UKURAN-UKURAN FREKUENSI YANG DIGUNAKAN DALAM EPIDEMIOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
Advertisements

UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Epidemiologi Dalam Bidang K3
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI
UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Measures of Association
UKURAN DAN INDIKATOR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KRONIS
Pertemuan 05 Sebaran Peubah Acak Diskrit
Konsep KLB/Wabah.
UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
TEMU – 6 TUJUAN diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung ukuran angka kesakitan dan angka kematian.
Ruang Contoh dan Peluang Pertemuan 05
Population and sample. Population is complete actual/theoretical collection of numerical values (scores) that are of interest to the researcher. Simbol.
INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE IURSP – Monitoring dan Evaluasi IURSP – Monitoring and Evaluation Workshop 3 Steve Brown VicRoads International Projects.
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
1 Pertemuan 2 Unit 1 - Careers Matakuliah: G0682 / Bahasa Inggris Ekonomi 1 Tahun: 2005 Versi: versi/revisi.
Konsep Epidemiology(2)
9.3 Geometric Sequences and Series. Objective To find specified terms and the common ratio in a geometric sequence. To find the partial sum of a geometric.
Arafa Rizka Syaputra( ) Hidsal Jamil( ) Padel Aji Pamungkas( )
Diabetic Neuropathies: The Nerve Damage of Diabetes.
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Ukuran kesehatan & penyakit
DISTRIBUSI BINOMIAL.
Statistik TP A Pengujian Hipotesis Satu Populasi (Mean dan Proporsi)
UKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
UKURAN MORBIDITAS & MORTALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
GIZI BURUK.
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
PARAMETER EPIDEMIOLOGI
Risk Assesment and observation
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
DISTRIBUSI BINOMIAL.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
MORTALITIES.
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Pendugaan Parameter (II) Pertemuan 10
APLIKASI EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Pelayanan kesehatan.
Epidemiologi Deskriptif (2)
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
UKURAN EPIDEMIOLOGI 1 Oleh Nugroho.
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
Master data Management
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Epidemiologi Haafizah Dania M.Sc.,Apt.
UKURAN FREKUENSI EPIDEMIOLOGI
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
HEALTH FREQUENCY MEASURES Dr. dr. Siswanto, MSc. dr. Holipah.
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
By Yulius Suprianto Macroeconomics | 02 Maret 2019 Chapter-5: The Standard of Living Over Time and A Cross Countries Source: http//
Copyright©2010 Companyname Free template by Investintech PDF SolutionsInvestintech PDF Solutions Placenta previa is placenta implantation on the uterine.
SESI 5 Mekanisme Penularan
Transcript presentasi:

UKURAN-UKURAN FREKUENSI YANG DIGUNAKAN DALAM EPIDEMIOLOGI 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Definisi Epidemiologi Last (1988) Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan kesehatan yang terkait keadaan atau peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi Distribusi Epidemiologi peduli dengan frekuensi dan pola peristiwa kesehatan dalam suatu populasi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran penyakit Kuantifikasi kejadian penyakit Hitung individu yang terinfeksi, yang sakit dan yang meninggal Menggunakan kata-kata Biasanya, kadang-kadang, jarang. Kesepakatan kecil tentang arti umumnya yang digunakan kata-kata untuk frekuensi “biasanya”  0,5 – 0,8 “Kadang-kadang”  0,2 – 0,6 “jarang”  0,01 – 0,2 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi peristiwa kesehatan Tipe kuantitas matematis Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

krisbantas/ukuran frekwensi/epid UKURAN FREKWENSI KEJADIAN PENYAKIT Secara garis besar kejadian penyakit dapat berupa : Morbiditas /kesakitan Mortalitas / kematian Ada 3 macam parameter matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah kejadian penyakit dengan besarnya populasi dari mana kejadian penyakit terjadi Parameter tersebut adalah Ratio Proporsi Rate krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Tipe kuantitas matematis Enumerasi (hitungan) Rasio Proporsi Rate 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Quantitative Measures of Health Status Measures of health status convey information about the occurrence of disease. They include: • Counts • Ratios • Proportion • Rates

Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran-ukuran asosiasi Ukuran-ukuran dampak 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis Hitungan (enumerasi) atau angka mutlak Jumlah kasar atau frekuensi Contoh: 10 kasus, 1961 kasus 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Data from John Snow- Cases and deaths due to cholera during Broad St Data from John Snow- Cases and deaths due to cholera during Broad St. pump cholera epidemic in mid 1840s Slide from Peter Davies

