Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Advertisements

Studi Kelayakan Bisnis
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Lingkungan ?? Lingkungan sendiri dapat diartikan sebagai keseluruhan faktor-faktor luar / eksternal yang dapat mempengaruhi individu, organisasi, masyarakat.
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Strategi dan Analisis Persaingan
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM.
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
MENILAI FAKTOR EKSTERNAL
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
MEMBANGUN UMKM yang UNGGUL dengan ‘e-Commerce”
Oleh: Dr.Ir. Achmad Suryana Kepala Badan Litbang Pertanian
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Disampakan Pada seminar Nasional Politeknik Piksi Ganesha
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Chapter 5: aspek lingkungan & persaingan
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Modul / Tatap Muka 10 MENENGAH & KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UKM
INDUSTRI & PERDAGANGAN
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
LINGKUNGAN BISNIS I. Lingkungan Ekonomi II. Lingkungan Industri
Aspek Pasar Analisis pasar sangat penting karena jika pasar yang akan dituju jelas, prospek bisnis ke depan pun akan jelas, sehingga risiko kegagalan bisnis.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Menilai Faktor Eksternal
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Aspek Pasar Analisis pasar sangat penting karena jika pasar yang akan dituju jelas, prospek bisnis ke depan pun akan jelas, sehingga risiko kegagalan bisnis.
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
INDUSTRI SEPEDA.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
PEMBANGUNAN USAHA KECIL MENENGAH & KEMITRAAN
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
RENCANA BISNIS Investasi yang dilakukan merupkan usaha menanamkan faktor produksi langka dalam usaha atau proyek tertentu. Tujuan investasi  memperoleh.
Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Sektor Industri
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Makro Ekonomi Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel- variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
Kompetisi dalam Jasa Keuangan
Analisis Peluang Pasar (lanjutan)
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
Laba Kompetitif.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Konsep Bisnis & Sistem Ekonomi
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
PENGANTAR EKONOMI MAKRO MERI YANTI,S.E.M.Si BAB I PENDAHULUAN.
Dosen : Deskoni, S.Pd., M.Pd Yuliana FH, S.Pd., M.Pd KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya.
Transcript presentasi:

(Roadshow VII - Universitas Airlangga) Wyndham Surabaya Hotel, Seminar dan FGD Industri Pilihan KEIN dalam Kerangka Strategi Industrialisasi Indonesia 2045 (Roadshow VII - Universitas Airlangga) Produktivitas & Strategi Bisnis Industri Kecil-Mikro untuk Mencapai Daya Saing Tangguh KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA FEB – UNAIR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Bambang Eko Afiatno Wyndham Surabaya Hotel, 4 Februari 2017

Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016 PDRB Jawa Timur menurut Lap. Usaha (Agregat Penawaran), 2016 Peranan-distribusi Industri Pengolahan Nasional thdp PDB = 20,39% sedangkan Jawa Timur = 28,97% Nilai PDRB Jawa Timur (Harga Berlaku), 2016 = Rp 1.843,89 triliun PDRB Jawa Timur menurut Pengeluaran (Agregat Permintaan), 2016 Sumber: BPS Jawa Timur, 2016, Data Diolah

Peranan Ekonomi Jawa Timur terhadap Nasional, 2016 Catatan: Peranan ekonomi DKI Jakarta = 17,19% & Jawa Barat = 13,22% Sumber: BPS Jawa Timur, 2016, Data Diolah

Jumlah Unit Usaha 2015 UMKM & UB 57.900.787 Unit Perbandingan Industri Besar, Sedang, Kecil, & Mikro Nasional & Jawa Timur, 2015 Jumlah Unit Usaha 2015 UMKM & UB 57.900.787 Unit 9.049 Unit (0,01%) 52.106 Unit (0,09%) 654.222 Unit (1,13%) 57.189.393 Unit (98,77%) Sumber: Kementrian Kop. dan UKM, 2015 Middle income trap??? 5.066 Unit (0,01%) 20.781 Unit (0,06%) 283.022 Unit (7,66%) 3.385.851 Unit (91,64%) Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar Industri Mikro 2.216 unit (0,35%) 5.957 unit (0,93%) Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar Industri Mikro 89.786 unit (14,09%) 539.320 unit (84,63%) Industri Pengolahan Nasional (3.694.720 unit) Industri Pengolahan di Jawa Timur (637.269 unit) Sumber: BPS Statistik Industri, 2016

