Pendahuluan Persamaan Diferensial

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
Advertisements

Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
ref: Advanced Engineering Mathematics, Erwin Kreyszig
Diferensial dx dan dy.
FMIPA Universitas Indonesia
PD TK SATU PKT SATU HOMOGEN DAN NON HOMOGEN
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Oleh: Sudaryatno Sudirham
BAHAN AJAR KALKULUS INTEGRAL Oleh: ENDANG LISTYANI PERSAMAAN DIFERENSIAL Masalah: Tentukanlah persamaan suatu kurva y= f(x) yang melalui titik (1,3) dan.
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2)
Integral (1).
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 3)
TURUNAN PARSIAL.
Integral dan Persamaan Diferensial Klik untuk melanjutkan
Integral (1).
BY : ERVI COFRIYANTI, S.Si
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
4. TURUNAN MA1114 Kalkulus I.
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2)
Pertemuan VIII Kalkulus I 3 sks.
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
Dr. V. Lilik Hariyanto, M.Pd. PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL PERENCANAAN
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
METODE DERET PANGKAT.
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
5.6. Teorema Dasar Kalkulus Pertama
TURUNAN PARSIAL.
Matematika Ekonomi PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE-1 DAN TERAPANNYA
KINEMATIKA.
KINEMATIKA.
PERTEMUAN TGL LUAS BIDANG dx dy cos ds k . n  cos 
Integral Integral Tak-Tentu Substitusi Integral Tentu Sebagai Jumlah
KERJA DAN ENERGI Garis melengkung pada gambar melukiskan jejak partikel bermassa m yg bergerak dlm bidang xy dan disebabkan oleh gaya resultan F yang besar.
PERTEMUAN KE-2 VEKTOR 11/7/2017 Fisika Dasar FR 203.
PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)
Persamaan Diverensial
KALKULUS 2 BY: DJOKO ADI SUSILO.
Fisika Dasar (Fr-302) Topik hari ini (Pertemuan ke 3)
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
Gerak Vertikal Gerak vertikal adalah gerak yang lintasannya vertikal
BAB 3. GERAK LURUS 3.1 Pendahuluan 3.1
Diferensial dx dan dy.
Integral Lipat Dua   PERTEMUAN TGL b R n
Fisika Dasar (FR-302) Topik hari ini (minggu 4)
Diferensial dan Integral Oleh: Sudaryatno Sudirham
Kinematika 1 Dimensi Perhatikan limit t1 t2
ANTI TURUNAN, PENDAHULUAN LUAS & NOTASI SIGMA
KINEMATIKA PARTIKEL.
BAB 2 GERAK SATU DIMENSI 3.1.
5.2. Pendahuluan PD Pandang , ini benar asalkan F’(x)=f(x).
TURUNAN/Derivative MATEMATIKA DASAR.
GERAK.
A. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan
Kalkulus Diferensial - Lanjutan
4kaK. TURUNAN Pelajari semuanya.
GERAK DUA DIMENSI Pertemuan 5 dan 6.
Minggu 2 Gerak Lurus Satu Dimensi.
Matematika III ALFITH, S.Pd, M.Pd
Peta Konsep. Peta Konsep B. Penerapan Integral Tak Tentu.
Matematika Elektro Semester Ganjil 2004/2005
INTEGRAL GARIS   Di dalam integral Garis kita akan mengintegralkan sepanjang kurva C di dalam ruang (Bidang) dan yang di Integralkan akan merupakan fungsi.
Barang yang diturunkan ke bidang miring
INTEGRAL.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Penerapan Integral Tak Tentu.
INTEGRAL.
Aturan Pencarian Turunan
REKAYASA KOMPUTASIONAL : Pendahuluan
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
KINEMATIKA PARTIKEL.
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
Transcript presentasi:

Pendahuluan Persamaan Diferensial

Dalam kuliah sebelumnya kita telah mengintegrasikan suatu fungsi f untuk memperoleh suatu fungsi baru F. Kita tuliskan ∫ f(x) dx = F(x) + C dan ini benar, asalkan F´(x) = f(x) dalam baasa turunan setara dF(x) = f(x) dx

Jadi kita dapat mengatakan: ∫ dF(x) = F(x) + C Dari segi ini kita mengintegrasikan diferensial suatu fungsi untuk memperoleh fungsi tersebut ( tambah suatu konstanta). Ini adalah segi pandangan Leibniz; dengan menerimanya akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan persamaan diferensial Apakah Persamaan diferensial itu ? Kita mulai dengan sebuah contoh sederhana…

Contoh 1 Carilah persamaan –xy dari kurva yang melalui (-1,2) dan yang kemiringannya pada setiap titik itu sama dengan dua kali absis(koordinat -x ) titik itu Penyelesaian: Syarat yang harus berlaku di setiap titik (x,y) pada kurva itu : Kita mencari fungsi y = f(x) yang memenuhi persamaan ini dan Syarat tambahan bahwa y = 2 bilamana x = -1. Kita coba dengan dua cara penyelesaian.

