Oleh : SONEDI UM Palangkaraya PENDIDIKAN MASA DEPAN Oleh : SONEDI UM Palangkaraya
10/3/2017
10/3/2017
TANTANGAN-TANTANGAN ABAD 21 JACQUES DELORS selaku ketua Komisi Internasional tentang Pendidikan Abad 21 PBB menyatakan bahwa ada 7 macam ketegangan yang terjadi pada abad 21 dan menjadi ciri dan tantangan pendidikan abad 21. 10/3/2017
7 MACAM KETAGANGAN PADA ABAD 21 1. Ketegangan antara GLOBAL dan LOKAL. 2. Ketegangan antara UNIVERSAL dan INDIVIDUAL. 3. Ketegangan antara TRADISI dan KEMODERNAN. 4. Ketegangan antara pertumbuhan2 JANGKA PANJANG dengan JANGKA PENDEK. 5. Ketegangan antara perlunya KOMPETISI dengan KESAMAAN KESEMPATAN. 6. Ketegangan antara PERLUASAN PENGETAHUAN dengan KEMAMPUAN MENCERNAKANNYA. 7. Ketegangan antara SPIRITUAL dan MATERIAL. 10/3/2017
TRENDS OF THE FUTURE Rapid increase in the growth of information and communication. Information revolution New products and services are invented every minute. Global market place. Global language is spoken. Computers and internet will be widely used. New knowledge and competencies needed. Technology literacy and fluency is a basic skill. More stressful life. Emotional intelligence and spiritual intelligence are needed. Spirituality and new values and norm standard applied 10/3/2017
VISI DALAM MENGHADAPI ABAD 21 Dalam menghadapi tantangan Abad 21 UNESCO mengembangkan visi sebagai berikut : 1. Dari masyarakat lokal menuju pada masyarakat dunia. 2. Dari kohesi sosial menuju partisipasi demokrasi 3. Dari pertumbuhan ekonomi menuju perkembangan manusia. 10/3/2017
EMPAT PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) 1. Belajar untuk mengetahui ; 2. Belajar untuk berbuat;) 3. Belajar untuk hidup bersama; 4. Belajar untuk menjadi diri sendiri; 10/3/2017
E. CIRI PENDIDIKAN MASA DEPAN 1. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap peserta didik. 2. Keseimbangan beragam kecerdasan (intelektual, emosional, sosial, spritual, kinestetis, dst.) 3. Mengajarkan life skills. 4. Sistem penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa. 10/3/2017
CIRI PENDIDIKAN MASA DEPAN (lanjutan) 5. Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktik di lapangan. 6. Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik mengembangkan minatnya masing-masing. 7. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan perkembangan psikologis anak masing-masing 10/3/2017
PERGESERAN PARADIGMA PENDIDIKAN Perkembangan ilmu dan teknologi informasi menuntut hadirnya perubahan paradigma pendidikan yang berorientasi pada pasar dan kebutuhan hidup masyarakat. Sayling Wen dalam bukunya “future of education” menyebutkan beberapa pergeseran paradigma pendidikan, antara lain: 10/3/2017
PERGESERAN PARADIGMA PENDIDIKAN 1. Pendidikan yang berorientasi pada pengetahuan bergeser menjadi pengembangan ke segala potensi yang seimbang. 2. Dari keseragaman pembelajaran bersama yang sentralistik menjadi keberagaman yang terdesentralisasi dan terindividulisasikan. Hal ini seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dimana informasi dapat diakses secara mudah melalui brbagai macam media pembelajaran secara mandiri, misalnya; internet, multimedia pembelajaran, dsb. 10/3/2017
3. Pembelajaran dengan model penjenjangan yang terbatas menjadi pembelajaran seumur hidup. Belajar tidak hanya terbatas pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi, namun belajar dapat dilakukan sepanjang hayat, yang tidak terbatas pada tempat, usia, waktu, dan fasilitas. 4. Dari pengakuan gelar kearah pengakuan kekuatan-kekuatan nyata (profesionalisme) 10/3/2017
5. Pembelajaran yang berbasis pada pencapaian target kurikulum bergeser menjadi pembelajaran yang berbasis pada kompetensi dan produksi. Pencapaian target kurikulum bukan satu-satunya indikator keberhasilan proses pendidikan, keberhasil pendidikan hendaknya di lihat dari konteks, input, proses, output dan outcomes, sehingga keberhasilan pendidikan dapat dimaknai secara komprehensif. 6. Pendidikan sebagai investasi manusia dengan hight cost, yang dapat dinikmati oleh kelompok masyarakat menengah ke atas, khususnya pendidikan tinggi. 10/3/2017
STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI ERA GLOBAL Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi pendidikan di era global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan strategi pengembangan pendidikan, antara lain: 10/3/2017
1. Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pendidikan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. 2. Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa dalam pendidikan, namun pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat. 10/3/2017
3. Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan teman saing. 4. Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada pendidikan. 5. Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah mapun non pemerintah, bahkan baik dari lembaga di dalam negeri maupun dari luar negeri. 10/3/2017
6. Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar, sebagai masyarakat belajar seumur hidup. 7. Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal, informal maupun jalur non formal dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungannya (misal; penggunaan internet, multi media pembelajaran, sistem informasi terpadu, dsb) 10/3/2017
MODEL PENDIDIKAN ABAD XXI 10/3/2017
1. LIFE SKILLS Kepemimpinan Etika Akuntabilitas (dpt dimintai pertanggung jawaban) Kemampuan beradaptasi Produktifitas individu Tanggungjawab individu Keterampilan personal Arah/tujuan hidup pribadi Tanggungjawab sosia 10/3/2017
MATERI PENDIDIKAN ABAD 21 a. Global Awareness (kesadaran global) b. Keterampilan dalam keuangan, ekonomi, bisnis dan kewirausahaan c. Pemikiran untuk kepentingan umum d. Kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan 10/3/2017
KETERAMPILAN BERPIKIR DAN BELAJAR a. Berpikir kritis dan keterampilan mencari solusi. b. Kreatifitas dan keterampilan inovasi. c. Keterampilan komunikasi dan informasi. d. Keterampilan untuk berkolaborasi. e. Pendidikan kontektual. f. Keterampilan informasi dan media. 10/3/2017
PEMAHAMAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI a. Berpikir kritis dan keterampilan mencari solusi b. Kreatifitas dan keterampilan inovasi c. Keterampilan komunikasi dan informasi d. Keterampilan untuk berkolaborasi e. Pendidikan kontekstual f. Keterampilan informasi dan media 10/3/2017
PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN PERAN GURU Guru tidak lagi memberikan informasi dalam bentuk ceramah dan buku teks. Guru akan berperan sebagai fasilitator, tutor dan sekaligus pembelajar. Teachers will be engaged in digital learning environment. How to ensure learners acquire basic technological skills to learn. 10/3/2017
PERAN SISWA Siswa tidak perlu lagi menjadi pengingat fakta dan prinsip tapi akan berperan sebagai periset, problem-solver, dan pembuat strategi. Learners will engage in problems that are context-dependent, complicated, messy, and reappear in diverse guises. 10/3/2017
PERAN MATERI PENDIDIKAN Materi tidak lagi berbentuk informasi dalam bidang studi terlepas tapi siswa akan mempelajari hubungan antar informasi. Dibutuhkan multidisciplinary thinking dan kemampuan melihat dari beragam perspektif . 10/3/2017
EVERYBODY IS THE ARCHITECT OF HIS OWN FUTURE 10/3/2017