Seasonality of disease Human leptospirosis in U.S.A Slide from Peter Davies

Counts • Simplest/most frequently performed measure in epidemiology • Refers to the number of cases of a disease or other health phenomenon being studied i.e. cases of influenza in Allegheny county in January, 2002 i.e. Number of persons involuntarily referred for psychiatric crisis intervention • Useful for allocation of health resources • Limited usefulness for epidemiologic purposes without knowing size of the source population

Tipe kuantitas matematis Rasio nilai yang didapat dengan pembagian suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain. kuantitas numerator (pembilang) boleh berbeda dari kuantitas denominator (penyebut) atau denominator mungkin tidak memuat numerator Contoh: 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

= 5 / 2 = 2.5 / 1 Ratio The quotient of 2 numbers Numerator NOT necessarily INCLUDED in the denominator Allows to compare quantities of different nature = 5 / 2 = 2.5 / 1 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

A more typical form of Epidemiological ratio Sex Ratio = Proportion of males Proportion of females For example, what is the sex ratio of males-to-females in the age group 0-1 in 1995? = 2,018,000 males babes/121,239,000 males 1,928,000 female babes/127,470,000 females 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ratio, Examples # beds per doctor # participants per facilitator 850 beds/10 doctors R = 85 beds for 1 doctor # participants per facilitator # inhabitants per latrine Sex ratio: Male / Female Female / Male Odds ratio Rate ratio Prevalence ratio Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Tipe kuantitas matematis Proporsi suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur numerator adalah bagian dari denominator Bila dikalikan dengan 100, biasanya disebut suatu persentase. Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50% Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasus adalah 50%. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

4 Proportion 2 --- = 0.5 = 50% The quotient of 2 numbers Numerator NECESSARELY INCLUDED in the denominator Quantities have to be of same nature Proportion always ranges between 0 and 1 Percentage = proportion x 100 2 --- = 0.5 = 50% 4 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Proportions Persons included in the numerator are always included in the denominator: A Proportion: -------- A + B Indicates the magnitude of a part, related to the total. In epidemiology, tells us the fraction of the population that is affected.

Proportions - Example A B Total (A + B) # persons with hypertension # persons without hypertension Total study population 1,400 9,650 11,050 P = A / (A + B) = (1,400 / 11,050) = 0.127

Proportions Numerical value of a proportion: 0 to 1.0 Linked to probability theory (i.e. risk of developing disease) For ease of usage, can multiply a proportion by 100 to get a percentage Example: p = 0.127 = 12.7%

Some well-known proportions in Epidemiology Proportional Mortality = Number of Deaths from disease X in year Y Total Deaths from all causes in Y Case Fatality = Number of Deaths due to disease X Number of New Cases of disease X This is a measure of the propensity of a disease to cause death of the affected individual. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

The 10 leading causes of death as a percentage of all deaths MMWR July 30, 1999 / 48(29);621-629 The 10 leading causes of death as a percentage of all deaths United States 1900 and 1997 1900 1997 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis Rate Tipe spesifik dari rasio yang digunakan mengkuantifikasi proses dinamik seperti pertumbuhan dan kecepatan 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis Rate pernyataan numeris dari frekuensi suatu peristiwa dihitung dengan cara pembagian antara jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator) dengan jumlah total (keseluruhan) yang mungkin dapat (kapabel) mengalami peristiwa (denominator atau populasi berisiko) dan perkalian dengan suatu konstanta (tetapan) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis Rate Format umum dari rate adalah Numerator adalah jumlah orang atau individu yang mengalami peristiwa. Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau keseluruhan individu yang mungkin mengalami peristiwa). F adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu fraksi ke suatu jumlah keseluruhan. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Rates A ratio in which TIME forms part of the denominator Epidemiologic rates contain the following elements: • disease frequency (in the numerator) • unit size of population • time period during which an event occurs

Tipe kuantitas matematis Rate Dapat berarti suatu pernyataan numeris dari frekuensi kejadian yang terjadi dalam suatu kelompok orang tertentu (didefinisikan) di dalam satu periode waktu tertentu Sinonim Tingkat Laju Contoh: Pada tahun 2004, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ? 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Tipe kuantitas matematis Rate Bentuk khusus dari suatu proporsi yang memuat waktu (atau faktor lain) dalam denominator Contoh Incidence rate = 3 kasus per 100 orang per tahun kematian per 1000 penumpang - kilometer 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Rate Observed in 1998 The quotient of 2 numbers Speed of occurrence of an event over time Observed in 1998 Numerator number EVENTS observed for a given time Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

100 Rate 2 ----- = 0.02 / year Observed in 1998 The quotient of 2 numbers Speed of occurrence of an event over time Numerator number EVENTS observed for a given time Denominator population in which the events occur (population at risk) - includes time Observed in 1998 2 ----- = 0.02 / year 100 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Rates – Example Calculate crude annual death rate in the US: Annual death count Crude death rate = ----------------------- x 1,000 Reference population (during midpoint of year) Death count in U.S. during 1990: 2,148,463 U.S. population on June 30, 1990: 248,709,873 2,148,463 Crude death rate = -------------- x 1,000 = 8.64 per 1,000 248,709,873

What does a crude annual death rate of Discussion Question 1 What does a crude annual death rate of 8.64 per 1,000 mean?

