Posisi dan Peran ISP dalam Mempercepat Pembangunan ICT Nasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Internet untuk Bisnis
Advertisements

ASSALAMU’ALAIKUM.
Direktur Eksekutif MASTEL
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Pengaturan IP Domestic Backbone dan Internet Exchange di Indonesia ISMAIL.
Paparan Publik ID-SIRTII Indonesia - Security Incident Response Team
INFRASTRUCTURE FRAMEWORK REGULATORY FRAMEWORK ORGANIZATIONAL FRAMEWORK
Draft Regulasi Internet. Permohonan Ijin Surat Permohonan Lampiran –Rencana Usaha (Business Plan) Biaya Investasi Perkiraan Pendapatan Target Pemasaran.
Analisis Bisnis dan Lingkungan Makro PErusahaan
Manfaat dan Dampak Internet
Membangun Intranet di Jardiknas
Sistem Informasi di Sektor Publik Muhammad Firdaus.
Perijinan ISP.
Potret Perilaku Internet Menuju Pemanfaatan WiMax Sylvia W. Sumarlin Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Seminar WiMax oleh Teknik.
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
(Blue Ocean Project) Region Local Link (Jaringan Distribusi)
Balai Informasi Masyarakat 1 BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM) Disajikan untuk Presentasi Progress Project BIM 13 Agustus 2001 MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA.
PERANCANGAN SISTEM JARINGAN WIRELESS DAN HOSTING SERVER Muhammad Kurniawan for further detail, please visit
PTIK– PERTEMUAN 8 E-COMMERCE
E-Business & E-Commerce
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
Kebutuhan Local Link (Jaringan Distribusi)
Asisten Pemerintahan dan Kesra
SRI SULASMIYATI, S.SOS, MAP
The E-commerce Kelompok 1 Anik Fatul Rofiah ( )
Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016
ECommerce.
PENGEMBANGAN E GOVERMENT
Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa
9 KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) KEWIRAUSAHAAN YANG BERETIKA DAN
Pengertian UKM (Usaha Kecil Menengah) menurut sarjana
Konsep Dasar Ekonomi Makro
PETA KOMPETENSI 4 Dapat menjelaskan peran BUMN dan BUMD sebagai sumber penerimaan publik 5 Dapat menjelaskan administrasi perpajakan 6 Dapat menganalisis.
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
POLICY FOCUS AREAS.
Indonesia TIK Menghadapi FTA
Supply Chain Management (SCM) E-Business dan Supply Chain
E-Commerce di Indonesia
Pertemuan ke II KERANGKA E-COMMERCE GLOBAL
Pertemuan Ke 2. “e-Commerce”
KOMPUTER & PERKEMBANGAN INTERNET
By Daniel Damaris Novarianto S.
Apakah e- commerce??. BAB 3 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN PERDAGANGANELEKTRONIK (E-COMMERCE)
ECommerce.
PERKEMBANGAN MULTIMEDIA
LAPORAN PROGRAM KERJA MASTEL TAHUN 2003
KEBIJAKAN FISKAL.
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
PEMBANGUNAN USAHA KECIL MENENGAH & KEMITRAAN
BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM)
DISUSUN OLEH: Heru setyawan
PERANAN TIK Bidang Pendidikan
Working party 7: LAYANAN KONVERGENSI e-Commerce
Materi 1 Materi 2 Materi 4 Materi 5 Materi 6 Materi 7 Materi 8
Perijinan ISP.
Draft Regulasi Internet
KEBIJAKAN FISKAL.
Komputer dan Pemerintahan
Shakila Isnaeni Ramadanty
Tantangan, Peluang dan Infrastruktur Teknologi
Peningkatan Penggunaan Teknologi Digital Dalam Sistem Pelayanan Publik
Manajemen Pembiayaan Rumah Sakit
Disusun oleh: Kelompok 4 Teuku hermilan Siti zahara Salbiah
KEBIJAKAN FISKAL KUWAT RIYANTO, SE, M.M
USAHA KECIL STIE SERELO LAHAT AMALUDIN, S.IP, MM.
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
Kelompok 3 Ahmad Sholihin Edward Kusuma Irfan Zuhdi Anggara
Konsep Bisnis & Sistem Ekonomi
APJII SEKILAS APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yangberdiri sejak tahun APJII ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia dan.
Transcript presentasi:

