Pertemuan ke 8 “ KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI “ “ KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI “
PERAN SERTA MASYARAKAT UNTUK PELAYANAN IMUNISASI Pengertian : Upaya untuk membuat pelayanan imunisasi dapat berjalan optimal dan timbul rasa memiliki dari masyarakat terhadap pelayanan imunisasi. Berhasil bila : Komprehensif dan terpadu Kerjasama dan koordinasi a.l : lintas program,linsek, organisasi sosial masyarakat, organisasi masyarakat,organisasi profesi, toma,Toga dll
Supaya dapat diterima, sesuai kebutuhan dan mendapat dukungan dr masyarakat,mk perlu: Ada pertemuan2 dg masy guna membangun dukungan. Merencanakan pelayanan imunisasi yg tepat Memobilisasi masyarakat dg menggunakan metode dan pesan yg tepat Menghadapi rumor dan informasi yg salah.
A.Pertemuan dg Masyarakat utk Membangun Dukungan bagi Pelayanan Imunisasi Pertemuan dapat dilakukan secara bersamaan dg kegiatan rutin yg sdh ada spt rapat koordinasi di tingkat kecamatan, evaluasi di Puskesmas, jg dpt bersifat khusus. Pada setiap pertemuan : Melakukan advokasi Menggali informasi program imunisasi di masyarakat Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Memberikan umpan balik pencapaian progam imunisasi Mendiskusikan permasalahan yg dpt menghambat keberhasilan program Merencanakan penanganannya ber-sama2.
1. Pertemuan dg tokoh masyarakat Dapat digali tentang : Apa yang diketahui tentang imunisasi Setiap keprihatinan yg mungkin dirasakan oleH toma, keluarga tentang imunisasi . Mitos2 tentang penyakit dan imunisasi. Hambatan2 yg mungkin dihadapi. Siapa yg bisa membantu memobilitasi masy, siapa yg dapat mambantu selama pelayanan apa sdh memotivasi org tua utk menghadiri pelayanan imunisasi. Jml kel/rmh tangga, jml kelahiran,gagasan2 bgmn mdptkan sasaran imunisasi mendapatkan imunisasi dll.
2. Pertemuan dg Tokoh Agama Posisi tokoh agama sangat penting krn memp pengaruh yg paling efektif Dapatkan informasi dr tokoh agama : Keyakinan agama khusus tentang penyakit atau imunisasi Kebiasaan agama yg mungkin menjadi hambatan imunisasi. Upaya2 khusus apa saja yg bisa dilakukan untuk memberikan pelayanan imunisasi kpd kelompok keagamaan ini. Apa mereka akan mempromosikan pelayanan imunisasi secara tetap pd pertemuan keagamaan. Apa ada kelompok sukarelawan yg mau membantu upaya2 imunisasi.
3. Pertemuan dengan orang tua Dengan orang tua yg mengunjungi pusat kesehatan & minta informasi ttg pengalaman mereka bs baik atau buruk. Jg wawancara ibu2 yg hadir untuk dapat memberikan cara2 menjangkau mereka yg tdk menggunakan pelay kesehatan. Dapatkan informasi : Apa yg diketahui tentang imunisasi Keprihatinan apa saja yg mungkin mereka sendiri rasakan tentang imunisasi. Mitos2 mengenai penyakit dan imunisasi Kendala2 utk memperoleh pelayanan yg ada. Apakah wkt dan tempat pelayanan imunisasi sdh tepat Pendapat mereka ttg mutu pelayanan. Bgmn meningkatkan pelayanan. Apa mereka sdh memotivasi teman2, sanak saudara dan tetangga untuk mendapatkan pelayanan imunisasi .
4.Pertemuan dg Guru. Guru bisa: Menjadi mitra yg sangat berguna. Dpt mendidik siswa2 mereka ttg imunisasi Mendorong para siswa menyampaikan pelajaran ini org tua nya dirumah. Perlu bagi mereka pengetahuan dan ketrampilan yg baik ttg imunisasi. * Dapatkan informasi dr GURU tentang: Kegiatan imunisasi apa saja yg telah melibatkan mereka. Keprihatinan apa saja yg mungkin mereka rasakan sendiri ttg imunisasi. Apakah mereka telah memasukkan pendidikan kes peny dan imunisasi. Usahakan bgmn pendidikan tsb kes bs tercapai. Apa para siswa dpt didorong utk mengingatkan org tua ttg imunisasi bila ada bayi hadir baru dlm keluarga. Gagasan2 mereka yg dpt disumbangkan lebih lanjut bagi perbaikan tingkat pelayanan imunisasi di masyarakat.
