UPDATE PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INDONESIA INTENDED NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTIONS (INDC) Endah Murniningtyas Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Advertisements

dan Kaitannya dengan RAD-GRK
Baseline Sektor Energi
Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Emisi Referensi dan Monitoring dalam REDD 2, November, 2007 IFCA Team Ministry of Forestry.
RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL
LITBANG MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM
CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM (CDM) MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM
KAMPAR CARBON RESERVE a REDD-PLUS PROJECT - Highlights of a Forest Carbon Project 31-Mar-15Carbon Conservation Pty Ltd 2008 All rights reserved - Confidential.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Keluaran Ruang lingkup.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN AMDAL
Pembangunan Berkelanjutan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SEMINAR PENGELOLAAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR TERPADU (INTEGRATED WATER RESOURCE CONSERVATION MANAGEMENT/IWCM) DEPUTI BIDANG SUMBER.
R.R. Bappeda Kabupaten Bandung Rabu, 28 Oktober 2015
Berita Resmi Statistik
PT. INDULEXCO Consulting Group
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PEDOMAN PENYUSUNAN RAD MDGS Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
GREEN ECONOMY DALAM SISRENBANG INDONESIA
HASIL NEGOSIASI AGENDA REDD+ PADA SBSTA 42
Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
ADAPTASI.
Kebijakan Pelaksanaan REDD
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
SETTING PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM “Reshaping Current Condition to Win the Future” Direktur Jenderal Pengendalian.
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
31 Januari 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Arah dan kebijakan
DEFORESTASI DI INDONESIA: ANALISA BIAYA MANFAAT DAN IDENTIFIKASI PENYEBABNYA Sugiharso Safuan.
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
PERKEBUNAN KELAPA $AWIT ASPEK PASAR.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Rabu, 20 September 2017 PEMETAAN SISTEM PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN VERIFIKASI (MRV) EMISI GRK DI SEKTOR INDUSTRI.
PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL
Model-Model Usaha Agribisnis
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Persiapan Kegiatan PMR Kelompok Kerja Industri: “Penyusunan dan Pengembangan Sisem MRV Pelaporan Emisi GRK” Gambaran Profil Emisi Nasional Industri Manufaktur.
Kelompok Kerja Industri
Pertemuan Persiapan Kegiatan PMR Pokja Industri Penyusunan Profil GRK dan Pengembangan Sistem MRV Pelaporan Emisi GRK Bogor, September 2017.
CO2 Emission Baseline in Indonesian Cement Sector
By : Jessica Sharon Wichita
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD DAN NIAS
Nama Anggota Kelompok :
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
Progres untuk FREL, NFMS dan MRV untuk mendukung REDD+
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI IKLIM MELALUI PENGHIJAUAN
Agenda Riset Nasional & Laporan Pelaksanaan Fokus Tugas DRN
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
Pembuatan dan PELAKSANAAN KLHS RPJMD
Detail sankey diagram dan aliran energi
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA / RAD GRK KABUPATEN CILACAP Cilacap 5, Maret 2011.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

UPDATE PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INDONESIA INTENDED NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTIONS (INDC) Endah Murniningtyas Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Jakarta, 2 Juli 2015

Outline: Latar Belakang Tujuan Pelaksanaan Kaji Ulang RAN-GRK Metodologi dan Ruang Lingkup Pemodelan Proses Pelaksanaan Hasil Simulasi Baseline Perkembangan Penyusunan INDC

Dasar Pertimbangan Kaji Ulang RAN/RAD-GRK Latar Belakang Dasar Pertimbangan Kaji Ulang RAN/RAD-GRK Tujuan: Menyesuaikan dengan kebijakan pembangunan baru Pemerintah yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019. Mempertimbangkan hasil-hasil yang telah dicapai selama 5 tahun 2010-2014. Menyusun proyeksi penurunan emisi pasca 2020 dengan metodologi yang sahih (disesuaikan dengan dinamika negosiasi UNFCCC). Mengkaji kembali angka-angka maupun baseline yang telah ditetapkan sebelumnya. Baseline emisi SNC terlalu tinggi dibandingkan dengan inventori emisi (lihat grafik). Kebutuhan penyampaian Intended Nationally Determined Contribution (INDC) kepada UNFCCC. Gap sangat tinggi Hal–hal yang dikaji ulang: Data, metode perhitungan, metode proyeksi dan tools yang digunakan untuk membangun baseline emisi; Target penurunan emisi per bidang (lahan, energi dan pengelolaan limbah); Rencana kegiatan aksi mitigasi disesuaikan dengan RPJMN 2015 – 2019; Pelibatan peran pelaku usaha dan masyarakat dalam aksi penurunan emisi GRK.