Discussion Question 1 It means that over the course of a year: About 9 persons in 1,000 died. About 864 persons per 100,000 died. The risk of dying was about 0.9% (see below) 2,148,463 Crude death rate = -------------- = 0.0086 x 100 = 0.86% 248,709,873

Mortality rate of tetanus in France in 1995 Rate, Example Mortality rate of tetanus in France in 1995 Tetanus deaths: 17 Population in 1995: 58 million Mortality rate = 0.029/100,000/year Rate may be expressed in any power of 10 100, 1,000, 10,00, 100,000 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi Ukuran frekuensi penyakit Merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian karena penyakit (mortalitas) dalam suatu populasi Biasanya diukur sebagai suatu rate atau proporsi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens (incidence) Prevalens (prevalens) Mortalitas (mortality) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekeunsi penyakit Insidens merefleksikan jumlah kasus baru (insiden) yang berkembang dalam suatu periode waktu di antara populasi yang berisiko Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Define disease Define population Define timeframe FREQUENCY Define population Define timeframe

krisbantas/ukuran frekwensi/epid ISSUE DALAM PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT Dalam pengukuran frekuensi penyakit perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Definisi /pemberian label menentukan apa yang dimaksud “kasus” (sakit) Menentukan “time of onset” Mendefinisikan populasi Mendefinisikan “ kasus” Baik menghitung prevalens ataupun insidens diperlukan definisi dari “kasus”  siapa yang dianggap sebagai kasus, siapa-siapa yang bukan “Kasus” dapat ditentukan dengan cara : evaluasi klinis (tes diagnostik, gejala-gejala klinis) melalui catatan medis melalui interviu   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Define disease The criteria for differentiating normal from abnormal For some diseases there is a test with clear disease and non-disease state e.g. ovarian cancer For other disease the are levels to the test e.g abnormal cells detected during a pap smear. How many is too many?

Defining disease Case definition may be based on symptoms (and sometimes the absences of symptoms) This maybe because: Mental illness, chronic fatigue Tests are expensive Test are impractical due to study design

Defining disease Case definition may be based on symptoms (and sometimes the absences of symptoms) This maybe because: No test e.g. mental illness, chronic fatigue Tests are expensive or impractical due to study design

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Pada perhitungan insidens numerator hanya terdiri dari kasus-kasus baru saja : pada kondisi tertentu, suatu kejadian penyakit dapat terjadi berulang-ulang pada satu pasien dalam suatu periode (misal diare) pada keadaan demikian dari data tersebut dapat dibuat 2 macam pengukuran insidens Insidens yang menggambarkan  jumlah orang yang menjadi sakit diare pada periode waktu tertentu    of people who developed disease CI = -------------------------------------------------------- during period of people at risk time krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Insidens yang menggambarkan jumlah kejadian flue pada periode waktu tertentu    of colds happened CI = -------------------------------------------- during period of people at risk time Pengukuran kedua insidens diatas memberikan interpretasi yang berbeda Pertama memberikan interpretasi berapa peluang seseorang untuk menjadi sakit tertentu dalam periode waktu tertentu Kedua  memberikan interpretasi peluang seseorang untuk mengalami sejumlah kejadian penyakit yang sama dalam suatu periode waktu tertentu (episode) krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Define disease Define population Define timeframe MEASURING DISEASE FREQUENCY Define population Define timeframe

Defining timeframe Study time Period of time over which the study is conducted Usually calendar time Sometimes specified by event at which data collection commenced e.g. birth to school age

Defining time frame Risk period Time during which the individual could develop disease For some disease it is short e.g. asthma attack following exposure to allergen Other diseases it is long e.g. lung cancer due to exposure to hazards in the work place

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Menentukan “time of onset” Kapan/bilamana dikatakan sebagai kasus baru, atau kasus lama Untuk insidens diperlukan estimasi yang akurat untuk menentukan “kasus baru” Untuk penyakit-penyakit akut penentuan “time of onset” lebih mudah  contohnya appendisitis akut, influenza dll Untuk penyakit-penyakit kronis penentuan “time of onset” sulit oleh karena sulit menentukan waktu yang tepat kapan saatnya penyakit dimulai contohnya depressi, kanker dll   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Define disease Define population Define timeframe FREQUENCY Define population Define timeframe