Cara 1 Bilamana persamaan berbentuk dy/dx = g(x), Kita mengamati bahwa y harus berupa suatu antiturunan dari g(x), yaitu y = ∫ g(x) dx Dalam kasus ini y = ∫ 2x dx = x² + C

Cara 2 Pikirkanlah dy/dx sebagai suatu hasil bagi dua diferensial. Bilamana kedua ruas dari dy/dx = 2x dikalikan dengan dx maka diperoleh dy = 2x dx Selanjutnya kedua ruas diintegrasikan dan disederhanakan ∫ dy = ∫ 2x dx

Lanjutan cara 2 ∫ dy = ∫ 2x dx y + C₁ = x² + C₂ y = x² + C₂ - C₁ y = x² + C Metode yang kedua berhasil dalam aneka rupa masalah yang bukan berbentuk sederhana dy/dx = g(x) seperti berikut.

Dari y = x² + C dengan ketentuan melalui titik (-1 Dari y = x² + C dengan ketentuan melalui titik (-1.2) berarti ditentukan y = 2 dan x = -1 , maka 2 = (-1)² + C C = 1 Jadi y = x² + 1 Persamaan dy/dx = 2x dan dy = 2 dx disebut : persamaan diferensial

Persamaan dy/dx = 2x dan dy = 2 dx disebut : persamaan diferensial Contoh- Contoh lain persamaan diferensial dy = (x² + 1) dx

Persamaan Diferensial: Sebarang persamaandengan yang tidak diketahui berupa suatu fungsi dan yang melibatkan turunan (diferensial) dari fungsi yang tidak diketahui Fungsi seperti itu ketika disubstitusikan ke dalam persamaan diferensial menghasilkan sebuah kesamaan yang disebut solusi ( penyelesaian) dari persamaan diferensial tersebut.

Jadi untuk menyelesaikan suatu persamaan diferensial kita mencari fungsi yang tidak diketahui. Umumnya ini adalah tugas yang sukar dan untuk itu telah banyak buku yang tebal yang telah dituliskan. Di sini hanya ditinjau kasus yang paling sederhana, yakni persamaan diferensial tingkat satu yang terpisahkan. Ini adalah persamaan yang hanya melibatkan turunan pertama dari fungsi yang tidak diketahui dan sedemikian rupa sehingga peubah-peubahnya dapat dipisahkan.

Pemisahan Peubah Persamaan diferensial Jika kedua ruas dikalikan dengan y² dx maka diperoleh y² dx = ( x + 3x² ) dx Dalam bentuk ini, persamaan diferensial mempunyai peubah-peubah yang terpisah, yakni suku-suku y berada pada suatu ruas persamaan dan suku-suku x pada ruas lainnya

Contoh 2 Selesaikan persamaan diferensial Dan carilah penyelesaian yang memenuhi y = 6 Bilamana x = 0

Solusi dari Contoh 2 y³ = y³ = y³ = y² dx = ( x + 3x² ) dx ∫y² dx = ∫ ( x + 3x² ) dx maka ……. + C₁ = + x³ + C₂ y³ = + 3x³ + (3C₂- 3C₁) y³ = y³ =

Selanjutnya menghitung C, Syarat y = 6 bilamana x 0 6 = 216 = C Jadi y =

Masalah Gerak v(t) = s´(t) = a(t) = v´(t) = = Ingatlah kembali bahwa jika s(t), v(t), dan a(t) masing-masing menyatakan posisi, kecepatan, dan percepatan pada saat t dari suatu benda yang bergerak sepanjang suatu garis koordinat, maka v(t) = s´(t) = a(t) = v´(t) = =

Masalah benda jatuh Masalah benda jatuh dekat permukaan bumi, percepatan benda jatuh karena gravitasi bumi adalah 32 kaki per detik kuadrat, asalkan kita menganggap bahwa hambatan udara dapat diabaikan. Jika suatu benda dilempar ke atas dari suatu ketinggian 1000 kaki dengan kecepatan 50 kaki per detik, carilah kecepatan dan tingginya 4 detik kemudian

Penyelesaian Anggaplah bahwa tinggi s diukur secara positif ke arah atas. Maka mula-mula v = ds/dt adalah Positif ( s meningkat ke atas ketika dilempar), tetapi a =dv/dt negatif ( karena tarikan gravitasi bumi ke arah bawah jadi memperkecil kecepatan v). Sehingga titik awal kita adalah persamaan diferensial : = -32 dengan syarat bahwa v = 50 s = 1000 pada saat t = 0

= - 32 v = ∫ -32 dt = -32t + C Karena v = 50 pada t = 0 kita dapatkan C = 50 sehingga didapatkan v = 32t + 50

Sekarang v = ds/dt , sehingga kita mempunyai persamaan diferensial yang lain: = -32t + 50 Bila diintegralkan : s = ∫ (-32t + 50) dt = -16t² n+ 50t + K Karena s = 1000 pada t = 0, maka K = 1000 Sehingga s = -16t² + 50t + 1000 Akirnya pada t = 4 v = -32 (4) + 50 = -78 kaki per detik s = -16 (4)² + 50 (4) + 1000 = 944 kaki