PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO
Perilaku Manusia (human behavior) Perilaku manusia merupakan respons atau reaksi terhadap stimulus lingkungan sosial Reaksi tersebut dapat bersifat sederhana atau komplek Menarik dipelajari sifat deferensial perilaku : bahwa satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respons yang berbeda atau stimulus yg berbeda-beda dapat saja menimbulkan respons yg sama
Menurut Kurt Lewin (1951 dlm Brigham 1991) Merumuskan model hubungan perilaku (B) : adalah fungsi karakteristik individu (P) dan lingkungan (E) B = f (P, E) Karakteristik individu meliputi variabel2 : Motif Nilai Sifat Kepribadian Sikap Yang saling berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi pula dgn faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku
Beberapa pengertian terkait perilaku Motif : alasan melakukan tindakan Nilai : Asumsi/ide tentang apa yg dianggap baik/buruk, disukai atau tidak disukai Asumsi : anggapan yg belum tentu benar Sistem Nilai : seperangkat asumsi yg menjadi ukuran segala perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat Norma : peraturan yg mengarahkan perilaku individu/kelommpok agar sesuai dgn nilai
Sikap Respon evaluatif yg hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yg menghendaki adanya reaksi individual Proses evaluasi tersebut memberi kesimpulan dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yg kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap Sikap akan berpengaruh pada tindakan/perilaku Sikap : predisposisi melakukan tindakan
Karakteristik Sistem Nilai Nilai terbentuk karena inter relasi sosial (hubungan individu dalam sistem sosial) Nilai disebarkan melalui sosialisasi Nilai dipelajari Nilai adalah sikap abstrak Nilai adalah bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan Nilai cenderung membentuk pola Nilai menawarkan alternatif Nilai bervariasi pada masing2 budaya
Komponen Sikap (Teori Triadik) Komponen Kognitif : menyangkut pengetahuan dan kepercayaan tentang obyek sikap (tahu-tidak tahu, yakin-tidak yakin) Komponen Afektif : menyangkut reaksi emosional terhadap obyek sikap (setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dll) Komponen Konatif : menyangkut kecenderungan perilaku bisa berupa pernyataan atau tindakan langsung
Pembentukan Sikap Sikap terbentuk karena interaksi sosial saling mempengaruhi yg dialami individu dalam sistem sosial Beberapa faktor yg berpengaruh : Pengalaman pribadi Pengaruh orang lain yg dianggap penting Pengaruh kebudayaan Media massa Lembaga Pendidikan Lembaga Agama Faktor emosional
Institusi Sosial/Pranata Sosial Adalah kumpulan/seperangkat pola perilaku yg sistematis, terorganisir, yg diarahkan oleh nilai untuk mengatur manusia dalam pemenuhan kebutuhannya Institusi Sosial/Pranata sosial sering dikenal dgn istilah kelembagaan Lembaga : wadah/badan/asosiasi
INSTITUSIONALISASI Adalah proses yg dilewati oleh nilai atau norma baru untuk menjadi bagian dari institusi yaitu dari mulai dikenal, dihargai sampai ditaati oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari Tahap-tahap institusionalisasi : Inisiasi : pengenalan norma baru Konsolidasi
3 Sifat Institusi Sosial Pola perilaku diarahkan oleh: nilai, peran yg diharapkan, kode-kode perilaku, hukum tertulis/tidak tertulis Pola perilaku mengarah pada kebutuhan manusia Pola perilaku terpelihara secara kontinyu dan lama (permanen)
Contoh Institusi Sosial Keluarga : untuk pemenuhunan kebutuhan reproduksi, pengaturan seksual, pemeliharaan anak, perlindungan, sosialisasi nilai, dll Pemerintah : kebutuhan hukum dan pengaturan masyarakat Pendidikan : kebutuhan peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, dll Institusi ekonomi : pasar, bank, dll untuk pemenuhan kebutuhan fisiologis Agama : untuk pemenuhan kebutuhan spiritual
Kebudayaan Kebudayaan (culture) secara umum berarti way of live suatu masyarakat Meliputi : (Linton, 1936) Way of thinking (cara berpikir, ciptakarsa) Way of feeling (cara berasa, expresi) Way of doing (cara berbuat, berkarya) Selo Sumarjan dan Soelaeman : Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
Aspek Kebudayaan Mencakup aspek materiil (benda) Maupun non materiil (sistem nilai dan norma) Kebudayaan dapat bersifat komplek atau sederhana tergantung perkembangan suatu masyarakat Bila cara hidup suatu masyarakat belum dirasuki oleh penggunaan teknologi modern dan sistem ekonomi uang, maka akan mempengaruhi kebudayaannya, biasanya bersifat tradisional
Kebudayaan Tradisional Petani Dalam rumusan lain pola kebudayaan tradisional merupakan produk dari besarnya pengaruh alam terhadap kehidupan masyarakat Sejauh mana besarnya pengaruh alam terhadap masyarakat ditentukan oleh : Sejauh mana ketergantungan terhadap pertanian Tingkat teknologi yg digunakan Sistem produksi yg diterapkan
Kebudayaan tradisional akan tercipta apabila masyarakat sangat tergantung dengan pertanian, tingkat teknologi yg digunakan rendah dan produksinya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga (subsisten)
Beberapa ciri kebudayaan tradisional Petani Adaptasi yg kuat terhadap alam Rendahnya tingkat inovasi Falsafah hidup yg organis Kebiasaan hidup yg lamban Mengembangkan takhayul Bersahaja dalam berbagai hal Rendahnya kesadaran akan waktu Cenderung bersifat praktis Tercipta standar moral yg kaku