Potret Industri Pengolahan Nasional & Jawa Timur Nilai Tambah (2016) Nilai Tambah Industri Pengolahan di Jawa Timur (Rp536.47 Miliar) Industri Kecil Industri Menengah Industri Mikro Rp737,56 miliar (29,24%) Rp1.172,44 miliar (46,48%) Rp504,56 miliar (20,01%) Rp108,00 miliar (4,28%) Industri Besar Rp228.410 miliar (42,58%) Rp19.223 miliar (3,58%) Rp205.949miliar (38.39%) Rp82.894miliar (15,45%) Industri Kecil Industri Menengah Industri Mikro Industri Besar Nilai Tambah Industri Pengolahan Nasional (Rp2.522,57 miliar) Sumber: BPS Statistik Industri, 2016 Tenaga Kerja (2016) Industri Kecil Industri Menengah Industri Mikro 6.726.279 orang (52,23%) 706.320 orang (5,48%) 2.359.331 orang (18,32%) 3.087.381 orang (23,97%) Industri Besar Industri Pengolahan Nasional (12.879.311 orang) Industri Kecil Industri Menengah Industri Mikro Industri Besar Tenaga Kerja Industri Pengolahan di Jawa Timur (1.989.010 orang) 119.893orang (6,03%) 392.290 orang (19,72%) 704.446 orang (23,97%) 772.382 orang (38,83%) Sumber: BPS Statistik Industri, 2016

Perkembangan Industri Manufaktur Jawa Timur, 2015 √ √ Sumber: BPS, 2015, & BPS Jawa Timur, 2016, Data Diolah x √ x √ x x √

Produktivitas Industri Nasional & Jawa Timur, 2015

Produktivitas Industri Nasional & Jawa Timur, 2015 (lanjutan) Keterangan:

Peta Produktivitas Industri Kecil & Mikro per Kabupaten/Kota Jawa Timur, 2015 Sumber: BPS, 2015, Data Diolah

Peta Problematika dalam Bisnis IKM di Jawa Timur  Nasional Sumber: BPS, 2015, Data Diolah

Faktor Internal dan Eksternal dari Estimasi Model Penyesuaian (TFP dan AHP) Jawa Timur  Nasional Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Lima kekuatan Kompetitif Lima Kekuatan Kompetitif Porter (Porter’s Five Forces) Faktor Eksternal Perusahaan Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Rantai Nilai Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Rantai Nilai  Faktor Internal Perusahaan

Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional Catatan: Faktor Kunci dlm Pengembangan IKM: Modal (Investasi & Kerja); Bahan Baku; Tenaga Kerja; Proses Produksi; Pemasaran; Kelembagaan; Infrastruktur Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur (lanjutan) 3 1 2 5 4 Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Faktor Kunci dalam Pengembangan IKM di Jawa Timur (lanjutan) 6 7 Infrastruktur Internal Perusahaan 6 Infrastruktur Eksternal Perusahaan 7 Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016

Catatan Penutup Struktur usaha berdasarkan skala usaha (mikro-kecil-menengah-besar) perlu dipantau untuk perkembangan bisnisnya dan didorong kenaikan kelas dr mikro  kecil  menengah  besar, agar tidak terjadi middle income trap. Permasalahan utama IKM di Jawa Timur meliputi Modal Investasi, Modal Kerja (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Suku Bunga, Transp-Kom, & Biaya Energi), Pemasaran (Penjualan Turun, Kapasitas Produksi, & Jaringan Pemasaran), & Pelatihan (Keterampilan-Produksi & Manajerial-Akutansi). Produktivitas TFP (2010-2015) untuk industri kecil-mikro yaitu 1,0177 dengan pertumbuhan 2,28% Efisiensi teknis dan efisiensi skala produksi untuk industri kecil menurun sedangkan industri menengah yang turun adalah efisiensi teknis. Produktivitas (OI) untuk industri kecil yaitu 1,3898. Faktor produksi internal yang berperan paling penting untuk IKM adalah ketersediaan bahan baku. IKM cenderung padat karya (peranan tenaga kerja lebih besar daripada modal) dari hasil estimasi TFP (usaha kecil dan menengah). Faktor produksi eksternal paling berpengaruh dalam industri kecil adalah konsentrasi pasar sedangkan dalam industri menengah adalah konsentrasi pasar dan bahan baku impor. Faktor kunci dalam pengembangan IKM di Jawa Timur yaitu modal, bahan baku, tenaga kerja, proses produksi, pemasaran, kelembagaan, & infrastruktur. Tujuan jangka panjang pengembangan IKM di Jawa Timur adalah peningkatan produktivitas IKM agar berdaya saing tangguh. Sasaran untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu penguatan modal IKM, peningkatan efisiensi & kelancaran pasokan bahan baku, peningkatan produktivitas tng kerja, peningkatan kualitas produk, penguatan kelembagaan IKM, dan peningkatan kualitas-kuantitas infrastruktur. Strategi bisnis IKM secara umum yaitu pengembangan pasar, reduksi biaya (efisiensi), & pengembangan produk.

Terima Kasih