Berbagai Istilah Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional Lilik Sri Hariani 08123317798
Pendapatan Nasional Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional (Sukirno, 2008 ) adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai
Lanjutan Data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang
Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara Jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) Pendapatan Domestic Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) Merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut
Pendekatan dalam melihat GNP Pendekatan Arus Barang Setiap tahun masyarakat mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir, disini hanya dimasukan barang -barang yang terutama dibeli dan digunakan konsumen. Kita menggunakan penghasilan kita untuk membeli barang-barang konsumsi Pendekatan Arus Penghasilan Atau Biaya Produk nasional bruto dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor produksi (berupa gaji, upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk menghasilkan barang dan jasa akhir dalam masyarakat
Hal-hal Penting dalam Pengukuran GNP Perhitungan pendapatan produk nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan (laba/rugi) perusahaan Yang masuk dalam perhitungan adalah seluruh nilai barang dan jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang diproduksi dan dijual untuk konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai barang antara atau barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain atau barang-barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum dimanfaatkan secara langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung GNP Riil vs GNP Nominal
GNP Nominal GNP Nominal adalah hasil perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau pada tingkat harga yang berlaku Nominal menunjukan total nilai dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun tertentu, diukur menurut harga yang berlaku setiap tahunnya
GNP Riil GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan GNP Riil memperbaiki konsep GNP Nominal dengan mengukur nilai output menurut harga konstan untuk satu tahun dasar
Gross Domestic Product (GDP) atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode, meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut
Perhitungan Pendapatan Nasional cara pengeluaran, cara produk neto, dan cara pendapatan
Cara Pengeluaran Pendapatan nasional yang dihasilkan metode ini dapat memberi gambaran tentang: sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, serta memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran memiliki empat komponen penting konsumsi rumah tangga (C), pengeluaran pemerintah (G), pembentukan modal sektor swasta/investasi (I), dan ekspor neto (X - M)
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi rumah tangga adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga, termasuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama, jasa dan biaya pendidikan (Mankiw, 2006, p12), namun tidak termasuk investasi, seperti pembayaran asuransi atau uang saku untuk anak (Sukirno, 2008, p38).
Belanja Pemerintah Belanja pemerintah mencakup pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah, yang dibedakan menjadi konsumsi dan investasi Yang termasuk dalam konsumsi adalah pembayaran gaji dan tunjangan pegawai negri dan pembelian inventaris Yang termasuk investasi adalah pembangunan jalan raya, sekolah, dan lain sebagainya. pembayaran jaminan sosial untuk fakir miskin, bantuan untuk korban bencana alam dan subsidi lainnya tidak termasuk dalam belanja pemerintah, melainkan termasuk dalam pembayaran transfer, karena tidak ada barang/jasa yang diproduksi
Investasi Investasi merupakan pembelian barang yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang/jasa lainnya Investasi dapat digolongkan menjadi pengeluaran atas barang modal dan peralatan produksi, perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun, dan pengeluaran untuk mendirikan bangunan
Ekspor Neto Ekspor neto sama dengan pembelian produk dalam negeri oleh orang asing (ekspor) dikurangi dengan pembelian produk luar negeri oleh warga negara tersebut (impor) dalam periode yang sama
Cara Produk Neto Produk neto dapat diartikan sebagai nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi Sehingga perhitungan pendapatan nasional dengan cara neto diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian negara tersebut Cara ini dapat memberikan informasi tentang seberapa besar pengaruh sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian negara
Cara Pendapatan Pendapatan nasional dengan cara pendapatan diperoleh dari penjumlahan pendapatan-pendapatan yang terjadi, akibat penggunaan faktor produksi untuk mewujudkan barang dan jasa Pendapatan tersebut digolongkan menjadi pendapatan para pekerja (gaji/upah), pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga neto dan keuntungan perusahaan
Kendala dalam Perhitungan Pendapatan Nasional di Indonesia Ketersediaan data dan informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik Pemilihan kegiatan produksi yang termasuk dalam perhitungan, sebagai contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi, kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional
Lanjutan Penghitungan dua kali kerapkali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang berbeda’ misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat dianggap sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula dimasukkan dalam perhitungan produksi roti/kue, maka akan terjadi perhitungan dua kali Penentuan harga barang yang berlaku, karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi, musim, harga dollar, dan lain sebagainya
Lanjutan Investasi bruto dan investasi neto, dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung investasi yang dilakukan oleh negara Informasi kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan digunakan dalam perhitungan