JURNALISTIK TELEVISI
Ciri Berita TV Mengutamakan Gambar daripada narasi Mengutamakan peristiwa daripada isu Mendahulukan siapa daripada apa What news daripada why news Melalui proses produksi
Jenis berita TV HARD NEWS Berita keras, yang berisi hal-hal terkini dari bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan lainnya. Biasanya identik dengan peristiwa besar bersifat tragedi atau skandal. Ditulis langsung, memaparkan fakta apa adanya, tanpa bumbu apapun
SOFT NEWS Berita ringan, berita yang ada diluar peristiwa- peristiwa besar dalam hard news. Tetapi bisa pula berita menjadi penting dan menarik namun sifatnya lebih human interest. Misalnya peristiwa pernikahan menjadi luar biasa dan dianggap penting, lantaran melibatkan tidak kurang dari 100 pasang. Dan mereka sebagian besar para orang lanjut usia, misalnya
INTERPRETATIVE NEWS Selain disajikan dalam bentuk soft news, berita ringan juga bisa disajikan dalam bentuk interpretative news atau berita yang diberi penjelasan. Pada soft news, detail yang diuraikan hanya berupa rincian untuk memberikan kedalaman pada berita. Sedangkan pada interpretaitive news, adalah berita tentang fakta, peristiwa atau kejadian yang diberi interpretasi, yakni berisi penjelasan atau latar belakang peristiwa lahirnya suatu fakta tersebut. Dan itu harus tetap berlandaskan fakta.
HUMAN INTEREST NEWS Bukan hanya tokoh-tokoh penting atau public figure saja yang bisa dijadikan berita, namun orang-orang kecil bisa pula menjadi berita. Misalnya cerita seorang tukang becak yang mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Kisah-kisah seperti itu bisa menjadi berita menarik, karena sarat dengan kisah-kisah kemanusiaan, yang kadang mampu menyetuh perasaan. Tulisan yang bersifat human interest news inilah yang mampu menyadarkan pada pembaca untuk peka kepada kehidupan sosial masyarakat.
Sumber berita Sumber berita resmi Sumber berita tidak resmi
Sumber berita resmi : seperti aparat polisi, pejabat resmi pemerintah atau sumber resmi dari humas.
Sumber berita tidak resmi, misalnya, dari orang-orang yang dekat dengan kita atau sumber informal, atau yang mau memberi informasi namun mereka tak mau disebutka namanya.
Dua sumber berita itu bisa menjadi sumber munculnya ide cerita Dua sumber berita itu bisa menjadi sumber munculnya ide cerita. Namun sumber berita atau ide cerita bisa pula berupa, informasi dari majalah, internet, kantor berita, radio, televisi, koran, tabloid, maupun dari selebaran formal, dan selebaran gelap. Yang penting semua sumber berita itu harus dicek kebenarannya di lapangan. Kita tak boleh percaya begitu saja dengan apa yang disampaikan atau yang ada dari sumber berita itu. Itu hanya sebagai awal dari kita melacak berita atau menciptakan berita
Perencanaan & Produksi Berita TV Rapat Proyeksi Wishlist
Rapat proyeksi. Digelar tiap hari sebelum tim liputan pergi ke lapangan. Dalam rapat ini dibahas penentuan topik dan angle liputan. Biasanya rapat ini dihadiri Eksekutif produser, Produser, Koordinator liputan, reporter, dan cameraman
Wish List Berisi daftar pertanyaan lengkap mengenai suatu topik yang akan diliput. Selain pertanyaan, juga ada background masalah, nara sumber yang harus dikejar, visual/ gambar yang dibutuhkan, serta data penunjang.
Produksi Berita Rapat Budgetting Rapat ini digelar sebelum produser menentukan Rundown Berita yang akan ditayangkan. Dalam rapat diinventarisir semua liputan yang telah didapat tim di lapangan. Hasil rapat menentukan Rundown Berita
Peliputan Tim liputan (reporter dan kameraman) menjalankan tugas liputan ke lapangan Biasanya tim ini dibekali wish list atau background masalah, agar sesuai perencanaan
Penulisan Berita Dari lapangan reporter menulis berita yang dilengkapi pilihan gambar dan soundbite narasumber. Editing Berita Kaset diserahkan ke video editor untuk diedit menjadi paket berita. Hasil Editing dibawa ke studio untuk ditayangkan
Format penulisan Berita TV Televisi memiliki kekuatan yang tidak dimiliki media massa jenis lainnya, yakni gambar bergerak. Selain mendapatkan berita berupa narasi, pemirsa juga memperoleh sajian gambar suatu peristiwa. Adanya gambar bergerak dalam sebuah peristiwa, menyebabkan berita tv mempunyai kesan lebih dalam dan berbekas dibenak pemirsanya, ketimbang jenis media lain.
