Elise Garmelia Surabaya, 26 Maret, D3, Ahli Madia Perekam Kes, S1 –SKM, S1-S.Sos, S2- M.SI, Program Doktor- MSU Pengalaman Kerja: 1, PNS – 36 Thn 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rekam Medik dan Kesehatan Sebuah Rumah Sakit
Advertisements

FARMASI RUMAH SAKIT.
TUGAS PBD 1 KELOMPOK : NO NAME.
Elis Dewi Novianti, AMd.Keb
Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan dan Rekam Medis Pada Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Bedah Surabaya Fitria Aini, Haryanto Tanuwijaya,
REKAM MEDIS dr Balqis.
Manajemen rekam medis pengertian dan peraturan
MANAJEMEN REKAM MEDIS KELOMPOK 3 Lia Hermawati
Agenda panitia rekam medik bulan september 2014
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
INDEK DAN REGISTER.
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
Alur Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS / Dokter Keluarga
PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
Pertemuan ke-11 Manajemen Unit Kerja MIK :
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI ( MKI )
Rekam Medik DEFINISI ISI RM RM BERMUTU MANFAAT KEPEMILIKAN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan
FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
TINJAUAN HUKUM ATAS BERKAS REKAM MEDIS (Medical Record) Husen Kerbala, SH,CN Referensi : Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tgl 12 Maret 2008.
PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM
Team verifikasi terpadu klaim BPJS Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Hananto Andriantoro.
REVIEW REKAM MEDIS - RS.
UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
STANDARISASI DATA KESEHATAN
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
REKAM MEDIS ELECTRONIK
PRINSIP DAN FUNGSI DOKUMEN REKAM KESEHATAN
FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
MANAJEMEN INFORMASI dan REKAM MEDIS
PELAYANAN DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSCM
REKAM MEDIS KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK)
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
REKAM KEDIS Darmawan MUB, S.Kom, SKM.
Sistem rujukan pasien gangguan jiwa
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
6. ORGANISASI PROFESI.
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM)
Visum & Hubungan Rekam Medis
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
Manajemen Rekam Medis/ Manajemen Informasi Kesehatan
EMAN SULAEMAN, Amd.Per.Kes, SKM DPP PORMIKI
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM)
INDEKS DAN KARTU BEROBAT PERTEMUAN 5 LILY WIDJAYA, SKM,MM
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU ARK. 1  Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penerimaan pasien  Ada regulasi untuk.
MMIK INFORMASI KESEHATAN
MMIK STANDAR PENILAIAN
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
Manajemen Informasi & Rekam Medis SNARS Edisi 1 dr. Fadhilla R. Meutia Ketua Akreditasi RSUD Sawah Besar.
Organisasi Yankes Pertemuan 3
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 3 MK Mandatkes.
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
Transcript presentasi:

Elise Garmelia Surabaya, 26 Maret, D3, Ahli Madia Perekam Kes, S1 –SKM, S1-S.Sos, S2- M.SI, Program Doktor- MSU Pengalaman Kerja: 1, PNS – 36 Thn 2. Kepala Unit Perinatologi RSAB Harapan Kita 1998-20033 3. Auditor Maternal Perinatal RSAB Harapan Kita 1998-2000 4. Kepala ICU/Peristi RSAB Harapan Kita 2003-2004 5. Penjab Klinik Jantung Anak 2004-2005 6. Auditor Mutu Internal RSAB Harapan Kita, 2005 – skr 7. Kepala Rekam Medis RSAB Harapan Kita 2003-skr 8. Kepala Seksi Pel. Medik, 2011-2013 9. Kepala Instalasi Informasi Kesehatan 2013-skrg 10. Angggota MTKI – 2013 – skrg 11. Surveior KARS 2015 - skrg Pengajar : Dosen Luar Biasa pada FKM UI dan Fasilitator PORMIKI Pengalaman Organisasi: 1. Ketua Bidang Organisasi PORMIKI, 2006-2009 2. Ketua Umum DPP PORMIKI, 2009-2012 3. Ketua Umum DPP PORMIKI, 2012-2015 4. Pembina DPP PORMIKI 5. Pengurus PERSI

