KLASIFIKASI DAN KATALOGISASI Disampaikan pada diklat “ pengelola perpustakaan madrasah” di Hotel Swarna Dwipa Palembang 18 Juni 2013 NURMALINA, S.AG.SS. M.Hum snurmalina@yahoo.com
Pengatalogan Adapun kegiatan pengatalogan: Pengatalogan adalah suatu proses atau kegiatan menyiapkan suatu sistem katalog. Adapun kegiatan pengatalogan: 1. Pra Katalogisasi (Inventaris. & Cap/stempel) 2, Katalogisasi: Pengatalogan Deskriptif (fisik) Pengatalogan Subjek (isi) Analisis Subjek Klasifikasi Tajuk Subjek 3. Pasca Katalogisasi (Ketik & susun kartu dan buku)
SISTEM KATALOG Entri-entri katalog harus disusun dalam katalog menurut sistem tertentu agar dapar ditelusur dengan cepat dan mudah. Pada dasarnya ada dua sistem katalog, yaitu: Berabjad (alphabetical) dengan komponen: a. jajaran pengarang/judul berabjad b. jajaran subjek berabjad Berkelas (classified), dengan komponen: a. jajaran pengarang/ judul berabjad b. jajaran subjek berkelas c. indeks subjek berabjad
Sistem katalog berkelas Subjek dinyatakan dengan menggunakan notasi atau nomor kelas yang diambil dari suatu bagan klasifikasi. Entri-entri subjek ini disusun menurut nomor kelas dalam jajaran subjek berkelas. Katalog berkelas harus dilengkapi dengan satu komponen lain berupa indeks subjek berabjad. Indeks ini memandu pemakai ke nomor kelas untuk subjek yang dicari. Setelah mendapatkan nomor kelas yang tepat, pemakai menelusur dalam jajaran subjek berkelas untuk mendapatkan entri yang relevan
Terdapat dua kegiatan utama dalam pengatalogan: Pengatalogan deskriptif Pengatalogan Subjek Deskripsi Bibliografi (8 daerah) DESKRIPTIF Tajuk (TEU dan TET) PENGATALOGAN Klasifikasi SUBJEK Analisis Subjek Tajuk Subjek/ Tesaurus
Pengatalogan Deskriptif Dalam pengatalogan deskriptif dilakukan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri fisik bahan pustaka (dokumen). Kegiatan ini disebut dengan istilah “Deskripsi Bibliografis”
8 daerah ciri fisik yang didesripsikan dalam katalog Judul dan penanggung jawab Edisi Data Khusus (lazimnya data ini tidak ada pada buku) Penerbitan (tempat terbit, penerbit dan tahun terbit) Deskripsi Fisik (jumlah halaman, ilustrasi (ilus.), tinggi buku) Seri Catatan Nomor standar (ISBN, ISSN)
TAJUK (heading) atau titik pendekatan (access points). Terdapat dua jenis tajuk yaitu Tajuk Entri Utama (TEU) dan Tajuk Entri Tambahan (TET). Sebagai contoh, bila suatu karya ditetapkan TEUnya pada pengarang, maka TET adalah pada judul. Sebaliknya bila TEU pada judul, maka TET pada editor, kasus untuk “karya editor” atau pada penerjemah untuk “karya terjemahan”.
Contoh Katalog Dasar/Utama 636.085 PUS PUSAT MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER a DAYA MANUSIA PERTANIAN Andalan : peran penyuluh pertanian swakarsa dalam pembangunan pertanian [CD] / PMPSDMP. – Bogor : PMPSDMP, 2004. 1 CD ( 30 menit ) ; 5 inci Dalam kemasan plastik 14 x 19 cm 1. Pembangunan pertanian – Penyuluh pertanian I. Judul J
Contoh Katalog Dasar/Utama 636.085 ANG ANGGORODI, R. Tajuk Entri Utama i Ilmu makanan ternak umum di Indonesia / R. Anggorodi . – Bogor : call number Balai Penelitian Ternak, 1979. xii, 261 p. : ill. ; 21 cm. Bibliografi: p. 258-261 1. Makanan ternak – Indonesia jejakan I. Judul II. Balai Penelitian Ternak (TET)
SUMBER INFORMASI UTAMA Sumber informasi utama digunakan untuk menuliskan data atau keterangan yang akan dicatat dalam daerah deskripsi. Sumber infromasi utama dapat berupa sumber tunggal (mis.halaman judul sebuah mongraf), atau dapat juga berupa sumber judul kolektif (misanya dalam rekaman video “title frame”). Bila informasi yang dibutuhkan sulit diperoleh dari sumber informasi utama maka pengatalog diizinkan menggunakan sumber informasi lainnya sesuai dengan urutan prioritas. Yang dapat dijadikan sumber informasi utama, selain halaman judul, title frame, dan kartu judul adalah kemasan, lampiran atau lainnya yang ditentukan oleh peraturan.