BERITA PAKET (PACKAGE) Berita Paket adalah jenis berita yang dikemas secara utuh, menggabungkan narasi, soundbite, natural sound, disertai voiceover yang direkam (dubbing). Umumnya berita jenis ini paling panjang durasinya 1 menit 45 detik. Namun bisa juga lebih panjang. Paket berita selalu dimulai dengan intro yang dibacakan oleh presenter.
Sebuah paket berita mengandung bagian-bagian berikut: Gambar : gambar merupakan bagian yang penting dalam sebuah paket berita. Tanpa gambar, paket berita tak akan bisa dibuat. Voiceover : bagian ini berisi tentang narasi atau tulisan dari reporter yang telah disesuaikan dengan gambar yang diperoleh. Tulisan atau naskah yang telah diedit oleh produser, kemudian di dubbing.
Suara alami (natsound): suara alami akan mempunyai sifat memperkuat cerita dalam paket berita. Seperti suara demonstran yang teriak-teriak, atau suara air hujan, atau suara burung di sbeuah hutan perawan. Sync atau sound bite (biasanya palings edikit 2 sync) nara sumber berita : pemilihan soundbite juga menentukan kekuatan paket berita. Soundbite harus berisi tentang opini dari si nara sumber. Usahakan cari nara sumber yang kuat dan penting yang relevan dengan isi cerita..
Grafis : Ilustrasi yang tidak beergerak, seperti peta, foto, tabel, atau bagan sebuah kejadian, harus dibuat dengan jelas dan mudah dimengerti. Sehingga mampu memperjelas isi paket berita. Stand-up : adalah reporter yang berbicara dengan menghadap ke kamera dari tempat atau lokasi kejadian, untuk memperkuat paket berita.
VOICEOVER (VO) atau Out of Vision Dalam format ini, presenter tampil di layar (Intro) diikuti oleh sekuen singkat gambar video—biasanya hanya 15-20 detik --- sementara voiceover presenter terdengar mengiri gambar. Format ini digunakan untuk berita breaking news terakhir atau jika sebuah berita penting tidak hadir dalam Paket penuh
SOUND ON TAPE (SOT) Format jenis berita yang hanya berisi potongan soundbite (wawancara) seorang narasumber tanpa ada gambar video pendukung. Biasanya panjang SOT sekitar 10-20 detik. SOT ditempatkan setelah lead-in dibacakan presenter. Umumnya SOT ditampilkan sebagai rangkaian berita lain bertema sejenis
VO+SOT (Voiceover + Sound On Tape) Format ini adalah gabungan VO dan SOT. Setelah presenter membacakan lead-in, kemudian muncul gambar video pendukung. Isi berita disampaikan presenter. Durasi umumnya sekitar 10-20 detik.
VO GRAFIS Cara paling dasar yang berikutnya untuk menghadirkan sebuah berita adalah : presenter tampil lead-in, diikuti oleh grafis dan voiceover si presenter. Format semacam ini biasanya digunakan juga jika sebuah peristiwa baru saja terjadi dan Anda belum mempunyai akses untuk merekam gambar ke dalam kaset video. Pada banyak kasus terutama jenis berita bencana alam, grafis akan berupa peta, yang menjelaskan lokasi kejadaian.
READER Ini adalah cara yang paling dasar untuk menghadirkan sebuah berita pada TV. Presenter di studio hanya membaca informasi kepada pemirsa tanpa ada video pendukung. Copy berita biasanya hanya digunakan jika sebuah berita penting terjadi, sementara Anda masih mengudara. Belum ada gambar yang tersedia tetapi Anda harus menginformasikan kepada pemirsa pada fakta-fakta dasar. Laporan seperti itu, bisa dimulai dengan : ‘’Berita yang baru saja kami terima……. ‘’ atau ‘’ Kami baru saja menerima laporan bahwa sebuah pesawat baru saja jatuh….’’ Itu biasanya akan berakhir dengan kata-kata ‘’….. Kami akan menyampikan perkembangan selanjutnya segera setelah kami menerima informasi terakhir.’’