KOMPETENSI 4 Manajemen data kesehatan Elise Garmelia

Pengembangan Pelayanan RMIK dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : Penyelenggaraan rekam medis secara tradisional / manual berbasis kertas Penyelenggaraan rekam medis dengan sistem komputerisasi terbatas (komputerisasi hanya registrasi) Penyelenggaraan rekam medis dengan sistem komputerisasi hanya pada Unit Kerja Penyelenggaraan rekam medis dengan SIM-RS terintegrasi (Local Area Networking atau LAN) Penyelenggaraan rekam medis berbasis elektronik (Electronik Medical Record atau EMR) dengan Rekam Kesehatan Elektronik / elektronik kesehatan (e-Health) (Work Area Networking atau WAN)

Kompetensi tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (BARU):  1. Profesional yang Luhur 2. Mawas diri dan Pengembangan Diri 3. Komunikasi Efektif 4. Manajemen data kesehatan a. mengelola struktur, isi dan standard data kesehatan b. standar dan persyaratan informasi pelayanan kesehatan c. sistem klasifikasi klinis d. metodologi pembayaran pelayan kesehatan  5. Statistik kesehatan, riset biomedis dan manajemen kualitas a. Statistik asuhan kesehatan dan riset b. manajemen kualitas dan peningkatan kinerja 6. Organisasi dan Manajemen Pelayanan a. a. sistem asuhan pelayanan kesehatan b. privasi, konfidensialitas, hukum dan isu etik c. Mengelola sumber daya manusia d. Perencana strategis dan pengorganisasian 7. Sistem dan teknologi informasi a. pelayanan teknologi informasi dan komunikasi b. data, informasi dan struktur penjajaran (file) c. penyimpanan dan pengeluaran d. sekuritas data

Manajemen data kesehatan a. Mengelola struktur, isi dan standard data kesehatan b. Standar dan persyaratan informasi pelayanan kesehatan c. Sistem klasifikasi klinis d. Metodologi pembayaran pelayan kesehatan

BAB II (Permenkes 269/2008) JENIS DAN ISI REKAM MED1S Pasal 2 (1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. (2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri. Pasal 3 (1) Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat a. identitas pasien; b. tanggal dan waktu; c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; e. diagnosis; f. rencana penatalaksanaan; g. pengobatan dan/atau tindakan; h. pelayanan lainyang telah diberikan kepada pasien; i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan j. persetujuan tindakan bila diperlukan.

(2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat: a. identitas pasien; b. tanggal dan waktu; c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; d. hasil pemerisaan fisik dan penunjang medik; e. diagnosis: f. rencana penatalaksanaan; g. pengobatan dan/atau tindakan; h. persetujuan tindakan bila diperlukan; i. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan. j. ringkasan pulang (discharge summary); k. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan; l. pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan m. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.

(3) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat: a. identitas pasien; b. kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan; c. identitas pengantar pasien; d. tanggal dan waktu; e. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; f. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; g. diagnosis; h. pengobatan dan/atau tindakan; i. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut; j. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan; k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain; dan l. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

(4) Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah denqan: a. jenis bencana dan lokasi di mana pasien ditemukan; b. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; & c. identitas yang menemukan pasien; (5) Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. (6) Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat dalam rekam medis sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang merawatnya.

(1) Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 4 : (1) Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. (2) Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat: a. identitas pasien; b. diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat; c. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan, dan tindak lanjut; dan nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan.

(higher level qualifications or competencies)

Global Health Workforce Center

Curriculum Competence exel

SIM RS - PTN terintegrasi satu sama lain (Contoh : RS-PTN A dan B) SIM RS - PTN terintegrasi satu sama lain (Contoh : RS-PTN A dan B). Setiap SIM RS-PTN bertindak sebagai “Service Provider” dan “Service Requestor”.

Untuk skema interkoneksi/bridging antar SIMRS-PTN, Web Service ini akan diletakkan di masing-masing server SIMRS-PTN yang akan diintegrasikan. Web Service tersebut akan menjadi jembatan antar setiap SIMRS-PTN yang ada melalui protokol HTTP. Hal ini memungkinkan setiap SIMRS-PTN dapat terhubung satu sama lain tanpa menggunakan server perantara.

Primary care as a hub of coordination with hospitals roles and services Sumber : WHO [World Health Report 2008, WHO]

10/4/2017 Business Impacts Source: Deloitte. “ICD-10: Turning Regulatory Compliance into Strategic Advantage.” Summer 2009.

TRADISI PATIENTS OF A COMMON TYPE PEER REVIEW DR A OUTCOME A DR B QUALITY ASSURANCE DR B OUTCOME B DR C OUTCOME C

An Example of an Health Information Exchange HIE EHR Claims Data Systems PHR Public Health Agency Health Plans Clinics Hospitals Primary Care Pharmacies Labs Patients Specialty Care