Populations Target Study

Defining the population Study and target populations may be defined by: Geography Age Sex Ethnicity Employment Combination of factors

Defining the population Study populations may be open or closed Closed populations- Subjects enter at the same time and there are very few losses to follow-up Open populations- Subjects enter at any time and there are many losses to follow-up

Closed Populations (Cohorts) Closed populations are also called cohorts A fixed number of people w/ no inflow Individual followed over time (some will “expire” and some will survive) Once you are a member of a cohort, you are a member for life. – Olli Miettinen (c) B. Gerstman Chapter 6

Open (Dynamic) Populations Open populations experience inflow (immigration, births) and outflow (emigration, death). An open population in “steady state” (constant size and age distribution) is said to be stationary (c) B. Gerstman Chapter 6

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Mendefinisikan populasi studi : Secara teoritis pada pengukuran insidens suatu penyakit, hanya populasi beresiko saja yang menjadi denominator Harus dikeluarkan anggota populasi yang tidak beresiko, atau tidak “susceptible” terhadap penyakit contoh dalam mengestimasi frekwensi penyakit karsinoma endometrium harus dikeluarkan wanita-wanita yang telah mengalami hsiterektomi dari populasi studi contoh lain untuk perhitungan insidens penyakit seperti campak : anak-anak yang telah mengalami campak atau yang telah dimunisasi campak  harus dikeluarkan dari populasi studi krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Pada prakteknya sulit untuk mengidentifikasikan individu-individu yang tidak lagi beresiko : jika diperkirakan jumlah dari individu-individu yang tidak beresiko relatif kecil dibanding dengan besarnya populasi  kegagalan mengeluarkan individu-individu tersebut dari populasii hanya memberi dampak yang kecil pada perhitungan insidens Pada pengukuran prevalens  denominator selalu mengikut sertakan semua individu pada populasi krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens Insidens kumulatif (Cumulative Incidence) Nama lain: Risk, proporsi insidens Densitas insidens (Incidence Density) Nama lain: insidens orang – waktu (Person – Time Incidence), Tingkat insidens (Incidence rate) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit Orang-orang yang berada dalam denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi atau tindak lanjut) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens Metode ini hanya layak bila ada sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan Memerlukan bahwa semua non-kasus diamati selama seluruh periode pengamatan 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu tertentu menyatakan individu tidak meninggal karena sebab lain selama periode itu 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu Merujuk pada individu Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Rumus Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Cumulative Incidence (CI)= Incidence Proportion Number of NEW cases of disease during a period Population exposed during this period Incidence Proportion Example of bilharziasis in Guadeloupe in 1979: Population 350,000 New cases 1,250 Cumulative incidence 3.6/1000 per year Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Risk Cumulative Incidence Incidence proportion CI assumes that entire population at risk followed up for specified time period x Risk x x x x CI = 7/12 per year = 0.58 per year x x disease onset x Month 1 Month12 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Attack rate jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik Contoh Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM Sakit Tidak sakit Tidak Sakit Salad 30 70 30/100 5 35 5/40 Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25 ARM = Attack Rate Makan ARMTM = Attack Rate tidak makan 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Cumulative Incidence Adalah proporsi dari sekelompok orang yang beresiko dan berkembang menjadi sakit pada periode waktu tertentu Dapat digunakan untuk mengukur “resiko” yaitu : probabilitas dari orang yang sehat akan menjadi sakit selama periode waktu tertentu dengan asumsi bahwa semua orang yang sehat dan beresiko diamati sampai timbulnya penyakit pada periode waktu tertentu (“fixed population”) Kalkulasi dari CI    of new cases of disease CI = -------------------------------------- during period of population at risk time note : hanya kasus baru saja yang termasuk dalam numerator, kasus-kasus yang sudah terjadi tidak termasuk dalam numerator krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Incidence Proportion (Illustration) Recruit 1000 women aged 60 – 69 100 had hysterectomies before age 60 900 at risk of uterine cancer Follow for 10 years 10 develop uterine cancer Interpretation: The 10-year average risk of uterine cancer in this cohort is 0.011 or 1.1%.

