PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Advertisements

PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELI
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
KEBUDAYAAN Oleh : Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
KARAKTERISTIK SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI PETANI
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
ETIKA KERJA.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Muhammad Shohib Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Pembentukan dan Pengubahan Sikap Konsumen
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI KESATUAN SOSIAL
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
Model Perilaku Konsumen
KONSEP-KONSEP PERILAKU
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Opini Publik pengertian, karakteristik, pembentukan
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
PERILAKU.
Perilaku Individu dalam Organisasi
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP KONSUMEN
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Persepsi, Sikap, dan Nilai
Dinamika Kebudayaan surono.
PERUBAHAN PERILAKU SASARAN
KOMUNITAS DESA KEBUDAYAAN DALAM KOMUNITAS PERTANIAN / PEDESAAN
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
DAYA TARIK INTERPERONAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
Pengembangan Sikap & Perilaku Masyarakat terhadap kesehatan
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
Pokok Bahasan: Stereotipi, Prasangka,dan Diskriminasi
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
BAB 5 KEBUDAYAAN.
Kepribadian Dan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Pengantar Pengertian Komponen Disonansi kognitif
Oleh: Hetti Mulyaningsih
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Kaitan Antara Komunikasi dan Kebudayaan
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
BAB 2 NILAI & NORMA SOSIOLOGI X GURU DRS. MOHAMMAD ARIFIN, M.A.
BUDAYA POLITIK.
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
KAIDAH SOSIAL.
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Transcript presentasi:

PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO

Perilaku Manusia (human behavior) Perilaku manusia merupakan respons atau reaksi terhadap stimulus lingkungan sosial Reaksi tersebut dapat bersifat sederhana atau komplek Menarik dipelajari sifat deferensial perilaku : bahwa satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respons yang berbeda atau stimulus yg berbeda-beda dapat saja menimbulkan respons yg sama

Menurut Kurt Lewin (1951 dlm Brigham 1991) Merumuskan model hubungan perilaku (B) : adalah fungsi karakteristik individu (P) dan lingkungan (E) B = f (P, E) Karakteristik individu meliputi variabel2 : Motif Nilai Sifat Kepribadian Sikap Yang saling berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi pula dgn faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku

Beberapa pengertian terkait perilaku Motif : alasan melakukan tindakan Nilai : Asumsi/ide tentang apa yg dianggap baik/buruk, disukai atau tidak disukai Asumsi : anggapan yg belum tentu benar Sistem Nilai : seperangkat asumsi yg menjadi ukuran segala perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat Norma : peraturan yg mengarahkan perilaku individu/kelommpok agar sesuai dgn nilai

Sikap Respon evaluatif yg hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yg menghendaki adanya reaksi individual Proses evaluasi tersebut memberi kesimpulan dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yg kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap Sikap akan berpengaruh pada tindakan/perilaku Sikap : predisposisi melakukan tindakan

Karakteristik Sistem Nilai Nilai terbentuk karena inter relasi sosial (hubungan individu dalam sistem sosial) Nilai disebarkan melalui sosialisasi Nilai dipelajari Nilai adalah sikap abstrak Nilai adalah bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan Nilai cenderung membentuk pola Nilai menawarkan alternatif Nilai bervariasi pada masing2 budaya

Komponen Sikap (Teori Triadik) Komponen Kognitif : menyangkut pengetahuan dan kepercayaan tentang obyek sikap (tahu-tidak tahu, yakin-tidak yakin) Komponen Afektif : menyangkut reaksi emosional terhadap obyek sikap (setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dll) Komponen Konatif : menyangkut kecenderungan perilaku bisa berupa pernyataan atau tindakan langsung

Pembentukan Sikap Sikap terbentuk karena interaksi sosial saling mempengaruhi yg dialami individu dalam sistem sosial Beberapa faktor yg berpengaruh : Pengalaman pribadi Pengaruh orang lain yg dianggap penting Pengaruh kebudayaan Media massa Lembaga Pendidikan Lembaga Agama Faktor emosional

Institusi Sosial/Pranata Sosial Adalah kumpulan/seperangkat pola perilaku yg sistematis, terorganisir, yg diarahkan oleh nilai untuk mengatur manusia dalam pemenuhan kebutuhannya Institusi Sosial/Pranata sosial sering dikenal dgn istilah kelembagaan Lembaga : wadah/badan/asosiasi

INSTITUSIONALISASI Adalah proses yg dilewati oleh nilai atau norma baru untuk menjadi bagian dari institusi yaitu dari mulai dikenal, dihargai sampai ditaati oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari Tahap-tahap institusionalisasi : Inisiasi : pengenalan norma baru Konsolidasi

3 Sifat Institusi Sosial Pola perilaku diarahkan oleh: nilai, peran yg diharapkan, kode-kode perilaku, hukum tertulis/tidak tertulis Pola perilaku mengarah pada kebutuhan manusia Pola perilaku terpelihara secara kontinyu dan lama (permanen)

Contoh Institusi Sosial Keluarga : untuk pemenuhunan kebutuhan reproduksi, pengaturan seksual, pemeliharaan anak, perlindungan, sosialisasi nilai, dll Pemerintah : kebutuhan hukum dan pengaturan masyarakat Pendidikan : kebutuhan peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, dll Institusi ekonomi : pasar, bank, dll untuk pemenuhan kebutuhan fisiologis Agama : untuk pemenuhan kebutuhan spiritual

Kebudayaan Kebudayaan (culture) secara umum berarti way of live suatu masyarakat Meliputi : (Linton, 1936) Way of thinking (cara berpikir, ciptakarsa) Way of feeling (cara berasa, expresi) Way of doing (cara berbuat, berkarya) Selo Sumarjan dan Soelaeman : Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat

Aspek Kebudayaan Mencakup aspek materiil (benda) Maupun non materiil (sistem nilai dan norma) Kebudayaan dapat bersifat komplek atau sederhana tergantung perkembangan suatu masyarakat Bila cara hidup suatu masyarakat belum dirasuki oleh penggunaan teknologi modern dan sistem ekonomi uang, maka akan mempengaruhi kebudayaannya, biasanya bersifat tradisional

Kebudayaan Tradisional Petani Dalam rumusan lain pola kebudayaan tradisional merupakan produk dari besarnya pengaruh alam terhadap kehidupan masyarakat Sejauh mana besarnya pengaruh alam terhadap masyarakat ditentukan oleh : Sejauh mana ketergantungan terhadap pertanian Tingkat teknologi yg digunakan Sistem produksi yg diterapkan

Kebudayaan tradisional akan tercipta apabila masyarakat sangat tergantung dengan pertanian, tingkat teknologi yg digunakan rendah dan produksinya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga (subsisten)

Beberapa ciri kebudayaan tradisional Petani Adaptasi yg kuat terhadap alam Rendahnya tingkat inovasi Falsafah hidup yg organis Kebiasaan hidup yg lamban Mengembangkan takhayul Bersahaja dalam berbagai hal Rendahnya kesadaran akan waktu Cenderung bersifat praktis Tercipta standar moral yg kaku