tapi saling menghormati
9. PROSES PERENCAAN PROGRAM BELAJAR Anak Dilakukan oleh guru Dewasa Dilakukan oleh fasilitator dan peserta didik
10. ANALISA KEBUTUHAN BELAJAR Anak Selali dilakukan oleh guru Dewasa Peserta diklat aktif menganalisis kebutuhan belajar mereka sendiri
11. SIFAT MATERI PELAJARAN Anak Teoritis dan disusun secara linier Dewasa Teoritis, praktis, plexibel sesuai kebutuhan
12. EVALUASI BELAJAR Anak Dilakukan oleh guru Dewasa Dilakukan oleh fasilitator dan peserta didik
YANG HARUS DIMILIKI FASILITATOR Empaty Kewajaran (jujur) Respek (berpandangan positif terhadap peserta) Komitmen Mengakui kehadiran orang lain Membuka diri Tidak menggurui
Karakteristik fasilitator 1.Menjadi bagian dari kelompok yang diajar 2. Menciptakan iklim yang kondusif 3. Mempunyai rasa tanggung jawab 4. Mempelajari kemampuan orang lain 5. Dapat melihat permasalahan 6. Menyadari kelemahan 7. Mengerti perasaan orang lain 8. Meyakinkan orang lain 9. Optimis 10. Peran bukan mengajar 11. Segala sesuatu punya segi positif dan negatif
METODE PENDIDIKAN ANDRAGOGIS Dengar 20% “saya dengar (Audio) saya lupa” Lihat 30% “saya lihat, (Visual) saya ingat” Kerjakan 50% “saya kerjakan (Peragakan) saya bisa” AUDIO – VISUAL CERAMAH (lecture), PIDATO, SIARAN RADIO, KASET/ VCD, TELEVISI, FILM, SANDIWARA, KETOPRAK, WAYANG, FORUM DISKUSI, SEMINAR, DEBAT, PEMERANAN (simulasi)/ ROLE PLAY, POSTER/ BROSUR, MAJALAH, INTERNET, DLL
Implikasi Metode Andragogi Iklim belajar harus diciptakan sesuai keadaan orang orang dewasa (tata ruang, peralatan) 2. Menginventarisasi dan mendiagnosis kebutuhan belajar peserta dilibatkan secara aktif 3. Dalam perencanaan diklat peserta dilibatkan agar tersusun diklat yang aspiratif (sesuai kebutuhan) 4. Diklat menjadi tanggung jawab bersama antara fasilitator dengan peserta diklat 5. Evaluasi dalam proses belajar
Teknis yang harus dikuasai fasilitator Meminta anggota kelompok untuk saling berbagi informasi melalui paparan yang menggunakan gambar Membagi kelompok Diskusi kelompok Menyetujui aturan dasar permainan seperti tidak iterupsi saat anggota lain berbicara Memberi tugas khusus bagi peserta yang dominan 6. Menangani komplik
9 Faktor agar peserta tertarik mengikuti diklat Pemberian jeda pada saat pemberian materi Komunikasi dua arah Umpan balik Pengulasan kembali terhadap materi yang diberikan Rangkuman pelatihan Pemberian dukungan yang positif Peserta membandingkan materi yang diterima dengan pengalaman yang dimiliki Penggunaan berbagai cara belajar (visual, audio) 9. Pemberian informasi sesuai kondisi yang dihadapi
BAHAN DISKUSI: Sebutkan beberapa metode yang dapat digunakan dalam Andragogi? Apa kekuatan masing-masing metode? Apa kebutuhan masing-masing metode?