PERANAN TEKNOLOGI e-commerce DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Yuda Syahidin Bandung, 16 September 2015
1. TENTANG PERANAN INTERNET
INTERNET DI INDONESIA
INTERNET DI INDONESIA
INTERNET DI INDONESIA
2. TENTANG PERANAN E COMMERCE
E-COMMERCE Penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan / perdagangan Telepon, fax, ATM, handphone, SMS Banking: ATM phone banking, internet banking Secara khusus Penggunaan Internet untuk melakukan perniagaan Disukai karena kenyamanannya
MANFAAT E-COMMERCE Revenue stream baru Market exposure (melebarkan jangkauan) Menurunkan biaya Memperpendek waktu product cycle Meningkatkan customer loyality Meningkatkan value chain
JENIS E-COMMERCE Business to business (B2B) Business to consumer (B2C) Antar perusahaan, e-procurement Business to consumer (B2C) Retail, pelanggan yang bervariasi, konsep Portal Consumer to consumer (C2C) Lelang (auction) Government: G2G, G2B, G2C (citizen) e-procurement
3. TENTANG E COMMERCE DALAM MEA 2015
Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata. Banyak peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia menjelang AFTA dan MEA. Era perdagangan kawasan ASEAN (AFTA) yang bakal berlangsung mulai 2015, menjadi tantangan serius bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi sumber daya, kinerja, sistem manajemen, dan teknologi informasi.
TANTANGAN E-COMMERCE INDONESIA DALAM MEA 2015 Tantangan dalam Inovasi Teknologi AFTA menjadi tantangan serius bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi teknologi informasi. Salah satu tantangan yang sudah menanti dalam AFTA yakni masuknya perusahaan teknologi dunia yang menyerang pasar di Indonesia. Untuk itu, perusahaan Indonesia harus mewaspadai. Tantangan dalam Perdagangan Bagaimana memenangkan preferensi pasar atas produk asli Indonesia, baik pasar domestik, ASEAN, maupun internasional. Pengusaha dan produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara efektif dan maksimal.
PELUANG E-COMMERCE INDONESIA DALAM MEA 2015 Redwing memperkirakan nilai pasar e-commerce di Indonesia antara $1 miliar hingga $10 miliar pada 2015. Diprediksikan dalam tiga tahun ke depan pangsa pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 250 persen.
PELUANG E-COMMERCE INDONESIA DALAM MEA 2015 Menurut Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), mengungkapkan bahwa penetrasi Internet Indonesia yang mencapai 74 juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi 102 juta tahun 2016. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, rata-rata penetrasi Internet terhadap total populasi di Asia Pasifik adalah 32 persen. Di Indonesia angkanya masih di kisaran 29 persen. Dari pengguna Internet di Indonesia yang sebanyak 74 juta tersebut, menurut riset idEA hanya 7 persen yang berbelanja online
PELUANG E-COMMERCE INDONESIA DALAM MEA 2015 Pelaku industri e-commerce tidak hanya melihat hal ini sebagai tantangan, tapi juga sebagai peluang. Pasar bebas akan menyebabkan Indonesia diserbu oleh arus produk, bahkan tenaga ahli dari luar, namun dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasarkan produknya ke negara-negara tetangga Layanan e-commerce muslimah Hijup misalnya, menurut sang pendiri Diajeng Lestari, telah menerima pesanan dari Brunei Darussalam sejak pertama kali meluncur. Diajeng menyebutkan, “Produk kita punya keunikan tersendiri, hal itu merupakan daya jual yang kuat.”
PELUANG E-COMMERCE INDONESIA DALAM AFTA 2015 HijUp, online marketplace busana Muslim, mengumumkan bahwa 30 persen anggota serta pelanggan mereka berasal dari mancanegara. Negara-negara pelanggan terbesar mereka adalah Malaysia, Singapore, negara-negara Arab, Eropa, hingga Amerika. Tak sebatas tutorial yang memberi langkah instruksi mengkreasikan hijab mereka, HijUp juga membagikan tip menarik melalui akun Twitternya, yang saat ini telah memiliki 34.592 follower dan Instagram sebanyak 17.196 follower. Secara keseluruhan pageview website telah mencapai 25.122.975 dengan unique visitors mencapai 1.010.747. Saat ini HijUp mencatat telah memiliki 40.000 lebih anggota yang terdaftar.
