EKONOMI PERTANIAN INDONESIA PEP 2 Ciri Sektor Pertanian Indonesia Pertanian dalam Perekonomian Indonesia Pembagian bidang-bidang pertanian Pertanian di Jawa dan luar jawa
1.2 Ciri-ciri pertanian Indonesia 1. Pertanian tropika a. Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa yang berarti merupakan daerah tropika. Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat dipengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung. b. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan. Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut. c. Dan sebagai daerah yang tofografinya bergunung-gunung Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki banyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim subtropis. d. Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di Indonesia, yaitu pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur).
e. Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian Sulawesi) mempunyai iklim basah : banyak hujan dan banyak terbentuk hutan tropika, sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering sehingga tumbuh padang rumput. f. Pertanian di Indonesia juga mengenal adanya Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basah Daratan Indonesia terbagi menjadi : tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa, lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi. g. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan bendung sungai, dam/waduk, mata air, dll. Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana. Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan. Sawah lebak mendapat air terus menerus sepanjang masa. Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.
2. Pengusahaan pada luas usaha relatif sempit, kurang dari 1 ha dicirikan dengan adanya tanaman bahan makanan, dan pada daerah yang usaha pertaniannya dilakukan dalam jumlah yang luas diusahakan tanaman perkebunan (kopi, cacao, dll) 4. Penggunaan tenaga kerja manusia relatif lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan tenaga mesin. Pada usahatani yang sempit, penggunaan tenaga kerja keluarga relatif besar, dan penggunaan tenaga kerja manusia bersifat musiman karena perbedaan pada setiap kegiatan pertanian.Demikian juga dalam macam aktifitas dari kegiatan pertanian juga dibedakan antara penggunaan tenaga kerja berdasarkan seks. Tenaga kerja pria digunakan pada pekerjaan yang relatif berat, spt ; pengolahan tanah dan pengangkutan hasil panen, sebaliknya tenaga kerja wanita untuk pekerjaan yang relatif ringan spt : menyiang dan panen. 5. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia relatif besar, bukan hanya terhadap PDB tetapi juga terhadap penyerapan tenaga kerja
Persentase Rumah Tangga berdasarkan Kepemilikan dan Garapan Lahan Sawah dan Lahan Kering di Jawa Tahun 1999 Golongan Luas Lahan (ha) Lahan sawah Lahan kering Proporsi RT (%) Rataan Penguasaan Lahan (ha/RT) Landless 0,001-0,250 0,251-0,500 0,501-0,750 0,751-1,000 1,001-1,500 1,501-2,000 2,001-3,000 3,001-5,000 5,001-10.000 > 10,000 49,54 26,46 12,00 5,53 2,46 2,77 0,62 - 0,264 0,216 0,481 1,074 1,046 1,494 2,720 3,630 24,86 26,49 20,54 12,44 6,49 4,32 2,16 1,62 1,08 0,389 0,572 0,955 1,166 2,043 3,020 4,513 5,480 9,650 Total 100,00 0,411 1,143
2. PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Penghasil berbagai jenis bahan makanan, sandang dan papan. Kontribusi terhadap PDB Penyedia lapangan kerja bagi ± 70 persen penduduk Indonesia Menyediakan bahan baku bagi industri Sumber pendapatan bagi petani pada khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Multiplier efek lainnya
