Khrisna Putra S ( Teknik sipil) ketua

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disadur dari berbagai sumber
Advertisements

1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Rancang Bangun Pengembangan
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
PEMBUDAYAAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengantar Kewarganegaraan
PENGERTIAN DAN TUJUAN PKN
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
PENGERTIAN KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn SD
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pendidikan Karakter Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENDIDIKAN KARAKTER PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BUDAYA SEKOLAH
Kurikulum PKN dan Agama
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Inggris oleh Nely Arif disajikan dalam semnas FKIP UNJA, 5 Agustus 2016.
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter= budi pekerti + x = ?
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Pendidikan Karakter di SMP
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai-Nilai Pendidikan dan Integritas Kepribadian
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan Karakter di SMP
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Tuhan: - Religius
SISTEM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN, TUJUAN GERAKAN PRAMUKA DAN PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

Khrisna Putra S ( Teknik sipil) ketua Nama Anggota Kelompok Khrisna Putra S ( Teknik sipil) ketua Muhammad Chusyaheri ( Teknik sipil) Astri Via Pamela ( Sistem Komputer) Zahrotun Niawaroh ( Teknik sipil) Zoya Aurora Putri S (Teknik sipil)

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER

Pengertian Karakter Karakter (character) mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilaku jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.

Jadi istilah karakter berkenaan dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.

Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.

Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai nilai karakter Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu : 1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan a. Religius Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri a. Jujur b. Bertanggung jawab c. Bergaya hidup sehat d. Disiplin e. Kerja keras f. Percaya diri g. Berjiwa wirausaha h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif i. Mandiri j. Rasa ingin tahu k. Cinta ilmu

a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain 3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. Patuh pada aturan-aturan sosial c. Menghargai karya dan prestasi orang lain d. Santun e. Demokratis

4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a 4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a. Peduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakanpada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 5) Nilai kebangsaan Caraberpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negaradi atas kepentingan diri dan kelompoknya.

UU No. 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Ada tiga komponen Pendidikan Karakter :1. Moral Knowing/Pengetahuan tentang Moral 2. Moral Feeling/Perasaan tentang Moral 3. Moral Acting/Perbuatan Moral . Moral Knowing adalah hal yang penting untuk diajarkan, terdiri dari enam hal, yaitu : Moral awareness(kesadaran moral) Knowing moral values(mengetahui nilai- nilai moral) Perspective taking(mengambil sudut pandang) Moral reasoning (pertimbangan moral) Decision making(membuat keputusan) Self knowledge (mengenal diri sendiri)

8. Moral Feeling adalah adalah aspek perasaan yang harus ditanamkan 8. Moral Feeling adalah adalah aspek perasaan yang harus ditanamkan. Ada 6 hal yang merupakan aspek emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia berkarakter : Conscience (nurani) Self esteem (percaya diri) Empathy (merasakan penderitaan orang lain) Loving the good (mencintai kebenaran) Self control (mampu mengontrol diri) Humality (kerendahan hati)

NILAI MORAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Dimensi Pendidikan Nilai Moral Pendidikan moral tidak berarti hanya memberi pengertian tentang mana yang baik dan mana yang buruk menurut nilai atau. Dalam dunia modern, orang kelihatan kurang mengindahkan agama, anak-anak dibesarkan dan menjadi dewasa, tanpa mengenal pendidikan agama,terutama pendidikan agama dalam rumah tangga. Teori Perkembangan Moral, Nilai Moral merupakan penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh anggota masyarakat tertentu sebagai yang salah dan benar (Berkowitz, 1964 dikutip Muhaimin, 2001 :215) Pertimbangan Moral adalah penilaian mengenai benar dan baiknya sebuah tindakan. Akan tetapi, tidak semua penilaian mengenai baik dan benar merupakan pertimbangan moral.

STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER Menyadari kelemahan pelaksanaan kebijakan pendidikan di Indonesia, maka perlu dibangun strategi pelaksanaan kebijakan pendidikan karakter yang diharapkan menjadi model implementasi kebijakan pendidikan karakter yang tepat dan memenuhi. Kurikulum Holistik Berbasis Karaktera. Cinta Tuhan dan alam semesta beserta. Tanggung Jawab, kedisplinan,dan Kemandirian, Kejujuran, Hormat dan Santun, Kasih sayang, Kepedulian, dan Kerjasama. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan Pantang Menyerah Keadilan dan Kepemimpinan. Baik dan Rendah dirii. Toleransi, cinta damai, dan Persatuan Strategi kebijakan pendidikan holistik berbasis karakter akan berhasil bilamana dilaksanakan pada metode Pedagogi secara konsisten. Metode pedagogi menurut ratna P. (2004.20) memiliki keunggulan : Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu metode yang dapat meningkatkan motivasi murid Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive learning community)

MENUJU BANGSA YANG BERKARAKTER Membangun Bangsa Berkarakter, karakter bangsa terbangun atau tidak sangat tergantung kepada bangsa itu sendiri. Bila bangsa tersebut memberikan perhatian yang cukup untuk membangun karakter mak akan terciptalah bangsa yang berkarakter. Bila sekolah dapat memberikan pembangunan karakter kepada muridnya, maka akan tercipta pula murid berkarakter. Demikian pula sebaliknya. Kita faham Tuhan tidak merubah keadaan suatu kaum bila mereka tidak berusaha melakukan perubahan itu. Lima pilar karakter luhur bangsa Indonesia:

a) Transendensi : Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Dari kesadaran ini akan memunculkan sikap penghambaan semata-mata pada Tuhan yang Esa. b) Humanisasi : Setiap manusia pada hakikatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subyek yang memiliki potensi c) Kebinekaan : kesadaran akan adanya sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan, Persatuan Indonesia d) Liberasi : Pembebasan ats penindasan sesama manusia. Karenanya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia. e) Keadilan : Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.

Di dunia pendidikan juga banyak kita jumpai perilaku penyimpangan seperti jual beli soal ujian, perilaku mencontek, etika sopan santun dan masih banyak lag iperilaku-perilaku yang menyimpang yang terjadi saat ini.Mengingat waktu terbanyak seorang anak adlah di rumah dan sekolah mak lembaga pendidikan dan didikan orang tua lah yang akan sangat menentukan pembentukan karakter anak hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah dalam bidang pendidikan yakni kurikulum yang tepat untuk membentuk calon penerus bangsa yang mempunyai jiwa dan karakter yang matang.

DAFTAR PUSTAKA https://belajarmenjadilebih.wordpress.com/2012/04/16/integrasi-pendidikan-nilai-dalam-membangun-karakter-siswa-di-sekolah-dasar-dalam-dalam-pembelajaran-ips-sd/ http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pembentukan-karakter?related=2 http://www.informasi-pendidikan.com/2014/11/konsep-pendidikan-karakter-pada-siswa.html Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM. Battistich, Victor. 2007. Character Education, Prevention, and Positif Youth Development. Illinois: University of Missouri, St Louis Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,http://www.depdiknas.go.id Hasan, S. Hamid. 2000. Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya Joni, T. Raka. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Dirjen Dikti Bagian Proyek PPGSD. Lickona, T., Schaps, E, & Lewis, C. 2003. CEP’s Eleven Principles of Effective character Education. Washington, DC: Character Education Partnership. http://alexandro-tips.blogspot.co.id/2013/10/konsep-pendidikan-karakter-dalam.html http://www.slideshare.net/mubarakf2/pendidikan-karakter-penting-tapi-tidak-cukup

TERIMAKASIH  