PELUANG E-COMMERCE INDONESIA DALAM AFTA 2015
4. TENTANG INOVASI TEKNOLOGI E-COMMERCE
INOVASI TEKNOLOGI E-COMMERCE BISNIS : Merubah Kebiasaan konsumen agar menjadikan e-commerce sebagai pilihan utama mereka dalam berbelanja Kompetisi yang ketat dari pemain e-commerce lokal dan asing Menerapkan perdagangan secara elektronik yang memungkinkan perusahan untuk menjual produknya kepada lebih banyak orang. Dengan kata lain perusahan dapat menjangkau pasar yang lebih luas Menumbuhkan dan membangun loyalitas dalam memberikan penawaran yang tepat dan menarik kepada konsumen Memiliki kemampuan analytic untuk memahami kebiasaan masyarakat dalam menjelajahi halaman internet menjadi sebuah keputusan pembelian
4. TENTANG INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI Meningkatkan akses internet Konektivitas internet di negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina terbilang masih sangat rendah. Di negara dengan banyak pulau seperti Indonesia, jangkauan jaringan terbatas dan tidak merata. Ditambah lagi, kecepatan internet yang lambat dan biaya yang mahal juga menjadi faktor penghalang penetrasi internet. Solusi Menggunakan dana pemerintah untuk meningkatkan jangkauan internet; meningkatkan konektivitas antar-wilayah; meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya internet menjadi beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI Mendukung adanya pemain local Masyarakat masih lebih tertarik menggunakan layanan dari luar negeri. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang masih kurang percaya terhadap layanan yang ditawarkan pemain lokal. Solusi Diperlukan adanya bantuan finansial yang membantu para calon pemain lokal, misalnya memberikan pinjaman atau dana hibah. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa program inkubasi dan akselerasi yang membantu perkembangan talenta dalam berbisnis
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI Mempromosikan e-payment Meski melakukan transaksi pembelian secara online, banyak pembeli di Asia Tenggara yang melakukan pembayaran secara offline dengan adanya layanan seperti cash-on-delivery. Solusi Memperbanyak layanan e-payment bagi konsumen. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa pemain e-payment seperti Doku dan iPaymu. Pemberlakuan peraturan e-payment yang jelas dari pemerintah juga bisa menjadi salah satu cara untuk mempromosikan e-payment.
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI Memperkuat keamanan online Banyaknya konsumen di negara Asia Tenggara yang belum percaya pada transaksi online. Tidak ada atau kurang jelasnya peraturan hukum yang mengatur tentang keamanan dalam bertransaksi online. Hal yang paling ditakuti oleh masyarakat adalah masih khawatir terhadap adanya cyber attack. Solusi Saling berbagi informasi dan cara penanggulangan terbaik dengan negara-negara Asia Tenggara lain Adanya hukum yang mengatur privasi dan perlindungan konsumen di Negara ASEAN
INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI Meningkatkan efisiensi logistik dan perdagangan Pengiriman menjadi salah satu faktor yang menyebabkan enggannya masyarakat membeli secara online. Biaya pengiriman yang mahal serta masih buruknya infrastruktur transportasi di negara-negara Asia Tenggara, khususnya negara kepulauan seperti Indonesia menjadi faktor kurang efisiennya pengiriman. Solusi Selain meningkatkan infrastruktur transportasi, kesiapan layanan logistik juga penting untuk ditingkatkan. Perusahaan bisa bekerjasama dengan penyedia layanan logistik untuk lebih meningkatkan layanan pengiriman
5. PENUTUP
PENUTUP Meskipun banyak hambatan dan tantangan, e-commerce tidak dapat dihindari karena merupakan tuntutan kebutuhan. Masih banyak hambatan, Namun hambatan bisa diubah menjadi peluang Persiapan e-commerce dalam menghadapi MEA dan AFTA 2015 dengan melakukan Inovasi Teknologi baik Infrastruktur Hardware dan Jaringan diikuti dengan Inovasi dan Kreatifitas dalam membangun content produk yang lebih interaktif. Indonesia harus bisa mengubah pola pikir dari “product oriented” menjadi “customer oriented” untuk memenangkan preferensi pasar. Inovasi TI diantaranya : kecepatan koneksi internet, mendukung pengusaha-pengusaha local, memperkuat keamanan online, mempromosikan e-payment, meningkatkan efisiensi logistic dan perdagangan. Peraturan Perundangan-undangan dalam penggunaan ICT yang perlu ditingkatkan kembali dalam menghadapi MEA dan AFTA 2015