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Gambar 1 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari gambar 1. Berapa Insiden Kumulatif (IK) selama 7 tahun waktu pengamatan? Jawab 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Contoh perhitungan Cumulative Incidence 11 1 2 * 3 * 4 5* 6 7* 8 9 10* 1 Januari 1990 31 Des 1990 * = kasus baru krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Selama periode 1 Jan 1991 - 31 Des 1991 terdapat 5 kasus baru campak (2,3,5,4 dan 10) Sebelumnya telah ditemukan 5 kasus campak (1,6,7,8 dan 9)  sehingga dari 100 orang hanya 95 orang yang beresiko terhadap penyakit campak selama periode 1 Jan 1991 - 31 Des 1991 CI = 5/95 = 0.053  5.3 % selama periode 1 tahun   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

CUMULATIVE INCIDENCE THE PROPORTION OF A DISEASE-FREE POPULATION THAT BECOMES ILL DURING A SPECIFIED PERIOD OF TIME: AVERAGE RISK RISK: THE PROBABILITY THAT AN INDIVIDUAL WILL DEVELOP DISEASE IN A SPECIFIED PERIOD OF TIME

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Densitas insidens = Insidens orang-waktu Berarti rata-rata rate untuk populasi berisiko selama waktu yang ditentukan Karena denominator diukur dalam orang-waktu, hal ini tidak perlu bahwa semua individu diamati untuk periode yang sama 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Densitas insidens = Insidens orang-waktu = Incidence Rate Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu Rumusnya: 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

§ 6.3: Incidence Rate Synonyms: incidence density, person-time rate Components Numerator = onsets Denominator = person-time @ risk Interpretation – population speed of developing disease

Person-years of Observation Accumulation of person-years observed in an eight-year cohort study of six subjects Person-years of Observation Subject S I Death 6 7 8 4 5 II Disease III Alive 34 IV This diagram illustrates how person-time-at-risk is calculated for a cohort of subjects, where the cohort is the group of individuals who share a common putative risk exposure like work in a coal mine or tobacco smoking. Death V Disease VI Lost to Follow-up 1 2 3 4 5 6 7 8 Study starts Study ends Time (years)

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Gambar 1 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Densitas Insidens (DI)= Insidens orang-waktu (PTI) = Incidence Rate (IR)? Jawab: Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu Kemudian hitung 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Densitas Insiden = Insidens orang waktu=Incidence Rate = 9,1 kasus/100 orang- tahun Unit (satuan) orang-tahun dalam contoh di atas adalah 1 x 100 x orang-tahun = 4 x 25 orang- tahun Angka ini dari orang-waktu dapat diakumulasi dengan observasi 100 orang selama 1 tahun, 25 orang selama 4 tahun, 10 orang selama 10 tahun. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Person-Time In a closed-population, you can sum person-time One person observed for 1 year = 1 person-year Two people observed for ½ year each = 1 person-year Four people observed for ¼ year each = 1 person-year 52 people observed for a week each = 1 person-year In an open population in steady-state, you can use this approximation: Person-time  (average pop. size) × (time of observation)

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Latihan menghitung Incindence Rate Populasi 1 D = permulaan sakit D D 0 25 50 75 100 Tahun 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Latihan menghitung Incindence Rate Populasi 2 D = permulaan sakit D D 0 25 50 75 100 Tahun Hitung Incidence Rate pada populasi 2=2/(75+100)=2/175 person years =0.0114 = 11.4 per 1000 person-years 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Example of a rate in an open population In one year, we observe 2,391,630 deaths. The average population size is 272,705,815. The death rate is:

INCIDENCE RATE / INCIDENCE DENSITY: THE NUMBER OF NEW CASES OF DISEASE DIVIDED BY THE AMOUNT OF PERSON TIME IN THE BASE POPULATION PERSON TIME: CHRONOLOGIC HUMAN EXPERIENCE, USED IN THE DENOMINATOR AN INCIDENCE RATE N IN WHICH PERSONS ARE REPRESENTED BY THE AMOUNT OF OBSERVATION TIME THEY CONTRIBUTE

Incidence Rates (the other main class of rates) For individual data: Rate = No. of events (x) person-years (t1 + t2 + . . .+ tN) For large population data: person-years (ave. pop size * duration) Note: For a rate, the numerator is not included in the denominator. The denominator is a different dimension altogether. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi Person - Time Person Person-months 1 10 2 13 3 9 4 15 5 10 6 15 7 7 Disease Loss to follow-up Disease Disease 10/2/2017 Months 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi Incidence Rate using individual data = No. of events (x) person-years (t1 + t2 + . . .+ tN) = 3 new cases of disease 10 + 13 + 9 + 15 + 10 + 15 + 7 months of observation = 3 new cases of disease 79 person-months 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

For large population data Incidence Rate = No. of events (x) person-years (avg. pop size * duration) = 2,000 events/ 9,000 people*10 years 10,000 disease free people 8,000 disease free people 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10 years

Incidence density Number of NEW cases of disease during a period Total person-time of observation Rate Instantaneous concept (like speed) Denominator: - is a measure of time - the sum of each individual’s time at risk and free from disease Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

x x A B C D E 6.0 11.0 9.5 5.0 Total years at risk 37.5 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 Time at risk A B C D E 6.0 11.0 9.5 5.0 x x Total years at risk 37.5 -- time followed x disease onset ID = 2 / 37.5 person- years = 0.053 person-year Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Incidence Rate (IR) What is person time? When we observe a group of individuals for a period of time in order to ascertain the DEVELOPMENT of an event…. - The actual time each individual is observed will most likely vary.

