MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jenis Transistor 1. Transistor npn : terdiri dari sebuah semikonduktor tipe-p (tipis) yang disisipkan diantara dua semikonduktor tipe n. E n p n C E C.
Advertisements

Pertemuan 16 PERANCANGAN PENGUAT KELAS A
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
ELEKTRONIKA ANALOG Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 – Pertemuan 7
Rangkaian Dasar Transistor
Pemberian bias pada rangkaian BJT
Pemberian Bias Penguat BJT
Operasi dan Model Sinyal Kecil
Penggunaan BJT untuk Desain Penguat
Analisis Langsung Penguat Sinyal Kecil pada Rangkaian
Analisis Penguat Sinyal Kecil
KULIAH 5: TRANSISTOR BIPOLAR
Prategangan Transistor
Respons Frekuensi Tinggi CS dan CE
Mata kuliah Elektronika Analog
Pertemuan 9 GARIS BEBAN TRANSISTOR
Pengantar Rangkaian Transistor
Teorema Thevenin dan Norton RANGKAIAN SETARA. Rangkaian Setara Berfungsi: Membantu dalam menganalisis rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana.
METODE ANALISIS TEGANGAN SIMPUL / NODE RANGKAIAN LISTRIK 1
SEKOLAH TINGGI TEKNIK TELEMATIKA TELKOM
Penguat Emitor Sekutu (Common Emitor Amplifier)
Pembiasan Pada Transistor JFET
Bahan Kuliah ELEKTRONIKA DASAR pertemuan ke 7
Departemen Sistem Komputer
ROBOT WALL FOLLOWER DENGAN MEMANFAATKAN KOMPARATOR
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Menguji DC power dan peralatan rectifier
Penguat Sinyal Kecil Transistor JFET
MATERI : Evaluasi Transistor
PENGUAT GANDENGAN DC OLEH Citron S.Payu.

Resistor, Kapasitor dan Transformator 3: KOMPONEN AKTIF ELEKTRONIKA
Oleh : Danny Kurnianto, ST.,M.Eng ST3 Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurnianto, ST.,M.Eng ST3 Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurnianto, S.T.,M.Eng ST3 Telkom Purwokerto
Sensor infrared Oleh: Sri Supatmi.
Parameter-Parameter H
BAB 4 Bipolar Junction Transistor (BJT)
Penguat-Penguat Emitor Sekutu Transistor BJT
Rangkain-Rangkaian Op-amp Non Linear
Mata kuliah Elektronika Analog
Mata kuliah Elektronika Analog
TRANSISTOR 1 TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013
Daerah Operasi Transistor
Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng ST3 Telkom Purwokerto
SEKOLAH TINGGI TEKNIK TELEMATIKA TELKOM
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Transistor Bipolar Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu  membentuk transistor PNP maupun NPN. Transistor ini disebut.
T R A N S I S T O R.
Analisis AC pada transistor BJT
Prodi D3 TeknIk Komputer
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
Dasar Transistor TK – ELEKTRONIKA DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
Transistor Gabriel Sianturi MT.
Analisis AC pada transistor BJT
Pertemuan 20 PENGUAT DAYA KELAS C
Dasar Transistor TK – ELEKTRONIKA DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
ALJABAR BOOLEAN Muh. Aziz, S.T., M.Cs..
A. COUPLING PENGUAT Yaitu Merupakan penghubung antara 2 penguat, macam-macamnya adalah: 1. RC Coupling Sering disebut coupling kapasitif dengan menggunakan.
Op-amp sebagai block komparator
TEOREMA THEVENIN & NORTON
oleh Ir. Bambang Sutopo,M.Phil Jurusan Teknik Elektro FT-UGM 2007
Daerah Operasi Transistor
T R A N S I S T O R BJT (Bipolar junction transistor)
Pertemuan VI Pra Tegangan Transistor BJT
WAIT LOADING... SMK NEGERI 2 SRAGEN 2011 SMK NEGERI SEKIAN - SEKIAN.
Percobaan 1 Tahap Akhir Penguat
Transistor cut-off & saturasi
Setiap analisis jaringan yang paling penting adalah hubungan dasar dari transistor yaitu
 Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)  Sebagai penyearah  Sebagai mixer  Sebagai Penyetabil Tegangan  Sebagai Sirkuit Pemutus / Penyambung.
Transcript presentasi:

MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2 Oleh : Danny Kurnianto, ST ST3 Telkom Purwokerto

Prategangan Pembagi Tegangan Disebut pembagi tegangan karena rangkain penggerak transistor ini dibentuk oleh pembagi tegangan R1 dan R2. Tegangan melintas R2 memberi prategangan pada dioda emitor. Gambar rangkaian prategangan pembagi tegangan adalah sebagai berikut:

Gambar rangkaian pembagi tegangan dan rangkaian penggantinya

Cara kerja: Jika sambungan basis diputus, maka pembagi tegangan tanpa beban yang mempunyai tegangan Thevenin (VTH) sebesar Bila pembagi tegangan tangguh, tegangan Thevenin dapat menggerakkan basis dan rangkaian disederhanakan menjadi rangkaian pengganti seperti diatas.

Karena itu arus emitor dibootstrap terhadap basis: Nilai arus kolektor bisa dianggap sama besarnya dengan arus emitor diatas. Perhatikan bahwa nilai Beta DC tidak terdapat dapa rumus emitor, ini berarti rangkaian kebal terhadap perubahan Beta DC, yang berarti titik Q mantap.

Pembagi Tegangan Kaku Kunci dari rangkain ini adalah kekakuan dari pembagi tegangan. Jika rangkaian pembagi tegangan diubah dalam rangkaian theveninnya, maka rangkain menjadi

Tahanan Thevenin adalah Dengan menjumlahkan tegangan-tegangan pada simpul basis maka didapat Karena , maka persamaan menjadi:

Bila RE adl 100 kali lebih besar daripada ,maka persamaan dapat disederhanakan menjadi : Syarat pembagi tegangan kaku Biasanya R2 lebih kecil daripada R1, maka syarat kekakuan adl

Syarat pembagi tegangan teguh Kadang, pembagi tegangan kaku menyebabkan nilai R1 dan R2 menjadi kecil dan dapat menimbulkan masalah-masalah lainnya. Maka, ada aturan lain yang bisa dipakai untuk merancang rangkaian pembagi tegangan , yaitu:

Garis Beban DC Untuk mendapatkan garis beban DC, dapat dengan menjumlahkan tegangan yang melingkari simpul kolektor, dan didapatkan persamaan arus kolektor sbb: Arus saturasi terjadi jika VCE = 0 sehingga Dan Tegangan cut-off (V-cut) jika Ic = 0 sehingga V-cut = Vcc

Contoh soal 1. Rangkaian dibawah ini mempunyai pembagi tegangan kaku. Gambarkan garis beban dc dan tunjukkan titik Q nya?

Jawab: Arus saturasi : Tegangan Cut-Off : Jika Ic = 0, maka tegangan cut-off = Vcc = 30 Volt. Titik Q : Untuk mencari titik Q pada garis beban dc, maka dicari tegangan kolektor-emitor VCE dari rangkain diatas.

Tegangan thevenin besarnya : Arus emitor / kolektor : Tegangan kolektor :

Tegangan emitor : Jadi Tegangan kolektor emitor adalah: Gambarkan garis bebannya!!!!!!

Pedoman perancangan rangkaian pembagi tegangan Cari tegangan emitor (VE) dg aturan : VE = 0,1 Vcc Cari tahanan emitor : RE = VE / IE Titik Q diletakkan di tengah-tengah garis beban dc sehingga tegangan sekitar 0,5 V muncul melintasi sambungan kolektor-emitor, tegangan 0,4 Vcc muncul pada tahanan kolektor, jadi: RC = 4.RE

Selanjutnya, dirancang pembagi tegangan kaku atau teguh dg syarat : Selanjutnya, bisa dicari nilai R1 dengan perbandingan :