Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
Iklim Tropis Iklim dimana tidak ada perbedaan suhu yang nyata antara musim panas dan dingin Antara 30° LU - 30° LS Terdiri atas dua tipe iklim: * daerah yang didominasi sel Hadley * daerah yang didominasi sirkulasi monsoon
Iklim Tropis- sel Hadley Di dekat permukaan bumi, udara mengalir menuju ekuator dan bertemu di ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone), kemudian udara terangkat keatas dan menciptakan awan dan hujan Udara yang naik mencapai Tropopause, kemudian terbagi, sebagian menuju kutub. Sambil bergerak udara menjadi dingin, menjadi padat, kemudian bergerak turun terpusat pada sekitar lintang 30°. Di permukaan aliran udara terbagi lagi sebagian menuju ekuator Di Belahan Bumi Utara angin ini bertiup sebagai angin Timur Laut sementara di Belahan Bumi Selatan sebagai angin Tenggara
Presipitasi di wilayah ITCZ Dihasilkan dari proses konvektif, ada kelompok yang kecil dari sel-sel konvektif dan yang besar yang berpotensi menjadi badai Posisi dari ITCZ bervariasi secara musiman sesuai dengan lokasi pemanasan surya maksimum * pada bulan Juli posisi ITCZ : di darat 25° LU di laut 5 - 10° LU * pada bulan Januari posisi ITCZ : di darat 15° LS di laut ≈ 0° LS Di dekat ekuator posisi ITCZ selalu berdekatan sehingga pengaruhnya terasa sepanjang tahun, tidak ada periode kering, makin jauh ke utara hujan terjadi pada musim panas
Ada 7 zona ITCZ : Zona Batas Afrika 10 - 40° BT India 60 - 100° BT Pasifik Barat 100 - 150° BT Pasifik Tengah 160° BT - 160° BB Pasifik Timur 100 – 140 ° BB Amerika Selatan 45 - 75 ° BB Atlantik 10 -40 ° BB
Wilayah Monsoon Wilayah yang perubahan iklim musimannya terjadi sebagai akibat perubahan musiman daerah angin Perubahan arah angin utama terjadi dua kali dalam setahun secara bergantian, mengakibatkan terjadinya pemisahan antara musim basah dan kering (Aw) Penyebab utama perubahan angin adalah perbedaan suhu permukaan pada musim panas dan dingin, sehingga hanya terbentuk pada daerah yang memiliki sebaran daratan dan lautan Secara tradisi ada tiga daerah monsoon: Afrika, Asia dan Australia; sekarang monsoon Asia terbagi atas: monsoon India, dan monsoon Asia Timur, dan ada juga monsoon Pasifik Utara
Monsoon Asia (Timur) Dipicu kehadiran sumber dan simpanan energi pada Laut China Selatan dan benua Australia sehingga terjadi perubahan musiman dari sumber masa udara Sangat kuat dipengaruhi oleh adanya musim dingin sehingga dapat dibagi menjadi monsoon musim panas dan monsoon musim dingin Sumber masa udara juga berasal dari lautan Hindia dan timur Pasifik yang membawa banyak kelembaban
Monsoon musim panas Belahan bumi utara musim panas (tekanan udara rendah), sedangkan Australia bertekanan tinggi Terjadi perbedaan tekanan antara Laut China selatan (tekanan tinggi) dan Australia (tekanan rendah), sehingga terjadi aliran masa udara (angin) dari Australia ke laut China Selatan Diatas benua Australia angin stabil dan kering dan keadaan yang sama terjadi di Indonesia Tenggara; melewati ekuator menjadi makin lembab dan tak stabil, dan waktu mencapai Laut China Selatan menjadi sangat lembab dan tidak stabil, sehingga diatas wilayah Malaysia terjadi musim hujan
Monsoon Musim dingin Belahan Bumi Utara musim dingin, tekanan tinggi terjadi di sekitar 40 - 60° LU (Mongolia dan Siberia) Udara bergerak dari daerah tersebut ke Korea, China, Jepang, Indo-China dan barat Pasifik, menciptakan monsoon Timur Laut diatas Malaysia dan menghasilkan hujan lebat diatas Malaysia dan juga pantai Timur Sumatra. Setelah melewati Ekuator angin disimpangkan ke kiri memasuki sebagian besar wilayah Indonesia sebagai monsoon Barat daya yang membawa uap air karena telah melewati banyak lautan yang berarti musim hujan di Indonesia utara kemudian juga ke bagian selatan
Iklim Indonesia Terletak antara 5° LU - 10° LS, dibatasi Samudra Hindia di bagian barat dan Samudra Pasifik – Laut China Selatan di bagian Timur, diantara benua Asia dan Australia Dua pertiga wilayahnya terdiri dari lautan, dengan banyak pulau dan pegunungan Dipengaruhi angin Timur Laut di Utara dan angin Tenggara di Selatan. ITCZ lebih dekat pada bulan Januari daripada Juli Monsoon lebih mempengaruhi pergantian musim hujan (lihat keterangan monsoon Asia Timur)
Sebaran Curah Hujan Secara umum dicirikan sebagai iklim dengan musim hujan panjang, musim kering pendek, secara bertahap musim kering makin panjang pada daerah makin jauh dari ekuator di selatan/tenggara Tipe Af berarti curah hujan > 2000 mm/tahun, kecuali Jawa Timur, Bali, NTT dan Tenggara Irian dan Tenggara/Selatan Sulawesi yang tergolong Am/Aw. Secara rinci ada lima tipe sebaran hujan di Indonesia * Di dekat ekuator dimana musim hujan panjang * Di Selatan/Tenggara Indonesia dimana musim kering akan makin panjang
* Pola curah hujan bimodal: kering di Januari-Februari, puncak hujan bulan Mei dan Juni dan November-Desember, terjadi di Sumatra * Pola curah hujan pegunungan , hujan lebat terjadi disisi depan gunung sedangkan daerah punggung gunung tetap kering * Pola curah hujan daerah pantai yang rendah jika dibandingkan daerah pegunungan
Sebaran Suhu udara Keragaman musiman suhu udara kecil, perbedaan terjadi karena ketinggian tempat. Oldeman membuat persamaan hubungan antara suhu tahunan dan ketinggian sebagai berikut: t max = 31.3 - 0.006 x t min = 22.8 – 0.005 x Keragaman suhu antara siang dan malam cukup besar, suhu mulai meningkat jam 7 pagi, mencapai puncaknya jam 13.00 – 14.00, mulai menurun jam 18.00 dan mencapai minimum menjelang jam 05.00 pagi
Kelembaban Relatif Indonesia merupakan daerah dengan kelembaban tinggi, dengan rata-rata 85% di musim hujan dan 75-80% di musim kering Pola kelembaban berbanding terbalik dengan suhu Pola kelembaban harian tertinggi pada pagi hari dan terendah pada tengah hari
Radiasi dan Evaporasi Intensitas radiasi rendah pada musim hujan dan meningkat pada musim kering Pola yang sama berlaku untuk laju evaporasi karena sumber energi utama untuk evaporasi adalah radiasi Pola yang selaras antara intensitas radiasi dan laju evaporasi juga terlihat secara harian. Radiasi mulai meningkat pada jam 07.00 pagi, mencapai puncaknya sekitar jam 12.00-13.00 dan hilang setelah jam 18.00, demikian juga laju evaporasi