LIVE Paket berita yang disampaikan dari lapangan secara langsung, real time. Biasanya berita yang disampaikan secara live memiliki nilai berita sangat tinggi. Reporter live langsung dari lokasi kejadian, dengan pengantar dari presenter. Presenter dapat berbicara langsung dengan reporter.
LIVE ON TAPE (LOT) Paket berita Live yang direkam terlebih dulu. Seorang reporter membuat laporan dari suatu tempat, kemudian direkam dengan diberi insert gambar video.
LIVE REPORTING PRODUCTION Produksi siaran langsung berita (live reporting production) adalah bagian pekerjaan seorang news producer. Kemajuan teknologi memungkinkan berita dilaporkan langsung dari tempat kejadian dalam waktu bersamaan (real time). Siaran langsung Peter Arnett dari kancah pertempuran perang teluk tahun 1991 secara dramatis mengubah aspek pemberitaan. Berita disampaikan sama dengan waktu kejadian. Kekuatan televisi pun menonjol karena menyampaikan suara dan gambar.
Ada beberapa ragam siaran langsung menurut Eric K Gromly (2004), Straight-up live Live with interview Live with sot Live with vo Live with vosot Live with package
Straight-up live Siaran langsung apa adanya. Penyiar di studio membaca lead lalu menyilahkan reporter/penyiar di lapangan untuk melaporkan beritanya. Reporter lalu melaporkan beritanya berdasarkan informasi yang didapat dengan mendeskripsikan situasi lokasi ia berada.Setelah itu reporter kembali mempersilahkan penyiar studio melanjutkan beritanya.
Live with INTERVIEW Siaran langsung dengan wawancara. Reporter/penyiar setelah dipersilahkan penyiar studio langsung menginformasikan situasi di tempat kejadian. Lalu mencoba mengangkat suatu permasalahan yang akhirnya ditanyakan kepada nara sumber yang juga berada di lokasi. Reporter melakukan wawancara (interview) dengan 2 hingga 3 pertanyaan Setelah itu reporter mengakhiri wawancara dengan mengambil kesimpulan. Setelah itu kembali mempersilahkan penyiar studio mengambil alih dan melanjutkan siaran. Waktu sangat menentukan sehingga harus sangat diperhatikan.
Live with SOT Siaran langsung dengam menampilkan wawancara yang sudah direkam sebelumnya. Keunggulan format ini adalah reporter bisa memilih soundbytes lebih leluasa. Selain itu waktu juga bisa diawasi dengan cermat. Narasumber lebih leluasa karena tidak harus menunggu siaran langsung. Formatnya adalah penyiar mempersilahkan reporter di lapangan mengambil alih laporan. Setelah itu reporter melaporkan berita berdasarkan situasi dan informasi terakhir di lapangan . Setelah itu reporter (sebagai penyiar di lapangan) melaporkan wawancaranya. Reporter memberikan tanda khusus kapan sot harus dijalankan. Setelah wawancara berakhir pemirsa akan kembali berjumpa dengan reporter di lapangan yang mengakhiri laporan langsung dan mempersilahkan penyiar di studio mengambil alih jalannya siaran.
Live with VO Seringkali siaran langsung berita begitu mendadak dan sempit waktunya. Padahal liputan di lapangan begitu menarik. Agar cliputan tetap bisa disiarkan maka liputan diedit dan siap ditayangkan. Format live dengan voice over serupa dengan format penulisan berita vo. Setelah penyiar studio mempersilahkan reporter memberikan laporannya. Reporter lalu melaporkan berita . Dilayar kaca pemirsa menyaksikan gambar liputan dengan suara berita dibacakan oleh reporter dari lapangan.
Live with VO SOT Serupa dengan live vo hanya kali ini diakhir liputan diisi dengan wawancara
Live with PACKAGE Biasa disebut juga live package. Formatnya adalah setelah penyiar mempersilahkan reporter di lapangan melaporkan situasi, lalu reporter mulai dengan melaporkan beritanya. Berita yang disiarkan sudah lengkap dengan vo dan soundbyte. Setelah liputan selesai maka gambar kembali menampilkan reporter yang menutup laporan dan mempersilahkan penyiar di studio melanjutkan siarannya.