Tgt kebutuhan dan target sasaran yg ingin dicapai Puskesmas. 5. Pertemuan dengan kelompok lain. (LSM, dokter swasta, dll) Dengan organisasi profesi, organisasi sosial masyarakat dan kelompok masyarakat lain nya dpt membantu peningkatkan pelayanan. Tgt kebutuhan dan target sasaran yg ingin dicapai Puskesmas. Meliputi: Kelompok dukun bayi, dukun, dokter swasta, asosiasi medis lokal, kelomp sukarelawan dan LSM.
Gelandangan atau yg tinggal didaerah perkotaan/Anak2 jalanan. 6. Pertemuan dengan Kelompok Khusus. Mungkin terdapat bbrp kelomp khusus yg sebagian bsr blm terjangkau oleh pelayanan imunisasi/ memilih tdk ikut serta dlm pelay imunisasi. Contoh kelompok khusus: Pekerja imigran Kelomp etnik atau kelompok minoritas lainnya. Keluarga yg takut berhubungan dg pemerintah, mis: jika mereka tdk memp unyai dukumen2 yg sah. Kelomp yg mengalami kesulitan akses fisik / geografi. Sekte keagamaan atau tradisional yg menolak vaksinasi. Pengungsi Gelandangan atau yg tinggal didaerah perkotaan/Anak2 jalanan.
B.Advokasi untuk memperoleh dukungan Merupakan upaya essential untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang sehingga dpt meningkatkan kesadarannya terhadap kesehatan & menghasilkan perubahan perilaku, keputusan ,kebijakan dll Dukungan yg optimal dr masyarakat, pembuat kebijakan dan pengambil keputusan.
Sasaran advokasi : Cara2 advokasi: Masyarakat Umum : Org tua,anak2. Kelomp khusus: petugas kebersihan, pemulung, LSM, kader masy ,pemuka agama, penyandang dana. Petugas kesehatan. Keterlibatan lgs vaksinator, bidan ,dokter privat maupun publik. Tdk terlibat lgs : pembuat kebijakan setempat maupun Nasiional, organisasi profesional. Media. Cara2 advokasi: Secara langsung : komunikasi antar pribadi. Secara tidak langsung : materi KIE Materi yg baik : singkat, visual dan deskriptif.
Langkah2 pelaksanaan advokasi : Persiapan pengumpulan informasi. Perencanaan: penetaan tujuan, evaluasi sumber daya yg ada, penetapan ruang lingkup advokasi, waktu dan pendanaan. Pengembangan materi KIE Koalisi dg kelomp lain. Keterlibatan pebuat kebijakan dan pengambil keputusan. Keterlibatan publik. Keterlibatan media massa. Pemantauan & evaluasi. Sumber informasi : Sumber informasi yg dpt membantu.
Mengumpulkan Informasi : Mengumpulkan data setempat maupun nasional.. Gambarkan data dlm btk grafik dll Pelajari kebijakan apa yg mempengaruhi ,organisasi mana yg terlibat,siapa pembuat kebijakan yg berpengaruh. pendapat media. Tetapkan kelompok sasaran advokasi. Merencanakan advokasi : Menetapkan tujuan advokasi yg spesifik dan keberhasilannya dpt diukur. Evaluasi sumber daya yg ada : situasi politik, data yg ada, dana, kapasitas organisasi untuk melaksanakan advokasi. Menetapkan ruang lingkup dr advokasi yg akan dilakukan, waktu pelaksanaan dan anggaran.
Merancang pesan dan mengembangkan materi KIE : Pesan harus sederhana, mudah dimengerti dan berkesan. Pesan dirancang sesuai dg kebutuhan informasi dr kelompok sasaran. Kembangkan materi yg bersifat edukatif mis : - Lembar informasi - Lembar Tanya jawab - Fact sheet - Foto - Grafik utk menjelaskan sebuah konsep yg rumit. - Sample - Cerita - Brosur - Presentasi - Kliping artikel majalah/Koran, Poster - Pengumuman layanan masyarakat - Program video / radio.
Membangun koalisi dg kelompok lain : Koalisi membantu penyebaran informasi, member kredibilits, & mempengaruhi para pengambil kepususan. Caranya: Identifikasi & rekrut orang, kelomp yg memiliki misi yg sama mis: Pejabat pemerintah, organisasi profesional, petugas kesehatan, LSM dll. Upayakan agar koalisi memiliki lingkup angota yg luas. Pelihara koalisi agar tetap kuat : Melalui pertemuan rutin Pertukaran informasi antar anggota koalisi Penetapan pernyataan misi dr koalisi Tujuan advokasi. Waktu pelaksanaan. Penetapan struktur,peran dan cara pengambilan keputusan dlm koalisi. Pembagian tanggung jawab & upaya mendapatkan anggota baru.
