BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persiapan Perawatan Mesin Pendingin
Advertisements

BRAKE SYSTEM.
SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
EFI Electronic Fuel Injection
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
Teknik Kendaraan Ringan
Pemeliharaan/Servis Transmisi (OPKR B)
AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)
STARTING SYSTEM.
A. Agung Putu Susastriawan
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS )
DASAR DASAR MESIN.
DIPEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI TENAGA ( POWER STEER)
BY ENDRA TJAHJONO, S.Pd (
A. Agung Putu Susastriawan
SISTEM REM SMK BK 4 AMPEL GURU PENGAMPU ARI SRI PURWANTO, S.Pd.
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
SISTIM KEMUDI Fungsi : Mengarahkan jalannya kendaraan. Ada dua tipe :
A. Agung Putu Susastriawan
8. katup (valve), fungsi dan simbolnya dalam sistem pneumatik
Mata Pelajaran : CHASIS SEPEDA MOTOR SUSPENSI / PEREDAM KEJUT
Emission Control System. Gas Buang Atmosfir bumi atau udara terdiri dari dua gas utama yaitu oksigen (O 2 ) sekitar 21 % dan nitrogen (N2) sekitar 78%
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
BRAKE SISTEM Fungsi : Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan.
Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL.
SELAMAT JUMPA DI PEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI
SELAMAT JUMPA DI PEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI
VARIABLE VALVE TIMING – inteligent
HELIKOPTER ASWAN TAJUDDIN.
Kelistrikan Engine Oleh: Otomotif, FT UMM Cak Sol.
Materi. Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)
Mata Pelajaran : CHASIS SEPEDA MOTOR SUSPENSI / PEREDAM KEJUT
BAB X UNDER CARRIAGE.
Teknik Kendaraan Ringan
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Simbol Dasar Hidrolik Garis Kerja (Working Line)
KOMPONEN UTAMA MESIN.
BAB VII BRAKE SYSTEM.
BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)
TRANSMISI MANUAL Uraian :
Teknik Sepeda Motor Transmisi Manual RIDWAN ADAM M NOOR.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
PENGARUH DAUN BALING-BALING (PROPELLER) DALAM OLAH GERAK KAPAL
Pengenalan dan Pengoperasian
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
TRANSMISI MANUAL Uraian :
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
DAIHATSU TRAINING CENTER SISTEM REM. BRAKE SISTEM Fungsi : Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun.
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
Teknologi Energi Angin & Air
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
BERHUBUNGAN DENGAN TBSM ANGGOTA KELOMPOK : NANDHA AKBAR P (21) SINGGIH NOVI A (33)
POMPA. Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga.
Komponen Sistem Hidrolik Oleh Arif Nurachman, S.Pd. NIM
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Diskusi Fungsi Komponen Cara Kerja KD 3.2. Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan KD 4.2. Merawat Sistem Pelumasan Simpulan Pustaka SISTEM PELUMASAN.
Transcript presentasi:

BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING

DAN LAIN MESIN YANG MENGGUNAKAN KERANGKA BAWAH CRAWLER. Digunakan pada mesin yang mempunyai undercarriage/ kerangka bawah rigid dengan sekumpulan komponen, untuk bisa mendukung berat unit, dan membawanya untuk berbelok kiri dan kanan MESIN PENGGUNA : BULLDOZER TRACK LOADER DAN LAIN MESIN YANG MENGGUNAKAN KERANGKA BAWAH CRAWLER. Ket: 1. Brake Q. Pinion 2. Cluth R. Bevel Gear

Articulateed Steering Digunakan pada mesin yang mempunyai frame depan dan frame belakang yang terpisah dan disambungkan dengan joint pin. CONTOH MESIN PENGGUNA : WHEEL LOADER SKIDDER DUMP-TRUCK (ARTICULATED) FORWARDER MOTOR GRADER, Main pump atau hidroulic pump Pompa hidroulik( secondary optional). Priority valve Steering valve Steering cylinder Steering wheel

Sirkuit articulated terdiri dari beberapa komponen yaitu; A. Main pump atau hidroulic pump Pompa utama (main pump), menggunakan pompa roda gigi (fixed dispalce-ment gear pump), yang mengambil oli dari tangki hidrolik, dan dialirkan masuk ke priority valve. Pompa digerakan oleh kecepatan putar engine, setelah ditransimisikan

B. Priority valve Fungsi adalah control valve tekanan yang mengatur pengaliran aliran dengan skala prioritas sesuai tekanan yang bekerja pada steering valve yang closed center. Oli yang dihasil-kan oleh pompa (main pump) mengalir masuk ke Priority Valve ( port D ), yang akan membagi aliran ke sistem LOADER (port EF / G) dan sistem STEER (port CF/ F), sesuai prioritas penggunaan

Membuka aliran ke sistem LOADER. Saat engine off (mati) spool (E) bergeser ke kanan karena kekuatan spring (B), sehingga saluran oli ke port G (sistem LOADER) tertutup, dan ke port F (sistem STEER) terbuka. NETRAL Saat pertama kali engine dihidupkan, oli dari pompa mengalir masuk ke steering valve, yang pada saat itu sedang netral, dimana aliran tidak digunakan (terblokir), dengan aliran yang tertahan, tekanan pada sisi steering naik, dan men-suplai tekanan pilot, melalui orifice (lobang kecil) ke sisi ujung kanan spool, yang selanjutnya spool akan memprioritaskan gerakan spool kearah kiri melawan kekuatan spring dan membuka port EF (sistem LOADER) Selama steering valve netral, tekanan dari steering valve, akan cukup untuk memprioritaskan agar valve spool berada dan bergeser ke kiri. Membuka aliran ke sistem LOADER. Dan sistem LOADER dapat bekerja dan tekanan kerjanya, serta tidak akan memberi efek apapun terhadap kerja priority valve, spool priority tidak akan bergeser, sampai steer dipergunakan.