Posisi dan Peran ISP dalam Mempercepat Pembangunan ICT Nasional Sylvia W. Sumarlin APJII Disampaikan pada Indonesia Stream APRICOT 2007 Bali, 26 Februari 2007

Agenda Perkembangan Internet di Indonesia Peluang Indikator pertumbuhan Economic leverage Peluang Permasalahan dalam industri Internet Persoalan perpajakan Persaingan yang tidak seimbang Solusi yang diharapkan

Perkembangan Internet di Indonesia Internet di Indonesia mulai muncul pada tahun 1994. Pemerintah baru mulai menerbitkan ijin tahun 1995. Tahun 1996 sudah terbit 27 ijin ISP APJII didirikan Mei 1996 lewat Munas I di Jakarta Sekarang sudah lebih dari 160 ijin ISP dan NAP (Meskipun tidak semua beroperasi)

Indikator Pertumbuhan IIX tahun 1997 baru 1 titik, sekarang sudah ada di 6 titik: Jakarta (2), Bandung, Yogya, Surabaya, Medan. Total trafik Internet tahun 2006 mencapai 4 Gbps. Jumlah pengguna Internet pada tahun 2000 hanya 400 ribu, tahun 2006 mencapai 20 juta pengguna. Domain *.id sudah mencapai jumlah 20.000 lebih. IP yang didistribusikan sudah mencapai 3.200 blok lebih.

Economic Leverage Kapitalisasi belanja bandwidth nasional diperkirakan mencapai Rp 1,2 trilun per tahun. Transaksi online (e-commerce dan internet banking) telah menjadi hal yang umum. Pertumbuhan internet paling tidak mencapai 25% per tahun.

Peluang Bisnis internet diperkirakan akan naik 25%. Pertumbuhan penjualan komputer diperkirakan akan naik 30%. Makro ekonomi yang makin membaik. Kesadaran akan pentingnya komputer makin meningkat (birokrasi dan masyarakat)

Permasalahan dalam industri Internet Harga akses Internet yang masih mahal disebabkan antara lain komponen bandwidth internasional, local loop, perangkat, pajak, skala ekonomis yang belum tercapai. Pajak yang belum menyentuh bidang Internet secara tepat. Biaya-biaya non-pajak. Persaingan dalam pasar jasa internet yang tidak imbang Beroperasinya “ISP gelap” Penetrasi komputer yang masih rendah Keterbatasan infrastruktur di luar Jakarta terutama di Indonesia Timur

Persoalan perpajakan Tidak berlaku sama antara swasta dan BUMN. Bandwidth dan IP belum ada definisinya, sehingga penetapan pajaknya tidak dapat dimasukkan dalam kategori kebutuhan publik mendasar atau umum yang mendapat perlakuan khusus. Definisi BUT (Badan Usaha Tetap/Permanent Establishment Tax) menjabarkan bahwa semua agen elektronik adalah Wajib Pajak. Ini termasuk server, handphone, PDA, dan alat2 rumah tangga yang menggunakan komputer. Hal2 di atas termaktub dalam UU maupun RUU.

Kondisi persaingan pasar jasa internet yang tidak imbang Lebih dari 100 pemain, dari kelas UKM sampai kelas raksasa telekomunikasi --> semuanya adalah Anggota APJII. Pendapatan setahun sebuah ISP bisa 1 juta kali lipat modal ISP yang lain. Pemain besar punya kemampuan mengontrol pasar. Pemain raksasa punya kelebihan karena memiliki jaringan (internasional, nasional, dan last mile). Akibatnya kondisi pasar tidak imbang, karena yang kecil butuh jaringan yang dikontrol oleh yang raksasa. Mayoritas Anggota APJII adalah ISP yang tidak memiliki jaringan.

Solusi yang diharapkan Pemerintah diminta untuk memfasilitasi terjadinya “simbiose mutualisme” antara Penyelenggara Jaringan dan Penyelenggara Jasa akses Internet yang tidak memiliki jaringan. Penyelenggara jaringan yang ada berfungsi sebagai penyedia backbone saja Beri kesempatan pada ISP yang belum mempunyai jaringan untuk membangun jaringan sendiri. Dapat dimulai dari last mile dengan teknologi terkini yang tersedia yaitu WIMAX. Depkominfo proaktif memperjuangkan kepentingan industri ICT di level koordinasi Kabinet. Perlunya penegakan hukum dari Pemerintah terhadap “ISP gelap”