Emas Hitam (Kopi) di Jawa Barat Sabtu, 13 Mei 2017 Seminar Doctorate Business Issue Forum ( Dorbis ) Aula Gedung Magister Manajemen - Universitas Padjadjaran Bandung
Fakta Tentang Kopi Pernah menjadi komoditi nomor 2 di perdagangan internasional Saat ini merupakan komoditi ter-volatile setelah energy Komoditi yang tidak mengalami penurunan konsumsi semasa krisis ekonomi
Kondisi Bisnis Kopi di Pasar Internasional Konsumsi kopi tetap meningkat antara 1.5% - 2% per tahun ( 135.000 TON – 180.000 TON ) Peningkatan terbesar terjadi di negara berkembang dan negara penghasil kopi
KoMPOSISI Negara KONSUMEN kopi 2010 2020 Negara Tradisional (Amerika, Jepang, Skandinavia, Eropa Barat) 60% 40% Negara yang mulai mengkonsumsi kopi (Korea, Cina, Negara-negara Timur Tengah, Eropa Timur) 25% 35% Negara Produsen Kopi (Brazil, Indonesia, Vietnam, India) 15%
Kondisi Bisnis Kopi di Indonesia Konsumsi kopi tahun 2016 sekitar 5 juta karung, 300 ribu TON Tingkat pertumbuhan konsumsi 5% - 6% ( 15.000 TON – 18.000 TON ) Tingkat kenaikan produksi 1% - 2% ( 6.000 TON – 12.000 TON ) Ada sekitar 1 juta keluarga petani kopi di Indonesia
Latar Belakang Peningkatan KONSUMSI Kopi di Indonesia Kondisi demografi Kemakmuran yang meningkat Mayoritas penduduk muslim Perkembangan teknologi yang sangat pesat ( smartphone ) Perkembangan bisnis hotel, restoran, kafe
Awal mula PERKOPIAN DI JAWA BARAT Jawa Barat ( Pengalengan / Preanger ) merupakan daerah pertama di Indonesia yang menghasilkan kopi untuk ekspor secara komersial pada awal abad 18 Dari kopi-kopi daerah Pengalengan tersebut, VOC menguasai perdagangan kopi dunia selama beberapa tahun Pada akhirnya kopi tersebut dikenal sebagai “Cup of Java”
Kondisi perkopian di jawa barat Merupakan daerah pengembangan kopi yang cukup pesat & potensial Tingkat antusiasme petani terhadap tanaman kopi sangat tinggi Kondisi geografis & alam yang cocok untuk pengembangan tanaman kopi
Kondisi perkopian di jawa barat Kopi masih merupakan tanaman sela di lahan petani & perhutani yang diijinkan Produktifitas kopi yang belum maksimal / masih rendah Beberapa kopi dari daerah Jawa Barat menjadi pemenang dalam kontes kopi tingkat nasional & pernah menjadi kopi dengan nilai jual tertinggi dalam lelang kopi di SCAA 2016 Atlanta
Potensi perkopian di jawa barat saat ini Robusta : Sekitar 5000 TON – 6000 TON Arabica : Sekitar 1200 TON – 1500 TON
Hal-hal yang perlu diperhatikan : Menjaga kestabilan mutu kopi yang dihasilkan Meningkatkan produktifitas Edukasi kepada petani tentang pola tanam dan pasca panen yang tepat dan benar
Hal-hal yang perlu diperhatikan : Pemilihan varietas kopi yang sesuai dengan lokasi penanamannya Pemakaian pupuk & pestisida / herbisida yang sesuai dengan aturan yang berlaku Pembentukan kelembagaan petani yang lebih kuat
Kopi jawa barat go international Pembentukan branding / pemilihan nama kopi Jawa Barat Penentuan varietas kopi & pasca panennya Lembaga independen yang bertanggung jawab atas mutu kopi yang dihasilkan
TERIMAKASIH HATUR NUHUN