JARINGAN TRANSPORTASI DAN PELAYANAN TRANSPORTASI DI KAWASAN RURAL Ir. Wahju Herijanto, MT.
Desa-desa pantai
Pelabuhan dan Hinterland
Jaringan Jalan Isolated
Jaringan Jalan dan Sungai Berbentuk Spinal
Jaringan Jalan Berbentuk Spinal
Jaringan Jalan Berbentuk Grid
Jaringan Jalan Berbentuk Delta `
Gamma (ɣ) Index v = jumlah node (vertex) e = jumlah link (edge) e max = 3(v-2) ɣ = e / e max ɣ = e / 3(v-2)
Gamma (ɣ) Index dan Tingkat Perkembangan Jaringan Jalan ɣ Index ≤ 1/3 : Isolated 1/3 < ɣ Index ≤ 1/2 : Spinal 1/2 < ɣ Index ≤ 2/3 : Grid ɣ Index > 2/3 : Delta
Jaringan Jalan Delta: Jaringan yang rapat, ideal di kawasan perkotaan / metropolitan Grid : Ideal untuk jalan arteri primer Spinal : Untuk menghubungkan daerah yang baru berkembang. Tetapi rawan putus Isolated : Sangat tidak ideal
Trans Halmahera
Pelayanan Transportasi Pioneer
Dermaga Penyeberangan
Hinterland
Grafik Transport Cost
Perbandingan Range Efisiensi Berbagai Moda KA Kapal Ro-Ro Kapal Lo-Lo Truk
Hinterland Kota Besar
Beberapa kota menjadi bagian dari metropolitan area
Implikasi dari Perubahan
Jarak tempuh kuda hingga perlu beristirahat Tumbuh kota-kota kecil Menjadi cikal bakal ibukota kabupaten 30 km
Jarak satu hari perjalanan dengan mobil Muncul kota besar sebagai cikal bakal pusat pemerintahan provinsi Dipilih karena kestrategisan lokasi 300 km
Jalan bebas Hambatan Tahap Awal Beberapa usaha akan tutup Beberapa kota menjadi hinterland kota besar 300 km
Jalan Bebas Hambatan Hampir semua kota kecil menjadi hinterland kota besar 300 km
Buat Makalah tentang Transportasi Antar kota / Rural Tiap mahasiswa membuat makalah tentang dua topik: Angkutan sungai vs Jalan raya Kereta api vs Jalan bebas hambatan Pembangunan bandara di kabupaten-kabupaten Pesawat terbang vs Kapal laut Jembatan antar pulau Kapal perintis vs Kapal penyeberangan