MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
PANDANGAN PENGARUH PENDUDUK PADA PEMBANGUNAN PANDANGAN PESIMIS: Penduduk (dgn pertumbuhan yg cepat) dapat mengantar dan mendorong terjadinya: Pengurasan sumber daya; Kekurangan tabungan; Kerusakan lingkungan; Kehancuran ekologis, yg akan dapat memunculkan masalah2 sosial spt : kemiskinan, keterbelakangan dan kelaparan (Ehrlich, 1981).
Lanjutan… 2. PANDANGAN OPTIMIS: penduduk adalah aset yg memungkinkan utk mendorong pengembangan ekonomi dan promosi inovasi teknologi dan kelembagaan (Thomas,2001), sehingga dapat mendorong perbaikan sosial.
KONSENSUS PARA PAKAR Laju pertumbuhan penduduk yg tinggi tidak hanya berdampak terhadap suplai/penyediaan bahan pangan, namun juga membuat kendala bagi: pertumbuhan tabungan, cadangan devisa dan sumber daya manusia (Meier, 1995)
TIGA ALASAN PETUMBUHAN PENDUDUK YG TINGGI MEMPERLAMBAT PEMBANGUNAN Akan mempersulit pilihan antara meningkatkan konsumsi saat ini dan investasi yg dibutuhkan utk membuat konsumsi di masa yg akan datang semakin tinggi. Fakta menunjukkan, aspek kunci dlm pembangunan adalah penduduk yg semakin terampil dan berpendidikan; Penduduk di banyak negara, amat tergantung dgn sektor pertanian; pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan antara SDA yg langka dan penduduk; Sulit melakukan perubahan yg dibutuhkan utk meningkatkan ekonomi dan sosial.
struktur umur dan penyebaran penduduk Permasalahan perkembangan penduduk di Indonesia masih tinggi: laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi dan perlu diturunkan; penyebaran penduduk antar daerah yang kurang seimbang; Kualitas kehidupan penduduk yang masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Menurut BPS komposisi penduduk Indonesia 2005 UMUR JUMLAH % 0 - 14 69.948.526 33.86 15 - 64 120.690.207 61.97 > 65 8.116.075 4.17 194.754.808 100.00
KOMPOSISI UMUR PENDUDUK INDONESIA 2005 LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL % 0 - 14 32.591.976 30.961.715 63.553.691 29.14 15 - 64 72.151.865 71.285.694 144.437.559 66.23 65 - + 4.869.678 5.225.360 10.095.038 4.63 109.613.519 108.472.769 218.086.288 100.00
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA Menurut Singarimbun, keberhasilan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia ada 3 faktor penopang: Prioritas yg tinggi dan keterlibatan pemerintah yg besar utk kesuksesan program KB; Adanya perubahan nilai mengenai anak, yaitu keluarga besar menjadi norma keluarga kecil; Managemen program yg baik lewat koordinasi antar lembaga oleh BKKBN.
MASALAH MENDESAK YG HARUS DISELESAIKAN NEGARA BERKEMBANG, TERMASUK INDONESIA Penyediaan kebutuhan akan brg/jasa termasuk juga yg berfungsi sosial; Kesanggupan menyediakan lapangan kerja yg mencukupi guna mengatasi masalah pengangguran; Kemampuan menyediakan pangan dlm jumlah dan mutu yg memadai; Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk hingga batas yg dpt ditoleransi; Optimalisasi pemanfaatan sumber daya ekonomi sehingga memiliki nilai guna bagi kesejahteraan masyarakat.
PENYEBARAN PENDUDUK YANG TIMPANG Sering terjadi proses pembangunan yg berlangsung di suatu negara berjalan secara timpang; Daya tarik suatu wilayah – misal letaknya strategi, kesuburan tanah, serta latar belakang sejarah yg menyebabkan terciptanya ketidakseimbang antar wilayah; Indonesia: Jawa hanya 7% dr luas daratan Indonesia dan justru dijejali penduduk >75% dr seluruh penduduk Indonesia. Batam mulai menampakkan gejala mencemaskan, disamping menjadi pusat ekonomi baru tapi mulai terjadi perselisihan kepentingan para pendatang.
KESALAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Ketimpangan penyebaran penduduk akibat dr kurangnya pemerataan pembangunan; Perlu pengkajian ulang terhadap perencanaan pembangunan yg telah dilakukan; Kegiatan pembangunan yg bersifat urban centered menjadikan kota memiliki daya tarik dan pikat, sehingga penduduk pedesaan semakin banyak mengalir ke perkotaan. Bagi perkotaan memunculkan persoalan baru. Sementara di pedesaan mengalami kelangkaan sumber daya manusia sehingga aktivitas perekonomian tidak berjalan dgn baik. Hal ini juga disebabkan: 1) ekspansi industri perkotaan menimbulkan penciptaan lap kerja, 2) kemajuan teknologi yg bersifat menghemat tenaga kerja (labor saving) di sektor pertanian – menurunkan kebutuhan tenaga kerja di desa.
Hal ini juga disebabkan: ekspansi industri perkotaan menimbulkan penciptaan lap kerja, kemajuan teknologi yg bersifat menghemat tenaga kerja (labor saving) di sektor pertanian – menurunkan kebutuhan tenaga kerja di desa.
MIGRASI Migrasi dr desa ke kota dipandang sbg hal yg menguntungkan dlm kajian pembangunan. Migrasi internal dianggap suatu proses yg alamiah, surplus tk secara perlahan ditarik dr sector tradisional di pedesaan utk memenuhi kebutuhan tk bagi pertumbuhan industri perkotaan.
Kesepakatan antara pakar ekonomi dan ilmu sosial lainnya bahwa migrasi disebabkan oleh pengaruh faktor2 ekonomi: Secara umum, karakteristik para migran dpt dibedakan ke dalam 3 kelompok: Karakteristik Demografis Karakteristik Pendidikan Karakteristik Ekonomi .
PENGANGGURAN KONDISI PENGANGGURAN DI INDONESIA DEFINISI PENGANGGURAN OLEH BPS OPEN UNEMPLOYMENT (pengangguran terbuka) ; angkatan kerja yang mencari pekerjaan, baik mencari pekerjaan yang pertama kali maupun yg pernah bekerja; UNDEREMPLOYMENT (setengah pengangguran); pekerja ygmasih mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan bekerja dgn jam kerja <35 jam/minggu; SETENGAH PENGANGGURAN SUKARELA: ½ penganggur tp tdk mencari pekerjaan atau tdk bersedia menerima pekerjaan lainnya (pekerja paruh waktu); 1/2 PENGANGGUR TERPAKSA:1/2 penganggur yg masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan; SEVERE UNDEREMPLOYMENT (1/2 pengangguran parah): termasuk ½ penganggur dgn jam kerja,25 jam/minggu
MENGATASI PENGANGGURAN Melakukan perencanaan dan pemrakiraan pertumbuhan angkatan kerja, permintaan, penawaran, peluang dan formasi pekerjaan utk tahun-tahun mendatang; Menggiatkan pembangunan di pedesaan; Memperbanyak pekerjaan pembangunan fasilitas publik yg bersifat padat karya; Memberikan berbagai bantuan maupun insentif kpd siapa saja yg mau dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan; Menciptakan suasana kondusif bagi aktivitas usaha serta investasi baru.
LOW LEVEL INCOME EQUILIBRIUM TRAP Kesulitan pelaksanaan pembangunan di negara berkembang disebabkan oleh perangkap keseimbangan pendapatan rendah (low level income equilibrium trap). Jika terdapat sedikit kenaikan penghasilan, jumlah penduduk akan meningkat pesat sehingga justru akan mengakibatkan pendapatan/kapita menurun; Bila pendapatan turun hingga jauh di bawah tk subsistensi, jumlah penduduk akan menurun jauh lebih cepat lagi sehingga pendapatan/kapita naik lagi. Salah satu permasalahan yg berat yg membelit negara berkembang: 1)kekurangan modal, 2) kecilnya dana tabungan dr masyarakat, krn rendahnya pendapatan/kapita.