Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Pengertian Kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya perekonomian guna mencapai sasaran / tujuan tertentu Misal: menaikkan/menurunkan budget - perpajakan/subsidi - pinjaman masyarakat/luar negeri DI RI: tercermin dalam APBN
KEBIJAKAN FISKAL Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah / mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama dengan Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak pada instrument kebijakannya. Jika dalam Kebijakan Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam Kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan pengeluaran ( G ).
PAJAK Secara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat memaksa dan legal ( berdasarkan undang-undang ), sehingga pemerintah mempunyai kekuatan hukum (misalnya denda atau kurungan penjara ) untuk menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban. Secara Ekonomi Pajak didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan ( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung. Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat mempengaruhi pola laku produksi atau konsumsi.
KLASIFIKASI PAJAK A. Pajak Objektif Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak. Misalnya pajak pertambahan nilai ( PPN ) B. Pajak Subjektif Adalah pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Biasanya bila kemampuan wajib pajak makin besar, beban pajaknya makin besar.
c. Pajak Langsung Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Misalnya pajak penghasilan ( PPh ) serta pajak bumi dan bangunan ( PBB ) D. Pajak Tidak Langsung Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain Misalnya : pajak penjualan ( PPn atau PPnBM )
TARIF PAJAK Tarif pajak di bagi menjadi 2 yaitu : a. Pajak Nomianal Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu. Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup ditulis T=50 b. Pajak Persentase Adalah pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari dasar pengenaan pajak. Pajak persentase dapat dibedakan menjadi : Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap. Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin tinggi. Pajak Regresif, tarif pajak makin rendah pada saat penghasilan meningkat.
POLITIK ANGGARAN Politik anggaran dibagi menjadi : a. Anggaran Defisit ( Deicit Budget ) Adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit, sebab pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan pemerintah ( T<G atau G<T ). Tujuannya untuk menstimulir pertumbuhan ekonomi (dalam kondisi resesi) sehingga diharapkan pertambhan pendapatan lebih besar dari besarnya defisit anggaran. b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget ) Adalah anggaran pemerintah bila penerimaan lebih besar dari pengeluaran ( T>G atau G>T ). Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang dalam tahap memanas. Melalui anggaran ini pemerintah mengerem pengeluarannya untuk menurunkan tekanan pemerintah atau mengurangi daya beli dengan menaikkan pajak. c. Anggaran Berimbang ( Balance Budget ) Adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama dengan penerimaan (G=T atau T=G ). Tujuannya adlah untuk peningkatan disiplin dan kepastian anggaran.
Merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam pengendalian perekonomian Kebijakan ini dilakukan untuk, misalnya,: Mengatasi pengangguran Mengendalikan inflasi/deflasi Pemerataan
FUNGSI KEB FISKAL FUNGSI Alokasi: mengarahkan supaya faktor produksi dimanfaatkan secara optimal Fungsi Distribusi Fungsi Stabilisasi
Jenis Keb Fiskal Discretionary (keb fiskal yg disengaja/aktif): keb yg sengaja dilakukan utk mencapa target tertentu. Misal: keb. Menaikkan pengeluiaran pemerintah (G) utuk mendorong produksi shg pendapatan nasional meningkat
2. Built in/Automatic Stabiliers (Keb Fiskal yang pasif): merupakan reaksi otomatis dari keadaan perekonomian yg ada. Misalnya: pendapatan masyarakat naik penerimaan pemerintah dari pajak meningkat
Fungsi Pendapatan Nasional Dengan memasukkan unsur pemerintah (Keb Fsikal dalam perekonomian, maka persamaan pendapatan nasional menjadi: Y = C + I + G Ini menggambarkan perekonomian 3 Sektor Misal: Pem ingin menaikkan pdpt nas. Melalui keb fiskal bisa dilakukan misalnya dg menaikkan peng pemerintah (Gambar)
Pengeluaran pemerntah naik G , pendapatan nasional naik ΔY. ΔY = k ΔG Jika k = 3 dan peng pemerintah naik 10 ΔY = 3 x 10 = 30. Jadi kenaikan pengeluaran pemerintah sebesar 10 dapat menaikkan pendapata nasional sebesar 30.
Contoh: Jika C = 160 + 0.6 Y dan I = 200, maka Y = 160 + 0.6 Y + 200 0.4 Y = 360 Y = 900 dan C = 700 Jika kemudian pemerintah menaikkan gaji peg neg shg hrs menambah pengeluaran 140, akibatnya Y naik: Y = 160+0.6Y+200+140 0.4Y = 500 Y = 1250 atau naik 550.
