PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 15

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGAUDIT SIKLUS PENDAPATAN
Advertisements

BAB 21 AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT
Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
Audit Persediaan dan Pembelian
Bukti, Tujuan, Program dan Kertas Kerja Audit
AUDIT INVESTASI JANGKA PANJANG
SIKLUS JASA PERSONALIA
Pengujian Substantif Aktiva Tidak Berwujud
Irma Paramita Sofia, SE,Ak,M.Ak Pertemuan - 1
Pengujian Substantif Hutang Usaha
BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
Local Government Auditing Course Berbasis IPSAS
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
BAB III SIKLUS PENGELUARAN
PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT
BAB V TUJUAN DAN BUKTI AUDIT
MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN : REKENING PIUTANG
Evidence.
STANDAR AUDITING Pertemuan 5
Topik 4 Audit siklus pengeluaran ( binus. ac
TAHAPAN AUDIT Pertemuan 7 Matakuliah: A0124 / Audit Keuangan Tahun: 2007.
Audit Siklus Pendanaan
Audit Siklus Investasi
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT. Tujuan Audit Tujuan Audit: Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1.Tujuan umum Menguji kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
MENETAPKAN TUJUAN AUDIT Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian.
(AUDIT OF THE CAPITAL ACQUISITION AND REPAYMENT CYCLE)
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
AUDITING BAB II. BUKTI AUDIT
Audit Siklus Pendapatan
AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
BUKTI AUDIT.
MENILAI RESIKO PENGENDALIAN / PENGUJIAN PENGENDALIAN
SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 RESKINO, SE, M.Si, AK
Bukti Audit, Tujuan Bukti Audit Dan Kertas Kerja.
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS Pertemuan 16
TAHAPAN AUDIT (LANJUTAN) Pertemuan 8
BAHAN BUKTI AUDIT Pertemuan 10
Topik 3 Audit siklus pendapatan
Bukti, Tujuan, Program dan Kertas Kerja Audit
Topik 7 Audit atas investasi dan saldo kas ( binus. ac
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN AUDIT Pertemuan 6
Hubungan strategi audit awal dengan siklus transaksi
Topik 5.
BUKTI DAN DOKUMENTASI.
Audit Siklus Pendapatan
PengujianSubstantif Piutang Usaha
Disusun Oleh: Aisyah Nasution Hemat Sitorus Linda Lusi Septriana
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA
ASERSI MANAJEMEN Representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait.
Audit persediaan Nia Rahmawati ( )
JENIS PENGUJIAN Auditor menggunakan 5 Jenis Pengujian
PENGAUDITAN SIKLUS JASA PERSONALIA Disusun Oleh : 1. Bunga Firiyani ( ) 2. Nining Wulandari ( ) 3. Rika Agustin ( ) 4. Yemima.
Audit Siklus Investasi Instrumen Keuangan (Obligasi dan Saham)
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
A. Perencanaan Audit (Audit Plan)
BAB 10 AUDIT SALDO KAS.
PENGAUDITAN SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Oleh: Lita Noviyanti29202 Utami Praditya29212 Anastasia Vicky PA
Tanggung Jawab dan Tujuan Audit Azmi Fasa, S.E., M.E.
AUDIT PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Transcript presentasi:

PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 15 Matakuliah : A0124 / Audit Keuangan Tahun : 2007 PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 15

PEKERJAAN LAPANGAN Pelaksanaan audit di lapangan diatur dalam Standar Pekerjaan Lapangan. Bunyi standar pekerjaan lapangan yang pertama: “Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya” ALASAN AUDIT HARUS DIRENCANAKAN DENGAN BAIK 1. Memperoleh bukti kompeten yang cukup 2. Membantu menekan biaya 3. Menghindari salah pengertian dengan klien Bina Nusantara

PERSIAPAN PEKERJAAN AUDIT Sebelum terjun ke lapangan dan setelah memperoleh surat penugasan, umumnya dilakukan beberapa pekerjaan yaitu : Membentuk Tim Audit.. Menyusun rencana kerja untuk setiap personel tim audit Pengumpulan/peminjaman kertas kerja tahun lalu dan permanent files. Menyusun program audit. Menyusun daftar permintaan dokumen dan bukti yang diperlukan. Menyiapkan bentuk-bentuk formulir yang digunakan dalam audit seperti daftar pending matters, daftar koreksi pembukuan, neraca lajur audit, berita acara penyelesaian pekerjaan lapangan, berita acara pembahasan hasil audit dan sebagainya Melakukan pegujian pengendalian atas transaksi, pengujian substantif atas saldo rinci dan prosedur analitis sesuai audit program CONTOH SUSUNAN TIM AUDIT DAN BENTUK/FORMAT DOKUMEN-DOKUMEN DI ATAS adalah : Bina Nusantara

Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit terkait saldo Dalam menyusun prosedur audit diarahkan untuk mencapai tujuan audit yang dikaitkan dengan asersi manajemen berikut: Asersi manajemen Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit terkait saldo Keberadaan & keterjadian 1. Keberadaan & keterjadian Kelengkapan 2. Kelengkapan Penilaian dan alokasi 3.Akurasi 4. Klasifikasi 5. Saat pencatatan 6.Posting & pengikhtisaran 3. Akurasi 5. Pisah batas 6. Kecocokan rincian 7. Nilai realisasi Hak dan kewajiban 8. Hak & kewajiban Penyajian dan pengungkapan 9. Penyajian dan pengungkapan Bina Nusantara

TUJUAN AUDIT DAN PROGRAM AUDIT UNTUK MENCAPAINYA Keberadaan dan keterjadian Penilaian dan alokasi Hak dan kewajiban Penyajian dan pengungkapan Kelengkapan Saldo akun yang disajikan dalam laporan keuangan PROGRAM AUDIT Saldo akun sesungguhnya Prosedur audit awal Prosedur analitik Pengujian atas transaksi Pengujian atas saldo rinci Verifikasi penyajian dan pengungkapan Bina Nusantara

JENIS PENGUJIAN Ada 5 jenis pengujian yang dipakai auditor untuk menentukan kewajaran laporan keuangan, yaitu : 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern 2. Pengujian atas pengendalian 3. Pengujian substantif atas transaksi 4. Prosedur analitis 5. Pengujian terinci atas saldo Bina Nusantara

Model ini dipakai untuk menyusun program audit pada setiap transaksi MODEL METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Pahami struktur pengendalian intern Model ini dipakai untuk menyusun program audit pada setiap transaksi Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan Evaluasi biaya-manfaat dari pengujian pengendalian Prosedur audit Besarnya sampel Pos/unsur yang dipilih Saat pelaksanaan Rancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit berkait transaksi Bina Nusantara

MODEL METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO Tentukan materialitas serta tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan Model ini dipakai untuk menyusun program audit pada setiap akun Tetapkan risiko pengendalian Rancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif dan prosedur analitis atas transaksi, Rancang prosedur analitis atas saldo akun Prosedur audit Besarnya sampel Pos/unsur yang dipilih Saat pelaksanaan Rancang pengujian terinci atas saldo akun untuk memenuhi tujuan audit berkait saldo Bina Nusantara

PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT Dalam menyusun program audit harus dipertimbangkan 4 hal, yaitu: 1. Prosedur audit 2. Besarnya sampel 3. Pos/unsur yang dipilih 4. Saat pelaksanaan Prosedur audit mana yang digunakan berkaitan dengan kondisi pelaksanaan audit, misalnya saat audit akun bank akan diperlukan cut off bank statement Besarnya sampel yang dipilih memerlukan pertimbangan profesional auditor setelah mempelajari dengan teliti keadaan yang dihadapi Besarnya sampel. Misalnya telah ditentukan 400 dari 2.000 faktur untuk diperiksa otorisasi dan ketelitiannya. Auditor dapat memilih 4000 faktur itu yang bernilai di atas Rp 500.000, atau bernomor ganjil yang dipilih secara acak, atau pada bulan-bulan sibuk, dan seterusnya Kapan prosedur dilaksanakan? beravariatif, dapat pada awal, akhir atau merata selama periode akuntansi tergantung dari akun yang diaudit. Pos neraca umumnya mendekati akhir tahun, pos-pos pendapatan dan biaya biasanya dipilih pada periode-periode puncak/sibuk Bina Nusantara

Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh: Dokumen Dasar atau Sumber, dan Dokume Pendukung Contoh-contoh dokumen dasar dan dokumen pendukung yang terdapat pada transaksi-transaksi penjualan, pengadaan, perjalanan dinas adalah: Bina Nusantara

Prinsip praktek-praktek yang sehat antara lain adalah: Praktek yang sehat harus dijaga agar kondisi pengendalian intern pada setiap transaksi tetap baik/ memuaskan. Prinsip praktek-praktek yang sehat antara lain adalah: Terdapat pemisahan fungsi Dokumen berharga harus bernomor urut tercetak dan diawasi pemakaiannya. Adanya dokumen inisiatif yang mengawali transaksi. Misalnya order pesanan; permintaan pembelian; Adanya tandatangan otorisasi pejabat yang berwenang Kesesuaian dokumen dasar dengan dokumen pendukung Bina Nusantara