Perkiraan konsumsi, kebutuhan nasional dan produksi dalam beberapa bahan pangan tahun 2005 jenis Konsumsi/ kapita/tahun Kebutuhan nasional Produksi dalam negeri Beras Daging Telur Susu Gula Ayam 90 kg 15 kg 90 butir 12 liter 25 kg 12 kg 36 juta ton 6 juta ton 36 milyar butir 4,8 milyar liter 10 juta ton 4,8 juta ton 29 juta ton 2 juta ton 12,6 milyar butir 1,2 milyar liter 1,9 juta ton 0,75 juta ton
Nilai PDB Nasional tahun1993 berdasarkan lapangan Usaha 2000 2001 2002 2003 Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Milyar Rp 66.208,85 66.858,20 68.018,42 17.243,10 (%) 16,63 16,24 15,94 15,89 Pertambangan dan penggalian 38.896,35 38.894,84 39.768,09 10.126,17 9,77 9,45 9,32 9,33 Industri pengolahan bukan migas 93.387,00 98.093,70 102.237,7 - 23,46 23,83 23,96 Industri migas Milyar RP 11.599,90 11.196,50 11.343,00 2,91 2,72 2,68 Listrik, gas, dan air minum 6.574,80 7.078,04 7.514,58 1.899,59 1,65 1,72 1,76 1,75 bangunan 23.278,68 24.259,07 25.255,26 6.473,93 5,85 5,89 5,92 5,97 Perdagangan, hotel & restoran 63.498,32 66.888,05 69.303,17 17.568,10 15,95 16,25 16,19 Transportasi & komunikasi 29.072,10 31.207,10 33.649,51 8.729,50 7,58 7,89 8,04 Keuangan, persewaan &jasa 27.449,37 28.388,62 29.963,16 7.747,68 6,90 7,02 7,14 Jasa-jasa 38.051,45 38.826,87 39.596,62 10.009,45 9,56 9,43 9,28 9,22
Prospek Bisnis makanan olahan 2003-2004 (milyar rupiah) Jenis makanan olahan 2003 2004 Pertumbuhan (%) Makanan kemasan Makanan kering Produk roti Produk susu Mie Permen Makanan ringan Minyak dan lemak Bumbun-bumbuan Makanan bayi Makanan kaleng Es krim Makanan beku Makanan siap saji Pasta Makanan pengganti minuman Sop Spreads Makanan dingin 64.790,4 19.172,5 10.478,7 8,457,9 8.239,9 5.901,8 4.850,2 4.225,3 3.318,1 3.038,6 2.789,6 1.180,0 731,5 255,1 82,0 53,8 10,9 344,7 289,5 69.141,3 19.637,1 11.471,2 9.140,5 8.482,2 6.602,9 5.249,3 4.461,8 3.461,4 3.370,3 2.985,2 1.254,0 775,9 275,4 86,9 64,6 11,6 362,6 301,1 6,7 2,4 9,5 8,1 2,9 11,9 9,2 5,6 4,3 7,0 6,3 6,1 8,0 6,0 20,1 6,4 5,2 4,0
3. PEMBAGIAN BIDANG-BIDANG PERTANIAN Pertanian rakyat/ keluarga Arti sempit Pertanian rakyat/ keluarga pertanian perkebunan Arti luas perikanan peternakan Kehutanan Kabur !!!
Perkebunan rakyat sec. Ekonomis sama dengan pertanian rakyat Teh, karet, kelapa, Kopi, lada, dll. Padi,palawija, sayur, dll Hanya beda komoditasnya Pd akhirnya diper- dagangkan juga Sebagai tanaman perdagangan Akhirnya !!!
Peternakan, perikanan, dan pencarian hasil hutan Sebagian besar utk Keperluan keluarga pertanian rakyat Diproduksi > 1 jenis komoditas Bidang pertanian Fak.prod dari hasil UT sendiri Perusahaan pertanian Sifatnya kecil2an Usaha pertanian rakyat juga meliputi usaha-usaha mata pencaharian tambahan yaitu Peternakan, perikanan, dan pencarian hasil hutan Perusahaan pertanian memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian yang Seragam di bawah manajemen yang terpusat dengan menggunakan metode Ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien. Bentuk-bentuk perusahaan pertanian : Perusahaan eksploitasi hutan Perusahaan peternakan Perusahaan perikanan (laut dan darat)
Pertanian Ekstraktif dan Generatif Berdasarkan proses pengambilan hasil dari tanah atau alam, pertanian dibagi dua yaitu : Pertanian ekstraktif, mengambil hasil dari alam dan tanah tanpa usaha pengembalian sebagian hasil tersebut untuk keperluan di masa datang. Misal : perikanan laut, pengambilan hasil hutan. Pertanian generatif, pertanian yang memerlukan usaha pembenihan atau pembibitan, pengolahan, pemeliharaan, pemupukan, dll untuk tanaman ataupun hewan. Pada pertanian generatif terdapat hubungan yang jelas antara faktor-faktor produksi atau input dengan hasil produksi (out put)
4. PERTANIAN DI JAWA DAN LUAR JAWA Terdapat perbedaan antara pertanian di Jawa dan luar jawa Jawa MLR Luar jawa Jawa Labor intensive Pertanian di jawa Dan luar jawa Tenaga Kerja Luar jawa tidak Jawa : padi, jagung, palawija Tanaman yang diusahakan Luar jawa : kopi, Cacao, dll.