Sasaran Kaji Ulang RAN-GRK: Tujuan Penyusunan Kaji Ulang RAN-GRK Sasaran Kaji Ulang RAN-GRK: menurunkan emisi GRK mempertahankan pertumbuhan ekonomi 1. Menyusun intervensi kebijakan mitigasi perubahan iklim jangka menengah (2010-2020) Jangka panjang (2020-2030) 2. Mengukur dampak intervensi kebijakan mitigasi perubahan iklim Pembangunan Berkelanjutan/ Pembangunan Rendah Emisi Simulasi pemodelan dengan data serta informasi terkini digunakan untuk memenuhi pencapaian ke dua sasaran

Pertimbangan dalam pemilihan metodologi: Metodologi Pemodelan Pertimbangan dalam pemilihan metodologi: Metodologi terpilih harus dapat: Membantu para analis kebijakan dalam mengintegrasikan dan mencari hubungan sebab-akibat berbagai parameter yang berpengaruh dalam menurunkan emisi GRK dan pertumbuhan ekonomi. Membantu para analis kebijakan dalam menyusun berbagai scenario kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Membantu pengambil keputusan dalam menetapkan scenario kebijakan secara terintegrasi. Membantu para stakeholders dari berbagai k/l untuk berdialog secara terbuka dalam melakukan kaji ulang dan merumuskan kebijakan. System Dynamics dipilih sebagai Metodologi Pemodelan

Pertimbangan memilih System Dynamics: Metodologi Pemodelan Pertimbangan memilih System Dynamics: Membantu pengambil keputusan dalam: memahami dan menganalisa hubungan sebab-akibat (feedback relationships) antara berbagai parameter yang mempengaruhi sector-sector dalam RAN-GRK mengkaji dampak kebijakan yang dipilih di masa yang akan datang memahami dampak kebijakan yang negative dan diluar perkiraan. Mudah dipahami tanpa menggunakan persamaan matematika yang kompleks Mengakomodasi parameter kualitatif Memudahkan untuk membangun model secara bersama dan sekaligus menyediakan forum untuk berkomunikasi antar K/L Dalam Kaji Ulang RAN-GRK, Powersim versi 8 Premium digunakan sebagai software pembantu

Sektor dalam Kaji Ulang RAN-GRK: Ruang Lingkup Pemodelan Sektor dalam Kaji Ulang RAN-GRK: Hutan Lahan Gambut Pertanian dan Perkebunan Peternakan Hutan dan Lahan Pembangkit Transportasi Industri Energi Domestik Limbah PDB Investasi Pengeluaran Pemerintah Ekonomi 1 2 3 4 Gas yang dianalisis adalah: CO2, CH4 dan N2O, tidak termasuk di dalamnya gas yang disepakati dalam Montreal Protocol

Konseptualisasi hubungan antar Sektor dan sasaran Kaji Ulang RAN-GRK: Ruang Lingkup Pemodelan Konseptualisasi hubungan antar Sektor dan sasaran Kaji Ulang RAN-GRK: Kesejahteraan . Trade offs Populasi Limbah C02 Emission Industri Ekonomi Transportasi Kebijakan ? Hutan dan lahan Energi

GARIS BESAR STRUKTUR MODEL YANG DIKEMBANGKAN Ruang Lingkup Pemodelan GARIS BESAR STRUKTUR MODEL YANG DIKEMBANGKAN __ L1 L2 L3 L4 L5 EMISI CLD detail

