Kasus –Kasus Populer di Bidang Bedah Toraks Kardiak dan Vaskuler Hariadi Hatta, Dr, SPBTKV Pekanbaru 25/2/2017
Pertama………………………
Primary Hyper hidrosis( Terutama Palmar Hyperhidrosis) Insidensinya berkisar antara 1-3% dari populasi , tergantung letak geografis , iklim,dan kultur Populasi yang hidup dekat equator cenderung lebih banyak Terutama mengenai usia muda ditandai telapak tangan dimasa kanak-kanak, aksila ketika remaja dan kraniofasial ketika dewasa, dan sering memburuk ketika pubertas
Dapat timbul secara seknder dari keadaan sebagai berikut: Hyperhidrosis adalah kondisi patologis ditandai berkeringat berlebihan melebihi yang diperlukan secara fisiologis. Dapat timbul secara seknder dari keadaan sebagai berikut: Overweight (a body mass index of 28), Hyperthyroidism Hypertension, Diabetes mellitus, infections, brain lesions Sejumlah pasien mengalami hyperhidrosis atau kemerahan diwajah ketika emosi, ketika bekerja atau ketika stress social Harus dicari tahu keadaan sistemik yang menyebabkannya sebelum memutuskan tindakan pembedahan
Pathogenesis Kelenjar keringat Eccrine yang merupakan kelenjar yang dinervasi oleh simpatis namun dengan acethylcholine sebagai neurotraansmiter utama adalah kelenjar yang paling bertanggung jawabpada hyperhidrosis Berkeringat karena temperature panas di control oleh hypothalamus,sedangkan emosionil dikontrol oleh cortex cerebri Secara fungsi dan histologis kelejar ini normal pada idiopatik hyperhidrosis Hampir selalu gejalanya ditimbulkan seca emosionil walaupun kadang-kadang dapat timbul spontan dan intermiten Secara genetic alele pembawa hyperhidrosis ada 5% dari polpulasi, dimana 25% orang ang mempunyai alelee ini akan menjadi hyperhidrosis dimana kalau tak punya allele ini hanya 1% .
Beberapa Jenis Penatalaksanaan
Anatomy of Sympathetic Chain
Tindakan Endoscopic thoracic sympathectomy
Tindakan……………………………….
Tindakan…………………………
Hasil Pos Operatif
Ke 2…………………
Pectus Excavatum Pectus excavatum adalah kelainan bentuk dada kongenital yang paling sering ditemukan(90%),
Sejarah Pectus excavatum, adalah kelainan kongenital dinding dada karena abnormalitas pertumbuhan sternum dan beberapa costae. Pertaama kali di ungkapkan oleh Johan Schenck (1531-1590 Bauhinus tahun 1594, menggambarkan gambaran klinis penderita yang dikarenakan penekanan paru menjadi sesak nafas dan batuk yang paroxysmal Predisposisi genetic penderita diungkapkan oleh Coulson 1820, diikuti William in 1872.
Open Technique
Donald Nuss 1986
MIRPE (Minimally invasive Repair of Pectus Excavatum)
Mirpe…………………………….
Alat yang Dibutuhkan………… Pectus Bar
Setelah di lepas…………………………..
Insitu……………………….
Melepaskan Pectus Bar
Kejadian Rekuren
Video……………………………