Orang Biasa Ditangan Allah yang Maha Kuasa YUNUS 3:1-10

Sinner In The Hands of an Angry God (orang berdosa ditangan Allah yang Murka)

Apakah yang harus saya perbuat, supaya saya selamat?

Seorang saksi mata berkata : “sayup-sayup terdengar suara tangisan dan rapatan yang keras dari seluruh bagian gedung— apakah yang harus saya perbuat, supaya saya selamat—oh saya menuju neraka—oh apa yang aku harus lakukan bagi Kristus dst. Jadi pendeta itu berusaha untuk menghentikan teriakkan dan tangisan yang sedemikian hebat dan menyayat itu.”

Betulkah Yunus bertobat?

Jadi apa yang membuat khotbah Yunus bisa begitu dahsyat?

Beberapa Kemungkinan, Mengapa Yunus Berkhotbah dengan cara seperti itu: Karena kondisi memang mengharuskan ia berbicara seperti ini, sebab jelas pengeras suara belum ada dijaman itu. Karena berita yang ia bawa bersifat mendesak, juga bukan berita yang baik. Karena bisa jadi dalam khotbah ini ada luapan hati Yunus, yang berisi kemarahan, dan juga kebencian.

Betapa Dahsyatnya Khotbah Ini: Bukan hanya satu dua orang yang bertobat; tetapi satu bangsa Bukan hanya rakyat jelata; tetapi juga raja Bukan hanya yang miskin; tetapi juga yang kaya Bukan hanya manusia; tetapi juga satwa sama- sama bertobat

Kebenaran Apa yang Bisa Anda Dapatkan Dipasal ini?

Orang-orang Berdosa yang Tuhan Pakai Menjadi Alat Ditangan-Nya: Tuhan pernah memakai Bileam si petenung, untuk apa? Tuhan pernah memakai puteri Firaun, untuk apa? Tuhan pernah memakai Firaun, untuk apa? Tuhan pernah memakai Ahasywerors, untuk apa? Tuhan pernah memakai Koresy, untuk apa?

Dipakai Diperkenan

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan bukanlah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.” (Mat.7:22-23)

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, Jangan aku sendiri ditolaknya. (1Kor.9:27)

Gaya Berkhotbah Jonathan Edwards: Ia menyampaikan khotbahnya dengan nada datar, dan sama sekali tidak bergaya retoris ataupun oratoris. Sedikit sekali ia melakukan gerakan tubuh. Matanya terus-menerus focus pada teks khotbahnya, yang diletakkannya di atas mimbar dalam jarak yang begitu dekat dengan dirinya. Hanya sesekali ia melihat kearah jemaat. Jadi apa yang menjadi rahasia keberhasilan pelayanan yunus, dan juga Jonathan Edwards?

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan- Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. (Yeh.11:19-20)