Discussion Question Subjects may be recruited at different times Because: Subjects may be recruited at different times Subjects may emigrate Subjects may choose to leave study Subjects may die Subjects may get the disease we are studying

Person-Time Each subject contributes a specific person-time of observation (days, months, years) to the denominator Person Follow-up Time on Study Person Yrs. 1 <-------------------------------------> 2 2 <--------------------------------------D 2 3 <-----------------WD 1 4 <-------------------------------------------------------> 3 5 <-------------------------------------> 2 1995 1996 1997 1998 Jan. Jan. Jan. Jan.

Incidence Rate (IR) No. new cases of disease during a given period Total “person-time” of observation So, 1 case IR = ----------- = 1 case per 10 years follow-up 10 years Whereas, CI = ------------ = 0.20 = 20.0% 5 persons

Person-Time Study Period: 3 Years Study Participants: 5 Person Follow-up Time on Study Person Yrs. 1 <-------------------------------------> 2 2 <--------------------------------------D 2 3 <-----------------WD 1 4 <-------------------------------------------------------> 3 5 <-------------------------------------> 2 1995 1996 1997 1998 Jan. Jan. Jan. Jan. Study Period: 3 Years Study Participants: 5 Person Years of Observation: 10 Average Duration of Follow-Up: 2.0 Years

Comparison of IR and CI If we multiply by 0.2, the IR of 1 case per 10 years is equivalent to 0.2 cases per 2 years: which suggests a 20% risk of disease development within 2 years of follow-up. Whereas, the CI risk estimate of 20% (1 case per 5 persons) was based on a period of 3 years of follow-up. The CI calculation of risk of disease development differs from the IR calculation, in part, because it assumed that for incomplete follow-up, no cases of disease occurred.

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Prevalens Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus lama maupun kasus baru) dalam populasi dalam suatu waktu atau periode waktu tertentu probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau menjadi sakit) dalam waktu atau periode waktu tertentu 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Figure 3-5 Identifying newly detected cases of a disease Figure 3-5 Identifying newly detected cases of a disease. Step 1: Screening for prevalent cases at baseline. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier

Figure 3-6 Identifying newly detected cases of a disease Figure 3-6 Identifying newly detected cases of a disease. Step 2: Follow-up and rescreening at 1 year to identify cases that developed during the year. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Prevalens Prevalens titik (Point of Prevalence) Nama lain: prevalens, proporsi prevalens Prevalens periode (Periode of Prevalence) Prevalens tahunan (Annual of Prevalence) Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau menjadi sakit) pada suatu titik waktu Tidak mempunyai dimensi Variasi nilai antara nol dan satu 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi prevalens 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Examples Ratio males/women=2/8 Prevalence March1 =3/10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Ratio males/women=2/8 Prevalence March1 =3/10 Proportion of women=2/10=2% Prevalence March-July =7/10 Incidence Proportion March-July =4/7 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 02/10/2017

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Gambar 1 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari Gambar 1. Hitung prevalens pada tahun ke 2, 3, 4, 5, 6, 7 Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi prevalens Jawaban: PT pada T = 2 0/7 PT pada T = 3 2/7 PT pada T = 4 2/6 Jawaban: PT pada T = 5 2/6 PT pada T = 6 2/5 PT pada T = 7 2/5 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Prevalens periode probabilitas seorang individu berada dalam keadaan sakit kapan saja selama suatu periode waktu. 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Gambar 1 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari Gamabar 1. : Hitunglah Prevalens Periode (PP) dari tahun ke 1 hingga tahun ke 4. Karena jumlah orang (populasi) dalam pengamatan berubah-ubah, maka kita dapat menggunakan jumlah rata-rata dari populasi, atau yang umum digunakan adalah jumlah populasi pada tengah tahun pengamatan (midpoint year) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari gambar 1. A, B,C,D, E, F, G.  individu yang diamati (ada 7 orang) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.  tahun yang diamati (ada 7 tahun pengamatan) Jumlah kasus baru selama 7 tahun pengamatan ada 3 kasus Rata-rata lama sakit = (3+5+2)/3 tahun = 3,3 tahun 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Dari gambar 1 Orang – waktu (Person – Time) Jumlah waktu seseorang yang memberikan kontribusi masa sehat sejak awal pengamatan. Untuk A  masa sehat 7 tahun Untuk B  masa sehat 7 tahun Untuk C  masa sehat 2 tahun Untuk D  masa sehat 7 tahun Untuk E  masa sehat 3 tahun Untuk F  masa sehat 2 tahun Untuk G  masa sehat 5 tahun Total orang – tahun = (7+7+2+7+3+2+5) orang- tahun = 33 orang tahun 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Hubungan antara insidens dan prevalens Jika dalam kondisi yang tetap, maka hubungan insidens dan prevalens adalah P = I x D Prevalens (P) [Prevalens periode] = Insidens (I) [Densitas Insindens] x rata-rata lama sakit (D) Dari gambar 1. (untuk pengamatan selama 7 tahun) I = 3 kasus/33 orang-tahun. D = 3,3 tahun P = 3 kasus/33 orang tahun x 3,3 tahun P = 3 kasus/10 orang P = 30 kasus/100 orang 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Dinamik prevalens Insidens (aliran masuk) Prevalens (Permukaan air) Kasus Baru Kasus Lama Sembuh atau meninggal Bekas-bekas kasus 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Relationship between Incidence, Prevalence and Disease Duration Deaths, Cured, Lost... Duration Merci à Jean-Luc Grenier - CEPIQ98