Melibatkan pembuat kebijakan & pengambil keputusan. * Pertemuan dg pembuat kebijakan. * tujuan pertemuan dg jelas melalui satu orang pembicara yg tepat. * Pelajari pendapat pembuat kebijakan tsb mengenai hal2 yg berkaitan dg topic advokasi. * Persiapkn pertemuan dg matang. * Tetapkan pd fokus pertemuan,jadilah persuasive. * Jangan terlambat, jangan tegang. * Sesuaikan pesan2 dg kelomp sasaran & ulangi pesan2 inti.
Lanjutan... * Kenali keterbatasan pembuat kebijakan tsb. * Tunjukan manfaat dr keterlibatan pembuat kebijakan. * Jangan terseret ke suatu perdebatan. * Tinggalkan informasi tertulis setelah pertemuan. * Catat hsl pertemuan dan tindak lanjuti. * Undang pembuat kebijakan ke suatu sesi imunisasi, * Komunikasi rutin dg pembuat kebijakan.
Melibatkan & memberitau masyarakat: Tetapkan kelompok sasaran advokasi agar ruang lingkup tdk terlalu luas. Sampaikan pesan2 advokasi mel jalur yg tepat. (komunikasi antar pribadi,pertemuan seminar, pelatihan, iklan, internet, surat).
C. Merencanakan Pelayanan Imunisasi Yg Sesuai. Harus melibatkan masyarakat dalam : * Merencanakan pelayanan imunisasi. * Dimana dan kapan mengadakan nya. * Siapa yg dpt membantu dlm pelayanan. * Sehingga setiap pelayanan merupk hsl kesepakatan bersama antara Puskesmas dan masyarakat.
Agar pelay berjalan optimal dan dihadiri byk sasaran imunisasi mempertimbangkan sbb : 1. Kapan mengadakan pelayanan imunisasi. * Coba buat jadwal pelayanan yg tdk menyusahkan orang tua. * Jika mungkin buat pelayanan imunisasi bertepatan dg hari pasaran ketika ibu2 dtg ke pusat desa. * Hindari pelaksanaan bersamaan dg kebaktian agama atau kejadian2 penting lain spt pertandingan olah raga. * Kegiatan penting dalam masy sekaligus dpt menjadi suatu kesempatan utk memberitahukan kpd masy ttg imunisasi.
2.Dimana mengadakan pelayanan di luar gedung. Pelayanan imunisasi adakan di suatu tempat yg paling menyenangkan dan mudah dijangkau orang tua. Mengadakan pelayanan imunisasi juga diperlukan waktu dan tempat yg sama agar orang2 lbh mudah mengingatnya. 3.Siapa yg dapat membantu pelayanan imunisasi. Saat pelayanan diperlukan tenaga sukarelawan utk mendorong org tua agar dtg ke tempat pelayanan imunisasi, dapat memberikan informasi kpd org tua selagi mereka menunggu dan membantu slm pelayanan imunisasi.
Para sukarelawan ini dapat meliputi : Anak2 sekolah yg lbh tua, sbg bag dr imunisasi anak sekolah. Kelomp pemuda setempat, mis : Pramuka, pemimpin muda atau organisasi pemuda di bidang politik. Kelomp pengusaha setempat Sukarelawan masy / kader.
D. Memobilisasi Masyarakat dg Menggunakan Metode & Pesan yg Tepat. Ada byk cara , cara yg paling tepat adl menggunakan metode campuran dari ke dua metode ini ,shg dpt menjangkau berbagai macam masy. 1. Menggunakan pesan sederhana dan akurat. Harus memberikan informasi yg jujur, teknis,praktis dan motivatif dg cara yg mudah dipahami oleh masy yg majemuk dp saat yg berbeda. Pesan hrs sangat jelas shg tidak gampang disalah interpretasikan
Setiap pesan disampaikan dg disesuaikan dg lingkungan dan mgnk bahasa istilah daerah, contoh : Imunisasi rutin : Imunisasi melindungi bayi anda dr peny2 spt Polio & Campak . Perlu tahu kapan dan dimana hrs membawa anak anda utk mendapatkan imunisasi berikutnya. Periksa kartu imunisasi bayi anda atau tanyakan kpd petugas kasehatan. Untuk mendapatkan perlindungan yg memadai thd bbrp penyakit, pemberian bbrp vaksin kpd bayi2 perlu diulang sampai 3-4 kali. Pastikan bayi anda menyelesaikan bbrp imunisasi dasar pd hari lahirnya yg pertama. Tanyakan pd petugas kes apa anak anda memerlukan imunisasi tambahan.