RUANG LINGKUP SUB-MODEL EKONOMI Ruang Lingkup Pemodelan RUANG LINGKUP SUB-MODEL EKONOMI No Sektor Aktivitas GRK No Sektor Aktivitas GRK 17 Konstruksi TERKAIT DENGAN ENERGY 18 Perdagangan, Hotel, Restoran 19 Listrik dan Gas 20 Air Bersih 21 Keuangan dan Jasa-jasa 1 Padi TERKAIT DENGAN SEKTOR BERBASIS LAHAN DAN ENERGY PERTANIAN 2 Perkebunan Sawit 3 Perkebunan Non Sawit 4 Kehutanan 5 Pertanian Lainnya 6 Peternakan 22 Angkutan Darat TERKAIT DENGAN TRANSPORTASI 23 Angkutan Laut 24 Angkutan Udara 25 Angkutan dan Komunikasi Lainnya 7 Pengilangan minyak bumi TERKAIT DENGAN ENERGY 8 Pertambangan Migas 9 Pertambangan Non Migas 10 Ind Kelapa sawit TERKAIT DENGAN IPPU, LIMBAH INDUSTRI, DAN ENERGY INDUSTRI 11 Ind Makanan Minuman 12 Ind Semen 13 Ind Pupuk 14 Ind Besi dan Baja 15 Ind Pulp dan kertas 16 Ind Lainnya Sub-Model ekonomi dibangun dengan menggunakan Tabel IO 25 Sektor. Pemilihan dan penentuan sektor ekonomi disepakati secara partisipatif (workshop lintas sektor) menyesuaikan sektor RAN-GRK

Ruang Lingkup Model Sektor Energi dan Transportasi Ruang Lingkup Pemodelan Ruang Lingkup Model Sektor Energi dan Transportasi CO2 CH4 N2O Emisi dihitung berdasarkan penggunaan bahan bakar dan listrik dari 5 sektor pengguna energi

Ruang Lingkup Model Sektor Berbasis Lahan Ruang Lingkup Pemodelan Ruang Lingkup Model Sektor Berbasis Lahan Kategori apa saja sumber emisi yang diestimasi di dalam model? Klasifikasi 9 tutupan lahan (merupakan reklasifikasi dari 23 jenis tutupan lahan dari data awal) Hutan Dekomposisi Gambut (Peat Decomposition) Kebakaran lahan gambut (peat fire) Peat Sawah Perkebunan sawit Lainnya Pertanian Ternak sapi Jenis ternak lainnya Peternakan CO2 CH4 N2O

Ruang Lingkup Sektor Limbah dan Penggeraknya: Ruang Lingkup Pemodelan Ruang Lingkup Sektor Limbah dan Penggeraknya: Emisi Drivers Sub-Sector Emisi dari TPA Emisi dari Pembakaran sampah terbuka Emisi dari proses komposting Emisi dari sampah yang tidak tertangani Limbah Padat Domestik Emisi dari pengolahan limbah cair dari Septitank, Latrine, Sewer, Sembarangan Pengolahan limbah cair terpusat (aerob dan anaerob) Limbah Cair Domestik Emisi limbah cairdari Pulp and Paper Industry Emisi dari limbah cair CPO Industry Emisi limbah cair dari industri lainnya Limbah Cair Industri Penduduk CO2 CH4 N2O Produksi

Proses Pelaksanaan Kaji Ulang Prinsip yang dijalankan dalam proses Kaji Ulang RAN-GRK dan INDC Membangun pemahaman bersama tentang kebutuhan kaji ulang RAN-GRK sebagai basis penyusunan INDC. Memanfaatkan Tim RAN-GRK yang terdiri dari staf perwakilan lintas sektor. Mengedepankan transparansi dalam proses pelaksanaan. Menciptakan mekanisme dialog melalui pembangunan model simulasi secara bersama. Peningkatan pemahaman atas fenomena yang dihadapi melalui pelatihan dan FGD. Pelibatan Penentuan milestones penting misalnya: komposisi sektor, baseline,

Proses Persiapan Penyusunan INDC: Intensif dan Partisipatif 25 NOV 2014 Pertemuan Koordinasi Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC 15 JAN 2015 Pertemuan Lanjutan Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC 24-26 FEB 2015 Pengenalan System Dynamics Model 4-6 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Limbah dan Industrial Process and Product Use (IPPU) 18-20 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Energi 31 MAR-2 APR 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Baseline Bidang Berbasis Lahan 5 MEI 2015 FGD Kaji Ulang RAN-GRK dan Persiapan Penyusunan iNDC 6-8 MEI 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Integrasi Baseline di Bidang Berbasis Lahan, Energi, IPPU dan Limbah 26-28 MEI 2015 Penyusunan Baseline BAU dan Skenario Kebijakan (Policy Scenario) dengan System Dynamics Model 15 JUN 2015 Finalisasi Model Baseline Emisi Semua Bidang Sekurangnya 9 pertemuan lintas sektor telah dilakukan, dan ditambah dengan berbagai pertemuan internal masing-masing sektor