Aliran yang melalui spool priority valve lewat dari port CF (F) masuk melalui orifice (C ) didalam spool, mengalir kedalam port LS (H), dan mengalir masuk melalui saluran LS yang mengalir balik ke steering valve dan dengan demikian yang terjadi maka ini adalah untuk sirkuit pemanasan untuk mencegah jangan sampai terjadinya panas yang extreem.

MID TURN / SETENGAH JALAN Tekanan load-sensing ditambah kekuatan spring mendorong spool di priority valve kearah kanan, melawan tekanan pilot di ujung kanan spool, yang berarti menahan aliran yang masuk ke sistem LOADER, dan membuka aliran ke sistem STEERING. Sirkuit load sensing, adalah sirkuit pengontrol yang sesuai dengan tekanan kerja pada sistem steering untuk ke bagian spring di spool prority valve. Yang akan menjadikan spool priority valve bekerja sesuai ke dengan kebutuhan dari steer dengan berbagai kondisi. Dalam kondisi normal steering, oli yang masuk kedalam sirkuit load sensing dikur banyaknya, oleh orifice di steering valve. Bila steering dalam kedaan di-steer penuh (I) orfice terbuka untuk membuka saluran yang terhambat. Pada engine kecepatan rendah, spool akan bergeser ke posisi kanan kanan secara penuh, mengarahkan seluruh aliran oli ke steering valve, pada engine kecepatan Penuh, sistem steering menggunakan kira-kira hanya setengah dari jumlah aliran pompa. Dimana kelebihan oli akan mengalir ke loader control valve. Sirkuit load-sensing menerima sebagian besar dari aliran load-sensing orifice di steering valve. Sebagian aliran juga disuplai dari port CF, melaui orifice (C ) di priority valve spool.

c.Steering valve L,R = Cylinder Port P = Pump Port T = Tank Port Ls = Load Sensing Port Orbital Valve / Steering Vave lterdiri dari Control Valve dan Rotor Set Control Valve merupakan rotary valve yang menggerakkan Steering Cylinder

Pada saat Steering Wheel Netral Oli dari Port P mengalir ke rongga antara Spool (2) dan Shaft (3)melalui sleeve (1) dan spool (2).Oli dari rongga mengalir keluar menuju T Port melalui bagian atas dari Drive shaft , notch groove dari spool dan sleeve.Port R & L tertutup oleh spool.

Pada saat steering wheel diputar berlawanan arah jarum jam Saat steering wheel berputar berlawanan arah jarum jam spool (2) ikut berputar dan memberi respek pada sleeve (1) untuk menutup saluran netral. Oli dari Port P mengalir, change over sleeve terbuka,spool groove dan sleeve terbuka dan oli masuk ke housing (4) untuk memutar rotor (5). Oli setelah memutar rotor mengalir ke control valve dan mengalir ke Port L menuju ke Steering Cylinder melalui sleeve dan spool.

Saat rotor berputar,drive shaft dan sleeve ikut berputar bersama. Jika steering wheel diputar untuk memutar spool,sleeve juga ikut berputar dan meniadakan perpindahan spool.Konsekwensinya rotor berputar,terhubung ke putaran sudut dari steering wheel,oli keluar dari rotor mengalir ke steering cylinder.Untuk selanjutnya steering mengikuti gerakan dari rotor untuk memutar steering wheel lebih lanjut. Sleeve Spool Housing Rotor

Saat engine mati spool (1) dari priority valve berada pada posisi sebelah kiri seperti gambar samping, karena kekuatan spring (2),sehingga Port CF dalam kondisi terbuka dan Port EF dalam kondisi tertutup.

Oli bertekanan dari Main Pump mengalir menuju Port P dan Port CF Priority Valve, Orifice CO,T Port dan ke Tanki. Oli melewati orifice CO, mengakibatkan terjadi perbedaan tekanan antara Port A dan B,spool bergeser ke kanan,sehingga Port EF tertutup penuh dan Port CF terbuka.Semua Oli dari main pump akan mengalir ke Control Valve.

Saat steering wheel diputar oli mengalir pada orbital valve ,masuk ke Port P menuju ke Orifice C1. Tekanan oli keluar C1 akan berpengaruh terhadap tekanan antara Port A dan Port B yang akan mempengaruhi pergeseran spool (1). Pergeseran pembukaan Orifice C1 tergantung dari kecepatan putar dari steering wheel ,makin cepat putaran steering wheel orifice makin lebar terbuka,makin lambat putaran steering wheel orifice makin kecil terbuka.Makin cepat steering wheel diputar makin lebar Orife terbuka sehingga Oli yang mengalir ke Port CF makin banyak dan pergerakan steering makin cepat.

Pada saat steering wheel diputar sampai akhir langkah ,tidak ada oli yang mengalir ke Orifice C1,sehingga tidak ada perbedaan tekanan . Hal ini mengakibatkan tekanan di Chamber B akan naik, tetapi jika sudah mencapai pada nilai tekanan tertentu,tekanan ini akan direlease oleh relief valve ( 3). Dalam kondisi seperti ini,tekanan di dalam Pressure Chamber A & B akan dikontrol oleh Orifice C2.Spool 1 akan bergeser ke kanan dan akan menutup Port CF dan oli akan mengalir semua ke Port EF untuk operasi unit.