Figure 3-11 Relationship between incidence and prevalence: I. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier

Figure 3-12 Relationship between incidence and prevalence: II. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:34 AM) © 2005 Elsevier

Figure 3-13 Relationship between incidence and prevalence: III. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:34 AM) © 2005 Elsevier

krisbantas/ukuran frekwensi/epid HUBUNGAN ANTARA PREVALENS DAN INSIDENS P = I X Rata-rata lamanya sakit (durasi) P = prevalens I = insidens D = durasi P = I x D Prevalens yang tinggi dapat oleh karena : insidens yang tinggi durasi sakit yang panjang Contoh : penggunaan insulin menyebabkan penderita DM bertahan hidup lama  durasi sakit menjadi panjang  prevalens meningkat   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Prevalens yang rendah dapat oleh karena : insidens yang rendah durasi sakit yang pendek pengobatan yang baik meningkatnya virulensi penyakit sehingga pasien cepat meninggal atau keduanya Contoh : pada kasus-kasus yang mudah sembuh, atau pada kasus-kasus yang cepat meninggal   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid VARIASI PADA INSIDENS DAN PREVALENS Oleh karena insidens tergantung kepada munculnya kasus baru  maka penurunan pada insidens dapat oleh karena : adanya peningkatan daya tahan tubuh diantara anggota populasi terhadap penyakit adanya perubahan pada etiologi penyakit adanya pencegahan yang efektif krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Relationship between Prevalence and Incidence Incidence is a proxy for “risk” whereas prevalence is best for assessing disease burden or case load in a geographic area. There is a well known relationship between them, namely - Prevalence = Incidence x Duration of disease P = I x D 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Features of Prevalence Point prevalence affected by Duration of the disease from diagnosis to outcome Incidence P = IR x duration if IR stable & duration of the D not change in study period if P is low If IR high, but duration short------->P is low If IR low, but duration is long------>P is high

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Mortalitas Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu populasi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran mortalitas Ratio kematian terhadap kasus (Death-to-case Ratio) Contoh: Pada tahun 2004, ada 200 kasus baru tuberkulosis paru-paru yang dilaporkan di suatu wilayah. Pada tahun yang sama ada 15 kematian yang terjadi pada penderita tuberkulosis paru-paru, maka DTCR = 15/200  75 kematian per 1000 kasus baru 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran mortalitas Infant Mortality Rate (IMR) Neonatal mortality rate (NMR) Contoh: IMR = 7,2 bayi yang meninggal per 1000 kelahiran hidup Contoh: NMR = 5,4 kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran mortalitas Postneonatal Mortality Rate (PNMR) Maternal Mortality Rate (MMR) Contoh: PMNR = 2,8 kematian postneonatal per 1000 kelahiran hidup Contoh: MMR = 6,1 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran mortalitas Case Fatality Rate (CFR) Propotionate Mortality (PM) 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran mortalitas Propotionate Mortality Ratio (PMR) Membandingkan Propotionate Mortality pada satu kelompok umur dengan kelompok umur yang lain pada satu populasi Contoh: PM pada semua kasus = 7,1%; PM pada umur 25 – 44 = 2,5%; PM pada umur 45 – 64 = 4,3%. PMR antara umur 45 – 64 dan 25 – 44 adalah (4,3/2,5) = 1,72 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