Apa yg terjadi jika pem menurunkan pajak (Tx)? Pajak ↓ C sebsar ΔC Y = C + I + G Y’ = C + ΔC + I + G = C’ + I + G Misal pajak diturunkan Rp 10 juta dan MPC = 0.5 ΔC = 0.5 x Rp 10 juta = Rp 5 juta ΔY = k x Δ C = 2 x Rp 5 juta = Rp 10 juta
Dicari dg cara lain: k= 1/(1-MPC) = 1/0.4 = 2.5 Peng pemerintah naikΔG =140 ΔY = k x ΔG = 2.5 x 140= 350 Y = 900 + 350 = 1250 Konsumsi yg baru: C = 160 + 0.6 Y = 160 + 750 = 910
Perekonomian 4 Sektor Dalam perekonomian yang terbuka, maka pendapatan keseimbangan juga dipengaruhi oleh nilai perdagangan internasional, yakni ekspor dan impor. Sehingga keseimbangan pendapatan nasional menjadi Y = C + I + G + X - M X= ekspor M= impor
Contoh C = 25+ 0,5Yd I = 10 + 0,15Y G = 300; Tx = 10 + 0,2Y M = 5 + 0,15Y X = 50 Yeq = ?
Jawaban Y = C + I + G + X – M = 25 + 0,9 (Y-10-0,2Y) + 10 + 0,15Y + 50 + 300 + 5 +0,15Y = 1325
Misal C = 100 + 0,8Yd I = 40 G = 20 Tr = 30 Tx = 20 X = 60 M = 30 a. Yeq? b. Ceq?
Jawaban a. Yeq = C + I + G + X – M 0,2 Y = 198 Y = 990 B. Konsumsi keseimbangan? C = 100 + 0,8(Y-20+30) = 100 + 0,8 (990 – 20 +30) = 900
Pajak dan Transfer Merupakan instrumen yang otomatis dalam membatasi bekerjanya efek multiplier dalam perekonomian Misal: Ekonomi terjadi deflasi pajak (yg tergantung pd tkt pendapatan) otomatis juga akan turun C ekonomi > stabil pembayaran pensiun: C ekonomi > stabil
Tingkat Harga dan uang Harga: nilai suatu brg/jasa yg diukur dlm satuan uang Ada 2 jenis jarga: -1. Harga kalkulasi: ditentukan oleh produsen/penguasa atas dasar biaya & laba yg diharapkan 2. Harga pasar: ditentukan besarnya S & D Harga: berfluktuasi
INFLASI dan DEFLASI Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, baik brg konsumsi maupun brg produksi Deflasi adalah penurunan harga secara umum
Menurut unsur penyebarannya ada 3 jenis inflasi 1. Excess demand inflation: terjadi karena permintaan yang berlebihan aggregate demand > supply 2. Bottle neck inflation terjadi karena perubahan dan struktur permintaan 3. Cost push inflation terjadi karena kenaikan harga input
Dilihat dari intensitas kecepatannya ada 2 jenis inflasi: 1. Creeping inflation kenaikan harga terjadi secara perlahan-lahan * 5% per tahun 2. Hyper inflation kenaikan harga yang cepat misal: biaya produksi + upah
INFLASI RINGAN DEFLASI < 10% per tahun Dapat memacu produksi Employment Sebab: harga mendorong pengusaha investasi kes. Kerja DEFLASI Cenderung untuk produksi & kesempatan kerja
Uang dan Bank Uang: sesuatu yang diterima oleh umum untuk melakukan transaksi/ pertukaran Jenis uang: 1. uang kartal 2. giral
Uang kartal (chartal): uang kertas/logam yang dikeluarkan oleh pemerintah/bank sentral yg bisa digunakan sbg alat pembayaran yg sah di neg tsb Uang giral: saldo rekening koran/ simpanan pihak ketiga yg ada pada bank-bank umum demand deposit cek!
Dalam arti sempit: Jumlah uang beredar adalah uang kartal + uang giral yg ada di masyarakat (tidak termasuk yg ada di kas pemerintah/ lembaga keuangan lainnya) biasa disebut “Narrow Money”
Ms = K + G = M1 Di samping giro/demand deposit, ada bentuk simpanan lain: deposito berjangka & tabungan yang tidak bisa diuangkan setiap saat disebut quasy money/uang kuasi (T)
Dalam arti luas: JUB = K + G + Quasy Money Ms = K + G + T = M2 Near money yg mendekati uang obligasi Ada juga yg menggantikan near money lebih luas, yakni meliputi uang kuasi yg disebut di atas M2 = M1 + T
FUNGSI UANG Medium of exchange Standar nilai (unit of account) Penyimpan kekayaan (store of value) Sebagai standar pembayaran yang ditangguhkan obligasi
MOTIF MEMEGANG UANG NILAI UANG Transactionary motive Precautionary motive Speculative motive NILAI UANG NOMINAL Riel
Berapa kali JUB dalam jk waktu 1 tahun yg digunakan dlm transaksi di masyarakat? Fisher & Marshal: tergantung pada NNP & volume uang! V = NNP = P.Q M M
Keterangan V = kecepatan sirkulasi uang P = indeks harga Q = produksi nasional riel M = volume uang
Dalam formula lain Irving Fisher MV = PT Keterangan: M = Money Supply = JUB T = Ttrade/Transactioni V = Velocity P = Price Bila V dan T konstant Jadi M P Dikenal dengan: Teori Kuantitas Uang