Multi Stakeholders’ Engagement Proses Pelaksanaan Kaji Ulang Multi Stakeholders’ Engagement Focus Group Discussions Informal meetings Resource persons: national line ministries staff Using national modellers from ITB Involve line-ministries since the beginning Wide stakelholders’ engegament including CSO, Business Community & Local Governments Using existing data & information Attenting international iNDC workshops & seminars Budget support from Indonesian Government and Development Partners FGD with Line-Ministries & Modellers FGD with Line-Ministries & Modellers FGD with Line-Ministries & Modellers FGD with Line-Ministries & Modellers FGD with CSO & Modellers

Kerangka Waktu Simulasi Pemodelan: Hasil Simulasi Pemodelan Kerangka Waktu Simulasi Pemodelan: Reference Period: 2000-2010 Indonesia started to reform its development from 2000 (after devastating economic crisis in 1998-1999) Indonesia initiated its climate mitigation policy in 2010 Simulation run: 2000-2030-2045 Selection of 2045 as the final year of simulation refer to the end of second long term development program Policy scenario run: 2010-2014,2015-2019,2020-2030, 2030-2045 2010-2014: First Mid-Term Development Plan 2015-2019: Second Mid-Term Development Plan 2020-2030: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious) 2030-2045: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious)

Hasil Simulasi Pemodelan Baseline emisi SNC jauh lebih tinggi dari data inventori (draft BUR Jan 2015). Perhitungan baseline emisi Kaji Ulang diupayakan untuk mengkoreksi perhitungan baseline emisi SNC. Hasil perhitungan baseline emisi Kaji Ulang relatif lebih dekat dengan tingkat inventori emisi (draft BUR). Perbedaan yang terjadi antara perhitungan kaji ulang dibandingkan dengan inventori emisi disebabkan oleh karena perbedaan metodologi penghitungan AFOLU (Agriculture, Forest, Land Use Change) dimana Kaji Ulang menggunakan Stock Difference (sesuai rekomendasi Pokja Lahan RAN GRK), sementara draft BUR menggunakan metodologi gain-loss.

Perbandingan antara Baseline Emisi SNC dan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020 Sektor Emisi 2010 (ribu ton CO2e) Emisi 2020 (ribu ton CO2e) SNC Kaji Ulang IPPU 52.850 37.749 62.117 47.876 Energy 476.994 414.786 1.001,093 806.081 Waste 194.365 108.156 250.231 182.027 Afolu (no peat) 338.895 339.804 192.833 379.803 Peat Decomposition 974.227 245.411 251.093 Peat Fire 468.286 314.467 137.171 Total Emission 2.505.617 1.460.373 2.948.787 1.804.051 * Perhitungan sementara tanggal 1 Juli 2015 Terjadi penurunan tingkat baseline emisi di tahun 2020, dari 2.94 Giga ton CO2e (SNC) menjadi 1.8 Giga ton CO2e (Kaji Ulang). Bila tingkat persentase penurunan emisi 26% di tahun 2020 tetap dipertahankan, target penurunan emisi sebesar 766.6 juta ton CO2e (Perpres 61/2011) berubah menjadi 469 juta ton CO2e (hasil kaji ulang)

*berdasarkan PEP RADGRK, target 26% masih dapat tercapai berdasarkan trend 2010-2014

Perbandingan antara Baseline Emisi Forward Looking dan Skenario Kebijakan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020 Sektor Emisi Forward Looking (ribu ton CO2e) Emisi dengan Policy Intervention RAN GRK 2010-2014 dan RPJMN 2015-2019(ribu ton CO2e) Total Reduksi (ribu ton CO2e) IPPU 47.876 46.424 1.452 Energy 806.081 740.164 65.917 Waste 182.027 131.585 50.442 Afolu (no peat) 379.803 72.391 307.412 Peat Decomposition 251.093 250.529 563 Peat Fire 137.171 - Total Emisi (tanpa peat fire) 1.666.880 1.241.093 425.787 Total Emisi (termasuk peat fire 1.804.051 1.378.264 Berdasarkan skenario kebijakan, pada tahun 2020 terjadi penurunan tingkat emisi sebesar 426 juta ton CO2e atau setara 23,6% Sektor penyumbang penurunan emisi terbesar adalah sektor berbasis lahan diikuti oleh sektor energi.