Perempuan hamil perlu perlindungan dr Tetanus utk dirinya sendiri & bayi nya. Bbrp suntikan bisa menyebabkan efek samping ringan spt demam, rasa sakit & warna merah. Jika ini terjadi tanyakan ke petugas kes ttg apa yg hrs dilakukan. Imunisasi Hepatitis B melindungi dr penyakit Liver yg berat, mencegah infeksi pd anak2 yg dpt menyebabakan kematian bila telah menginjak masa dewasa. Minta kpd petugas kes utk memberikan imunisasi Hepatitis B pd bayi anda dlm pertama setelah lahir, bl keadaan bayi sehat.
Vaksin Baru Pelayanan imunisasi nasional skg memberikan perlindungan thd peny tambahan ( nama peny ). Pelay dbrk scr gratis dan dapat diadakan di( tempat,tgl, wkt) Anak anda akan menerima vaksin baru sekaligus telah mdptk perlindungan thd peny2 lainnya (difteri,tetanus, batuk rejan dan Hepatitis B) Krn itu vaksin baru tsb spt sebuah bonus bagi anak anda perlidungan yg lbh byk tanpa upaya yg lbh bsr. Vaksin2 baru ini sangat aman & tidak mbbk efek samping. Semprit auto- disable ( AD ) Semprit dan jarum baru ini hanya dpt digunakan skl dan jenis semprit yg paling aman.
2. Menggunakan metode yg paling tepat untuk memobilisasi masyarakat. Metode yg digunakan jika anda mengalami keterbatasan sumberdaya. Petugas kabupaten & fasilitas kes dg sumberdaya terbatas, cara yg paling tepat untuk melakukan komunikasi adalah melalui hubungan pribadi dg masyarakat. Metode yg digunakan jk ada sumberdaya, Puskesmas dg bantuan petugas kab / Provinsi : Pertemuan masyarakat Penyebaran pesan di tempat-tempat keagamaan. Pesan2 melalui pengeras suara bagi masyarakat. Sesi diskusi pada berbagai pertemuan petani,ditempat belanja & tempat2 lainnya. Distrubusi materi spt poster & selebaran Tempat iklan atau hiburan di radio & TV. Artikel Koran & pertunjukan drama.
E. Menghadapi Rumor dan Informasi yg salah. Rumor atau kabar burung dan informasi yg salah tentang imunisasi merupakan ancaman paling serius terhadap keberhasilan program imunisasi. Yg mana ini hrs segera ditangani dg tepat. Beberapa contoh rumor : “ Vaksin adalah alat kontrasepsi untuk mengendalikan penduduk atau membatasi jumlah kelompok etnis tertentu” “ Vaksin terkontaminasi oleh virus AIDS atau penyakit Sapi gila. “ Anak2 mati setelah menerima vaksin “
Jika tdk mudah dibendung atau ditangani harus merujuk persoalan ini kepimpinan secpt mungkin dan perlu bekerja sama dg bimbingan bila perlu diambil tindakan di tingkat nasional. Untuk mencegah timbulnya rumor krn KIPI yg berpotensi untuk menarik perhatian org banyak, hrs ditangani dg cepat dan tepat, agar dampak negative terhadap program imunisasi dapat dicegah.
1. Apa yg dapat anda lakukan di fasilitas kesehatan. Dengan bimbingan pimpinan anda. Lakukan pertemuan dg para tokoh kunci ( spt tokoh politik, tradisional dan agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan lainnya). Lakukan pertemuan di tempat2 dimana perorangan/ kelompok merasa nyaman & senang utk mengajukan pertanyaan. JIka jawaban media masa nasional, dorong masyarakat utk melihat & membicarakannya.
2. Beberapa pesan. Berikan reaksi dg cepat & sesuaikan dg kegiatan yg sdg berlangsung utk memberikan jawaban cepat. Kembangkan hubungan & kepercayaan yg kuat dg masy lebih dulu. Berikan pesan2 yg jelas & konsisten. Luangkan waktu utk menghadapi rumor agar imunisasi rutin & kampanye akan menjadi bermanfaat.
TERIMAKASIH