TANDA BACA Memulai setiap daerah dengan .-- kecuali daerah judul dan pernyataan tanggung jawab, catatan, no standar (1,7,8) Setiap tanda baca harus didahului dengan spasi dan diakhiri dengan spasi, kecuali koma, titik, strip (-), tanda kurung dan kurung siku Kalau daerah dua tidak ada langsung daerah tiga Data yang diambil dari yang bukan disarankan, nyatakan dalam kurung siku. Kalau tambahan yang masih diragukan tambahkan tanda tanya dalam kurung siku Contoh: 1978 [?]
TANDA BACA Kalau judul terbitan Badan Korporasi terlalu panjang tidak usah ditulis semua, setelah ditulis separuhnya nyatakan dalam […] Unsur-unsur yang tidak cocok untuk menjelaskan bahan itu sendiri tidak usah dijelaskan Misalnya: tidak tahu berapa jilid, nyatakan […jil.] Jika elemen di akhiri dengan singkatan diikuti dengan titik, tidak usah ditambah titik lagi (cukup satu)
BAHASA Penggunaan bahasa dalam deskripsi bibliografi harus sesuai dengan bahasa dokumennya. Artinya bahasa yang digunakan harus seperti yang tercantum di sumber informasi utama dan tidak boleh diiubah atau diterjemahkan oleh pustakawan. Daerah-daerah deskripsi yang menggunakan bahasa dokumen adalah: Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab Daerah edisi Daerah penerbitan dan distribusi Daerah seri
JUDUL SEBENARNYA 1.1B.1 Tulis judul sebenarnya sesuai dengan kata-kata/ejaan yang tertulis dalam dokumennamun tidak perlu tanda baca atau huruf besar. Huruf besar hanya huruf pertama kecuali nama. Tanda dalam bahasa (‘) ditulis juga. Misalnya: Les Mise’rables Kalau diberikan judul alternatif, ditulis (,) atau or Contoh: Kasih tak sampai, atau, Siti Nurbaya Judul yang tidak lengkap yang pakai titik tiga (…) atau kurung siku. Tiga titik (…) diganti – kurung siku diganti kurung biasa Kalau judul tidak diambil dari informasi utama dalam catatan beri keterangan diambil darimana
1.1B.2 Judul yang mencakup penanggung jawab (penerbit, pengarang) dianggap sebagai satu kesatuan contoh: Kumpulan tulisan Emil Salim / Emil Salim 1.1B.3 Judul hanya berupa nama baik individu ataupun badan korporasi dianggap sebagai judul 1.1B.4 Kalau judulnya panjang tidak usah ditulis semua, jangan hilangkan lima huruf pertama dari judul. Bagian yang hilang tersebut ganti dengan titik tiga. 1.1B.5 Jika huruf/kata-kata muncul satu kali, tapi desainnya untuk dibaca lebih dari satu kali, ulangi lagi kata-kata itu tanpa kurung siku. Misalnya: di hal.judul tertulis Canadian Bibliographies Canadiennes , tuliskan Canadian Bibliographies = Bibliographies Canadiennes
1. 1B. 6 Kalau ada singkatan ikuti titiknya, tidak usah pakai spasi 1 1.1B.6 Kalau ada singkatan ikuti titiknya, tidak usah pakai spasi 1.1B.7 kalau halaman judulnya sudah tidak ada cari dari sumber lain 1.1B8. Kalau sumber info utama, judulnya dua/lebih bahasa. Tulis dalam bahasa yang tertulis dalam buku itu atau bahan yang paling banyak digunakan, dibicarakan atau dinyanyikan, kalau kriteria itu tidak bisa diterapkan sebaiknya memilih judul dari urutan yang ada di hal.judul atau tulisannya yang lebih tebal.
1.1B.9 Jika judul utama dari suatu karya ada judul pelengkap atau judul lain yang muncul dua atau lebih bagian. Tulislah judul dari judul pertama diikuti judul-judul lain. Pisahkan antara mereka dengan titik. 1.1B10 Bila hal.judul memuat judul kolektif dan juga judul-judul dari karya individu yang terdapat dalam publikasi, maka judul kolektif dicantumkan sebagai judul biasa dan judul-judul karya individual dinyatakan dalam catatan.
JUDUL PARALEL 1.1D.1 Tulislah judul paralel dalam susunan yang ditunjukkan pada halaman judul (sesuai apa adanya) 1.1D.2 Pada tingkatan ke-3 tulis semua judul pararel yang ada di sumber info utama seseuai dengan instruksi 1.1B 1.1D.3 Suatu judul asli yang terdapat dalam halaman judul dicantumkan sebagai judul pararel jika publikasi itu memuat teks atau ringkasan dari teks dalam bahasa asli atau jika judul asli terdapat sebelum judul biasa dalam halaman judul 1.1D.4 Berikan judul paralel yang muncul diluar sumber informasi utama dalam catatan