krisbantas/ukuran frekwensi/epid MANFAAT DARI PENGUKURAN TERHADAP FREKWENSI PENYAKIT Insidens Merupakan alat ukur untuk penelitian etiologi suatu penyakit baik akut maupun kronis Merupakan indikator yang baik untuk mengestimasi suatu “resiko” oleh karena insidens mengukur secara langsung peluang bahwa seseorang yang sehat akan menjadi sakit Insidens rate yang tinggi dari suatu penyakit menunjukkan resiko yang tinggi untuk mendapatkan penyakit tersebut Insidens memberikan informasi mengenai efektifitas dari suatu pencegahan atau intervensi terhadap suatu penyakit   krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Prevalens Suatu prevalens rate yang tinggi dari suatu penyakit belum tentu menunjukkan adanya resiko yang tinggi untuk mendapatkan penyakit tersebut, oleh karena dapat saja oleh karena : survival rate yang meningkat medical care yang meningkat Suatu prevalens rate yang rendah dari suatu penyakit  dapat merefleksikan kondisi-kondisi : proses fatal yang cepat proses penyembuhan yang cepat krisbantas/ukuran frekwensi/epid

krisbantas/ukuran frekwensi/epid Data dari pengukuran prevalens tidak dapat dipakai untuk meneliti etiologi penyakit dan mengukur resiko Data dari pengukuran prevalens dapat digunakan untuk : mengestimasi kebutuhan atas personel dan fasilitas kesehatan, juga untuk mengestimasi beban dari suatu penyakit terhadap sistem pelayanan kesehatan.   ·        krisbantas/ukuran frekwensi/epid

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Features for IR Free of the D at the beginning of the study Eligible to become a case Potential to develop the D of interest

Features for IR Strictly apply to a population Speed of changing from D-free to D status under the force of morbidity 12 cases/100 person-days: on average, every 100 person-days f-u, 12 D-free persons will develop the D of interest No direct interpretation on individual level Not the probability of an individual in the pop developing D in a specified time period

Features for IR Unit of measurement Value: 0-------- Time-1 Year-1 Month-1 Day-1 Hour-1 Second-1 Value: 0-------- Numerical value depends on the units Every 24 seconds one car stolen in the US 1 car/24 seconds 3600 cars/day 1,314,000 cars/year

How many New Cases Expected Daily? 5,031 patients were observed for 127,859 patient-days (average length of stay of 127,859/5031=25.4 days) 596 patients developed an infection that met definition of hospital-acquired: IR=596/127,859=0.0047/patient-day =4.7/1000 patient-day (0.47%) On average,0.47% of patients similar to those studied /day will develop nosocomial infection over similar time-period

Cumulative Incidence Rate (CI) Numerator: all incident cases Denominator: Starting D-free population (not total person-times) Starting pop’N free of D, potential to become a case (to develop the D of interest) Proportion of the population who developed the D of interest during the study period CI = # new events/starting D-free population

Features for CI CI useful for etiologic study if study period is short If long, competing risk and loss to f-u effect

Features of Prevalence Not suitable for etiological study Difficult to separate survival factors and E a prognostic factor or risk factor? Difficult to separate consequence of D and E has D changed E status among the subjects? 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Features of Prevalence Useful for study of diseases unknown onset time: diabetes, HPT, obesity Useful for health policy making Dimensionless (no units of measurement) Value: 0 - 1 10/2/2017 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Perbandingan Insidens dan Prevalens Insidens Prevalens Hanya menghitung kasus baru Tingkat tidak bergantung durasi rata-rata penyakit Dapat diukur sebagai rate atau proporsi Merefleksikan kemungkinan menjadi penyakit sepanjang waktu Lebih disukai bila melakukan studi etiologi penyakit Menghitung kasus yang ada (kasus baru dan lama) Bergantung pada rata-rata lama (durasi) sakit Selalu diukur sebagai proporsi Merefleksikan kemungkinan terjadi penyakit pada satu waktu tertentu Lebih disukai bila studi utilisasi pelayanan kesehatan

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Insidens Prevalens Insidens Kumulatif Incidence Rate Titik Periode Sinonim Proporsi Insidens Incidence Density Nunerator Kasus baru Kasus yang ada Kasus yang ada/baru Denominator Populasi inisial Orang - Waktu Populasi Inisial Populasi pertengahan Unit Tidak ada Kasus per orang waktu Tipe Proporsi Rate

Epidemiology Kept Simple Chapter 6: Incidence & Prevalence 10/2/2017 Epidemiology Kept Simple Chapter 6 Incidence and Prevalence (c) B. Gerstman Chapter 6 Epidemiology

If it’s not clear… Gordis Leon, M.D., M.P.H., Dr.P.H. 2009. Epidemiolgy. W.B. Saunders Company. Philadelphia ,Chapter 3 Epidemiology, an introduction. Rothman KJ. Oxford University Press, 2002,Chapter 3 Epidemiology in Medicine. Henneckens CH, Buring JE. Edited by Mayrent SL, Chapter 4