Implikasi Perubahan Baseline dari Hasil Kaji Ulang Keterangan SNC Kaji Ulang RAN GRK Total Emisi tahun 2020 (Giga ton CO2e) 2,95 1,8 Total penurunan emisi dari hasil PEP RAN/RAD GRK pada 2013* 12,3% 19,5% Target penurunan emisi pada 2020 sebesar 26% (Giga ton CO2e) 0,766 0,469 Kontributor emisi terbesar tahun 2020 AFOLU dan Gambut AFOLU, Gambut dan Energi *Dengan penurunan emisi sebesar 0,353 Giga ton CO2e pada 2013

Perkembangan Penyusunan iNDC

Hubungan Antara RAN-GRK dan iNDC 2010-2020 KAJI ULANG RAN - GRK (Jan-Aug 2015) Revisi RAN - GRK 2010-2020-2045 Indonesia INDC RPJMN 2015-2019 Kajian terhadap baseline emisi dan skenario kebijakan mitigasi Penyampaian dokumen Indonesia INDC kepada UNFCCC Revisi Perpres 61/2011 tentang RAN GRK Saat ini Proses Kaji Ulang RAN-GRK Dokumen keluaran Keputusan Indonesia INDC adalah ‘by-product’ dari hasil kaji Ulang RAN-GRK Proses Teknokratik Proses Politik

Pendekatan Kaji Ulang RAN-GRK dan iNDC Langkah melaksanakan Kaji Ulang RAN-GRK (termasuk INDC): 26% emission reduction target achieved? Emission in 20xx Menyusun baseline emisi Indonesia dari 2010-2045. Melakukan evaluasi pencapaian hasil RAN-RAD GRK 2010-2014, dan menentukan tingkat penurunan emisi per tahun dibandingkan dengan baseline . Melakukan kajian terhadap penurunan emisi dari kebijakan pembangunan di dalam RPJMN 2015-2019 dan membandingkan dengan penurunan emisi di tahuin 2020. Melakukan kajian terhadap pencapaian target 26% penurunan emisi di 2020. Menetapkan target penurunan emisi pasca 2020 dan menyusun kebijakan penurunan emisi secara terintegrasi. Developent Plan 2015-2019 Emission in 2020 (X) Unilateral X2 RAN-RAD GRK 2010-2014 fair X1 ambitious X2* More efforts in green development to achieve the expected emission beyond 2020 2000 2010 2015 2020 2030/2045

Hasil Simulasi Baseline Total Emisi GRK 2000-2045 (Kaji Ulang) dalam ribu ton CO2e: Sektor 2010 2015 2020 2030 2045 IPPU 37.749 37.717 47.876 78.205 130.658 Energy 414.786 560.282 806.081 1.438.629 1.712.274 Waste 108.156 133.432 182.027 284.886 491.897 Afolu (no peat) 339.804 367.130 379.803 436.171 625.235 Peat Decomposition 245.411 249.546 251.093 254.047 257.230 Peat Fire 314.467 288.445 137.171 385.709 266.998 Total Emisi (tanpa peat fire) 1.145.906 1.348.107 1.666.880 2.491.938 3.217.294 Total Emisi (termasuk peat fire 1.460.373 1.636.552 1.804.051 2.877.647 3.484.292 Keterangan: - Perhitungan tanggal 24 Juni 2015

Kontribusi sektor energi meningkat cukup signifikan Peak Emisi Indonesia diperkirakan berada pada tahun 2045

Total emisi TE tanpa Peatfire Pola/ pattern emisi baseline sangat dipengaruhi oleh proyeksi terhadap peat-fire, mengingat kejadian peat fire memberikan dampak emisi GRK yang sangat tinggi

Scenario INDC didasarkan: Perkiraan tingkat keberhasilan dari implementasi kebijakan; Perubahan scenario kebijakan RPJMN 2015-2019 terhadap parameter-parameter penting.

CATATAN HASIL DI ATAS MERUPAKAN BASIS UNTUK PENENTUAN BAHAN PERTIMBANGAN INDC. HASIL PERHITUNGAN UNTUK BASELINE MASIH AKAN DISEMPURNAKAN (sektor afolu)  MASUKAN LAIN? MELAKUKAN SKENARIO KEBIJAKAN BEYOND 2020 

Terima kasih

CAUSAL LOOP YANG DIGUNAKAN UNTUK KAJI ULANG RAN GRK DAN PERKIRAAN INDC BACK